BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan produksi dan tata cara
pengukuran ikan kerapu tikus pendederan di tambak.
PERSYARATAN PRODUKSI
Pra
produksi
1)
Lokasi : dekat
dengan sumber air, tidak tercemar, kuantitas cukup, lahan memungkinkan untuk
pemeliharaan dan mudah dijangkau; kualitas air : suhu 28–32 oC, salinitas 25 –
35 ppt, pH 7,5 – 8,5, bahan organic 50 - 60 ppm.
2)
Wadah : petakan
tidak rembes, berbentuk segi empat, kedalaman minimum 1 m, luas 400 – 1000 m2,
dilengkapi pintu pemasukan dan pembuangan (ditanami pohon bakau sebagai filter
biologi).
3)
Benih : ukuran 2
– 4 cm dengan berat 2 - 3 gram berasal dari pembenihan.
4)
Peralatan : pompa
air dengan debit yang mampu mengganti air min 20% per hari, dengan debit min
2,2 m3/menit (diameter output 6 inchi), peralatan lapangan (jala tebar, jaring
kantong, keranjang, serok, timbangan, gayung dan ember).
5)
Bahan kimia :
molusksida organik, kapur (tohor atau pertanian), pupuk organik, dan anorganik.
6)
Pakan : ikan atau
udang kecil atau cincangan ikan segar.
Proses
produksi
1)
Penyiapan petakan
tambak : pengeringan tanah dasar tambak, perbaikan konstruksi, pemberantasan
hama trisipan dengan molusksida organik, ikan liar dengan saponin 15 ppm,
pengapuran dengan kapur tohor 2000 – 3000 kg/ha, pemupukan dengan pupuk organik
1- 2 ton/ha dan pupuk anorganik 200 – 300 kg/ha (perbandingan N : P = 1 : 4), pengisian air minimal
100 cm dari pelataran, pemasangan shelter sebanyak 5% dari populasi ikan.
2)
Padat tebar :20
ekor/m2.
3)
Pemeliharaan : a)
pengelolaan pakan : pakan diberikan sampai kenyang dengan dosis 6 – 8 % dari
biomass diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore); b) pengelolaan air :
pergantian air 10 – 20%/hari dengan kriteria parameter fisik (suhu 28 – 32 0C,
pH 7,5 – 8,5, salinitas 25 – 35 ppt, ketinggian air > 100 cm dan kecerahan
35 – 40 cm), parameter kimia (oksigen terlarut > 3,5 ppm, ammonia < 0,01
ppm, nitrit < 1 ppm, nitrat < 10 ppm, chlorine < 0,8 ppm, bahan
organik 50 – 60 ppm), parameter biologis (kepadatan plenkton 104 - 109 sel/ml);
c) pemupukan susulan : dengan ppupuk organik 0,3 – 0,5 kg/m3 selama kecerahan
air lebih dari 45 cm; d) Grading : dilakukan setiap 7 – 10 hari; e) waktu
pemeliharaan : pendederan 2 – 3 bulan.
TATA CARA PENGUKURAN
1)
Parameter fisik
kualitas air : a) suhu : menggunakan
termometer (oC); b) salinitas : dengan salinometer atau refraktometer; c) pH
air : dengan pH meter atau kertas lakmus; d) kecerahan air : dengan secchi disk
(cm); e) ketinggian Air : dengan penggaris (cm).
2)
Parameter kimia
kualitas air : oksigen terlarut, ammonia, nitrat, nitrit, chlorine dan bahan
organik sesuai dengan APHA dan AWWA.
3)
Parameter
biologis kualitas air : menghitung jumlah plankton dalam haemocytometer
(sel/ml).
4)
Parameter fisik
dan kimia tanah : menggunakan redoks potensio meter (mV), bahan organik dengan
metode gravimetri sesuai dengan Black, C.A.
5)
Pertumbuhan :
berat rata-rata membagi total biomas ikan dengan jumlah ikan; biomas mengalikan
jumlah populasi dengan berat rata-rata ikan (g/ekor); sintasan membagi jumlah populasi akhir dengan
jumlah populasi ikan penebaran awal (%).
6)
Waktu
pemeliharaan : menghitung waktu mulai benih ditebar sampai saat panen.
7)
Pemanenan : a)
alat : jaring tarik, seser dan wadah
penampungan; b) bahan : air bersih dan oksigen murni; c) waktu : saat suhu
rendah, diutamakan pagi hari;
d) cara : mengumpulkan ikan pada satu tempat tertentu kemudian diambil
dengan seser; e) pengepakan : suhu air 22 – 25 oC kepadatan 20 ekor/liter
dengan perbandingan air dan oksigen 1:4;
f) produksi : sintasan pada saat panen 60%.
REFERENSI
BSN, 2002. SNI 01-6487.8-2002 Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis, Valenciennes) Bagian 7 : Pendederan di Tambak. Badan
Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment