Penyusunan programa penyuluhan kelautan dan perikanan
dilakukan bertahap oleh penyuluh perikanan bersama-sama para kontak pelaku
utama dan pelaku usaha secara partisipatif melalui tahapan sebagai berikut:
A. Perumusan Keadaan
Untuk merumuskan keadaan hal yang dilakukan yakni: pengumpulan,
pengolahan dan analisis data tentang potensi, produktifitas dan lingkungan
usaha pelaku utama; serta perilaku dan kebutuhan pelaku utama dalam usaha yang
berorientasi bisnis kelautan dan perikanan, melalui berbagai metode
partisipatif, diantaranya dengan kajian pedesaan sercara partisipatif atau PRA
(Participatory Rural Apprasial),
dan/atau rencana kegiatan penyuluhan yang telah disusun setiap tingkatan
administrasi pemerintahan. Dari hasil analisis ini akan diperoleh gambaran mengenai
potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan usaha pelaku utama.
PRA merupakan metode pendekatan belajar mengenai
kondisi dan kehidupan pedesaan dari, dengan, oleh masyarakat pedesaan sendiri,
meliputi kegiatan menganalisis , merencanakan dan bertindak. PRA dapat
diartikan sebagai : Sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong
masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan
mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat membuat
rencana dan tindakan.
Tekni-teknik PRA ini berupa visual (gambar atau
bentuk yang dapat dilihat) yang digunakan sebagai media diskusi masyarakat
tentang keadaan diri mereka sendiri dan lingkungannya. Alat-alat visual ini
sebagai media belajar bersama yang dipergunakan baik untuk masyarakat (pelaku
utama perikanan) yang buta aksara atau yang melek aksara.
Berikut ini adalah teknik-teknik PRA yang bukan
merupakan teknik baku, sebab penggunaan teknik-teknik ini masih perlu
disesuaikan dengan tujuan atau kebutuhan. Instrumen PRA dimaksud adalah :
1.
Teknik Penelusuran Alur
Sejarah
2.
Bagan Kecenderungan dan
Perubahan
3.
Penyusunan Kalender Musim
4.
Teknik Pembuatan Peta Desa
5.
Teknik Penelusuran Lokasi
/Transek
6.
Pembuatan Sketsa Kolam
7.
Pembuatan Bagan Hubungan
Kelembagaan/Diagram Venn
8.
Kajian Mata Pencaharian
9.
Wawancara Semi Terstruktur
10.
Teknik Pembuatan Bagan Arus
Masukan dan Keluaran
11.
Teknik Pembuatan Bagan
Peringkat
Kesebelas teknik PRA tersebut lebih
mendalam dipelajari dan dipraktekan pada saat mempelajari Modul Pengumpulan,
Pengolahan dan Analisa Data.
Jenis data yang
dikumpulkan dalam kajian potensi wilayah :
- Bio fisik :
deskripsi umum wilayah, karakteristik tanah dan iklim, curah hujan
rata-rata, luas lahan menurut ekosistem, luas lahan menurut penggunaan,
luas tanam/tebar komoditas utama, luas lahan, rencana pengembangan
wilayah.
- Sumberdaya Manusia : jumlah
penduduk menurut golongan umur, pendidikan, jenis pekerjaan, status sosial
ekonomi,
- Kelompok: kelas
kelompok, jumlah anggota, jenis usaha, tabungan/tunggakan.
- Penunjang :
kelembagaan, sarana prasarana, prospek pasar, kebijakan program.
Setelah data potensi terkumpul, selanjutnya data
dianalisis. Analisis potensi wilayah adalah proses menterjemahkan berbagai
keterkaitan satu kelompok data dengan kelompok data
lain, untuk merumuskan alternatif rekomendasi pola penegembangan usaha
perikanan, berupa rancangan pemanfaatan sumberdaya, alternatif jenis komoditas
prioritas serta sistem usaha perikanan yang sesuai di wilayah tersebut.
Kegiatan yang mencakup analisis keadaan yakni:
1. Analisis tentang deskripsi data keadaan;
2.
Penilaian atas keadaan
sumberdaya, teknologi, dan peraturan yang ada, dan
3.
Pengelompokan data keadaan ke
dalam:
a.
Data aktual dan data
potensial;
b.
Keadaan yang ingin dicapai dan
yang sudah dapat dicapai;
c.
Teknologi yang dapat digunakan/dikembangkan
dan yang sudah digunakan;
d.
Peraturan-peraturan yang sudah
berlaku yang dapat diberlakukan.
B.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dilakukan asecara partisipatif
dengan merujuk pada hasil identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan tidak
tercapainya tujuan, dengan menggunakan teknik analisis pohon masalah/PRA/SWOT
dan teknik analisis lainnya.
Proses penetapan masalah dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
1.
mengidentifikasi permasalahan
pokok baik teknis maupun non teknis;
2.
menetapkan kriteria untuk
menentukan prioritas dengan memperhatikan;
a.
mayoritas pelaku utama
b.
peningkatan kesejahteraan
c.
kelestarian lingkungan
d.
keadaan mendesak atau tidak
mendesak
e.
efisiensi penggunaan biaya
3.
menetapkan permasalahan pokok secara partisipatif
a. Menetapkan kriteria untuk menetapkan prioritas
(melibatkan banyak pelaku utama dan pelaku usaha, sebaran lokasi luas,kerugian
yang diakibatkan tinggi, kemudahan untuk mengatasi masalah, mendesak/penting);
b. Menetapkan skoring/pembobotan untuk setiap kriteria
sesuai dengan kesepakatan;
c. Melakukan penilaian terhadap setiap masalah berdasarkan
skoring;
d. Menetapkan
prioritas masalah.
Keseluruhan masalah yang terkumpul, baik teknis, sosial dan ekonomis
perlu dilakukan perangkuman menurut urutan prioritas. Metode yang paling sering digunakan adalah
analisa GMP (Gawat, Mendesak, Penyebarannya):
a.
Gawat : maksudnya merupakan besar/kecilnya akibat
atau kerugian bagi pelaku utama
b.
Mendesak: adalah ketersediaan waktu bagi pemecahan
masalah tertentu. Bila masalah tersebut tidak dapat ditunda lagi berarti
semakin mendesak
c.
Penyebaran: merata atau hanya parsial saja masalah
tersebut muncul, semakin merata berarti penyebarannya semakin tinggi.
Dalam analisis GMP para pelaku
utama perlu terlibat secara penuh dalam mengidentifikasi masalah maupun memberikan skor. Tahap pertama adalah membuat keranjang
masalah yang dikumpulkan dari para pelaku utama dengan memperhatikan
faktor-faktor yang menjadi penghambat alam usaha perikanan menyangkut aspek
teknis, sosial dan ekonomi, seperti Tabel di bawah ini
Tabel 1.
Perumusan Masalah
Jenis
Usaha
|
Penerapan
Teknologi saat ini
|
Masalah
|
||
Teknis
|
Sosial
|
Ekonomi
|
||
1.................
2.................
3.............
|
...........................
.............................
.........................
|
.................
................
..................
|
................
...............
.............
|
..................
.................
.................
|
Selanjutnya masalah yang ada diuji prioritas dengan menggunakan Tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.
Analisis GMP
NO.
|
Jenis Masalah
|
Skor
|
Jml Skor
|
||
Gawat
|
Mendesak
|
Penyebaran
|
|||
1.
2.
3.
4.
|
…………………
…………………
…………………
…………………
|
|
|
|
|
Catatan:
-
Skor ditentukan berdasarkan
kesepakatan masyarakat pelaku utama perikanan dengan tim
-
Jumlah skor tertinggi menjadi
prioritas masalah.
Keterangan:
Gawat : 3
Mendesak : 3 Penyebaran Tinggi :
Agak gawat : 2 Agak Mendesak : 2
Penyebaran Cukup : 2
Tidak gawat : 1 Tidak
Mendesak : 1 Penyebaran rendah : 1
Setelah jenis masalah diurutkan berdasarkan
prioritas, selanjutnya dilakukan analisis aspek Pengetahuan, Keterampilan, dan
Sikap (PKS) secara partisipatif dengan menggunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.
