BATASAN
Standar ini menetapkan
persyaratan produksi, cara pengukuran dan pemeriksaan ikan patin siam produksi
kelas pembesaran.
PERSYARATAN
Pra produksi
1)
Lokasi : bebas
banjir dan pencemaran sesuai RTRW, dasar tanah stabil, tekstur lempung 50 - 60%
dan pasir < 20%, mengandung bahan organik > 80 %, pH 3,5 - ,5, sumber air
tersedia sepanjang tahun, memenuhi baku
mutu budidaya.
2)
Wadah : tanah atau tembok dengan pematang yang kuat,
luas ≥ 100 m2, kedalaman 1 – 2 m, dapat dikeringkan.
3)
Benih : sesuai SNI 01-6483.2-2000.
4)
Bahan : pakan dengan kandungan protein ≥25%, tidak mengandung bahan lain
berbahaya; pupuk (organik atau anorganik); bahan kimia, obat-obatan,
desinfektan.
5)
Peralatan :
termometer, pH meter, dan DO meter, piring sechii, hapa, waring, ember, cangkul
, serok dan alat timbang.
Proses
produksi
1)
Kualitas air :
seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : kisaran optimum kualitas air
2)
Penggunaan bahan
: obat-obatan KmnO4 1-3 mg/l, fomalin 38% (15 – 25 ml/m3), garam 500 – 1.000
mg/l direndam 12-24 jam, diaerasi. Pupuk organik (250-500 g/m2), anorganik
(dosis urea 10-20 g/m2, TSP 5-10 g/m2, kapur tohor 50-100 g/m2).
Pemanenan
Proses produksi ikan patin siam kelas pembesaran dikolam seperti
pada tabel dibawah ini.
Tabel : Proses produksi ikan patin siam kelas pembesaran di kolam
CARA
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
1)
Panjang standar :
dengan mengukur ujung mulut sampai pangkal ekor dalam sentimeter.
2)
Bobot tubuh :
dengan menggunakan timbangan analitik (ketelitian 0,1 mg) dalam gram.
3)
Suhu : dengan
termometer dipermukaan air dan dasar pada pagi dan sore.
4)
oksigen terlarut
: dengan DO-meter, dipermukaan air dan dasar pada pagi dan sore.
5)
pH air : dengan
pH meter atau pH indikator pada pagi dan sore.
6)
Kecerahan :
dengan piring sechi (cm).
7)
Umur : dihitung
sejak telur menetas.
8)
Jumlah pakan :
bobot rata-rata ikan (≥ 30 ekor ikan sampel) x jumlah populasi ikan yang
ditebar x persentase tingkat pemberian pakan yang telah ditetapkan.
9)
Jumlah pupuk dan
kapur : dihitung dosis per meter x luas persegi.
10)
Padat tebar benih
: padat tebar x luas persegi (ekor/m2).
11)
Pemeriksaan
kesehatan : ambil secara acak sebanyak 1% dari populasi atau ≥ 5 ekor untuk
pengamatan visual/mikroskopik.
REFERENSI
BSN, 2002. SNI 01-6483.5-2002
Ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) Bagian 5: Produksi Kelas Pembesaran di
Kolam. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment