Artemia merupakan
pakan alami yang sangat penting dalam pembenihan ikan laut, krustacea, ikan
konsumsi air tawar dan ikan hias air tawar karena ukurannya yang sangat kecil.
Disamping ukurannya yang kecil, nilai gizi Artemia juga sangat tinggi dan
sesuai dengan kebutuhan gizi untuk larva ikan dan krustacea yang tumbuh dengan
sangat cepat.
Gambar 1. Artemia
Sampai saat ini Artemia sebagai
pakan alami belum dapat digantikan oleh pakan lainnya. Artemia biasanya
diperjual belikan dalam bentuk kista/cyste, sehingga sebagai pakan alami Artemia
merupakan pakan yang paling mudah dan praktis, karena hanya tinggal
menetaskan kista saja. Akan tetapi, menetaskan kista Artemia bukan suatu
hal yang dengan begitu saja dapat dilakukan oleh setiap orang. Sebab membutuhkan
suatu keterampilan dan pengetahuan tentang penetasan itu sendiri. Kegagalan
dalam menetaskan kista Artemia barakibat fatal terhadap larva ikan yang
sedang dipelihara.
Penetasan Artemia dapat
dilakukan, baik pada skala kecil maupun skala besar. Penetasan Artemia dapat
pula dikerjakan di daratan maupun di daerah pantai.
Wadah penetasan Artemia dapat
dilakukan dengan wadah kaca, poly etilen (ember plastik) atau fiber glass.
Ukuran wadah dapat disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari volume 1 l sampai
dengan volume 1 ton bahkan 40 ton. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penetasan
Artemia adalah bentuk dari wadah. Bentuk wadah penetasan Artemia sebaiknya
bulat. Hal ini dikarenakan jika diaerasi tidak ditemukan titik mati, yaitu
suatu titik dimana Artemia akan mengendap dan tidak teraduk secara
merata. Artemia yang tidak teraduk pada umumnya kurang baik derajat
penetasannya, atau walaupun menetas membutuhkan waktu yang lebih lama.
Sebelum diisi media penetasan, wadah
Artemia dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan sikat sampai bersih.
Agar sisa lemak atau lendir dapat dihilangkan, pada waktu mencuci gunakanlah
deterjen. Media untuk penetasan Artemia dapat menggunakan air laut yang
telah difilter. Hal ini ditujukan agar cyste dari jamur atau parasit tersaring.
Penyaringan dapat dilakukan dengan menggunakan filter pasir
atau filter yang dijual secara komersial seperti catridge filter
misalnya.
Disamping dengan air laut, media penetasan Artemia juga
dapat dilakukan dengan menggunakan air laut buatan. Air laut ini dibuat dengan
jalan menambahkan garam yang tidak beriodium ke air tawar. Garam yang digunakan
harus bebas dari kotoran. Jumlah garam yang dibutuhkan berkisar antara 25-30 g
per liter air tawar, sehingga memiliki kadar garam 25-30 ppt. Setelah garam
dimasukkan maka media harus diaerasi secara kuat agar garam tercampur merata.
SUMBER:
Jusadi D., 2003. Modul Penetasan
Artemia - Budidaya Pakan Alami Air Tawar. Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.
Lavens, P. and P. Sorgeloos. 1996. Manual on the production and
used of live food for aquaculture. FAO Fisheries Technical Paper 361.
No comments:
Post a Comment