Thursday, 12 October 2017

Produksi Udang Windu di Tambak Sistim Terbuka Menggunakan Petak Biofilter (Ringkasan SNI 01-6497.2-2000)



BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan produksi. Deskripsi: menggunakan petak biofilter merupakan rangkaian kegiatan pra produksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan udang ukuran konsumsi.  

PERSYARATAN PRODUKSI
Pra produksi
1)   Lokasi : dekat sumber air (kualitas baik, kuantitas yang cukup dan tidak tercemar). Persyaratan kualitas air: suhu 28-32°C, salinitas 10-35ppt, pH 7,5-8,5, DO >3,5ppt, bahan organik 50-60ppm dan BOD (5 hari) <3ppm .="" 5-10="" 6="" bahan="" kualitas="" organik="" persyaratan="" ph="" span="" tanah:="">
2)   Wadah : petak tandon/karantina (kedap air,dekat sumber air, daya tampung air ≥ 20%); petak biofilter (kedap air, daya tampung air ≥ 20%); petak pemeliharaan (dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pembuangan), saluran distribusi dan pembuangan. 
3)   Benih : benur/tokolan sesuai SNI 01-6144-1999. 
4)   Organisme biofilter : ikan predator. 
5)   Peralatan : tenaga listrik, pompa air, kincir air dan peralatan lapangan (jala, jaring, anco, serok, timbangan dan ember). 
6)   Bahan kimia : kaporit, kapur, pupuk organik dan anorganik. 
7)   Pakan : pelet sesuai SNI 02-2724-1992.

Proses produksi
1)   Kualitas tanah : pH 6,5-7, bahan organik 5%-10%, redoks potensial > - 90 mV.
2)   Kualitas air : a) fisika  (suhu 28°C-32°C, pH 7,5-8,5, salinitas 10ppt-35ppt, ketinggian air 100cm-160cm, kecerahan 35 cm-40cm; b) kimia (DO >3,5 ppt, amonia < 0,01 ppm, nitrit , 1 ppm, nitrat < 10 ppm, BOD < 3 ppm, clorine < 0,8 ppm dan bahan organik 50 ppm-60 ppm; c) kepadatan plankton 10.000sel/ml-12.000sel/ml. 
3)   Padat tebar : semi intensif maksimum 15 ekor per m2; intensif I maksimum 30 ekor per m2; intensif II maksimum 50 ekor per m2. 
4)   Benih : sesuai SNI 01-6143-1999, tokolan sesuai SNI 01-6497-2000. 
5)   Waktu pemeliharaan : 120 hari atau ukuran 20 g-30g per ekor.  

TATA CARA PEMERIKSAAN
1)   Parameter fisika : suhu air, pH air, salinitas, DO, ketinggian air dan kecerahan air. 
2)   Parameter kimia : DO, amonia, nitrit, nitrat dan bahan organik sesuai APHA dan AWWA. 
3)   Parameter biologis : Pengukuran plankton menggunakan haemocytometer; 
4)   Kualitas tanah : pH dan redoks potensial menggunakan Redoks Potensio Meter; bahan organik tanah dengan metode Gravimetri. 
5)   Penggunaan bahan : pupuk urea, SP-36 dan pupuk kandang; kapur 5mg – 15mg per liter air; kaporit 20mg-30mg per liter air; pakan diberikan bentuk fine crumble, coarse crumble dan pelet. Dosis pemberian pakan berdasarkan berat udang, bentuk dan ukuran seperti pada tabel dibawah ini.  
Tabel : Dosis pemberian pakan berdasarkan berat, bentuk dan ukuran udang

6)   Pertumbuhan : a) padat tebar, benih yang ditebar per satuan m2 dikali luas wadah pemeliharaan; b) berat rata-rata, berat contoh dibagi jumlah, dinyatakan dalam gr; c) kepadatan, jumlah total contoh dibagi luas pengambilan contoh, dinyakan dalam ekor/m2; d) populasi, kepadatan dikalikan luas wadah pemeliharaan,dinyatakan satuan ekor; e) biomass, populasi dikalikan berat rata-rata, dinyatakan dalam kg; f) sintasan, jumlah populasi dibagi jumlah tebar, dinyatakan dalam %.
7)   Waktu pemeliharaan : mulai tebar sampai saat panen
8)   Waktu panen : saat malam hari atau suhu rendah
9)   Cara panen : menggiring secara gravitasi ke pintu pemasukan dengan perangkap jaring kantong

REFERENSI
BSN, 2006. SNI  01-6497.2-2000  Produksi Udang Windu (Penaeus monodon Fab. 1798)  di Tambak Sistim Terbuka Menggunakan Petak Biofilter. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search

No comments:

ANALISIS EFEKTIVITAS PERCONTOHAN PENYULUHAN PERIKANAN: PENERAPAN SISTEM BUDIDAYA IKAN BAWAL AIR TAWAR DENGAN MEDIA KOLAM TERPAL BUNDAR PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (POKDAKAN) JUARA BERSAMA

RINGKASAN EKSEKUTIF Percontohan penyuluhan perikanan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menguji efektivitas penerapan teknologi budida...