BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan produksi dan cara
pengukuran produksi benih udang vaname kelas benih sebar.
PERSYARATAN
PRODUKSI
Pra
produksi
1)
Wadah penyediaan
air bersih : bak penyaring air berupa koral, pasir, arang, ijuk, menggunakan
waring sebagai pemisah komponen; bak
tandon terbuat dari beton, volume ≥ 30 % dari kapasitas total bak
pemeliharaan.
2)
Peralatan
produksi nauplius dan benur : tenaga listrik, aerasi blower, peralatan
laboratorium, peralatan lapang dan sarana penyedia air (pompa).
3)
Pakan untuk
produksi nauplius : pakan induk , untuk produksi benur terdiri dari pakan
alami, pakan buatan. Ukuran partikel pakan buatan sesuai dengan stadia benih
seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Ukuran partikel pakan buatan sesuai stadia benih
4)
Sanitasi
fasilitas dan lingkungan : terdiri dari areal pengolahan air, pemeliharaan
induk dan larva serta pemeliharaan plankton untuk mencegah kontaminasi bakteri
dan virus.
Proses produksi
1)
Penyediaan air
laut : sterilisasi menggunakan klorin 100 % atau kaporit 60 %, dinetralkan
dengan aerasi kuat atau natrium tiosulfat ≤ 40 g/l.
2)
Kualitas air :
untuk proses produksi fitoplankton, nauplius dan benur seperti pada tabel
dibawah ini.
Tabel : Proses produksi fitoplankton
Tabel : Proses produksi nauplius dan benur
3)
Padat tebar induk
: dalam bak perkawinan ≤ 8 ekor/m2, perbandingan jantan dan betina = 1 : 1
jumlah ≤ 4 ekor/m2. Padat tebar nauplius: ≤ 100
ekor/per liter.
4)
Penggunaan pakan
: jenis dan dosis setiap stadia dalam produksi benur seperti pada tabel dibawah
ini.
Tabel : Jenis dan dosis pakan setiap stadia dalam
produksi benur
5)
Penggunaan bahan
kimia dan obat-obatan : jenis dan dosisnya seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Jenis dan dosis penggunaan bahan kimia dan
obat-obatan
6)
Ukuran tebar :
induk SNI 01-7253-2006) , nauplius (SNI
01-7252-2006)
7)
Masa pemeliharaan
: penetasan telur setelah pemijahan 16 – 18 jam; pemeliharaan benut dari
nauplius 20 – 25 hari 8) Sanitasi fasilitas dan lingkungan : pengeringan selama
2 minggu, klorinasi 50 -100 mg/l.
Pemanenan
1)
Produksi :
naplius ≥ 100.000/ekor per pemijahan, sintasan benur ≥ 30% per siklus.
2)
Ukuran benih :
naplius ≥ 0,5 mm, benur ≥ 8,5 mm.
3)
Mutu benih :
nauplius dan benur sesuai SNI 01-7252-2006.
CARA PENGUKURAN
1)
Suhu :
menggunakan termometer.
2)
Salinitas :
menggunakan salinometer atau refraktometer.
3)
Oksigen terlarut
: menggunakan DO meter
4)
pH air :
menggunakan pH meter/kertas lakmus.
5)
Ketinggian air :
mengukur jarak antara dasar wadah sampai ke permukaan air dengan
penggaris.
6)
Penghitungan
bahan : a) kebutuhan pakan buatan : dengan cara mengkalkulasi air media dengan
dosis; b) estimasi jumlah benih yang
disebar : dengan metode sampling yaitu menghitung jumlah nauplius dikalkulasi
dengan volume total air media, diulang 3 kali dan hasil dirata-rata; c)
sintasan benih : perbandingan antara total benih hasil panen dengan jumlah
benih yang ditebar; d) masa pemeliharaan : dengan mengkalkulasi mulai benih
ditebar sampai panen; e) pengukuran jumlah padat tebar : mengalikan jumlah
nauplius yang ditebar dengan volume wadah; f) pengujian protein dan lemak
sesuai SNI 01-2891-1992; g) pengukuran nitrit : dilakukan sesuai A Manual of
Chemical and Biological Method for Sea Water Analysis.
REFERENSI
BSN, 2006. SNI 01-7251-2006 Produksi Benih Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment