BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan produksi. Deskripsi:
menggunakan petak biofilter merupakan rangkaian kegiatan pra produksi, proses
produksi dan pemanenan untuk menghasilkan udang ukuran konsumsi.
PERSYARATAN
PRODUKSI
Pra produksi
1)
Lokasi : dekat
sumber air (kualitas baik, kuantitas yang cukup dan tidak tercemar).
Persyaratan kualitas air: suhu 28-32°C, salinitas 10-35ppt, pH 7,5-8,5, DO
>3,5ppt, bahan organik 50-60ppm dan BOD (5 hari) <3ppm .="" 5-10="" 6="" bahan="" kualitas="" organik="" persyaratan="" ph="" span="" tanah:="">3ppm>
2)
Wadah : petak
tandon/karantina (kedap air,dekat sumber air, daya tampung air ≥ 20%); petak
biofilter (kedap air, daya tampung air ≥ 20%); petak pemeliharaan (dilengkapi
dengan pintu pemasukan dan pembuangan), saluran distribusi dan pembuangan.
3)
Benih : benur/tokolan
sesuai SNI 01-6144-1999.
4)
Organisme
biofilter : ikan predator.
5)
Peralatan :
tenaga listrik, pompa air, kincir air dan peralatan lapangan (jala, jaring,
anco, serok, timbangan dan ember).
6)
Bahan kimia :
kaporit, kapur, pupuk organik dan anorganik.
7)
Pakan : pelet
sesuai SNI 02-2724-1992.
Proses
produksi
1)
Kualitas tanah :
pH 6,5-7, bahan organik 5%-10%, redoks potensial > - 90 mV.
2)
Kualitas air : a)
fisika (suhu 28°C-32°C, pH 7,5-8,5,
salinitas 10ppt-35ppt, ketinggian air 100cm-160cm, kecerahan 35 cm-40cm; b)
kimia (DO >3,5 ppt, amonia < 0,01 ppm, nitrit , 1 ppm, nitrat < 10
ppm, BOD < 3 ppm, clorine < 0,8 ppm dan bahan organik 50 ppm-60 ppm; c)
kepadatan plankton 10.000sel/ml-12.000sel/ml.
3)
Padat tebar :
semi intensif maksimum 15 ekor per m2; intensif I maksimum 30 ekor per m2;
intensif II maksimum 50 ekor per m2.
4)
Benih : sesuai
SNI 01-6143-1999, tokolan sesuai SNI 01-6497-2000.
5)
Waktu
pemeliharaan : 120 hari atau ukuran 20 g-30g per ekor.
TATA CARA
PEMERIKSAAN
1)
Parameter fisika
: suhu air, pH air, salinitas, DO, ketinggian air dan kecerahan air.
2)
Parameter kimia :
DO, amonia, nitrit, nitrat dan bahan organik sesuai APHA dan AWWA.
3)
Parameter
biologis : Pengukuran plankton menggunakan haemocytometer;
4)
Kualitas tanah :
pH dan redoks potensial menggunakan Redoks Potensio Meter; bahan organik tanah
dengan metode Gravimetri.
5)
Penggunaan bahan
: pupuk urea, SP-36 dan pupuk kandang; kapur 5mg – 15mg per liter air; kaporit
20mg-30mg per liter air; pakan diberikan bentuk fine crumble, coarse crumble
dan pelet. Dosis pemberian pakan berdasarkan berat udang, bentuk dan ukuran
seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Dosis pemberian pakan berdasarkan berat, bentuk
dan ukuran udang
6)
Pertumbuhan : a)
padat tebar, benih yang ditebar per satuan m2 dikali luas wadah pemeliharaan;
b) berat rata-rata, berat contoh dibagi jumlah, dinyatakan dalam gr; c)
kepadatan, jumlah total contoh dibagi luas pengambilan contoh, dinyakan dalam
ekor/m2; d) populasi, kepadatan dikalikan luas wadah pemeliharaan,dinyatakan
satuan ekor; e) biomass, populasi dikalikan berat rata-rata, dinyatakan dalam
kg; f) sintasan, jumlah populasi dibagi jumlah tebar, dinyatakan dalam %.
7)
Waktu
pemeliharaan : mulai tebar sampai saat panen
8)
Waktu panen :
saat malam hari atau suhu rendah
9)
Cara panen :
menggiring secara gravitasi ke pintu pemasukan dengan perangkap jaring kantong
REFERENSI
BSN, 2006. SNI 01-6497.2-2000 Produksi Udang Windu (Penaeus monodon Fab. 1798) di
Tambak Sistim Terbuka Menggunakan Petak Biofilter. Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment