1.Alginat
Setelah mempelajari materi ini, pelaku utama dan pelaku usaha memahami
dan dapat menjelaskan aneka olahan rumput laut.
Alginat pertama kali di ekstrak dari rumput laut jenis Laminaria oleh
seorang ahli kimia Inggris ECC .Stanford pada tahun 1883, kemudian ekstraksi
alginat dikembangkan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu alginat yang
dihasilkan.
Rendemen alginat yang dihasilkan dari rumput laut tergantung dari jenis
rumput laut coklat, kondisi tempat tumbuhnya dan iklim serta intensitas cahaya,
besar kecilnya arus, umur dan juga penanganan pada pra panen, proses pasca
panen.
Sebelum proses ekstraksi alginat rumput laut coklat yang telah
dikeringkan dilakukan perlakuan pendahuluan, tujuannya untuk menentukan mutu
akhir alginat yang dihasilkan yaitu perendaman dalam air,dilanjutkan dalam asam
atau CaCL2 dan atau pada larutan formaldehid.
2. Proses Pembuatan Alginat
a. Pembersihan
Sebelum diolah rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir,batu
karang dll.Pencucian dilakukan dengan cara menyemprotkan air ke rumput laut.
Direndam selama 24 jam dengan air bersih, hingga lunak.
b. Perendaman
Tahapan selanjutnya rumput laut dapat digunakan sebagai bahan baku
alginate. Untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam alkali, rumput laut
direndam dalam larutan HCL 0.1 - 0.5% Tujuan perendaman dalam air untuk
mengembalikan kondisi rumput laut seperti pada kondisi awal / segar, lunak
sehingga mempermudah proses ekstraksi serta melarutkan zat yang terkandung
dalam rumput laut seperti laminari, manitol,zat warna serta garam garam lain
(KCL
Gambar 1. perendaman Rumput laut Coklat sebelum diekstrak
c. Ekstraksi/perebusan
Rumput laut yang sudah diasamkan ( asam Alginat) dicuci dengan
menggunakan air panas 45◦C selama 30 – 60 menit.Setelah itu rumput laut di
potong – potong dan diaktrak dengan larutan Na2CO3 12- 13% pada suhu 60 – 70 ◦C.Tujuannya
untuk mempermudah pemisahan larutan alginat dengan residu, ditambah air
sebanyak 4 kali volume larutan.
Gambar 2. Ekstraksi/Perebusan rumput laut coklat dalam larutan basa
d. Penyaringan
Larutan alginat dipisahkan dengan menggunakan floating tank
untuk memisahkan kotoran yang terikut dengan larutan alginat
Gambar 3. Penyaringan
e. Pemutihan/Pemucatan
Setelah bebas dari kotoran, larutan alginat diputihkan dengan
menambahkan larutan NaOH 12% sebanyak 1/10 volume larutan alginat.
f. Pengendapan asam alginate
Tahapan selanjutnya adalah pengendapan dengan menambahkan laruta asam
sulfat (H2SO4) 10% sebanyak 1/10 volume laruitan alginat dan dimasukkan bersama
sama ke dalam tangki koagulasi/pengendapan, gel asam alginat dipisahkan dari
larutan dengan cara filtrasi atau pemisah centrifugal.
Gambar 5. Pengendapan Asam alginat
g. Pengendapan Natrium alginat
Natrium alginat mengendap pada konsentrasi alcohol diatas 30% yaitu 40%
dengan cara diaduk pelan pelan dan didiamkan hingga mengendap sempurna. Asam
alginat diubah menjadi natrium alginat dengan menambahkan NaCO3 dan metil
alcohol.Garam alginat yang terbentuk dipisahkan dari larutan dengan cara
disaring.
h. Pengeringan dan Penepungan
Garam alginat yang sudah dipisahkan dikeringkan diatas para – para dan
selanjutnya dihaluskan sampai menjadi bubuk dengan ukuran 80 m- 100 mesh
Gambar 7. Pengeringan
Gambar 8. Bubuk alginate
SUMBER:
Sudariastuti E., 2011. Modul Pengolahan Rumput Laut. Materi
Penyuluhan Perikanan: Kelompok Modul Pengolahan Ikan. Pusat Penyuluhan Kelautan
dan Perikanan, Jakarta.
No comments:
Post a Comment