BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan dan cara pengukuran serta
pemeriksaan induk ikan gurami kelas
benih sebar. Benih ini merupakan
keturunan pertama dari induk pokok, induk dasar atau induk penjenis yang
memenuhi syarat mutu kelas benih sebar, terdiri dari larva (0,75 - 1,0 cm),
benih ukuran 1 - 2 cm, 2 - 4 cm, 4 - 6 cm, 6 - 8 cm dan 8 - 11 cm. Mempunyai
alat pernapasan tambahan labirin yang terbentuk umur 18 - 24 hari untuk
bertahan hidup pada perairan yang kurang oksigen. Sampai umur sekitar 40 hari
merupakan ikan karnivor dan berubah menjadi ikan herbivor.
PESYARATAN
Kualitatif
1)
Larva : a) asal :
hasil penetasan telur dari induk kelas induk pokok (jantan dan betina bukan
satu keturunan); b) warna : badan coklat kehitaman dan bagian perut putih; c)
bentuk tubuh : normal; d) gerakan/perilaku : cenderung bergerombol, berenang
aktif dan berpencar, responsif terhadap rangsangan luar.
2)
Benih P I : a)
asal : larva dari pemijahan induk kelas induk pokok (jantan dan betina bukan
satu keturunan); b) warna badan : coklat
kehitaman, perut putih; c) bentuk tubuh :
menyerupai dewasa; d) gerakan/perilaku : pasif dan berpencar, responsif
terhadap rangsangan luar, sesekali berenang ke permukaan air mengambil oksigen
bebas dari udara.
3)
Benih P II : a)
asal : benih P I dari pemijahan induk
kelas induk pokok (jantan dan betina bukan satu keturunan); b) warna badan : coklat kehitaman, perut putih; c) bentuk tubuh : menyerupai dewasa; d)
gerakan/perilaku : aktif dan berpencar, responsif terhadap rangsangan luar,
sesekali berenang ke permukaan air mengambil oksigen bebas dari udara.
4)
4) Benih P III :
a) asal : benih PII dari pemijahan induk kelas induk pokok (jantan dan betina
bukan satu keturunan); b) warna badan :
coklat kehitaman, bagian perut putih; c)
bentuk tubuh : menyerupai dewasa; d) gerakan/perilaku : aktif dan berpencar,
responsif terhadap adanya rangsangan luar, Sesekali berenang ke permukaan air
mengambil oksigen bebas dari udara.
5)
Benih P IV : a)
asal : benih P III dari pemijahan induk kelas induk pokok (induk jantan dan
betina bukan satu keturunan); b)
warna badan : kecoklatan, perut putih,
keperakan atau kekuning-kuningan; c)
bentuk tubuh : menyerupai dewasa; d) gerakan/perilaku : aktif dan
berpencar, responsif terhadap rangsangan luar, sesekali berenang ke permukaan
air mengambil oksigen bebas dari udara.
6)
Benih P V : a)
asal : benih P IV dari pemijahan induk kelas induk pokok (induk jantan dan
betina bukan satu keturunan); b) warna
badan : kecoklatan, bagian perut putih, keperakan atau
kekuning-kuningan; c) bentuk tubuh : menyerupai dewasa; d) gerakan/perilaku :
aktif dan berpencar, responsif terhadap rangsangan luar, sesekali berenang ke
permukaan air mengambil oksigen bebas dari udara.
Kuantitatif
Persyaratan kuantitatif benih ikan gurame kelas benih
sebar seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Persyaratan kuantitatif benih ikan gurame kelas
benih sebar
CARA
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
1)
Umur : dihitung
sejak telur menetas.
2)
Panjang total
: dengan mengukur jarak antara ujung
mulut dengan ujung sirip ekor dengan jangka sorong atau penggaris (cm atau mm).
3)
Bobot badan :
menimbang ikan dengan timbangan analitis (mg atau gram).
4)
Memeriksa
kesehatan : a) pengambilan contoh 10 % dari populasi, minimal 30 ekor; b)
pengamatan visual: untuk memeriksa gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi
ikan; c) pengamatan mikroskopik : untuk memeriksa jasad patogen (parasit,
jamur, virus dan bakteri) di laboratorium uji.
REFERENSI
BSN, 2000. SNI 01-6485.2-2000
Benih Ikan Gurami (Osphronemus goramy,
Lac) Kelas Benih Sebar. Badan
Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment