1. Memulai kegiatan perencanaan pengelolaan KKP
1.1 Waktu untuk proses perencanaan
Sebelum bergegas melakukan perencanaan pengelolaan,
penting bagi kita untuk mengajukan beberapa pertanyaan sederhana agar kita
yakin bahwa kita siap membuat perencanaan. Jika memang kita sudah siap, sangat
penting untuk menyiapkan berbagai hal semuanya. Kita harus dapat meluangkan
sedikit waktu untuk menyiapkan diri dan menyepakati beberapa hal penting dalam
proses perencanaan sebelum kita mulai bekerja.
Persiapan diri ini akan membantu mewujudkan proses yang berjalan mulus.
Membuat jadwaluntuk proses perencanaan merupakan gagasan bagus dan dapat kita
ikuti seiring proses persiapan perencanaan berlangsung. Dalam jadwal tersebut penting untuk menetapkan
tanggal-tanggal target penyelesaian rencana dan tahapan-tahapan proses. Beberapa
proses perencanaan pengelolaan mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun.
Meskipun tidak memiliki konotasi negatif, sebagian besar praktisi
merekomendasikan agar proses tersebut dapat diselesaikan lebih cepat agar tim
perencanaan dan para pemangku kepentingan tidak kehilangan minat atau momentum.
Jika mungkin, usahakan menyelesaikan rencana dalam waktu kurang dari satu tahun.
Persiapan yang baik sebelum dimulai, proses perencanaan akan sangat mungkin
berjalan sesuai dengan jadwal yang dibuat.
1.2 Tiga tahap dalam proses perencanaan
Ada tiga langkah yang sangat membantu untuk
memastikan kita menjadi siap untuk membuat rencana dan mengatur rencana dengan
efektif. Langkah-langkah tersebut adalah:
1) Menilai apakah kita telah siap untuk membuat rencana
2) Menyiapkan pembuatan rencana
3) Menyiapkanjadwal perencanaan
1.2.1 Menilai kesiapan untuk membuat rencana
Tidak ada satupun formula ajaib yang dapat
menentukan kesiapan kita. Namun ada beberapa hal mendasar yang harus dipertimbangkan
sebelum memulai proses perencanaan pengelolaan. Akan sangat baik jika kita
meluangkan waktu sejenak untuk mengidentifikasi dan bekerjasama dengan berbagai
pemangku kepentingan agar mereka juga siap terlibat dalam proses perencanaan. Kita
juga dapat melakukan beberapa perkiraan atau proyeksi terhadap proses
perencanaan untuk memastikan bahwa kita akan memiliki cukup waktu, sumberdaya,
dan kewenangan untuk menyusun rencana.
Di bawah ini adalah beberapa pertanyaan yang
dirancang untuk menilai kesiapan dalam membuat rencana pengelolaan KKP. Kita
dapat meninjau dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan kelompok inti
yang akan mengawali dan melaksanakan proses perencanaan pengelolaan.
Mengapa Anda pikir saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membuat sebuah
rencana pengelolaan?
Ajukan pertanyaan ini dahulu kemudian
lanjutkan untuk membahas pertanyaan lainnya. Di akhir pertanyaan-pertanyaan
ini, tanyakan lagi kepada diri Anda sendiri apakah Anda benar-benar siap
memulai proses perencanaan pengelolaan.
Apakah Anda telah melakukan sosialisasi atau penjangkauan KKP kepada para pemangku kepentingan kunci?
Mungkin diperlukan waktu berbulan-bulan atau
bertahun-tahun untuk dapat melakukan sosialisasi KKP atau penjangkauan dasar
yang diperlukan guna melibatkan pemangku kepentingan kunci dalam proses
perencanaan pengelolaan KKP. Biasanya sejumlah penduduk lokal akan sangat
termotivasi untuk mengikuti proyek berskala seperti ini, namun sangat penting
untuk menjangkau kelompok pemangku kepentingan lainnya untuk dapat memahami apa
yang menjadi perhatian mereka dan juga melibatkan mereka dalam proses
perencanaan.
Adakah dukungan untuk membentukKKP dari pemangku kepentingan kunci atau apakah Anda perlu melakukan penjangkauan lebih luas lagi?
Sebelum Anda maju untuk membuat rencana
pengelolaan, Anda harus yakin bahwa kelompok intipemangku kepentinganyang kuat
telah memahami maksud pembentukan KKP dan memiliki kesempatan untuk menyampaikan
dukungan atau masukannya. Tanpa dukungan ini, proses pembentukan KKP tidak akan
bergerak maju atau mungkin saja akan ada orang yang sengaja merusaknya.
Sudahkan Anda melakukan pendidikan dasar bagi pemangku kepentinganmengenai ekologi laut, konsep pemanfaatan danpembatasan yang akan diterapkanKKP?
Pemangku kepentinganperlu memahami
dasar-dasar ekologi laut dan manfaatnya demikian pula dengan keterbatasan KKP. Ada
banyak contoh di berbagai tempat di mana para praktisi telah memilih lokasi KKP
tanpa menggunakan informasi ekologi yang cukup sehingga kawasan tidak
memberikan manfaat seperti yang diinginkan.
Apakah Anda memiliki cukup informasi dasar tentang lokasi tersebut?
Sudahkah Anda melakukan survei dasar
terhadap lokasi tersebut? Apakah Anda telah mengidentifikasi sumberdaya target
untuk dilindungi (biofisik, sosial, sejarah, dan ekonomis)? Apakah Anda sudah
mengetahui siapa saja para pemangku kepentingan kunci dan siapa yang memiliki
kewenangan untuk mengelola lokasi tersebut? Semua informasi ini sangat penting
untuk perencanaan.
Apakah Anda memiliki kewenangan untuk menyusun rencana pengelolaan yang fungsional?
Kewenangan untuk menyusun rencana
pengelolaan penting untuk dimiliki sebelum memulai proses perencanaan. Dalam
beberapa kasus, mungkin tidak dibutuhkan sistem formal tentang siapa yang
berwenang dalam perencanaan pengelolaan, bahkan masyarakat setempat mungkin akan mengembangkan
rencana tersebut demi keperluan mereka sendiri. Namun dalam kasus demikian pun, Anda tetap harus
mengungkapkan siapa yang berwenang menyiapkan rencana tersebut.
Bisakah para pemangku kepentingan mencurahkan cukup waktu untuk menyusun rencana pengelolaan?
Penting bagi kelompok pemangku kepentingan
kunci untuk memiliki cukup waktu selama dua belas bulan, bahkan lebih, untuk
menyusun rencana. Kami merekomendasikan enam hingga dua belas bulan untuk
mengembangkan rencana tersebut karena jika waktunya lebih lama lagi, orang
mungkin akan kehilangan minat pada proses tersebut.
Apakah Anda memiliki staf atau mitra yang dapat memfasilitasi proses penyusunan rencana pengelolaan?
Memiliki pendamping atau faslitator yang
netral dalam proses perencanaan pengelolaan akan amat sangat membantu. Untuk
beberapa hal, dia harus berpengalaman dalam program KKP atau proses perencanaan
pengelolaan. Pemimpin masyarakat lokal mungkin akan membantu mengadakan
pertemuan, namun mereka tidak bisa ditunjuk untuk memfasilitasi pertemuan
karena hal ini akan menghalangi hadirin lain untuk berpartisipasi secara bebas
dalam diskusi.
Apakah Anda memiliki cukup waktu untuk melakukan perencanaan dan kemudian melakukansejumlah kegiatan lapangan?
Ketika Anda melaksanakan proses perencanaan
pengelolaan, kegiatan lain yang akan membantu mengubah situasi di lapangan
sangat dibutuhkan. Kegiatan ini termasuk program pendidikan masyarakat dan
penjangkauan, penegakan hukum, pemantauan biologi, dan kegiatan lainnya.
Apakah Anda siap memulai perencanaan pengelolaan atau Anda perlu persiapan lebih jauh?