Analisis PKS
Urutan Prioritas Masalah
|
Tinjauan Aspek
|
||
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
Sikap
|
|
1. ......................................
2. ...................................... 3. ......................................
4. ......................................
|
...................... ...................... ......................
......................
|
......................
...................... ...................... ......................
|
......................
...................... ...................... ......................
|
C.
Perumusan Tujuan
Perumusan tujuan pada
Programa Penyuluhan adalah merumuskan kegiatan untuk menjawab permasalahan yang
dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha perikanan sebagai sasaran penyuluhan.
Rumusan Tujuan, ditetapkan melalui kesepakatan berdasarkan potensi yang dapat
dimiliki oleh pelaku utama dan keluarganya.
Dalam perumusan tujuan
haruslah realistis, baik ditinjau dari
kemampuan sumberdaya (biaya, jumlah dan kualitas tenaga) maupun dapat
memecahkan semua permasalahan sampai tuntas, tetapi dapat dirumuskan secara
bertahap dengan target-target yang realistis.
Seperti halnya dalam
perumusan keadaan, perumusan tujuan sebaiknya dinyatakan secara kuantitatif.
Hal ini sangat penting, agar memudahkan perumusan rencana evaluasi yang akan
dilakukan.
D. Perumusan Cara Mencapai Tujuan
Perumusan cara mencapai tujuan menggambarkan
rencana kegiatan penyuluhan kelautan dan perikanan yang hendak dicapai dalam periode 1 (satu) tahun. Cara mencapai
tujuan tersebut bisa dicapai, dengan menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan masalah dan penyebab
masalahnya, perubahan perilaku yang diinginkan, potensi yang ada yang dapat
mendukung tercapainya tujuan penyuluhan, dan lain-lain.
Mardikanto T (2009), Tentang Sistem Penyuluhan
perikanan menyatakan, Perumusan cara mencapai tujuan biasanya
dirumuskan dalam suatu bentuk “Rencana Kegiatan” yang mencakup:
1.
Data Keadaan
2.
Rumusan Masalah
3.
Tujuan dan penerima manfaat
yang hendak dicapai
4.
Cara mencapai tujuan yang
berisi:
a.
Metoda yang dipilih
b.
Bahan dan peralatan yang
diperlukan
c.
Jumlah unit kegiatan
d.
Frekuensi kegiatan
e.
Pihak-pihak yang dilibatkan
(pelaku dan penerima manfaat)
f.
Lokasi kegiatan
g.
Waktu yang direncanakan
h.
Jumlah dan sumber dana yang
diperlukan.
Berkaitan dengan perumusan cara mencapai tujuan
ini, sejauh mungkin diupayakan agar:
a.
Metoda yang dipilih, haruslah
benar-benar efektif dengan jumlah korbanan (modal, tenaga, dan waktu) yang
paling kecil;
b.
Menggunakan bahan dan
peralatan yang sudah tersedia atau mudah disediakan, serta mudah di
operasionalkan;
c.
Jumlah unit dan frekuensi
kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan, dengan memperhatikan tingkat efektifitas
kegiatan dan sumberdaya yang tersedia;
d.
Pihak-pihak yang dilibatkan
(terutama fasilitator) dipilih dari sumber yang terpercaya, terlatih, dan
komunikatif;
e.
Lokasi kegiatan disesuaikan
dengan tujuan yang hendak dicapai, dengan selalu mempertimbangkan sumberdaya
yang tersedia;
f.
Waktu kegiatan tidak terlalu
mengganggu kegiatan penerima manfaat, dan disesuaikan dengan
kebutuhan/pemanfaatannya oleh penerima manfaat;
g.
Jumlah dana sekecil mungkin,
dan sumber dana sejauh mungkin memanfaatkan swadaya masyarakat.
Sumber:
Razi F
dan Purnama R., 2010. Modul Penyusunan
Programa Penyuluhan Perikanan.. Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
No comments:
Post a Comment