Dengan berpedoman pada
pengertian programa penyuluhan kelautan
dan perikanan seperti pada Bab II, bahwa programa penyuluhan kelautan
dan perikanan berisi empat (4) unsur yaitu: keadaan, masalah, tujuan, dan cara
mencapai tujuan.
A. Keadaan
Keadaan adalah Fakta-Fakta yang ditujukan
oleh data yang terdapat pada saat akan disusunnya suatu programa.
Fakta-fakta yang mencirikan suatu
keadaan:
1.
Fakta-fakta yang menunjukkan
tentang keadaan yang nyata ada pada saat itu, data nyata yang diperoleh
tersebut disebut ”data aktual” contoh produksi ikan lele dumbo ukuran 8
ekor/kg di Desa Ciawi tahun 2008/2009
pada kolam seluas 100 m² dihasilkan rata-rata 500 kg.
2.
Fakta-fakta yang menunjukkan
tentang keadaan yang mungkin bisa dicapai, data yang bisa dicapai tersebut
disebut ”data potensial” contoh Hasil demontrasi Kolam (dempond)
pembesaran ikan lele dumbo di Desa Ciawi tahun 2009 pada kolam seluas 100 m² rata-rata
mencapai 750 kg dengan ukuran 8 ekor/kg.
Keadaan dapat juga diartikan sebagai gambaran mengenai potensi,
dan lingkungan usaha kelautan dan perikanan, serta perilaku dan kebutuhan
pelaku utama dalam menjalankan usahanya yang berorientasi bisnis kelautan dan
perikanan disuatu wilayah. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1.
Potensi usaha kelautan dan
perikanan adalah peluang usaha pelaku utama, baik usaha hulu maupun sampai
usaha hilir yang prospektif untuk dikembangkan sesuai dengan peluang pasar,
kondisi biofisik dan ekosistem kelautan dan perikanan setempat. Sumberdaya dan
teknologi yang tersedia untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku
utama beserta keluarganya.
2.
Produktivitas usaha kelautan
dan perikanan adalah gambaran kemampuan hasil usaha per satuan unit usaha perikanan
yang telah dicapai maupun potensi hasil usaha yang dapat dikembangkan oleh
pelaku utama untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama
beserta keluarganya.
3.
Lingkungan usaha kelautan dan
perikanan adalah kondisi ketersediaan sarana dan prasarana usaha budidaya
perikanan, penangkapan, pengolahan, distribusi, dan pemasaran serta kebijakan
yang mempengaruhi usaha pelaku utama.
Perilaku dan kebutuhan pelaku utama dalam
menjalankan usahanya adalah keadaan sosial, kultur, ekonomi yang mencangkup
tingkat pendidikan, usia rata-rata, penyerapan tenaga kerja kelautan dan
perikanan, status usaha, dan kepemilikan.
Berkaitan dengan data aktual dan data potensial,
apabila dalam perumusan keadaan data aktual berbeda dengan data potensial, maka
adanya perbedaan tersebut menyebabkan data aktual menjadi keadaan yang tidak
memuaskan. Keadaan yang tidak memuaskan
demikian akan menjadi pangkal terjadinya ”masalah”.
B.
Masalah
Permasalahan dalam hal ini terkait dengan
faktor-faktor yang dinilai dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan, atau
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara kondisi saat ini (faktual)
dengan kondisi yang ingin dicapai (potensial). Faktor-faktor tersebut antara
lain:
1.
Faktor penyebab yang bersifat
perilaku yang menyangkut pengetahuan, keterampilan dan sikap yakni berkaitan
dengan tingkat adopsi pelaku utama dan pelaku usaha terhadap penerapan suatu
inovasi/teknologi baru;
2.
Faktor penyebab yang bersifat
non perilaku menyangkut sarana dan prasarana pendukung usaha pelaku utama dan
pelaku usaha.
Suatu wilayah kerja penyuluhan kelautan dan
perikanan dikatakan mempunyai masalah kalau ada fakta yang belum memuaskan atau
fakta tersebut belum sesuai dengan yang diinginkan. Untuk mengetahui apa masalahnya, maka perlu
dilakukan analisis atau dicari lebih lanjut faktor-faktor yang menyebabkan
keadaan tersebut menjadi tidak memuaskan.
Kaitan antara keadaan dan masalah dapat dicontohkan sebagai berikut:
Keadaan yang Tidak Memuaskan
|
Masalah (faktor Penyebab)
|
Produksi
Ikan lele dumbo di Desa A pada luasan kolam 100 m² rata-rata baru mencapai
450 kg, sementara potensi yang dapat dicapai diwilayah tersebut dengan
penggunaan teknologi yang direkomendasikan pada luasan kolam yang sama dapat
mencapai 700 kg
|
Umum: rendahnya produktivitas Para pembudidaya
ikan lele dumbo di Desa A.
Khusus:
1. Belum menggunakan benih ikan lele jenis unggul
2. Rendahnya daya dukung kolam
3. Belum menggunakan pakan sesuai anjuran
|
C.
Tujuan
Tujuan dalam programa
penyuluhan kelautan dan perikanan adalah pernyataan pemecahan masalah atau
pernyataan sesuatu yang ingin dicapai.
Tujuan sangat erat sekali dengan masalah. Suatu tujuan tidak mungkin
dirumuskan apabila masalah tidak dirumuskan terlebih dahulu. Dari setiap
masalah dapat ditetapkan satu atau lebih tujuan programa, dan dalam perumusan tujuan harus mengandung empat hal:
1) Sasaran, 2) perilaku, 3)
inovasi/materi, 4) kondisi/situasi.
Sebagai contoh:
Masalah
|
Tujuan
|
Belum seluruh pembudidaya
ikan melakukan pemberian pakan sesuai anjuran
|
Meningkatkan PKS
pembudidaya ikan dalam melakukan pemberian pakan sesuai anjuran
|
D. Cara Mencapai Tujuan
Dalam sebuah Programa Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan, yang dimaksud dengan Cara
Mencapai Tujuan adalah rincian kegiatan (rencana kerja) yang menggambarkan
bagaimana tujuan itu bisa dicapai. Bentuk dari cara mencapai tujuan dalam suatu
programa berupa sebuah matrik yang berisi:1) Masalah, 2) Tujuan, 3) Kegiatan 4)
Metode, 5) Lokasi, 6) Volume, 7) Sasaran, 8) Waktu, 9) Perlengkapan, 10) Biaya,
11) sumber biaya, 12) Pelaksana. 13) Penanggung jawab, 14) Pihak terkait.
Contoh Matrik Cara Mencapai Tujuan
pada lampiran 1.
Dalam penyusunan Cara Mencapai Tujuan tersebut yang terpenting adalah penetapan
metode penyuluhan perikanan yang
tepat yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan. Pada hakekatnya cara mencapai
tujuan adalah rencana kegiatan yang menunjukkan kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan sehingga masalah-masalah dapat dipecahkan dan tujuan tercapai.
Sumber:
Razi F
dan Purnama R., 2010. Modul Penyusunan
Programa Penyuluhan Perikanan.. Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
No comments:
Post a Comment