Friday, 20 October 2017

Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Kelas Pembesaran di Kolam (Ringkasan SNI 01-6483.5-2002)



BATASAN
Standar ini  menetapkan persyaratan produksi, cara pengukuran dan pemeriksaan ikan patin siam produksi kelas pembesaran.

PERSYARATAN
Pra produksi 
1)   Lokasi : bebas banjir dan pencemaran sesuai RTRW, dasar tanah stabil, tekstur lempung 50 - 60% dan pasir < 20%, mengandung bahan organik > 80 %, pH 3,5 - ,5, sumber air tersedia sepanjang tahun,  memenuhi baku mutu budidaya.
2)   Wadah :  tanah atau tembok dengan pematang yang kuat, luas ≥ 100 m2, kedalaman 1 – 2 m, dapat dikeringkan.
3)   Benih :  sesuai SNI 01-6483.2-2000.
4)   Bahan : pakan dengan kandungan protein ≥25%, tidak mengandung bahan lain berbahaya; pupuk (organik atau anorganik); bahan kimia, obat-obatan, desinfektan.
5)   Peralatan : termometer, pH meter, dan DO meter, piring sechii, hapa, waring, ember, cangkul , serok dan alat timbang. 

Proses produksi
1)   Kualitas air : seperti pada tabel dibawah ini. 
Tabel : kisaran optimum kualitas air

2)   Penggunaan bahan : obat-obatan KmnO4 1-3 mg/l, fomalin 38% (15 – 25 ml/m3), garam 500 – 1.000 mg/l direndam 12-24 jam, diaerasi. Pupuk organik (250-500 g/m2), anorganik (dosis urea 10-20 g/m2, TSP 5-10 g/m2, kapur tohor 50-100 g/m2).

Pemanenan
Proses produksi ikan patin siam kelas pembesaran dikolam seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel : Proses produksi ikan patin siam kelas pembesaran di kolam

CARA PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
1)   Panjang standar : dengan mengukur ujung mulut sampai pangkal ekor dalam sentimeter. 
2)   Bobot tubuh : dengan menggunakan timbangan analitik (ketelitian 0,1 mg) dalam gram.
3)   Suhu : dengan termometer dipermukaan air dan dasar pada pagi dan sore.
4)   oksigen terlarut : dengan DO-meter, dipermukaan air dan dasar pada pagi dan sore.
5)   pH air : dengan pH meter atau pH indikator pada pagi dan sore.
6)   Kecerahan : dengan piring sechi (cm).
7)   Umur : dihitung sejak telur menetas.
8)   Jumlah pakan : bobot rata-rata ikan (≥ 30 ekor ikan sampel) x jumlah populasi ikan yang ditebar x persentase tingkat pemberian pakan yang telah ditetapkan.
9)   Jumlah pupuk dan kapur : dihitung dosis per meter x luas persegi.
10) Padat tebar benih : padat tebar x luas persegi (ekor/m2).
11) Pemeriksaan kesehatan : ambil secara acak sebanyak 1% dari populasi atau ≥ 5 ekor untuk pengamatan visual/mikroskopik.


REFERENSI
BSN, 2002. SNI 01-6483.5-2002  Ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) Bagian 5: Produksi Kelas Pembesaran di Kolam. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search

No comments:

ANALISIS EFEKTIVITAS PERCONTOHAN PENYULUHAN PERIKANAN: PENERAPAN SISTEM BUDIDAYA IKAN BAWAL AIR TAWAR DENGAN MEDIA KOLAM TERPAL BUNDAR PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (POKDAKAN) JUARA BERSAMA

RINGKASAN EKSEKUTIF Percontohan penyuluhan perikanan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menguji efektivitas penerapan teknologi budida...