Wednesday, 12 July 2017

Produksi Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) Kelas Benih Sebar (Ringkasan SNI 01-6147-1999)



BATASAN
Standar ini meliputi definisi, istilah, persyaratan produksi serta cara pengukuran dan pemeriksaan. 

PERSYARATAN PRODUKSI 
Pra produksi
1)   Lokasi : a) produksi telur, benih D12, D30 dan D60 di bak, letak unit produksi di tepi pantai, air laut tidak tercemar dengan salinitas 28-35 ppt, sumber air laut dapat dipompa minimal 20 jam perhari, sumber air tawar dengan salinitas maksimal 5 ppt; b) produksi D60 di tambak: bebas banjir, tanah liat berpasir, pH tanah 5–7, sumber air tidak tercemar dengan salinitas 15–20 ppt. 
2)   Wadah : a) produksi telur : berbentuk bulat atau lonjong, volume 20 ton untuk pemijahan; berbentuk bulat, kedalaman 2,5–3,5 m, volume 50 ton untuk pematangan gonad; kantung jaring halus ukuran mata 300 mikron untuk pemanenan telur dan volume 50-500 liter untuk penampungan telur; b) produksi benih D12, D30 dan D60 di bak : ukuran 5x2x1,25 m3 dengan volume 10 ton untuk pemeliharaan larva; volume 10 m3 dengan total 200% dari total volume bak larva untuk pemeliharaan plankton;  berbentuk kerucut volume 20–500 liter untuk penetasan artemia; kapasitas 30–40% dari total bak larva dan bak pakan alami untuk penampungan air; saluran pemasukan dan pembuangan: pipa PVC dan saluran tembok kedap air; c) produksi D60 di tambak: konstruksi tembok atau tanah, luas 100–200 m2, ketinggian air 90–100 cm atau dengan hapa ukuran 1x1x1,25 m3 dengan ketinggian air 90–100 m. 
3)   Induk : sesuai dengan SNI 01-6145-1999.  
4)   Bahan : a) produksi telur : induk dari alam dan hasil budidaya, pakan ikan segar dengan protein tinggi dan lemak rendah, bahan kimia dan obat-obatan yang diijinkan, bahan pengkaya pakan hidup dan chlorine/kaporit; b) produksi D12 dan D30: pakan hidup (chlorella, tetraselmis, dunaliella, brachionus, artemia), pakan segar (daging ikan, udang rebon) dan pakan buatan protein ≥ 40% dan lemak ≤12%, pupuk organik dan atau anorganik, bahan kimia dan obat-obatan yang diijinkan, bahan pengkaya pakan hidup dan chlorine/kaporit; c) produksi D60 di bak: pakan hidup (jambret, mesopodopsis), pakan segar (daging ikan) dan pakan buatan protein ≥ 30% dan lemak ≤ 12%, pupuk organik dan atau anorganik, bahan kimia dan obat-obatan yang diijinkan, bahan pengkaya pakan hidup dan chlorine/kaporit;      
5)   Peralatan : a) produksi telur, benih D12, D30, D60 di bak: pembangkit listrik, pompa air laut, pompa air tawar, blower, freezer, peralatan lapangan (selang, ember, batu aerasi, serok/seser, gayung, egg collector, alat pemisah ikan dan hapa), pengukur kualitas air (termometer, salinometer atau refraktometer, DO meter, pH meter/kertas lakmus); b) produksi benih D60 di tambak: pompa air laut, peralatan lapangan (ember, serok/seser, gayung, alat pemisah ikan, alat persiapan tambak dan alat panen), pengukur kualitas air (termometer, salinometer, DO meter, pH meter/kertas lakmus).
Proses produksi
1)   Kualitas air : a) produksi telur, benih D12, D30 dan D60 di bak: suhu 28–32 0C, salinitas 28 – 35 ppt, kesadahan 80–120 mg/l, pH 7,0–8,5, oksigen terlarut ≥ 5 ppm, phosphate 10–1.100 mg/l, kecerahan air penetrasi cahaya sampai dasar bak, ammonia ≤ 0,01 mg/l, BOD maks 3 mg/l, nitrit ≤ 1 mg/l, nitrat ≥ 150 mg/l, Chlorine ≥ 0,8 mg/l; b) produksi D60 di tambak: suhu 26–32 0C, salinitas 15–20 ppt, pH 7,0–8,5, oksigen terlarut ≥ 4 ppm, kecerahan 30–40 cm, bahan organik < 50 ppm.    
2)   Padat tebar: induk 5 kg/m3 air; telur, benih D12, D30 dan D60 seperti tabel dibawah ini. 


Tabel : Padat tebar, waktu pemeliharaan dan pemanenan
 
3)   Penggunaan bahan seperti pada  tabel dibawah ini. 
Tabel : Penggunaan bahan dan dosis penggunaan


4)   Penggunaan pakan pada setiap tingkatan benih seperti pada tabel dibawah ini. 
Tabel : Dosis dan jenis pakan dalam setiap tingkatan



5)   Penggunaan pupuk organik dan anorganik seperti pada tabel dibawah ini. 
Tabel : Penggunaan pupuk organik dan anorganik


CARA PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN 
1)   Kualitas air : a) suhu, menggunakan termometer (oC); b) salinitas dengan salinometer atau refraktometer;  c) oksigen terlarut dengan DO meter; d) pH air dengan pH meter atau kertas lakmus; e) Ketinggian Air dengan penggaris (cm). 
2)   Penggunaan bahan : pupuk, pakan hidup, hormon, obat-obatan dan bahan kimia. 
3)   Penghitungan : a) sintasan : derajat kelangsungan hidup benih pada saat pemanenan dibagi dengan jumlah benih yang ditebar (%); b) waktu pemeliharaan : dengan mencatat waktu mulai benih disebar sampai saat panen (hari); c) derajat pembuahan : menghitung jumlah telur yang dibuahi dibagi jumlah yang dihasilkan dikalikan (%); d) derajat penetasan : dengan membagi jumlah telur dengan jumlah yang ditebar (%); e) panjang total benih : menggunakan penggaris atau jangka sorong (cm).

REFERENSI
BSN, 1999. SNI 01-6147-1999 Produksi Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch)  Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...