BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan produksi, dan cara
pemeriksaan rumput laut cottonii dengan metode apung sistim jalur
PERSYARATAN
PRODUKSI
Pra produksi
1)
Lokasi :
terlindung dari gelombang dan angin kencang, kedalaman perairan 5 - 20 meter, perairan bersih tidak tercemar,
pergerakan air teratur dengan kecepatan arus
20 – 40 cm/dtk, salinitas 28-34 ppt, dasar perairan pasir berbatu karang
dan tidak berlumpur, lokasi mudah terjangkau dan tidak terdapat pada alur
pelayaran dan jauh dari muara sungai, peruntukan lokasi diatur oleh RUTR
daerah/wilayah.
2)
Sarana pembesaran
: rangka terbuat dari bambu, kayu dan paralon yang dirakit berbentuk persegi
panjang dengan ukuran lebar 2,5 – 5 m dan panjang 5 – 7 m pada setiap ujungnya
setiap unit dipasang jangkar dan bendera, satu unit metoda ini terdiri dari 5 –
8 petak.
3)
Bahan : bibit
yang digunakan berumur 25 – 35 hari dengan berat 50 – 100 gr.
4)
Peralatan :
bambu, tali PE dan tali rapia; peralatan lapang ( gunting, keranjang, pisau,
gergaji, timbangan, keranjang, perahu); alat ukur kualitas air (suhu,
salinitas, oksigen, pH, dll).
Proses
Produksi
1)
Kualitas air :
suhu 26°C – 32°C, salinitas : 28 ppt – 34 ppt, pH 7 – 8,5, oksigen terlarut min
5 ppm, kecerahan 5 m, bahan organik lebih dari 50 ppm.
2)
Jarak tanam :
jarak antar rumpun pada satu tali jalur antara 25 – 30 cm, sedangkan jarak
antar tali jalur 30 cm.
3)
Pengontrolan :
dilakukan setiap hari untuk membersihkan tanaman dari tanaman lain, perbaikan
tali yang kendor, penyulaman (pada minggu pertama).
4)
Waktu
pemeliharaan : lama pemeliharaan rumput laut basah kelas konsumsi antara 45 – 50 hari.
5)
Pemanenan :
produksi pembesaran per rakit per periode ukuran panen 50-100 gr menjadi
500-750 gr/rumpun, 10-15 kg menjadi 60-100 kgt/rakit.
CARA
PEMERIKSAAN
1)
Kualitas air
media pemeliharaan : suhu dilakukan dengan termometer, salinitas dengan
refraktometer, oksigen terlarut dengan DO Meter, tes kit quality mengukur
kualitas air lainya dengan petunjuk kerja disesuaikan dengan masing masing
alat. Frekuensi pengukuran min 2 kali seminggu.
2)
Cara pengukuran
produksi : berat akhir pemanenan dikurangi berat awal (saat tanam).
3)
Cara pengukuran
waktu pemeliharaan : dilakukan dengan mencatat waktu mulai tanam sampai saat
panen dilakukan.
REFERENSI
BSN, 2000. SNI 01-6429.1-2000
Produksi Rumput laut cottonii (Kappaphycus alvarezii) dengan Metode
Apung Sistim Jalur. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment