1. Alasan memilih strategi pengelolaan kawasan konservasi perairan
Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan kawasan, peluang dan
tantangan/hambatan yang dihadapi maka Anda dapat menyusun
strategi-strategi untuk mencapai
tujuan. Pada tahap proses perencanaan
ini, tim perencana pengelolaan harus siap untuk menyusun berbagai strategi atau
kegiatan yang akan dicantumkan dalam rencana pengelolaan. Seperti halnya dengan
tahapan perencanaan lainnya, tidak semua langkah yang tercakup dalam pelatihan
ini diperlukan pada setiap proses perencanaan KKP, dan urutannya dapat
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik kawasan atau kebutuhan tim
perencana. Sebagai bagian dari pengembangan rencana pengelolaan yang efektif,
sedapat mungkin Anda juga ingin memahami seluruh implikasi dan dampak dari
setiap strategi yang diusulkan. Untuk memastikan tujuan itu, tahapan dalam
proses perencanaan ini mencakup serangkaian pengujian:
1) menentukan apakah kegiatan yang diusulkan langsung atau tidak langsung
akan menangani ancaman pada sumber daya sasaran;
2) menempatkan strategi pengelolaan ke dalam sebuah model untuk melihat
apakah mereka dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Analisis SWOT yang
baru dilakukan merupakan salah satu pengujian. Namun demikian, dalam dua hari
ke depan Anda akan meneruskan mengevaluasi strategi pengelolaan yang diusulkan.
Ciri-ciri rencana pengelolaan yang baik:
1)
Jelas:
mudah dibaca, tidak ada istilah teknis (jargon), dan disajikan dengan baik
2)
Ringkas
dan komprehensif: tidak lebih panjang daripada yang betul-betul diperlukan
tetapi dengan informasi yang cukup untuk melengkapi fungsinya.
3)
Akurat:
tanpa kesalahan besar dan dengan penjelasan yang baik untuk semua keputusan.
4)
Logis:
berdasarkan penilaian kawasan yang menyeluruh, termasuk alasan yang jelas untuk
seluruh tujuan dan kegiatan (misalnya, berdasarkan informasi biologi dan sosial
terbaik yang tersedia).
5)
Dapat
diterima: bagi semua yang memiliki minat dan keterkaitan emosional dengan
kawasan.
6)
Praktis:
Dengan tujuan yang jelas dan metoda yang realistis untuk mencapainya,
menghasilkan keluaran yang diinginkan dan dapat dipantau.
7)
Fokus:
Efektif sebagai alat pengelolaan kawasan, memenuhi kebutuhan para manajer dan
memenuhi sisi hukum atau kewajiban lainnya.
Pengujian ini akan membantu tim perencana
memilih strategi yang paling sesuai untuk mengatasi berbagai ancaman terhadap
sumber daya sasaran sekaligus memastikan tidak ada konsekuensi di masa depan
yang berpotensi untuk menghambat keberhasilan pelaksanaan rencana
tersebut—dampak negatif bidang ekonomi atau sosial yang tidak disengaja terhadap
masyarakat lokal, contohnya. Juga karena sebagian besar KKP memiliki sumber
daya keuangan dan manusia yang terbatas, maka setiap strategi dalam rencana
pengelolaan harus merupakan investasi yang baik bagi sumber daya yang terbatas
tersebut dengan imbalan maksimum dan melindungi sumber daya sasaran.
Seperti dengan semua tahap dalam perencanaan
pengelolaan, tim perencana memainkan peranan yang penting. Pada titik ini, Anda
juga mungkin ingin memilih tim penyusun, yang nantinya akan menulis rencana pengelolaan.
Dua sampai tiga orang dari tim penyusun mungkin akan atau mungkin tidak akan
menjadi bagian dari tim perencana. Jika mereka tidak menjadi bagian dari tim
perencana, libatkan mereka dalam proses sebagai pengamat atau berkomunikasi
dengan mereka secara teratur mengenai kemajuan dengan perencanaan pengelolaan.
