Friday 11 August 2017

Produksi Benih Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis, Valenciennes ) Kelas Benih Sebar (Ringkasan SNI 01-6487.3-2000)



BATASAN
Standar ini  menetapkan produk benih ikan kerapu tikus kelas benih sebar (D60 dan D90) yang merupakan rangkaian kegiatan usaha pembenihan, meliputi pra produksi, proses produksi, pemanenan, pengukuran dan pemeriksaan.   

PERSYARATAN PRODUKSI 
Pra Produksi  
1)   Lokasi : a) produksi telur, D60 dan D90 di bak : letak unit pembenihan di tepi pantai, air laut tidak tercemar dengan salinitas 28-35 ppt, sumber air laut dapat dipompa minimal 20 jam perhari, tersedia sumber air tawar dengan salinitas maksimal 5 ppt, peruntukan lokasi sesuai dengan RUTRD/RUTRW; b) produksi D90 di KJA : letak unit pendederan di teluk atau laut yang tenang, dasar laut tidak berlumpur dengan kedalaman 10 – 15 m pada saat surut terendah serta lokasi mudah dijangkau, air laut tidak tercemar dengan salinitas 28 – 35 ppt. 
2)   Wadah :  a) produksi telur : pematangan gonad: kurungan jaring apung dilaut atau bak (vol min 20 m3) kedalaman min 1,5 m; pemijahan untuk manipulasi hormonal : bak berbentuk bulat atau lonjong, volume 20 m3, kedalaman air > 2 m; pemijahan untuk manipulasi lingkungan : bak berbentuk bulat atau lonjong, volume 50 m3; kedalaman air 2,5 – 3,5 m; pemanenan telur : kantong jaring halus (plankton net) ukuran mata 300 mikron; penampungan telur volume 80 – 500 liter; b) produksi benih D60 di bak : pemeliharaan larva : bentuk segi empat (panjang : lebar = 2 : 1), bentuk lonjong, bulat, volume 5-20 m3, kedalaman 1-1,25 m; wadah pemeliharaan plankton : bak volume air ≥ 10 ton, total volume bak plankton ≥ 200 % dari volume bak; penetasan artemia berbentuk kerucut volume 20 – 500 liter; penampungan air kapasitas min 30 % dari total volume bak; saluran pemasukan dan pembuangan : pipa PVC dan saluran tembok kedap air; c) produksi D90 di bak: volume min 3 m 3; d) Produksi D90 di KJA : ukuran 4x4 m terdiri dari 4 kotak sampai dengan 8x8 m terdiri dari 16 kotak, waring (polypropiline) mesh size 2-4 mm ukuran 1x1x1,5 m, jaring PE mesh size 0,5 – 0,75 inch ukuran 1x1x1,5 m.
3)   Induk : sesuai dengan SNI 01-6487.1-2000.  
4)   Bahan : a) produksi telur: induk dari alam dan hasil budidaya, pakan ikan segar dengan protein tinggi dan lemak rendah, bahan kimia dan obat-obatan (hormon, kaporit/chlorine, formalin dan antibioti bila diperlukan; b) produksi D60 : telur hasil pemijahan, pakan hidup (Chlorella, tetraselmis, Dunaliella, Brachionus, artemia, udang jambret), pakan segar (daging ikan, udang rebon) dan pakan buatan protein ≥ 40% dan lemak ≤12%, pupuk organik dan atau anorganik, bahan kimia dan obat-obatan: bahan pengkaya pakan hidup, chlorine/kaporit, formalin, antibiotic (acriflavine, prefuran, albasin) bila diperlukan; c) produksi D90 di bak dan di KJA : benih lepas pembenihan D60, pakan segar (daging ikan) dan pakan buatan protein > 40% dan lemak < 12%, pupuk organik dan atau anorganik, bahan kimia dan obat-obatan: bahan pengkaya pakan hidup, chlorine/kaporit, formalin, antibiotik yang diijinkan dan vitamin.      
5)   Peralatan : a) produksi telur, benih D60 dan D90 di bak: pembangkit listrik, pompa air laut, pompa air tawar, blower, freezer, peralatan lapangan (selang, ember, batu aerasi, pemberat, serok/seser, gayung, egg collector, hapa, akuarium), pengukur kualitas air (termometer, salinometer atau refraktometer, DO meter, pH meter/kertas lakmus); b) Produksi benih D90 di KJA: perahu dan pembersih jaring, freezer, peralatan lapangan (selang, ember, serok/seser, gayung, alat pemisah ikan, pisau, gunting, peralatan panen, alat penerang, aerator baterai dan timbangan), pengukur kualitas air (termometer, salinometer, DO meter, pH meter/kertas lakmus)          

Proses produksi  
1)   Kualitas air : a) produksi telur, benih D60 dan D90 di bak: suhu 28 – 320C, salinitas 28 – 35 ppt, kesadahan 80 – 120 mg/l, pH 7,8 – 8,3, oksigen terlarut ≥ 5 ppm, phosphate 10 – 1100 mg/l, kecerahan air penetrasi cahaya sampai dasar bak, ammonia ≤ 0,01 mg/l, BOD maks 3 mg/l, nitrit ≤ 1 mg/l, nitrat ≥ 150 mg/l, Chlorine ≥ 0,8 mg/l;  b) produksi D90 di KJA : suhu 26 – 31 0C, salinitas 28 – 35 ppt, pH 7,0 – 8,5, oksigen terlarut ≥ 5 ppm, kecerahan ≥ 5 cm, bahan organik < 50 ppm.    
2)   Padat tebar : telur, benih D60 dan D90 seperti pada tabel dibawah ini.   
Tabel : Padat tebar, waktu pemeliharaan dan pemanenan

3)   Penggunaan bahan  seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Penggunaan bahan kimia dan obat-obatan

Tabel  : Penggunaan pakan pada setiap tingkatan benih

Tabel  : Penggunaan pupuk organik dan anorganik


CARA PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN 
1)   Kualitas air  : a) suhu : menggunakan termometer (oC); b) salinitas : dengan salinometer atau refraktometer;  c) oksigen terlarut : dengan DO meter; d) pH air dengan pH meter atau kertas lakmus; e) ketinggian Air dengan penggaris (cm). 
2)   Penggunaan bahan : pupuk, pakan hidup, hormon, obat-obatan dan bahan kimia. 
3)   Penghitungan : sintasan derajat kelangsungan hidup benih pada saat pemanenan dibagi dengan jumlah benih yang ditebar (%); waktu pemeliharaan dengan mencatat waktu mulai benih disebar sampai saat panen (hari); panjang total benih menggunakan penggaris atau jangka sorong (cm).

REFERENSI
BSN, 2000. SNI  01-6487.3-2000  Produksi Benih Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis, Valenciennes) Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...