1. Pengertian tujuan akhir dan tujuan antara
Mengembangkan tujuan akhir dan tujuan antara
pada setiap tahapan diyakini sebagai salah satu langkah tersulit dalam setiap
proses perencanaan. Alasan dari kesulitan tersebut umumnya karena kurangnya
penjelasan tentang perbedaan di antara tujuan akhir dan tujuan masing-masing
kegiatan konservasi sehingga tujuan akhir dan tujuan tersebut kemudian
diungkapkan dengan tidak tepat. Salah
satu langkah awal untuk menuliskan tujuan akhir dan tujuan setiap masing-masing kegiatan konservasi yang jelas
adalah dengan memahami keperluan dan perannya dalam proses perencanaan
pengelolaan seperti contoh Table 1 berikut ini.
Tabel
1. Perbedaan di antara tujuan akhir (goal)
dan tujuan antara (objective)
Aspek
|
Tujuan akhir (goal)
|
Tujuan antara (objectives)
|
Cakupan
|
Luas: mimpi Anda atau tujuan akhir yang
dinyatakan dalam istilah praktis
|
Spesifik: bagaimana mencapai mimpi Anda tersebut, tujuan
yang baik seharusnya berorientasi pada hasil.
|
Pernyataan
|
Kebalikan
dari masalah
|
Membantu
memecahkan masalah
|
Kelompok sasaran
|
Mudah
dipahami oleh publik
|
Mudah
diigunakan oleh staf proyek untuk memandu kegiatan Anda
|
Tujuan akhir (goal) adalah sebuah
pernyataan terkait ke belakang dengan tujuan akhir KKP dan terkait ke depan
dengan strategi pengelolaan KKP
Tujuan akhir
Tujuan akhir juga dapat dinyatakan sebagai
suatu rangkaian dari beberapa tujuan antara pada bidang ekonomi, sosial dan
lingkungan. Tergantung pada prioritas suatu KKP, tujuan akhir ini bisa dibuat
dengan menetapkan target atau standar dalam berbagai bidang, seperti zona
penggunaan ruang, fungsi ekosistem, konservasi keanekaragaman hayati dan
pemanfaatan yang berkelanjutan, pengentasan kemiskinan, serta partisipasi
masyarakat adat dan lokal. Biasanya
tujuan akhir ini berasal dari prinsip-prinsip dasar yang dikombinasikan dengan
konsep konservasi laut: kegiatan berdampak rendah di KKP, manfaatnya bagi
masyarakat lokal, pembiayaan konservasi pendidikan lingkungan. Tujuan akhir ini
mungkin tidak akan berubah untuk waktu yang lama, walaupun strategi yang
dirancang untuk mencapainya dapat berubah sesuai dengan kondisi terkini.
Tujuan antara memberikan arahan bagaimana kita dapat mencapai tujuan akhir
Untuk membantu mewujudkan tujuan akhir atau
visi yang luas ini, tim perencana perlu menetapkan tujuan-tujuan jangka pendek atau tujuan-tujuan antara, yang akan kita sebut tujuan (objectives). Tujuan ini mencakup
target dan jadwal yang jelas untuk memastikan bahwa setiap kegiatan dalam KKP
menghasilkan dampak lingkungan yang masih dalam batas-batas yang dapat diterima
dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan, atau prioritas lainnya. Contoh-contohnya
termasuk adopsi hukum dan tindakan lain yang diperlukan untuk menetapkan dan
mendukung kawasan konservasi, menyisihkan area tertentu untuk memenuhi
persyaratan rencana zonasi, memperkuat jaringan kawasan konservasi, menggunakan
kebijakan ekonomi dan mendorong sektor swasta agar mereka mendukung upaya
konservasi secara aktif. Tujuan tersebut dapat dirumuskan berdasarkan pada
kinerja maupun proses.Ketika sedang mengerjakan topik ini fokuslah pada pengembangan tujuan akhir.Ingatlah
bahwa, secara umum:
1) tujuan akhir itu sangat luas, sedangkan tujuan masing-masing kegiatan
konservasi itu sangat spesifik atau pasti.
2) tujuan akhir mencerminkan tujuan akhir dan misi KKP, sedangkan tujuan
masing-masing kegiatan konservasi mencerminkan strategi atau aksi.
3) Tujuan akhir mudah dipahami oleh publik, sedangkan tujuan masing-masing
kegiatan konservasi merupakan perangkat bagi staf KKP dalam mengelola KKP.
Kiat-kiat menentukan tujuan akhir dan
tujuan antara
Sebelum melibatkan tim perencana Anda dalam
mengembangkan tujuan akhir dan tujuan masing-masing kegiatan konservasi,
berilah penjelasan tentang fokus-fokus pada KKP, rencana pengelolaan, atau
sumber daya sasaran.
Dalam konteks perencanaan pengelolaan KKP,
tujuan akhir dapat difokuskan pada beberapa komponen rencana yang berbeda:
1) Tujuan akhir keseluruhan untuk KKP,
2) Tujuan akhir keseluruhan untuk rencana pengelolaan, atau
3) Tujuan akhir diarahkan pada sumber daya sasaran prioritas.
2. Kriteria sebuah tujuan (objective)
Untuk setiap tujuan akhir Anda harus mengembangkan
serangkaian tujuan (objective) yang
spesifik dan terprogram yang harus dipenuhi bila segala upaya Anda diyakini
akan berhasil. Tujuan antara merupakan pernyataan spesifik yang merinci pencapaian
yang diinginkan atau hasil dari strategi rencana pengelolaan Anda. Jika
sebuah proyek memiliki konsep dan dirancang secara baik, realisasi tujuan
proyek harus mengarah pada pemenuhan tujuan akhir yang tersirat dalam rencana
pengelolaan pengelolaan.
Suatu tujuan sebaiknya memenuhi kriteria
SMART, yaitu singkatan dari :
·
S – Specific/spesifik
·
M – Measurable/terukur
·
A – Achievement-oriented/berorientasi
pada pencapaian
·
R – Realistic/realistis
·
T – Time-limited/dibatasi
waktu
Menetapkan suatu tujuan yang memenuhi
seluruh kriteria tersebut tidak sesulit seperti yang mungkin diduga, yaitu
hanya dengan membuat tujuan tersebut secara spesifik. Beberapa contoh khusus
dari tujuan yang baik adalah sebagai berikut:
1) Setelah tiga tahun, dua jalur pendidikan akan dirancang, dibangun dan
digunakan.
2) Pada akhir tahun kelima, pendapatan rumah tangga yang berpartisipasi
dalam kegiatan produksi kerajinan tangan akan meningkat paling sedikit 25% dari
baseline.
3) Setelah dua tahun, volume sampah yang tercecer di pantai Pulau Fiofi
akan turun 75% dari volume sampah pada tahun 2005.
4) Selama enam bulan pertama di tahun 2011, KKP akan memiliki Panitia
Penasihat Program Ekowisata yang berfungsi membantu Kepala Program dalam
pelaksanaan kegiatan program, mengevaluasi kemajuan program, dan memberi saran
mengenai cara terbaik untuk berurusan dengan sektor swasta dan lembaga lainnya.
5) Lima pemandu mengenai sumber daya alam dari masyarakat lokal akan
dilatih dan telah bekerja di akhir tahun pertama.
Tujuan dapat ditulis dengan beberapa cara
yang berbeda. Pendekatan pertama adalah dengan menyatakan keinginan Anda, sebagai contoh, “untuk memperbaiki rambu-rambu pelayaran pada …”. Pendekatan lainnya adalah dengan
menyatakan keinginan dan hasil,
sebagai contoh “rambu-rambu dipasang pada
semua tempat yang dilindungi”. Bentuk
rambu-rambu yang Anda gunakan sangat tergantung
pada pilihan yang tersedia dan konteks lokasi penempatannya.
Anda juga dapat mengukur apakah tujuan Anda
dapat atau tidak terpenuhi dengan membuat indikator
atau bukti-bukti yang dapat diukur untuk mencapai tujuan akhir. Sebagai contoh, ”jumlah rambu yang sudah dipasang”. Anda juga mungkin berpikir
tentang capaian jangka pendek (milestone)
yang akan membantu membagi pekerjaan Anda ke dalam suatu tahapan yang dapat
dicapai. Sebagai hasilnya, semua bentuk
pelaporan harus merujuk pada kemajuan pencapaian tujuan Anda sehingga Anda atau
orang lain dapat memantau kinerjanya.
Tabel 2. Contoh tujuan akhir yang tidak
efektifdan tujuan akhir yang efektif
No
|
Tujuan akhir yang tidak efektif
|
Tujuan akhir yang efektif
|
1
|
Menyelamatkan Teluk Bai Long
|
Kesehatan perikanan karang di Teluk Bai
Long pulih kembali
|
2
|
Menetapkan area yang dikelola untuk
meningkatkan kelimpahan ikan.
|
Sampai akhir tahun ketiga, ada peningkatan
kelimpahan jenis ikan sasaran di Teluk Bai Long sampai 10% di mana terdapat
habitat ikan yang sehat.
|
3
|
Melibatkan anggota masyarakat
|
50% anggota masyarakat akan aktif
berpartisipasi dalam program relawan KKP pada Desember 2012.
|
4
|
Menurunkan pelanggaran
|
Pelanggaran terhadap peraturan KKP akan
berkurang hingga 50% pada Januari
2011.
|
Pendekatan sistematik untuk membuat tujuan
yang “SMART”.
Ancaman
|
Strategi #1
|
Hasil yang ingin dicapai dari strategi
|
Di mana?
|
Kapan?
|
Penangkapan
ikan yang berlebihan menyebabkan penurunan sumber daya perikanan
|
Membuat
zona larangan penangkapan ikan
|
10% kenaikan
kelimpahan jenis ikan sasaran
|
Di
Teluk Bai Long di mana terdapat habitat ikan yang sehat
|
Dalam 3
tahun ke depan
|
Kurangnya
penegakan hukum
|
Meningkatkan
patroli penegakan hukum
|
kasus
pelangaran terhadap peraturan berkurang sebaganya 50% dari jumlah kasus tahun
2009
|
Di
perairan yang masuk dalam KKP
|
Sampai
Januari 2011
|
Apakah
tujuan setiap kegiatan memenuhi persyaratan “SMART”?
Tujuan 1: Sampai akhir tahun ketiga,
kelimpahan jenis ikan sasaran di teluk Bai Long yang memiliki habitat ikan
yang sehat meningkat hingga 10% dari kelimpahan pada tahun 2006.
|
|
1. Apakah spesifik?
|
Teluk Bai Long, habitat ikan yang sehat,
10% kenaikan, jenis ikan sasaran
|
2. Apakah terukur?
|
10% kenaikan, 3 tahun
|
3. Apakah berorientasi pada pencapaian?
|
Peningkatan kelimpahan ikan
|
4. Apakah realistis?
|
Ya: didukung oleh para pemangku
kepentingan, fokus pada habitat ikan yang sehat, mengharapkan keuntungan yang
wajar
|
5. Apakah dibatasi oleh waktu?
|
3 tahun
|
Kesimpulan: Tujuan di atas merupakan tujuan yang
“SMART”!
SUMBER:
PUSLATKP, 2014. MODUL A.033101.005.01 Menyusun Strategi Pengelolaan pada Pelatihan
Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Pusat Pelatihan
Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Jakarta. Didownload dari http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/modul-pelatihan.
No comments:
Post a Comment