Wednesday 25 October 2017

Udang Putih (Penaeus merguensis, de Man) Produksi di Tambak Sistem Resirkulasi (Ringkasan SNI 01-6925-2002)



BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan produksi dan tata cara pengukuran. Deskripsi: kegiatan pemeliharaan udang dengan pengelolaan air secara pakai ulang, air baku didesinfeksi dan air yang digunakan selama proses produksi harus dilakukan perbaikan kualitasnya secara fisika, kimia dan biologi. 

PERSYARATAN PRODUKSI
Pra produksi
1)   Lokasi : dekat sumber air dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup dan tidak tercemar. Persyaratan kualitas air: suhu 28°C-32°C, salinitas 10 ppt-35 ppt, pH 7,58,5, bahan organik 50ppm-60ppm. 
2)   Wadah : petak tandon/karantina, petak pemeliharaan dan petak pengolahan limbah. 
3)   Benih yang digunakan PL 12. 
4)   Biofilter : rumput laut, kekerangan, kakap, bandeng, belanak, mujair, nila merah dan keting.
5)   Peralatan : PLN, generator, pompa air, kincir dan peralatan lapangan. 
6)   Bahan kimia : desinfektan, kapur, pupuk. 
7)   Pakan : protein 36%-40%, lemak 4%-6%, serat kasar 3% dan kadar air 10%.


Proses produksi
1)   Penyiapan petakan tambak : pengeringan tanah dasar tambak, pemberantasan hama  menggunakan saponin 15-20 ppm, pemupukan dasar tambak menggunakan pupuk organik dan anorganik 200 kg/ha dan pengisian air dengan ketinggian 1,2 m dilanjutkan aplikasi desinfektan dan didiamkan selama 7 hari sebelum tebar benih. 
2)   Padat tebar : semi intensif 8 -15 ekor per m2; intensif >16 ekor per m2. 
3)   Pengelolaan pakan : dosis pemberian pakan berdasarkan berat udang seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Dosis pemberian pakan berdasarkan berat udang putih


4)   Pengelolaan air : penggantian air 10 – 20 % per hari.
5)   Waktu pemeliharaan : 105 -120 hari atau ukuran 18 -24 g per ekor.

TATA CARA PENGUKURAN
1)   Kualitas air : parameter fisika (suhu menggunakan termometer, pH menggunakan kertas lakmus, salinitas menggunakan salinometer, kedalaman menggunakan papan skala dan kecerahan menggunakan sechi disk); parameter kimia (DO, amonia, nitrat, nitrit da bahan organik sesuai APHA); parameter biologi (jumlah plankton dihitung dengan haemocytometer). 
2)   Kualitas tanah : pH dan redoks potensial menggunakan Redoks Potensio Meter, satuan mV, bahan organikmenggunakan gravimetri.
3)   Penggunaan bahan : dosis pupuk dan kapur seperti pada tabel dibawah ini. 

Tabel : Jenis, dosis pupuk dan kapur


4)   Pengelolaan air : persentase penggantian air seperti tabel dibawah ini.
Tabel : Persentase penggantian air


5)   Penghitungan indikator budidaya : melalui jumlah tebar, bobot rata-rata, populasi, biomass dan sintasan.
6)   Pemanenan : menggunakan alat panen, bahan dan waktu panen saat suhu rendah dengan cara mengeluarkan air dan kemudian udang ditampung dalam jaring kantong.

REFERENSI
BSN, 2002. SNI  01-6925-2002  Udang Putih (Penaeus merguensis, de Man)  produksi di Tambak Sistem Resirkulasi. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search

1 comment:

Rustadi said...

terima kasih banyak pak Fahrurozi
ilmu yg bermanfaat bisa menjadi bahan referensi
terima kasih

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...