Friday 13 October 2017

Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Benih Sebar (Ringkasan SNI 01-6141-1999)



BATASAN
Standar ini  meliputi definisi, istilah dan persyaratan produksi serta cara pengukuran dan pemeriksaan. Produksi benih nila hitam kelas benih sebar ukuran larva, kebul, gabar, belo dan sangkal adalah suatu rangkaian kegiatan praproduksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan benih nila hitam kelas benih sebar sesuai SNI 01-61391999. 

PERSYARATAN PRODUKSI 
Pra produksi 
1)   Lokasi : bebas banjir dan bebas dari pengaruh pencemaran. a) jenis tanah : liat berpasir (sandy clay) dengan perbandingan 3 : 2; b) ketinggian lahan : 0 m - 1000 m di atas permukaan laut. c) lokasi jaring apung : terletak di waduk, danau dengan ketinggian        < 700 meter dari permukaan laut, kedalaman air minimal 5 meter dari dasar jaring pada saat surut terendah, luas areal pemasangan jaring maksimal 10 % dari luas potensial dan luas jaring maksimal 10 % dari luas areal pemasangan jaring, kekuatan arus dasar  (20 - 40) cm/detik.
2)   Sumber air : jernih tidak tercemar, tersedia sepanjang tahun, suplai pemasukan dan pembuangan air pipa paralon, atau saluran tembok kedap air.
3)   Wadah : a) produksi larva : wadah pemijahan dan penetasan telur : happa ukuran (6 x 3 x 1,25) m3, wadah corong dengan diameter atas 30 cm dan bawah 15 cm serta tinggi 45 cm; b) wadah produksi kebul : bak semen : ukuran minimal (5 x 2 x 1,25) m3, atau   kolam tanah : luas minimum 500 m2, kedalaman air 60 cm; c) wadah produksi gabar : kolam tanah ukuran minimal 500 m2; kedalaman air 60 - 100 cm dan sawah; d) wadah  produksi belo dan sangkal : kolam tanah ukuran minimal 500 m2, kedalaman 80 - 100 cm, sawah, karamba jaring apung dengan mata jaring 0,5 - 1,0 cm yang terbuat dari bahan nilon.
4)   Induk : sesuai dengan SNI 01-6138-1999. 5)  Bahan : a) pakan : pelet, kandungan protein 20 - 25%, lemak 6 - 8%. b) pupuk : organik (pupuk kandang). c) bahan kimia dan obat-obatan : biru metilena, kalium permanganat, organo fosfat (hanya untuk produksi kebul), kapur tohor, formalin, antibiotik. 6)  Peralatan : a) produksi larva : hapa, pengukur kualitas air (termometer, sechi disk, pHmeter), peralatan lapangan (timbangan,waring, ember, lambit); b) produksi kebul, gabar, belo dan sangkal : pengukur kualitas air (termometer, sechi disk, pH-meter), peralatan lapangan (waring, ember, cangkul). 

