Tuesday, 10 March 2015

MEMAHAMI TEKNIK PENENTUAN URUTAN PRIORITAS STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (KKP)

1. Masalah umum dalam merencanakan kawasan

Selama beberapa tahapan perencanaan yang terakhir, Anda telah mengembangkan tujuan, mengidentifikasi strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengevaluasi strategi untuk menentukan seberapa baik mereka menangani akar masalah atau penyebab dampak. Langkah selanjutnya adalah menentukan strategi prioritas berdasarkan penerapan praktisnya pada tingkat lokasi.
Salah satu masalah terbesar dalam pengembangan rencana pengelolaan KKP adalah ketidakmampuan banyak lokasi untuk melaksanakan rencana mereka dengan sukses. Kini saatnya untuk mengevaluasi apakah unsur-unsur dalam rencana Anda realistis, dan strategi pengelolaan mana yang harus diberikan prioritas tertinggi berdasarkan kemungkinan keberhasilan rencana secara keseluruhan. Masalah yang dijumpai dalam pelaksanaan rencana dapat berasal dari lemahnya pengembangan rencana tersebut – dari isi dan gaya, untuk menciptakan suatu harapan yang tidak masuk akal tentang apa yang sebenarnya dapat dicapai. Seperti yang telah kita ketahui, kebanyakan KKP tidak memiliki sumber daya manusia dan keuangan yang cukup untuk melaksanakan seluruh kegiatan pengelolaan yang diusulkan dan diinginkan untuk dikembangkan selama proses perencanaan.
Dengan memberikan peringkat bagi strategi pengelolaan yang diusulkan, Anda dapat mulai menangani baik kapasitas realistis bagi kawasan Anda dalam melaksanakan rencana, demikian pula dengan beberapa kesulitan lain dalam menyukseskan pelaksanaan.
Dua hal yang perlu dipertimbangkan ketika Anda membuat prioritas strategi pengelolaan adalah: 1) apakah Anda ingin membuat peringkat atau nilai pada strategi pengelolaan yang Anda usulkan, dan 2) apa yang akan Anda gunakan untuk membuat prioritas kriteria. Salah satu pendekatan yang terpenting adalah konsistensi selama proses pembuatan prioritas, baik dalam pembuatan peringkat atau penilaian maupun dalam pemilihan kriteria.

Beberapa Tantangan dalam Pelaksanaan Rencana Pengelolaan
(1)   Anggaran tidak mencukupi
(2)   Kapasitas kawasan tidak mencukupi
(3)   Kapasitas staf tidak mencukupi
(4)   Rencana pengelolaan dan rencana aksi yang tidak realistis
(5)   Kegagalan untuk menetapkan tanggung jawab dalam pelaksanaan rencana aksi
(6)   Ketidakstabilan keuangan, manajerial dan/atau politik.
(7)   Kegagalan untuk menetapkan prioritas yang jelas dan realistis.
.

