BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan, cara pengukuran,
pengujian dan pemeriksaan benih udang windu Penaeus monodon Fabricius, 1798)
kelas benih sebar.
PERSYARATAN
PRODUKSI
Kualitatif
1)
Nauplius : a)
bebas virus, b) kecoklatan atau keabu-abuan, tidak pucat; c) berenang aktif,
periode bergerak lebih lama dibandingkan dengan
periode diam; d) organ tubuh lengkap, bersih, ukuran, dan bentuk normal;
e) bersifat fototaksis positif.
2)
Benur : a)
transparan, kecoklatan atau kehitaman, tidak pucat, punggung tidak berwarna
putih; b) berenang aktif, melawan arus; c) setelah mencapai PL10 organ
tubuhnya sudah sempurna dan ekor
membuka; d) responsif terhadap kejutan fisik dan cahaya; e) bebas virus; f)
hepatopankreas dan usus selalu penuh.
3)
Tokolan : a)
hasil pemeliharaan lanjutan dari benur yang dihasilkan oleh panti benih lengkap
atau skala rumah tangga; b) bentuk tubuh lurus dan memanjang; c) kondisi kulit
dan karapak bersih (mencirikan proses penggantian kulit yang normal), tidak cacat dan bebas dari
ektoparasit seperti jamur serta protozoa, usus penuh pakan, ekor mengembang
sempurna; d) bergerak aktif mencari pakan; e) organ tubuh lengkap dan normal; f) bebas virus.
Kuantitatif
Kriteria kuantitatif benih udang windu kelas benih sebar
seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Kriteria kuantitatif benih udang windu kelas
benih sebar
CARA
PENGUKURAN, PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN
1)
Umur dan stadia :
dihitung sejak telur menetas (nauplius), tokolan dihitung sejak penebaran
nauplius. Stadia : berdasarkan perkembangan morfologis.
2)
Panjang badan
total : Nauplius, dimulai dari ujung depan hingga ujung belakang tubuh dengan menggunakan mikrometer okuler. Benur
dan tokolan, dimulai dari ujung rostrum sampai ujung telson,dalam (mm).
3)
Bobot tubuh : menggunakan timbangan analitik,
satuan mg.
4)
Ketahanan fisik :
menurunkan salinitas secara mendadak dan pengujian dengan formalin.
5)
Pengambilan
contoh : metode pengambilan contoh dilakukan secara acak dari populasi setiap
sampel ≥ 30 ekor.
6)
Pengamatan
kesehatan : a) parasit dan jamur : mikroskop dengan pembesaran >10 x 4; b) bakteri : dengan teknik
isolasi c) virus : dengan metode PCR.
7)
Pengujian respon
: a) nauplius, bila diberikan cahaya, yang sehat akan berkumpul dekat cahaya;
b) benur dan tokolan, menggerakkan air
media pemeliharaan, yang sehat akan bergerak/berenang melawan arus atau diam di
dasar menahan arus.
8)
Penentuan
keseragaman : dengan pengukuran panjang total.
Contoh diambil dari ≥ 3 titik tiap wadah dengan keseluruhan contoh ≥ 30
ekor. Rumus: (Keseragaman = {1 – (simpangan baku/panjang total rata-rata } x
100 %)
REFERENSI
BSN, 2006. SNI 01-6143-2006 Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fab. 1798)
Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment