BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan
serta cara pengukuran dan pemeriksaan produksi ikan corydoras albino ukuran M
dan L. Standar ini merupakan suatu rangkaian kegiatan pra produksi, proses
produksi dan pemanenan. Corydoras albino (Corydoras
alpeno) adalah salah satu jenis corydoras yang warna seluruh tubuhnya
albino dan matanya berwarna merah.
PERSYARATAN
Pra produksi
1)
Lokasi : bebas
banjir dan pencemaran, ketinggian 0 – 1.000 m dpl, sumber air memenuhi
persyaratan minimal budidaya, tersedia sepanjang tahun.
2)
Wadah : bak fibre glass ukuran 1 ton atau bak semen
ukuran 1 x 1 x 0.5 m.
3)
Benih : ukuran
1,75-2,0 cm (S) dan 2,5-3,0 cm (M).
4)
Pakan : tubifex
sp (protein 57%), obat-obatan (metilene blue, KmnO4, antibiotik dan
formalin).
5)
Peralatan :
termometer, hardness, pH meter, DO meter, scoope net, ember, selang dan
lainnya.
Produksi
1)
Kualitas air :
suhu 21 – 27,5oC, pH 6 – 8, oksigen terlarut > 3 mg/l, ketinggian air 1012
cm.
2)
Standar produksi
benih pembesaran di bak seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Standar produksi benih pembesaran di bak
CARA PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
1)
Suhu : dengan
termometer pada pagi dan sore hari di permukaan dan dasar wadah;
2)
pH : dengan
kertas lakmus atau pH meter;
3)
Oksigen terlarut
: dengan DO-meter, dipermukaan air dan dasar pada pagi dan sore.
4)
Ketinggian air :
dengan meteran atau alat sejenis dengan satuan centimeter
5)
Panjang standar
:dengan mengukur ujung mulut sampai pangkal ekor dalam sentimeter;
6)
Jumlah pakan : bobot
rata-rata ikan (≥ 30 ekor ikan sampel) x jumlah populasi ikan yang ditebar x
persentase tingkat pemberian pakan yang telah ditetapkan.
7)
Waktu
pemeliharaan : menghitung waktu benih mulai ditebar sampai panen.
8)
Sintasan :
membandingkan jumlah induk yang hidup ketika panen dengan benih yang ditebar
(%)
9)
Bobot tubuh : dengan menggunakan timbangan analitik (ketelitian 0,1 mg)
dalam gram.
10)
Pemanenan :
disyaratkan memiliki sintasan 80% dengan panjang 2,2-2,3 cm/ekor untuk
pembesaran I dan 2,5-3,0 cm/ekor untuk pembesaran II.
11)
Pengukuran
panjang standar : dengan mengukur jarak antara ujung mulut hingga pangkal ekor
dan dinyatakan dalam satuan cm. Bobot tubuh dilakukan dengan menggunakan
timbangan dan dinyatakan dalam gram atau kilogram. Pengukuran suhu dengan
menggunakan termometer celcius dilakukan pada pagi dan sore hari. Oksigen
terlarut diukur dengan DO-meter dan dilakukan pada pagi dan sore hari.
Ketinggian air diukur dengan mengukur jarak antara dasar wadah dengan permukaan
air dan dinyatakan dalam cm. Panjang baku diukur dari ujung mulut hingga
pangkal sirip ekor. Keasaman diukur dengan pH tester. Bobot diukur dengan
timbangan analitis.
12)
Jumlah pemberian
pakan : dengan menghitung bobot rata-rata ikan sampel (minimal dari 30 ekor)
dikalikan jumlah ikan yang ditebar dikalikan persentase tingkat pemberian pakan
yang telah ditetapkan dalam satuan gram atau kilogram. Jumlah benih yang
ditebar dengan menghitung padat tebar dikalikan luas wadah pemeliharaan atau
total volume air dengan satuan ekor/m2.
13)
Pengambillan
sampel untuk pengujian kesehatan : dilakukan secara acak sebanyak 1% dari
populasi dan 5 ekor untuk pengamatan visual atau mikroskopik. Pengamatan visual
untuk melihat gejala penyakit dan kesempurnaan morphologi ikan sedangkan
mikroskopik untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, virus atau
bakteri) di laboratorium.
REFERENSI
BSN, 2000. SNI 01-6496.1-2000
Produksi Ikan Corydoras Albino (Corydoras alpeno) ukuran M dan L. Badan Standardisasi Nasional,
Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment