Tuesday, 3 March 2015

MEMAHAMI TEKNIK PENENTUAN STRATEGI PENGELOLAAN YANG REALISTIS PADA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (KKP)

1.  Alasan memilih strategi pengelolaan kawasan konservasi perairan

Setelah mengetahui  kekuatan dan kelemahan kawasan, peluang dan tantangan/hambatan yang dihadapi maka Anda dapat menyusun strategi-strategi  untuk mencapai tujuan.  Pada tahap proses perencanaan ini, tim perencana pengelolaan harus siap untuk menyusun berbagai strategi atau kegiatan yang akan dicantumkan dalam rencana pengelolaan. Seperti halnya dengan tahapan perencanaan lainnya, tidak semua langkah yang tercakup dalam pelatihan ini diperlukan pada setiap proses perencanaan KKP, dan urutannya dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik kawasan atau kebutuhan tim perencana. Sebagai bagian dari pengembangan rencana pengelolaan yang efektif, sedapat mungkin Anda juga ingin memahami seluruh implikasi dan dampak dari setiap strategi yang diusulkan. Untuk memastikan tujuan itu, tahapan dalam proses perencanaan ini mencakup serangkaian pengujian:
1)      menentukan apakah kegiatan yang diusulkan langsung atau tidak langsung akan menangani ancaman pada sumber daya sasaran;
2)      menempatkan strategi pengelolaan ke dalam sebuah model untuk melihat apakah mereka dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Analisis SWOT yang baru dilakukan merupakan salah satu pengujian. Namun demikian, dalam dua hari ke depan Anda akan meneruskan mengevaluasi strategi pengelolaan yang diusulkan.
Ciri-ciri rencana pengelolaan yang baik:
1)      Jelas: mudah dibaca, tidak ada istilah teknis (jargon), dan disajikan dengan baik
2)      Ringkas dan komprehensif: tidak lebih panjang daripada yang betul-betul diperlukan tetapi dengan informasi yang cukup untuk melengkapi fungsinya.
3)      Akurat: tanpa kesalahan besar dan dengan penjelasan yang baik untuk semua keputusan.
4)      Logis: berdasarkan penilaian kawasan yang menyeluruh, termasuk alasan yang jelas untuk seluruh tujuan dan kegiatan (misalnya, berdasarkan informasi biologi dan sosial terbaik yang tersedia).
5)      Dapat diterima: bagi semua yang memiliki minat dan keterkaitan emosional dengan kawasan.
6)      Praktis: Dengan tujuan yang jelas dan metoda yang realistis untuk mencapainya, menghasilkan keluaran yang diinginkan dan dapat dipantau.
7)      Fokus: Efektif sebagai alat pengelolaan kawasan, memenuhi kebutuhan para manajer dan memenuhi sisi hukum atau kewajiban lainnya.
Pengujian ini akan membantu tim perencana memilih strategi yang paling sesuai untuk mengatasi berbagai ancaman terhadap sumber daya sasaran sekaligus memastikan tidak ada konsekuensi di masa depan yang berpotensi untuk menghambat keberhasilan pelaksanaan rencana tersebut—dampak negatif bidang ekonomi atau sosial yang tidak disengaja terhadap masyarakat lokal, contohnya. Juga karena sebagian besar KKP memiliki sumber daya keuangan dan manusia yang terbatas, maka setiap strategi dalam rencana pengelolaan harus merupakan investasi yang baik bagi sumber daya yang terbatas tersebut dengan imbalan maksimum dan melindungi sumber daya sasaran.
Seperti dengan semua tahap dalam perencanaan pengelolaan, tim perencana memainkan peranan yang penting. Pada titik ini, Anda juga mungkin ingin memilih tim penyusun, yang nantinya akan menulis rencana pengelolaan. Dua sampai tiga orang dari tim penyusun mungkin akan atau mungkin tidak akan menjadi bagian dari tim perencana. Jika mereka tidak menjadi bagian dari tim perencana, libatkan mereka dalam proses sebagai pengamat atau berkomunikasi dengan mereka secara teratur mengenai kemajuan dengan perencanaan pengelolaan.

