A. Pengertian Media Penyuluhan Perikanan
Kata media
penyuluhan berasal dari bahasa latin medius
yang secara harfiah berarti “tengah”, “peantara”, atau “pengantar”, yaitu
perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima. Disebutkan
pula, media penyuluhan sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi. Penyuluhan berasal dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang
digunakan untuk memberi penerang atau pencerahan. Media penyuluhan adalah suatu
benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada
sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
Beragamnya
media penyuluhan yang memiliki peran penting sebagai saluran penyampai pesan
dalam penyelenggaraan penyuluhan, penyuluh menggunakan media untuk membangun
proses belajar dalam setiap kegiatannya.
Media penyuluhan
perikanan dapat diartikan sebagai segala bentuk benda yang berisi pesan atau
informasi yang dapat membantu kegiatan penyuluhan perikanan. Media penyuluhan
perikanan berguna untuk mengefektfkan komunikasi antara sumber informasi dan
penerima informasi. sebagai alat bantu
penyuluhan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa dan dicium untuk memperjelas
atau mempelancar komunikasi.
B.
Manfaat
Media Penyuluhan Perikanan
Media penyuluhan
perikanan dapat bermanfaat, antra lain:
1. Sebagai saluran komunikasi (channel) dalam kegiatan penyuluhan perikanan yang dapat dugunakan
untuk;
a.
Menyalurkan pesan/informasi dari sumber informasi kepada
pelaku utama dan pelaku usaha perikanan.
b.
Menyalurkan ”feed
back”/umpan balik dari penerima informasi.
c.
Menyebarluaskan informasi dalam jangkauan yang luas.
d.
Memungkinkan pelaksanaan
penyuluhan perikanan secara teratur dan sistimatik.
2. Sebagai media belajar dalam
kegiatan penyuluhan perikanan.
Media penyuluhan perikanan sebagai media belajar dalam
kegiatan penyuluhan perikanan dapat:
a.
Memberi pengalaman belajar.
Pelaku utama belajar melalui berbagai media penyuluhan
perikanan antara lain : spesimen,
poster, leaflet, folder, gambar, slide, film
dan sebagainya. Dengan demikian media penyuluhan dapat memberi pengetahuan dan pengalaman
dalam belajar yang luas dan terpadu.
b.
Proses belajar dapat berjalan
secara berkelanjutan.
Teknologi selalu berubah dan berkembang karena itu media penyuluhan
perikanan dapat menyalurkan pesan/informasi yang berkelanjutan, misalnya siaran
pedesaan/radio adalah media penyuluhan perikanan dengan rutin dapat menyalurkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c.
Proses belajar secara mandiri.
Tersedianya berbagai macam media penyuluhan perikanan
seperti: brosur, kaset rekaman, folder,
leaflet, lembaran informasi perikanan
dan lain-lain, memungkinkan untuk terjadinya proses belajar secara
mandiri.
2. Sebagai alat bantu/peraga
dalam kegiatan penyuluhan perikanan.
Manfaat media penyuluhan perikanan sebagai alat peraga
dalam kegiatan penyuluhan perikanan dapat:
a.
Mempertinggi Efektivitas Belajar.
Media penyuluhan yang bermuatan peragaan dapat menarik
perhatian, memusatkan perhatian dan memberi kejelasan terhadap pesan yang
disampaikan, mempermudah untuk dimengerti dan kesannya bertahan lama dalam
ingatan.
b.
Meningkatkan Interaksi pelaku
utama dengan Lingkungannya.
Misalnya melalui media penyuluhan demonstrasi di lapangan
pelaku utama belajar langsung dari lingkungannnya dan hasilnya akan meyakinkan
pelaku utama terhadap pesan yang didemonstrasikan.
c.
Untuk Meningkatkan
Keterampilan.
Keterampilan dapat dicapai melalui peragaan langsung
tentang langkah-langkah kerja yang harus dilakukan. Pelaku utama harus
melakukannya sendiri sesuai dengan lembaran petunuk kerja menggunakan alat
peraga media penyuluhan perikanan.
Efektivitas penggunaan media penyuluhan perikanan sangat
ditentukan oleh banyaknya indera penerimaan yang terlibat. Semakin banyak indera yang digunakan,
penyampaian pesan penyuluhan perikanan semakin mudah dimengerti.
Perbedaan penerimaan materi penyuluhan dengan menggunakan
berbagai indera sebagai berikut:
Tabel 1. Perbedaan Penerimaan materi Penyuluhan dengan
Berbagai Indera
Cara Penerimaan
|
Informasi yang diingat setelah 3 hari
|
-
Hanya mendengar
-
Hanya melihat
-
Mendengar dan melihat
-
Mendengar, melihat dan
mengerjakan
|
10%
20%
40%
70%
|
Sumber:
Rivai S dan Fitriyanti D.N, 2010. Modul Media Penyuluhan Perikanan. Pusat
Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
No comments:
Post a Comment