2.  Cara membuat peringkatprioritas strategi pengelolaan

Dalam membuat urutan prioritas, kita akan melakukan proses pemeringkatan, yaitu membandingkan satu strategi dengan strategi pengelolaan yang diusulkan lainnya.  Proses ini berbeda dengan proses penilaian strategi.  Proses penilaian mengevaluasi mengevaluasi setiap strategi pengelolaan yang diusulkan secara independen, tidak ada pembandingan di antara satu strategi dengan strategi lainnya. Alasan kita memilih menggunakan pemeringkatan karena beberapa pengambil keputusan lebih suka membandingkan nilai-nilai strategi yang diusulkan. Sementara yang lainnya lebih suka melihat nilai setiap strategi yang diusulkan tanpa melakukan perbandingan. Kedua cara tersebut sebenarnya bisa dilakukan. Pada akhirnya pun, tidak peduli pendekatan mana yang digunakan, tim perencana perlu membuat konsensus tentang strategi pengelolaan menempati urutan prioritas teratas.
Akhirnya kita menemukan bahwa kriteria yang digunakan untuk membuat prioritas strategi pengelolaan merupakan kriteria yang cukup standar dan dapat digunakan baik untuk pemeringkatan maupun penilaian strategi pengelolaan. Kini terserah pada tim perencana untuk menetapkan dan menyetujui kriteria mana yang akan digunakan. Kriteria-kriteria tersebut hendaknya penting dilakukan sebelum proses pembuatan peringkat atau prioritas dilakukan.
Berikut adalah beberapa contoh kriteria untuk membuat urutan prioritas atau peringkat strategi yang diusulkan:
(1)   KAPASITAS:  kemampuan KKP untuk melaksanakan strategi sekarang, yaitu dengan menilai faktor sumber daya manusia, keahlian yang dimiliki KKP, para mitra, peralatan, dan peluang yang memadai untuk melakukan pengelolaan.
(2)   KONDISI PENDUKUNG (enabling environment atau condition): kondisi yang memberikan peluang terlaksananya pengelolaan dengan mudah, yaitu dengan menilai apakah KKP memiliki wewenang untuk melaksanakan strategi ini dan ada kekuatan politik yang mendukung KKP untuk melaksanakan strategi ini.
(3)   DANA: potensi keuangan untuk membiayai penerapan strategi berdasarkan ketersediaan dana yang segera dapat digunakan, kemampuan untuk menggalang dana, serta kemitraan untuk memberikan dukungan pembiayaan.
(4)   DUKUNGAN dari masyarakat yang ada sekarang terhadap strategi berdasarkan keseimbangan antara dukungan dan konflik di antara masyarakat yang mungkin timbul akibat dari penerapan strategi ini.
(5)   ANCAMAN yang dinilai dari jumlah jenis ancaman yang dapat diatasi oleh sebuah strategi.
(6)   SUMBER DAYA SASARAN yang dinilai dari jumlah total sumber daya sasaran yang akan mendapat manfaat dari strategi pengelolaan ini.
(7)   URGENSI yang dinilai dari seberapa mendesaknya strategi ini harus segera diterapkan untuk menangani ancaman yang dialami sumber daya sasaran Anda.
Setelah urutan prioritas untuk setiap strategi selesai dibuat, sebaiknya semua strategi yang diusulkan dipertahankan atau dicatat walaupun beberapa strategi mendapat peringkat di urutan bawah karena nilai-nilainya rendah sekali.  Hal ini untuk mengantisipasi jika di kemudian hari kita memiliki peluang untuk menerapkannya.  Catatan ini tidak hanya penting untuk pengelola KKP, tetapi juga bagi konstituen atau para pendukung KKP.
Berikut ini adalah beberapa contoh metode pengambilan keputusan:
(1)   Membangun kesepakatan untuk mengerjakan hal-hal yang akan dikerjakan bersama: Sering diterapkan di antara kelompok yang memiliki tujuan akhir, latar belakang atau minat yang sama.  Setiap kelompok siap bersepakat untuk menerima hal-hal yang akan dijalankan, sementara hal-hal lain yang tidak disepakati akan disisihkan untuk dibahas kemudian. Keuntungan: Mudah untuk bergerak maju dan tetap fokus pada kepentingan umum.
(2)   Pengambilan suara terbanyak (voting): Dapat digunakan dalam kelompok yang memiliki tujuan akhir dan latar belakang yang sama dengan kelompok yang memiliki berbagai kepentingan. Suara yang terbanyak akan menentukan keputusan apa yang akan diterima untuk terus dijalankan dan mana yang tidak. Keuntungan: Mudah bergerak maju dengan cepat. Kerugian: Kecil kesempatannya untuk memahami sudut pandang yang lain.
(3) Konsensus: Setiap orang dalam kelompok harus datang dengan tingkat penerimaan yang telah ditentukan sebelumnya terhadap keputusan yang akan diambil.  Keuntungan: Setiap orang dalam kelompok memahami sudut pandang yang lain.  Kerugian: Memerlukan keterampilan fasilitasi yang baik, kesabaran dan waktu.

SUMBER:
PUSLATKP, 2014. MODUL A.033101.006.01 Membuat Konsep Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Yang Efektif pada Pelatihan Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan,  Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Didownload dari http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/modul-pelatihan.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...