Monday 3 March 2014

BUDIDAYA IKAN MANFISH ( Pterophyllum scalare)


I.  PENDAHULUAN
Manfish    (Pterophyllum   scalare) dikenal juga dengan  istilah  "Angel fish" bersal  dari  perairan  Amazon  Amerika Selatan. Beberapa jenis ikan manfish yang dikenal    dan    telah    berkembang   di Indonesia antara lain :
v  Diamond (berlian) berwarna perak mengkilau  samapai  hijau  keabuan. Pada bagian  kepala atas terdapat warna kuning hingga coklat kehitaman yang menyusur ke bagian punggung.
v  Imperial mempunyai warna dasar peral. Tetapi tubuhnya dihiasi empat buah garis vertical berwarma hitam/cokelat kehitaman.
v  Marble memiliki warna campuran hitam dan putih yang membentuk garis vertikal.
v  Black-White mempunyai warna hitam menghiasi separuh tubuhnya bagian belakang, dan warna putih menghiasi separuh bagian depan termasuk bagian kepala.

II.  BIOLOGI
Secara sistematis ikan manfish tergolong ke dalam famili cichlidae, mempunyai   ciri-ciri   morfologis   dan kebiasaan sebagai berikut :
v  Memiliki   warna   dan   jenis   yang bervariasi.
v  Berbentuk pipih dengan tubuh seperti anak panah.
v  Sirip  perut  dan   sirip   punggungnya membentang  lebar  ke  arah  ekor, tampak seperti busur yang berwarna gelap transparan.
v  Pada bagian dadanya terdapat dua buah sirip yang panjangnya menjuntai sampai kebagian ekor.
v  Menjaga dan melindungi keturunannya.
v  Bersifat omnivorus.
v  Tergolong  mudah  menerima  jenis makanan dalam berbagai bentuk dan sumber.

III.  PEMBENIHAN
A.  Pengelolaan Induk
Ikan manfish dapat dijadikan induk setelah mencapai umur 7 bulan dengan ukuran panjang ± 7,5 cm. Untuk mencapai hasil yang optimal, induk harus dikelola dengan baik antara lain pemberian pakan yang cukup dan baik seperti jentik nyamuk,   cacing   Tubifex   sp.   Atau Chironomous sp. Selain itu perlu diberikan perlakuan  obat  secara  periode  seperti oxytetracyclin  atau  garam  karena  induk manfish sangat peka terhadap penyakit.
Sebelum dipijahkan, induk dipelihara secara masal (jantan dan betina) dalam akuarium besar (100 X 60 X 60) cm3. Setelah matang telur, induk manfish akan berpasangan  dan  memisah  dari  ikan lainnya, induk yang berpasangan tersebut dapat dipisahkan pada tempat pemijahan. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara  memasangkan  induk  jantan  dan betina secara langsung.
Perbedaan induk jantan dan betina adalah sebagai berikut :
v  Induk jantan dicirikan dengan ukuran tubuh yang lebih besar, kepala terlihat agak besar dengan  bagian antara mulut ke  sirip  punggung  berbentuk cembung serta bentuk badan lebih ramping.
v  Induk betina dicirikan dengan ukuran tubuh yang lebih kecil, kepala terlihat lebih kecil dengan bagian perut yang lebih besar/gemuk serta terlihat agak menonjol.

B.  Pemijahan
Induk  manfish  yang  sudah  siap dipijahkan  dimasukkan  dalam  akuarium pemijahan (60 X 60 X 40) cm3 dengan tinggi air  ±  30  cm.  Ikan  manfish  cenderung menyukai suasana yang gelap dan tenang maka  pada  dinding  akuarium  dapat ditempelkan  kertas  atau  plastik  yang berwarna gelap.
Induk manfish akan memijah pada malam   hari,   induk   betina   akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus misalnya potongan pipa PVC yang telah disiapkan dalam akuarium kemudian diikuti  induk jantan  yang  menyemprotkan spermanya pada semua telur sehingga telur-telur tersebut terbuahi. Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk berkisar antara 500  s/d  1.000  butir.  Selama  masa pemijahan induk tetap diberi pakan berupa cacing Tubifex sp., Chironomus sp. Atau Daphnia  sp.  3%  dari  bobot  biomass dengan frekuensi 2 s/d 3 kali/hari.

C.  Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva
a.  Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat ditetaskan dalam akuarium penetasan (60 X50 X40) cm3 dengan kepadatan 1000 s/d 2000  butir telur.  Akuarium  dilengkapi dengan aerasi dan pemanas air (water heater) dipasang pada suhu 27 s/d 28° C serta ditambahkan methelene blue dengan dosis 1 ppm. Telur akan menetas setelah 2 s/d 3 hari dengan derajat penetasan berkisar 70 s/d 90%.

b.  Pemeliharaan larva
Larva dipelihara selama 10 s/d 14 hari dengan kepadatan 20 s/d 50 ekor/liter, pakan diberikan sejak larva berumur 2 hari sampai dengan 7 hari dengan frekuensi 2 kali sehari ( pagi dan sore).  Pakan yang diberikan  berupa   nauplii   Artemia  sp. selanjutnya   dapat   digantikan   dengan Daphnia sp. Penyiphonan dilakukan setiap hari dengan volume 30% dari total volume air. Sintasan yang diperoleh berkisar 70 s/d 90 %.

D.  Pendederan dan Pembesaran
a.  Pendederan
Setelah berumur 10 s/d  14 hari benih dipindahkan  ke  bak pendederan, dengan kepadatan 10 s/d 30 ekor/liter. Pakan berupa Tubifex sp. atau Daphnia sp. diberikan sebanyak 10% dari bobot biomass dengan frekuensi pemberian 2 kali per hari, lama pemeliharaan 3 s/d 4 minggu dengan sintasan 70 s/d 90%.

b.  Pembesaran
Benih      hasil      pendederan dipindahkan    ke    dalam    bak/wadah pembesaran (bak fibre/bak semen) dengan kepadatan 3 s/d 5 ekor/liter atau  100 ekor/m2. Selama pembesaran diupayakan agar  ada  aliran  air  walaupun  sedikit. Pakan yang diberikan berupa Tubifex sp. atau Daphnia sp.   sebanyak 5% bobot biomass dengan frekuensi 2 kali per hari. Lama pemeliharaan 3 s/d 4 minggu dan ukuran yang dicapai berkisar 3 s/d 5 cm dengan sintasan 70 s/d 90%. Selanjutnya benih  tersebut  dapat  dibesarkan  lagi hingga mencapai ukuran calon induk atau induk dengan padat penebaran yang lebih kecil.

IV.  PENYAKIT DAN PENANGGULANGAN
Ikan  manfish  dikenal  cukup  peka terhadap  serangan  penyakit,  untuk  itu diperlukan pengelolaan secara baik dengan menjaga kualitas air dan jumlah pakan yang diberikan.
Jenis   parasit   yang   biasanya menyerang  benih/induk  antara  lain  : Trichodina  sp.  ,  Chillodonella  sp.,  dan Epystilys  sp.  sedangkan  bakteri  yang menginfeksi adalah Aeromonas hidrophilla.
Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi penyakit parasiter antara lain : Formalin 25% dan NaCI 500 ppm, sedangkan untuk penyakit bakterial  dapat  digunakan  Oxytetracyline 5 s/d 10 ppm dengan perendaman 24 jam.

Artikel disusun oleh: Fahrur Razi, S.ST (Penyuluh Perikanan pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan)

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...