A.
Menentukan Jenis Media penyuluhan
Penentuan jenis media penyuluhan yang efektif untuk suatu
proses belajar mengajar merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam
perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan. Terdapat 6 (enam) pertanyaan yang sering muncul berkaitan
dengan penentuan jenis media penyuluhan yang digunakan, antara lain :
1.
Siapa yang akan dilatih?
2.
Apa yang diharapkan dan mampu
dilakukan oleh peserta didik?
3.
Dimana pelatihan akan diadakan
dan berapa lama?
4.
Metode belajar apa yang
digunakan?
5.
Media penyuluhan apa yang akan
digunakan?
6.
Bagaimana mengetahui efektifitas
pelatihan/penyuluhan?
B.
Pengelompokkan dan Klasifikasi
Pengelompokkan dan klasifikasi media penyuluhan yang
beragam dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Tujuannya adalah
untuk memudakan pemilihan dan penggunaan media penyuluhan sesuai dengan
kebutuhan sasaran. Klasifikasi media penyuluhan Perikanan berpedoman kepada
klasifikasi media pendidikan karena penyuluhan Perikanan merupakan sistem
pendidikan yang bersifat non formal.
Sejalan dengan perkembangannya
dasar-dasar Pengelompokan media penyuluhan perikanan dilihat dari beberapa hal
diantaranya:
1.
Perkembangan media penyuluhan
dimulai dari peranan awalnya sebagai alat bantu mengajar (teaching aids). Penggunaan alat bantu audio visual, misalnya
gambar, model/maket dan benda sesungguhnya, terbukti dapat memberi
pengalaman kongkrit, memberi motivasi
belajar, mempertinggi daya serap dan pretensi belajar.
Pengelompokan media penyuluhan
dapat berdasarkan stimulus atau rangsangan yang ditambahkannya. Bermacam-macam media
penyuluhan dapat dikelompokkan berdasarkan rangsangan terhadap panca indera
seperti indera penglihatan, indera pendengaran ,indera penciuman, indera perasa
dan indera peraba.
2.
Timbulnya teori komunikasi
memberi pengaruh dan menyebabkan perubahan pandangan terhadap alat audio-visual. Alat audio-visual tidak hanya dipandang sebagai alat bantu melainkan
juga sebagai alat menyalurkan pesan (channel),
yang berasal dari pemberi pesan. Alat audio
visual sebagai penyalur pesan dapat dikelompokkan berdasarkan jangkauannya.
Jangkauan audio visual dapat bersifat
massal seperti media penyuluhan cetak, siaran radio, siaran televisi dan
lainn-lain. Disamping itu digunakan untuk kegiatan penyuluhan yang bersifat
kelompok dan individual.
3.
Pada perkembangan berikutnya
dalam proses belajar timbul pandangan bahwa perubahan tingkah laku merupakan
komponen yang menentukan dalam mengukur
keberhasilan proses belajar.
Peranan media penyuluhan juga
dapat memberi dorongan untuk belajar secara mandiri tanpa hadirnya pemberi
pesan secara fisik misalnya melalui media penyuluhan terekam, media penyuluhan
tercetak dan media penyuluhan terproyeksi.
Bentuk dan karakteristik media penyuluhan tersebut dapat
pula dijadikan dasar dalam pengelompokkan
media penyuluhan. Pengelompokkan atau Klasifikasi
media penyuluhan perikanan dibagi menjadi :
1. Media penyuluhan Audio,
merupakan media rangsangan melalui indera pendengaran antara lain: media audio kaset/rekaman, media siaran radio.
2. Media penyuluhan Visual/cetak,
merupakan media rangsangan melalui indera penglihatan antara lain : foto,
poster, leaflet, brosur, majalah, dll.
3. Media penyuluhan Audio-Visual,
merupakan media rangsangan melalui indera pendengaran dan indera penglihatan
antara lain : film VCD/DVD, dan siaran televisi.
4. Media penyuluhan benda sesungguhnya, media rangsangan melalui seluruh panca indera antara lain:
spesimen/sample.
Sumber:
Rivai S dan Fitriyanti D.N, 2010. Modul Media Penyuluhan Perikanan. Pusat
Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
No comments:
Post a Comment