Thursday, 13 March 2014

TEKNIK PEMBESARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de man)


I.      PENDAHULUAN

Udang galah (Macrobrachium rosenbergii de man) adalah komoditas perikanan air tawar yang merupakan salah satukekayaan perairan Indonesia. Selain mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya juga mempunyai nilai ekonomis penting karena sangat digemari konsumen  baik di dalam maupun di luar negeri terutama di Jepang  dan beberpa negara Eropa.
Oleh karena itu Derektorat Jenderal Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan mencanangkan pada tahun 2003 udang galah ini menjadi salah satu andalan komoditas ekspor.

II.    PEMBESARAN
A.    Sarana dan Fasilitas
Jenis tanah yang cocok untuk pemeliharaan udang galah adalah tanah yang sedikit berlumpur dan tidak porous. Luas kolam yang digunakan dapat bervariasi antara 0,2 s/d 1,0 Ha. Sebaiknya berbentuk empat persegi panjang dengan kedalaman kolam antara 0,5 s/d 1,0 m.n Dasar kolam harus rata dan dibuat kemalir (caren) secara diagonal dari saluran pemasukan sampai kesaluran pembuangan, hal ini memudahkan untuk pemanenan. Kualitas air yang masuk ke kolam arus baik dan bebas dari polusi.

B.    Pengelolaan kolam
Sebelum ditanami udang galah kolam sebaiknya dipersiapkan  terlebih dahulu secara baik dengan cara :
v  Kolam dikeringkan dam di cangkul untuk mengemburkan dan biarkan selama 3 s/d 5 hari.
v  Untuk memberantas hama dan penyakit dasar kolam diberi kapur dengan dosis 50 s/d 100 gr/m2, Kapur dicampur dengan air kemudian disebarkan secara merata keseluruhan permukaan dasar kolam dan biarkan selam 2 s/d 3 hari.
v  Kolam diisi air sampai mencapai kedalaman yang sudah ditentukan kemudian diberi pupuk organic berupa kotoran ayam sebanyak  500 gr/m2 maksudnya untuk menumbuhkan pakan alami.

C.  Teknik Pemeliharaan
Benih udang yang siap dipeliharan di kolam  adalah benih udang stadia juwana atau tokolan. Pemeliharaannya dapat dilakukan dengan dua cara :

§  Monokultur
Pemeliharaan secara monokultur adalah pemeliharaan udang dikolam tampa dicampur dengan ikan lain. Padat penebaran sebanyak 5 s/d 10 ekor/m2 bila pemberian pakan tidak intensif dan 20 s/d 30 ekor/m2 dengan pemberian paka secara intensif.
§  Polikultur
Pemeliharaan secara polikultur  adalah pemeliharaan udang di kolam disatukan  dengan ikan lainnya. Adapun yang dapat dibudidayakan dengan udang adalah ikan mola, ikan tawes, ikan nilem, dan ikan “big head”. Padat penebaran udang galah  sebanyak 1 s/d 5 ekor/m2 sedangkan padat penebaran ikan 5 s/d 10 ekor/m2 ukuran 5 - 8 cm. Selama pemeliharan dapat dilakukan pemupukan  susulan setiap 2 s/d 3 minggu  berupa Urea 3s/d5 kg dan TSP 5s/d10 kg/Ha kolam.

D.    Pemberian Pakan
Selain makan alami selama pemeliharaan udang galah perlu diberikan pakan tambahan berupa pellet udang dengan kadar protein 25 s/d 30 % karena makan alami yang tersedia tergantung pada tingkat kesuburan perairan kolam. Pada pemeliharaan secara monokultur jumlah pakan tambahan  yang diberikan mulai 20 % menurun sampai 5 % dari berat badan total populasi, dengan frekuensi pemberian 4 s/d 5 kali sehari, sedangkan pada pemeliharaan secara polikultur  jumlah pakan tambahan yang diberikan  mulai 6 % menurun sampai 3 % dari berat badan total populasi dengan frekuensi  pemberian 4 s/d 5 kali sehari.




E.  Pemanenan
Pemanen udang galah dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

§  Panen total
Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam secara total sehingga produksi total dapat segera diketahui . Kerugian system ini adalah udang yang masih kecil  ikut dipanen serta membuang air yang sudah kaya  dengan organisme dan mineral.

§  Pemanenan Selektif
Panen selektif dilakukan dengan menggunakan jarring tampa harus mengeringkan kolam, yang tertangkap hanya udang ukuran tertentu saja. Pemanenan selanjutnya  tergantung kepada tingkat pertumbuhan udang. Kerugian sistim ini adalah banyak membutuhkan tenaga dan bila ada ikan predator tidak dapat dibersihkan dari kolam.

F.  Predator dan Penyakit
a.    Predator
Predator pada pemeliharaan udang galah di kolam  adalah beberapa jenis ikan seprti catfish (lele local) dan Snakehead, burung dan ular. Kepiting merupakan pengganggu juga karena hewan tersebut melubangi pematang kolam. Untuk mencegah masuknya hewan predator, pada saluran pemasukan air dipasang saringan dan disekeliling pematang dipasang  net setinggi 60 cm.
b.    Penyakit
Penyakit yang banyak menyerang udang galah adalah “Black spot” yaitu penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dan kemudian diikuti oleh timbulnya jamur, penyakit ini dapat mengakibatkan kematian dan menurunnya mutu udang. Untuk mencegah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri ini digunakan obat antibaktrial yang diberikan secara oral melalui pakan.

G.  Kualitas Air
Timbulnya penyakit pada udang biasanya disebabkan oleh kualitas air pada kolam kurang baik . Hal ini biasanya diakibatkan oleh padat penebaran yang terlalu banyak , rendahnya kandungan oksigen, pengaruh suhu serta tingginya derajat keasaman (pH) sehingga dapat menimbulkan banyaknya kematian.
Air yang dipakai dalam pembesaran udang galah di kolam sebaiknya bebas dari polusi dengan kandungan oksigen  lebih dari 7 mg/l, suhu optimum 27 s/d 300C, derajat keasaman (pH) 7,0 s/d 8,5 dan kesadahan total  antara 40 s/d 150 mg/l.

Artikel disusun oleh: Fahrur Razi, S.ST (Penyuluh Perikanan pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan)

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...