Berdasarkan jawaban Anda terhadap
pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda harus bertanya kembali pada diri sendiri
apakah Anda siap memulai proses perencanaan pengelolaan atau harus melakukan
beberapa hal tambahan sebelum memulai proses perencanaan pengelolaan.
1.2.2 Menyiapkan diri untuk membuat rencana
Jika Anda telah siap memulai proses
perencanaan pengelolaan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan
segala sesuatu yang diperlukan. Bersama
dengan tim inti atau tim perencanaan yang akan dilibatkan dalam proses
perencanaan pengelolaan, silhakan ikuti langkah-langkah berikut:
Menyepakati secara jelas mengapa saat ini Anda ingin membuat rencana pengelolaan.
Anda harus menyatakan alasan yang sebenarnya
tentang mengapa Anda ingin membuat rencana pengelolaan kepada orang-orang yang
terlibat di dalam tim inti. Harus ada kesepakatan atas topik tersebut sebelum
Anda melangkah lebih lanjut. Dalam proses selanjutnya, Anda harus dapat
mengemukakan alasan perlunya membuat rencana pengelolaan dihadapan masyarakat,
pemangku kepentingan, dan para mitra, seperti instansi pemerintah terkait dan
mitra non-profit.
Mengidentifikasi tim perencanaan dan individu atau organisasi terdepan.
Anggota tim perencanaan (dan atau organisasi
yang mereka wakili) harus memiliki kewenangan yang memadai untuk melakukan proses
perencanaan, memiliki waktu dan sumberdaya yang memadai untuk memimpin dan
menindak-lanjuti proses.
Sebagai tambahan, tim perencana harus memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
(1) memiliki ketertarikan dalam bidang perencanaan,
(2) memiliki pengetahuan dalam bidang tersebut,
(3) memiliki kewenangan yang diperlukan untuk melakukan perencanaan,
(4) waktu berlebih untuk dicurahkan dalam proses perencanaan pengelolaan,
(5) komitmen tinggi terhadap proses perencanaan.
Kapasitas tim perencana akan sangat
ditentukan oleh kapasitas individu yang bergabung di dalam tim perencana
tersebut. Oleh karena itu akan sangat
membantu jika para anggota tim inti ini memiliki keterampilan yang
berbeda-beda. Misalnya, beberapa anggota memiliki latar belakang pengetahuan biologi,
sementara yang lainnya adalah praktisi budaya dan sisanya pernah mendapatkan
pelatihan ekonomi. Kebutuhan akan kemampuan beragam ini akan dapat ditentukan
berdasarkan kasus per kasus. Namun, makin beragam anggota tim, makin banyak
pengetahuan yang dapat mereka bawa ke dalam proses. Tergantung seberapa rumit lokasi
yang Anda tangani, Anda akan mempertimbangkan keterlibatkan individu dari
berbagai kelompok pemangku kepentingan yang berbeda. Setidaknya harus ada satu
anggota tim yang berpengalaman mengenai perencanaan pengelolaan atau memanfaatkan
tenaga dari luar tim untuk membantu merancang dan melaksanakan proses.
Terakhir, identifikasi satu orang atau satu
kelompok kecil yang akan menjadi koordinator atau pemimpin proses perencanaan.
Peranan ini amat sangat penting.
Identifikasi dengan jelas maksud KKP dan pastikan hal ini dapat dipahami oleh semua orang yang terlibat.
Cakupan dari maksud pendirian KKPsebaiknya
sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan atau kesepakatan formal lain
yang menetapkan wilayah tersebut sebagai KKP. Namun, penting untuk memeriksa
ulang maksud pendirian KKPyang sesunguhnya terkait dengan keadaan lokasi
KKP. Kajian ulang ini akan membantu kita
dalam menetapkan tahapan rencana. Jika
cakupan maksud pendirian KKP belum diungkapkan atau kebutuhannya tidak
disesuaikan, maka cakupan ini harus ditetapkan sebelum perencanaan dimulai.
Anda juga harus mengkomunikasikan maksud pendirian KKP tersebut kepada pemangku
kepentingan utama sebelum memulai proses perencanaan pengelolaan.
Tentukan siapa saja khalayak atau pihak-pihakyang akan menggunakan rencana.