2. Berbagai pertimbangan dalam mengembangkan strategi pengelolaan

Bagi siapa pun yang belum pernah bekerja untuk rencana pengelolaan KKP atau yang sedang berupaya memperbaiki rencana pengelolaan yang ada, sebuah daftar pilihan strategi pengelolaan telah disediakan berdasarkan lima kategori strategi pengelolaan yang umum untuk dipertimbangkan.  Kelima kategori pengelolaan tersebut adalah:
(1)   Mempengaruhi perilaku: menerapkan pendidikan dan penyadartahuan untuk membantu pengguna memahami dampak dari perilaku mereka, serta bagaimana membuat pilihan untuk memodifikasi perilaku mereka dalam mengurangi dampak terhadap sumber daya sasaran.
(2)   Memodifikasi perilaku: menerapkan sistem penjatahan (membatasi penggunaan suatu area), alokasi (mendistribusi penggunaan terbatas bagi kelompok yang bersaing) atau zonasi (penggunaan tertentu di area tertentu) untuk mengontrol di mana dan kapan suatu penggunaan tertentu terjadi.
(3)   Mengendalikan perilaku: menerapkan berbagai peraturan dan larangan untuk mengendalikan perilaku tertentu yang tidak sesuai dengan perlindungan sumber daya sasaran. 
(4)   Mencegah perilaku: menerapkan penegakan hukum secara interpretif atau strategi penegakan hukum untuk menghalangi atau menanggapi perilaku yang tidak tepat dan mendorong pengguna untuk bertindak dengan cara yang bertanggung jawab, serta membuat larangan tegas yang melawan dan konsekuensi terhadap perilaku yang tidak diinginkan.
(5)   Memahami dampak dari perilaku: menerapkan pengamatan atau pemantauan dan penelitian untuk memahami dampak dari kegiatan manusia menggunakan sumber daya sasaran.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, strategi rencana pengelolaan harus langsung menangani akar penyebab (dan perilaku manusia yang berkaitan) yang membuat ancaman terhadap sumber daya sasaran yang dilindungi oleh KKP Anda. Dengan demikian, kita biasanya mengambil strategi pengelolaan dalam enam kategori besar :
(1)   Pengelolaan kawasan: Untuk mengarahkan, menyalurkan pemanfaatan dan menjaga kondisi lingkungan.
(2)   Pertimbangan dan pengalokasian: Untuk mengatur intensitas kegiatan manusia dengan membatasi penggunaan ruang sekaligus mengalokasikanpemanfaatan sumber daya secara terbatas kepada kelompok-kelompok pemanfaat yang saling berkompetisi.
(3)   Peraturan: Untuk mengendalikan pengunjung pada suatu area dengan menentukan kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada area tersebut.
(4)   Pencegahan dan penegakan: Untuk mengendalikan dan menghilangkan perilaku pelanggaran dengan mendorong kelompok pengguna agar bertindak secara bertanggung jawab dengan membuat peraturan dan sanksi yang tegas atas perilaku yang tidak diinginkan.
(5)   Pendidikan untuk pengguna: Untuk mempengaruhi perilaku pengguna sekaligus membangun rasa tanggung jawab dan kepemilikan.
(6)   Gunakan berbagai pola dan dampak: Untuk memahami dampak saat ini dan mengantisipasi dampak yang akan dialami sumber daya sasaranakibat kegiatan manusia. Memahami pola-pola fenomena yang terjadi sebagai pengetahuan akan adanya perubahan dari waktu ke waktu serta keberhasilan (atau kegagalan) dari strategi pengelolaan.
Anda tidak perlu menganggap daftar kategori pengelolaan di atas ini sebagai daftar yang pasti. Daftar di bawah hanyalah jenis strategi pengelolaan yang paling umum digunakan di dalam KKP, sesungguhnya Anda bebas untuk menggunakan pemikiran Anda sendiri.

SUMBER:
PUSLATKP, 2014. MODUL A.033101.005.01 Menyusun Strategi Pengelolaan pada Pelatihan Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan,  Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Didownload dari http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/modul-pelatihan.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...