2. Berbagai pertimbangan dalam mengembangkan strategi pengelolaan
Bagi siapa pun yang belum pernah bekerja
untuk rencana pengelolaan KKP atau yang sedang berupaya memperbaiki rencana
pengelolaan yang ada, sebuah daftar pilihan strategi pengelolaan telah
disediakan berdasarkan lima kategori strategi pengelolaan yang umum untuk
dipertimbangkan. Kelima kategori
pengelolaan tersebut adalah:
(1)
Mempengaruhi
perilaku: menerapkan pendidikan dan penyadartahuan untuk membantu pengguna
memahami dampak dari perilaku mereka, serta bagaimana membuat pilihan untuk
memodifikasi perilaku mereka dalam mengurangi dampak terhadap sumber daya sasaran.
(2)
Memodifikasi
perilaku: menerapkan sistem penjatahan (membatasi penggunaan suatu area),
alokasi (mendistribusi penggunaan terbatas bagi kelompok yang bersaing) atau
zonasi (penggunaan tertentu di area tertentu) untuk mengontrol di mana dan
kapan suatu penggunaan tertentu terjadi.
(3)
Mengendalikan
perilaku: menerapkan berbagai peraturan dan larangan untuk mengendalikan
perilaku tertentu yang tidak sesuai dengan perlindungan sumber daya sasaran.
(4) Mencegah perilaku: menerapkan
penegakan hukum secara interpretif atau strategi penegakan hukum untuk
menghalangi atau menanggapi perilaku yang tidak tepat dan mendorong pengguna
untuk bertindak dengan cara yang bertanggung jawab, serta membuat larangan
tegas yang melawan dan konsekuensi terhadap perilaku yang tidak diinginkan.
(5)
Memahami
dampak dari perilaku: menerapkan pengamatan atau pemantauan dan penelitian
untuk memahami dampak dari kegiatan manusia menggunakan sumber daya sasaran.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
strategi rencana pengelolaan harus langsung menangani akar penyebab (dan perilaku
manusia yang berkaitan) yang membuat ancaman terhadap sumber daya sasaran yang
dilindungi oleh KKP Anda. Dengan demikian, kita biasanya mengambil strategi
pengelolaan dalam enam kategori besar :
(1)
Pengelolaan
kawasan: Untuk mengarahkan, menyalurkan pemanfaatan dan menjaga kondisi
lingkungan.
(2)
Pertimbangan
dan pengalokasian: Untuk mengatur intensitas kegiatan manusia dengan membatasi
penggunaan ruang sekaligus mengalokasikanpemanfaatan sumber daya secara
terbatas kepada kelompok-kelompok pemanfaat yang saling berkompetisi.
(3)
Peraturan:
Untuk mengendalikan pengunjung pada suatu area dengan menentukan kegiatan yang
boleh dan tidak boleh dilakukan pada area tersebut.
(4)
Pencegahan
dan penegakan: Untuk mengendalikan dan menghilangkan perilaku pelanggaran
dengan mendorong kelompok pengguna agar bertindak secara bertanggung jawab
dengan membuat peraturan dan sanksi yang tegas atas perilaku yang tidak
diinginkan.
(5)
Pendidikan
untuk pengguna: Untuk mempengaruhi perilaku pengguna sekaligus membangun rasa
tanggung jawab dan kepemilikan.
(6) Gunakan berbagai pola dan dampak:
Untuk memahami dampak saat ini dan mengantisipasi dampak yang akan dialami sumber
daya sasaranakibat kegiatan manusia. Memahami pola-pola fenomena yang terjadi
sebagai pengetahuan akan adanya perubahan dari waktu ke waktu serta
keberhasilan (atau kegagalan) dari strategi pengelolaan.
Anda tidak perlu menganggap daftar kategori
pengelolaan di atas ini sebagai daftar yang pasti. Daftar di bawah hanyalah jenis
strategi pengelolaan yang paling umum digunakan di dalam KKP, sesungguhnya Anda
bebas untuk menggunakan pemikiran Anda sendiri.SUMBER:
PUSLATKP, 2014. MODUL A.033101.005.01 Menyusun Strategi Pengelolaan pada Pelatihan Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Didownload dari http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/modul-pelatihan.
No comments:
Post a Comment