A.
Pengertian Komunikasi
Penyuluhan
Perikanan merupakan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kapasitas
kemampuan para pelaku utama dan pelaku usaha perikanan untuk mengorganisasikan
dirinya dalam mengembangkan bisnis perikanan, untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraannya, dengan tetap memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan
hidup (Undang – Undang No. 16 Tahun 2006). Untuk keberhasilan proses penyuluhan
perikanan maka diperlukan komunikasi antara penyuluh dan sasaran penyuluhan. Manusia melakukan komunikasi
karena:
1.
Manusia sebagai mahluk sosial yang
selalu berinteraksi dengan sesamanya dan dilakukan melalui komunikasi
2. Keinginan dan upaya manusia untuk mengontrol
dan beradaptasi dengan lingkungan.
3. Upaya manusia untuk mengetahui dan
memprediksi sikap orang lain.
4. Upaya manusia untuk mengetahui keberadaan
diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.
Beberapa pengertian mengenai
komunikasi dalam penyuluhan, antara lain :
1. Pengiriman atau tukar menukar informasi, ide.
2. Proses lewatnya informasi dan pengertian dari
seseorang kepada orang lain.
3. Proses pengoperan lambang-lambang yang
mengandung arti
4. Proses dimana dua orang atau lebih membentuk
atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang dalam .
5. Proses dimana suatu ide dialirkan dari sumber
kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka .
6. Proses penyampaian informasi dari komunikator
kepada komunikan dengan mengggunakan media dan cara penyampaian informasi yang
dipahami oleh kedua pihak serta saling memiliki kesamaan arti lewat transmisi
pesan secara simbolis (Marpaung dan
Renaldi, 2001)
7. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu dan untuk mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung
melalui media (Onong Uchjana Effendy)
8. Komunikasi sebagai kombinasi skill, science dan art
9. Kata atau istilah
“komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa
Latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik
bersama”. Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut
Webster
New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu
melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.
10.
Komunikasi merupakan suatu
proses yang dilakukan individu dalam hubungannya dengan individu lainnya, atau
individu dalam kelompok, organisasi
maupun dalam masyarakat guna menciptakan, mengirimkan dan menggunakan serta
mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasikan lingkungannya dan orang lain.
11.
Komunikasi merupakan suatu
proses penyampaian dan penerimaan pesan-pesan dari seseorang (sumber, penyuluh)
kepada orang lain (penerima, sasaran, pelaku utama/pelaku usaha) secara
timbal balik (two-way traffic
communication). Hal ini didukung oleh beberapa pendapat para ahli antara
lain:
a. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan “siapa” “mengatakan “apa” “dengan saluran apa”, “kepada
siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”
b. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau
memperkuat ego
Dari berbagai definisi tentang
ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan
definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat komunikasi.
Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang
berbeda.Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu
sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner. Berdasarkan
definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran
bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ;
1.
Komunikasi adalah suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta
berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2.
Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan
tujuan atau keinginan dari pelakunya.
3.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku
yang terlibat. Kegiatan komunikasi akan
berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau
lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap
topik pesan yang disampaikan.
Berdasarkan sifat dari
komunikasi maka ada beberapa macam sebagai berikut:
1.
Komunikasi bersifat simbolis
Maksudnya: Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan
dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam
komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat,
angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
2.
Komunikasi bersifat transaksional
Maksudnya: Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu
memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara
seimbang atau porsional.
3.
Komunikasi menembus faktor ruang
dan waktu
Maksudnya: Para peserta atau pelaku yang terlibat
dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan
adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet,
faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah
dalam berkomunikasi.
Di dalam kegiatan penyuluhan perikanan, proses komunikasi
terjadi karena penyuluh berusaha untuk menyampaikan pesan/informasi kepada pelaku
utama, dari pelaku utama kepada penyuluh, dan juga dari pelaku utama kepada pelaku
utama lainnya. Pesan-pesan dapat disampaikan secara verbal (dengan kata-kata)
atau non-verbal (tidak dengan kata-kata, seperti isyarat, gerakan, tindakan, gambar, dsb.)
oleh komunikator kepada komunikan/sasaran secara langsung atau melalui sarana
untuk mempengaruhi kognisinya, intelektualitasnya, emosinya dan afeksinya, serta
psikomotoriknya sehingga sasaran mau merubah perilaku (behavior) dan
kepribadiannya (personality).
