Sunday, 4 May 2014

PENGOLAHAN IKAN BANDENG PRESTO


Jenis olahan "bandeng presto" adalah salah satu diversifikasi pengolahan hasil perikanan, terutama sebagai modifikasi pemindangan. Bandeng presto hampir sama dengan pindang bandeng, tetapi mempunyai kelebihan yakni tulang dan duri dari ekor hingga kepala lunak dan dapat dimakan tanpa menimbulkan gangguan pada mulut. Usaha ini mudah dikerjakan dan skalanya dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan modal, tenaga dan pemasarannya. Dalam skala rumah tangga untuk usaha sambilan sejumlah 10 sampai 25 Kg/hari, skala sedang (50 - 100 Kg/hari) untuk dipasarkan di beberapa kios atau supermarket dan usaha besar (sekitar 1 ton/hari) untuk memenuhi beberapa pasar di kota-kota yang padat penduduknya, baik antar kabupaten maupun antar propinsi yang dapat ditempuh jalan darat atau jalan laut/udara. Untuk mendistribusikan bandeng presto yang memerlukan waktu. diperlukan perangkat peralatan yang dapat mengendalikan suhu terutama alat refrigrasi.

Bahan Baku: Ikan bandeng segar Garam halus bermutu tinggi Lembaran aluminium (aluminium foil) atau daun pisang. Bumbu : Bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe.

Peralatan: Pisau Bak plastik Lemari es (skala kecil) atau kamar dingin (skala besar I Alat kukus bertekanan (autoclave) yang dilengkapi pengukur tekanan dan pengukur suhu, misalnya Press-cooker untuk skala kecil.

Cara Pembuatan: Ikan dicuci dibuang isi perutnya dan insangnya. bersihkan ginjal (tampak merah menempel pada tulang belakang di bagian dalam rongga perut ).
Cuci dengan air bersih dan kemudian rendam dalam larutan garam (3 Kg garam,100 liter air) selama 15 - 20 menit.
Dalam merendam ikan dengan larutan garam sebaiknya diberi es. untuk mencegah pembusukan karena peningkatan suhu.Ikan hasil rendaman diberi garam halus secukupnya I dilaburi garam sejumlah 2% atau 2 gram untuk 100 gram ikan, 8 gram untuk ikan berukuran 400 gram atau direndam dalam larutan garam jenuh selama 2 jam.
kemudian dibungkus daun pisang atau lembaran aluminium setiap ekor dan selanjutnya satu persatu ditata disarangan autoclave atau press-cooker. Pengukusan dilakukan selama 60 menit dengan tekanan di bagian dalam 0,5 atmosfir bagi ikan 200 - 300 gram dan 1,0 atmosfir bagi ikan yang beratnya lebih dan 300 gram.
Hasil pengukusan dibiarkan turun suhunya di ruangan dan setelah produk mencapai suhu kamar sebaiknya disimpan dalam ruangan bersuhu rendah (sekitar 0°C) dengan menggunakan lemari es atau kamar dingin. Hal ini penting untuk distribusi, pemasaran atau pengeceran, karena bandeng presto dapat tahan 7 sampai 10 hari pada suhu sekitar 0°C. Catatan: Cita rasa bandeng presto dapat bervariasi dengan jalan menambah bumbu tersebut di atas secukupnya sebelum dibungkus untuk dikukus. Rasa garam asin bandeng presto sebaiknya dikerjakan dengan cara merendam bandeng (yang telah bersih dan direndam dalam larutan 3% garam) dalam larutan garam jenuh selama 1 (satu) jam. Hasil pengukusan dapat dikemas dengan kantong plastik dan diberi label.

SUMBER:
Asriani Ir, 2011. Modul Pengolahan Ikan Bandeng. Materi Penyuluhan Perikanan: Kelompok Modul Pengolahan Ikan. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&docid=lKMIwMToNeBsaM&tbnid=9VmkVCKWDmh88M:&ved=0CAQQjB0&url=http%3A%2F%2Fbandengprestoenak.wordpress.com%2F2012%2F10%2F08%2Ftoko-bandeng-presto-online%2F&ei=NTnaUvb0E8GJrQe-t4GADA&bvm=bv.59568121,d.bmk&psig=AFQjCNELXYxT-jwrwWbTvNkq1QfCNkKWuA&ust=1390119525138333

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...