Rencana pengelolaan dipersiapkan terutama untuk
kegunaan rutin para manajerKKP. Namun, anggota masyarakat, pemerintah, kalangan
pengusaha, dan masyarakat juga merupakan pengguna penting dari rencana yang
akan dibuat. Dalam beberapa situasi, pemilik adat, pejabat pemerintahan lokal,
dan pengusaha juga bisa menjadi pengguna kunci. Cara berkomunikasi dengan
merekaharus mencerminkan bahwa kelompok pengguna adalah pihak yang paling
penting.
Membuat klarifikasi dan kesepakatan tentang prosedur untuk persetujuan final rencana pengelolaan.
Jika persetujuan pihak eksternal (misalnya
badan penyandang dana, dewan penasehat, dan departemen di pemerintahan)
diperlukan, prosedur yang harus diikuti dalam mencapai persetujuan tersebutharus
dikemukakan di awal. Pihak-pihak tersebut juga harus menyepakati tata waktu
penyerahan rencana pengelolaan akhir untuk mendapat persetujuan.
Mengumpulkan informasi penting.
Sangat penting untuk mengumpulkan informasi
kunci sebelum Anda melangkah melakukan proses perencanaan. Informasi penting tersebut biasanya mencakup sumber
daya ekologi dan kondisi umumnya, sumber daya budaya dan kondisi umumnya,
karakteristik fisik, karakteristik kunci lingkungan sosial-ekonomi, penggunaan lahan
daratan dan ruang laut, ancaman terhadap wilayah, infrastruktur atau fasilitas
publik, karakteristik pengguna sumberdaya alam dan dampaknya terhadap wilayah
tersebut. Dengan berbagai informasi yang dikumpulkan sebelumnya maka proses
perencanaan pengelolaan akan lebih mudah difasilitasi. Anda mungkin akan
memasukkan berbagai pengumpulan data dan kegiatan penelitian yang lebih
terperinci sebagai kegiatan yang direkomendasikan dalam rangka penyusnan rencana
pengelolaan KKP.
Mengidentifikasi langkah-langkah yang harus diikuti selamaproses perencanaan, rangkaian kegiatan, dan metode yang digunakan.
Harap diperhatikan: Anda akan menyusun
jadwal perencanaan secara rinci dalam langkah ketiga.
Banyak sekali organisasi memiliki panduan
sendiri tentang proses penyusunan rencana pengelolaan. Jika tidak, Anda dapat merancang sendiri sebuah
pendekatan terbaik bagi KKP Anda sesuai dengan konteks pengelolaannya. Proses
yang direkomendasikan dalam pelatihan ini harus disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan
lokal.
1.2.3 Membuat jadwal perencanaan
Perencanaan pengelolaan akan memakan waktu
lama, terutama jika perencana tidak memulainya dengan penjadwalan yang realistis
untuk proses perencanaannya, dan tidak berkomitmen mengikuti jadwal tersebut.
Sangat penting untuk menyediakan waktu yang cukup agar para pemangku
kepentingan dapat terlibat dan berkonsultasi dengan baik, namun penting juga diperhatikan
agar proses rencana pengelolaan tidak memakan waktu terlalu lama sehingga para
peserta terlalu lelah sebelum semuanya selesai.
Sangat penting bagi tim perencana menentuka
tanggal penyelesaian rencana tersebut, kemudian membuat tata waktu untuk
memastikan penyelesaian sesuai tanggal target. Tim ini tentu harus fleksibel
dan bersedia melakukan penyesuaian untuk hal-hal tak terduga yang terjadi selama
proses berlangsung. Namun jika semua orang sepakat pada jadwal dan menetapkan
tanggung jawabnya, tiap orang harus melakukan yang terbaik untuk patuh terhadap
jadwal ini.
Kualitas apa yang membuat wilayah ini—tidak seperti wilayah lainnya—istimewa dan unik untuk mendapatkan pengelolaan khusus?