Perilaku (behavior) yang diharapkan berubah adalah meliputi aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
Sedangkan kepribadian (personality) meliputi kemandirian,
ketangguhan serta kepercayaan diri, ketidaktergantungan, serta posisi
tawarnya (bargaining position)
Pengertian tersebut mengandung makna bahwa didalam proses
pembelajaran dalam diri sendiri adanya proses-proses lain yang terjadi secara simultan,
yaitu:
1.
Proses komunikasi persuasif,
yang dilakukan oleh penyuluh dalam
memfasilitasi sasaran (pelaku utama dan pelaku usaha) beserta keluarganya guna
membantu mencari pemecahan masalah berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan
usahan mereka, komunikasi ini sifatnya mengajak dengan menyajikan
alternatif-alternatif pemecahan masalah, namun keputusan tetap pada sasaran.
2.
Proses pemberdayaan, maknanya
adalah memberikan “kuasa dan wenang” kepada pelaku utama dan pelaku usaha serta
mendudukkannya sebagai “subyek” dalam proses pembangunan perikanan, bukan
sebagai “obyek”, sehingga setiap orang
pelaku utama dan pelaku usaha (laki-laki dan perempuan) mempunyai kesempatan yang sama untuk a) Berpartisipasi; b) Mengakses teknologi, sumberdaya,
pasar dan modal; c) Melakukan kontrol terhadap setiap pengambilan keputusan;
dan d) Memperoleh manfaat dalam setiap lini proses dan hasil pembangunan perikanan.
3.
Proses pertukaran informasi
timbal-balik antara penyuluh dan sasaran (pelaku utama maupun pelaku
usaha). Proses pertukaran informasi
timbal-balik ini mengenai berbagai alternatif yang dilakukan dalam upaya
pemecahan masalah berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan usahanya.
Perubahan perilaku pelaku utama beserta keluarganya
sebagai efek dari proses komunikasi adalah merupakan tujuan yang dikehendaki
oleh para penyuluh perikanan dalam melaksanakan proses komunikasi dengan pelaku
utama dan keluarganya. Untuk mencapai tujuan tersebut penyuluh perikanan harus
mampu menyesuaikan tingkatan komunikasi yang dapat mempengaruhi pelaku utama
dan keluarganya agar menghasilkan respons sesuai harapan, artinya antara penyuluh
dan pelaku utama dalam berkomunikasi harus memiliki kemampuan bahasa yang sama
agar terjadi hubungan pengertian dalam berkomunikasi. Kondisi ini akan memberikan efek sesuai
dengan tujuan komunikasi.
B.
Tujuan Komunikasi
Dipandang dari segi manfaat atau keuntungan, komunikasi
dapat memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah:
1. Informatif
Memberi informasi pendekatan pada pikiran. Pada komunikasi secara informatif,
Informasi-informasi yang disampaikan harus factual dan objektif. Memberikan informasi (pendekatan pada pikiran: gagasan, informasi,
opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya).
2. Persuasif
Menggugah perasaan orang seperti, senang, suka dan
tidak suka. Dalam penyuluhan perikanan perlu untuk mengetahui perbedaan dari
penerapan teknologi baru yang merupakan hasil kerja pikiran maupun akibat
karena perasaan. Pikiran seseorang bersifat obyektif, sedangkan perasaan
bersifat subyektif. Juga dalam pengadilan, perbedaan kedua hal tersebut sangat
penting, hakim berusaha untuk membedakan antar tindakan atau perbuatan yang
disebabkan perasaan dan tindakan atau perbuatan yang disebabkan oleh pikiran. Menggugah perasaan (pendekatan pada emosi: keyakinan, kepastian,
keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian dan lain-lain).
3. Entertainment/menghibur
Bertujuan untuk menghibur orang, misalnya seorang
membuat dagelan atau lelucon bertujuan agar orang lain mempunyai perasaan
gembira. Dalam komunikasi penyuluhan perikanan tujuan ini sering dianggap perlu
dengan maksud agar sasaran (pelaku utama beserta keluarganya) memiliki perasaan
gembira dan tidak bosan dalam mendengarkan segala informasi yang disampaikan
oleh para penyuluh.
Proses komunikasi dalam penyuluhan perikanan
bertujuan untuk menarik perhatian, menggugah hati dan perasaan, meyakinkan
serta memotivasi sasaran agar mau
melakukan tindakan atau perubahan-perubahan untuk pengembangan usahanya,
peningkatan produktivitas dan kesejahteraannya serta peningkatan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Menghibur komunikan, membuat mereka senang, tidak bersikap apatis maupun
pesimis.
4. Mengubah sikap/perilaku (to
change the behavior)
5. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)
6. Mengubah masyarakat (to
change the society)
No comments:
Post a Comment