Model konseptual adalah suatu diagram alur untuk rencana pengelolaan dengan tujuan, masukan, keluaran dan hasil tertentu, dan terhubung dengan kaitan sebab akibat. Diagram ini menyajikan gambaran visual mengenai hasil yang akan didapatkan dari program dan bagaimana cara mendapatkan hasil tersebut. Proses-proses perencanaan seperti ini disebut juga “model logis”.
Komponen-komponen dalam model konseptual
rencana pengelolaan mencakup pengaruh luar KKP (eksternal) dan pengaruh dari
dalam KKP (internal). Pengaruh eksternal
di antaranya adalah:
(1) Hasil jangka panjang:
Menjelaskan perubahan akhir yang diharapkan atau tujuan program terhadap
isu-isu. Dapat berupa konsekuensi sosial, ekonomi, lingkungan atau individu.
(2) Hasil jangka menengah: Menjelaskan perubahan yang diharapkan dari
lingkungan atau perilaku audiensi berdasarkan kelanjutan dari program atau
sejumlah proyek.
(3) Hasil jangka pendek: Menjelaskan
perubahan segera yang diharapkan dari program atau proyek (misalnya, reaksi
atau kemampuan dari audiensi, perubahan lingkungan).
Sedangkan pengaruh internal di antaranya
adalah:
(1)
Keluaran:
Produk-produk fisik yang dihasilkan dari strategi yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
(2)
Strategi: Waktu yang Anda habiskan untuk mencapai hasil
yang diinginkan, menghasilkan keluaran yang diperlukan atau mendapatkan sumber
daya.
(3) Sumber daya: Waktu, uang, sumber daya manusia, ruang
kantor, peralatan, ATK, persediaan, manajemen, dukungan mitra, dll. yang
diperlukan untuk menyelesaikan program.
Beberapa manfaat dari pembuatan model
konseptualini di antaranya adalah:
(1) Menunjukkan bagaimana seluruh komponen bersatu bersama.
(2) Membantu individu melihat bagaimana mereka berkontribusi terhadap misi KKP.
(3) Membantu menghubungkan bagaimana sumber daya yang digunakan dengan
dampak dari penggunaannya.
(4) Membantu mengidentifikasi indikator yang sesuai atau keefektifan
kinerja, dan
(5) Menyediakan dasar untuk perencanaan, evaluasi dan keputusan
pengelolaan.
Jebakan ketika menggunakan model konseptual
di antaranya adalah:
(1) Pengelola menjadi terlalu khawatir dengan kata-kata yang digunakan.
(2) Pengelolamelupakan kaitan-kaitan yang merangkai sebuah proses yang
logis.
(3) Proses penyusunan rencanadicampur-adukan dengan proses evaluasi.
(4) Proses pembuatan model konsep ini tidak sepenuhnya linear, karena bisa
saja ada perbedaan skala cakupan
kewenangan untuk setiap tingkat organisasi dan seterusnya.
(5) Proses penyusunan rencana dikacaukan oleh kegiatan lain yang tidak
memberikan hasil apa-apa, dan akhirnya
(6) Proses perencanaan ini
bukanlah obat mujarab atau satu-satunya solusi akhir.
SUMBER:
PUSLATKP, 2014. MODUL A.033101.005.01 Menyusun Strategi Pengelolaan pada Pelatihan Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Didownload dari http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/modul-pelatihan.
No comments:
Post a Comment