Deskripsi tentang lokasi KKP sangat
diperlukan namun tidak harus lengkapdisertai inventarisasi sumber daya maupun database karena kedua hal ini dapat
ditambahkan sebagai lampiran-lampiran dari dokumen rencana pengelolaan. Informasi tersebut dapat diperoleh selama
proses perencanaan, seperti tercantum dalam:
(1) Kerangka kerja hukum
(2) Kewenangan pengelola
(3) Identifikasi pemangku kepentingan
(4) Karakterisasi lokasi
(5) Target sumber daya
(6) Ancaman terhadap pengelolaan sumber daya
Dalam konteks proses perencanaan dan tim perencana
pengelolaan, membuat draft deskripsi atau karakteristik lokasi KKP adalah
kegiatan yang baik untuk mengumpulkan informasi melalui proses perencanaan. Dalam proses ini, informasi terkini dapat
diperoleh dan sintesis informasi dapat dilakukan sebagai bahan untuk menyusun
rencana pengelolaan. Hasil dari kegiatan
ini adalah informasi dasar yang diperlukan untuk membuat deskripsi lokasi yang
akan dikelola.
2. Tujuan Akhir Kawasan Konservasi Perairan
Tujuan akhir (visi)adalah suatu pernyataan tentang cita-cita/angan-angan/harapan terhadap kondisi yang akan dibangun atau diwujudkan berkaitan dengan tugas dan fungsi maupun pekerjaan suatu organisasi.
Biasanya proses perencanaan pengelolaan
dimulai dengan membuat tujuan akhir kolektif tentang bagaimana KKP seharusnya
di masa depan. Maksud dari tahapan pembuatan tujuan akhir dalam proses
perencanaan ini adalah mengajak tim perencanasejak awal untuk memikirkan
gambaran masa depan KKP yang diinginkan. Oleh karena itu, kita perlu membuat pernyataan
tujuan akhir (vision statement).
Pernyataan tujuan akhir harus mencerminkan hasil pikiran kolektif tim perencana
tentang KKP di masa depan sebagai hasil dari implementasi dari rencana pengelolaan yang efektif.
Pernyataan tujuan akhir adalah sebuah
deskripsi ideal tentang hasil yang diinginkan yang harus memberikan inspirasi
dan membantu menciptakan gambaran pikiran KKPpada saat 5 atau10 tahun ke depan.
Pernyataan tujuan akhir terkadang rancu dengan pernyataan misi, tapi keduanya
memiliki maksud yang saling melengkapi. Ingatlah bahwa pernyataan tujuan akhir
ini tidak dimaksudkan sebagai sebagai sasaran “nyata” yang akan menjadi tolok
ukur keberhasilan atau kegagalan.
Pengukuran keberhasilan atau kegagalan akan merujuk pada tujuan-tujuan
akhir (goals) dan tujuan-tujuan
antara (objectives), yang akan
dibahas dalam bagian lain. Sebaliknya, pernyataan
tujuan akhir ini akan membuka mata tim perencana tentang apa saja yang mungkin
dicapai.
Membuat orang memahami apa yang dilakukan KKP
Anda (nilai tambah yang dihasilkannya jika satu wilayah ditunjuk sebagai lokasi
KKP). Pernyataan misi ini menggambarkan tujuan fundamental KKP Anda dan mengapa
KKP tersebut ada. Sebuah misi berlangsung sepanjang hidup KKP dan tidak
memiliki tata waktu. Pernyataan tujuan akhir terasa lebih mulia karena itu
menjabarkan tujuan akhirKKP Anda di masa depan. Jadi, Anda mungkin akan
bertanya mengapa kita tidak mulai dengan pernyataan misi pada proses
perencanaan pengelolaan ini. Asumsinya adalah, jika Anda siap untuk memulai
proses perencanaan pengelolaan, pernyataan misi telah dikembangkan sebagai
bagian penjelasan tujuan dan kebutuhan untuk penetapan KKP Anda.
Sumber:
PUSLATKP, 2014. MODUL A.033101.003.01 Melakukan Kegiatan Persiapan Awal
Perencanaan pada Pelatihan Perencanaan
Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan,
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Didownload
dari http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/modul-pelatihan.
No comments:
Post a Comment