Proses produksi
1)   Produksi larva (pemijahan dan penetasan telur) : a) kualitas air media pemijahan dan penetasan telur : suhu 25 - 30ºC, pH 6,5 - 8,5, kandungan oksigen terlarut minimal 5 mg/l, ketinggian air : 70 - 100 cm, kecerahan sechi disk : > 50 cm; b) bahan kimia dan obat-obatan : kalium permanganat 2 - 4 ppm, biru metilena 1 - 3 ppm, oksitetrasiklina 10 ppm; c) padat tebar induk : pada bak 5 ekor/ m3 , pada hapa 5 ekor/ m3 , pada kolam 1 ekor/2 m3; d) nisbah kelamin : jantan : betina = 1 : 3; e) produksi larva : 500 - 750 larva per ekor induk per satu periode.
2)   Produksi kebul, gabar, belo dan sangkal (pendederan I, II, III dan IV) : a) kualitas dan kuantitas air media di kolam : suhu 25 - 30ºC, pH  6,5 - 8,5, kandungan oksigen terlarut : minimum 5 mg/l, ketinggian  air 50 cm - 70 cm, kecerahan secchi disk  20 - 40 cm; b) kelimpahan plakton : 5000 - 7000 individu per ml; c) kualitas dan kuantitas air media di sawah : suhu 25 - 30ºC, pH 6,5 - 8,5, kandungan oksig terlarut  minimum 5 mg/l, ketinggian air  5 - 10 cm, kecerahan dasar kelihatan.
3)   Kualitas dan kuantitas air media di jaring : suhu :25 - 30ºC, pH  5 - 8,5, ketinggian air  1 - 1,5 m, kedalaman air minimal 5 m dari dasar jaring, kelimpahan fitoplakton  5000 - 10000 individu per ml, kecerahan  65 - 85 m. 
4)   Penggunaan bahan pada produksi kebul (pendederan I) di bak : a) penggunaan pakan : pelet (dosis dan frekuensi pemberian pada PI di bak seperti pada tabel di bawah;           b) penggunaan bahan kimia dan obat-obatan : oksitetrasiklina (jika diperlukan) dengan dosis 10 ppm dengan cara perendaman selama 5 menit; c) penggunaan bahan (pada produksi kebul, gabar, belo, sangkal kolam) : pakan : pelet (dosis dan frekuensi pemberian pada P I, P II, P III dan P IV seperti pada tabel di bawah; pupuk : pupuk kandang dosis urea, TSP seperti pada tabel di bawah; kapur : kapur tohor (CaO), dosis seperti tabel di bawah; bahan kimia dan obat-obatan : oksitetrasiklina (jika diperlukan) dengan dosis 10 ppm dengan cara perendaman selama 5 menit.
5)   Penggunaan bahan pada produksi gabar, belo dan sangkal (pendederan II, III dan IV) di sawah : a) pakan : pelet (dosis dan frekuensi pemberian pada P II, III dan P IV seperti pada tabel di bawah; b) obat-obatan : formalin 25 ppm; c) bahan pada produksi belo dan sangkal (pendederan III dan IV) di jaring : pakan : pelet (dosis dan frekuensi pemberian pada P III dan P IV seperti pada tabel di bawah; obat-obatan : oxytetracycline (jika diperlukan) dengan dosis 10 ppm dengan cara perendaman selama 5 menit.
6)   Padat tebar benih : a) padat tebar benih pada produksi kebul (P I) di bak seperti pada tabel di bawah; b) padat tebar benih pada produksi kebul, gabar, belo dan sangkal           (P I, P II, P III dan P IV) di kolam seperti pada tabel di bawah; c) padat tebar benih pada produksi gabar, belo dan sangkal (P II, P III dan P IV) di sawah seperti pada tabel di bawah; d) padat tebar benih pada produksi belo dan sangkal (P III dan P IV) di jaring seperti pada tabel di bawah.
7)   Waktu pemeliharaan : a) waktu pemeliharaan pada produksi kebul ( P I ) di bak seperti pada tabel di bawah; b) waktu pemeliharaan pada produksi kebul, gabar, belo dan sangkal (P I, P II, P III dan P IV) di kolam seperti pada tabel di bawah; c) waktu pemeliharaan pada produksi gabar, belo dan sangkal (P I, P II, P III dan P IV) di sawah seperti pada tabel di bawah; d) waktu pemeliharaan pada produksi belo dan sangkal (P III dan P IV) di jaring seperti pada tabel di bawah. 

Pemanenan
1)   Sintasan : a) sintasan kebul (P I) di bak seperti pada tabel di bawah; b) sintasan kebul, gabar, belo dan sangkal (P I, P II, P III dan P IV ) di kolam seperti pada tabel di bawah;  c) sintasan gabar, belo dan sangkal (P II, P III dan P IV ) di sawah seperti pada tabel di bawah; d) sintasan produksi belo dan sangkal (P III dan P IV) di jaring seperti pada tabel di bawah.
2)   Ukuran panjang total dan berat benih yang dipanen : ukuran panjang total dan berat larva, kebul, gabar, belo dan sangkal sesuai SNI 01-6140-1999.



REFERENSI
BSN, 1999. SNI 01-6141-1999  Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...