BAHAN MAKANAN HEWANI
1. Tepung Ikan
Berasal dari ikan sisa atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia,
atau sisa pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya
beragam, tapi pada umumnya berkisar antara 60 – 70%. Tepung ikan merupakan
pemasok lysin dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada
kebanyakan bahan baku nabati.
Mineral kalsium dan fosfornya pun sangat tinggi, dan karena berbagai keunggulan
inilah maka harga tepung ikan menjadi mahal.
Tabel 1 : Kandungan Nutrisi Tepung Ikan
2. Tepung Darah
Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang banyak digunakan oleh
pabrik pakan, karena protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas
“religius” dan “dampak kesehatan”. Baik buruknya tepung darah yang digunakan
sebagai bahan baku dari segi kesehatan, tergantung pada bagaimana bahan itu
diperoleh dari rumah potong hewan. Bila berasal dari penampungan yang bercampur
kotoran, tentu bahan ini tidak layak digunakan, tapi bila berasal dari
penampungan yang bersih, maka tepung ini memenuhi syarat sebagai bahan baku pakan.
Tabel 2 : Kandungan Nutrisi Tepung Darah
Kelemahan dari tepung darah adalah miskin isoleucin dan rendah kalsium
dan fosfor, juga bila dipakai lebih dari 5% akan menimbulkan efek “bau darah”
pada ikan.
3. Sisa Potongan Rumah Jagal/Tepung Tulang
Berasal dari tulang-tulang dengan sedikit daging yang melekat, kemudian
dikeringkan dan digiling, di pasaran biasa disebut tepung tulang. Bahan ini
dapat digunakan antara 2,5 – 10% dalam formula pakan dan lebih bersifat sebagai
pendamping tepung ikan. Bila digunakan berlebihan, tentu tidak menguntungkan,
karena kalsium akan terlalu banyak sehingga menurunkan selera makan.
4. Protein Sel Tunggal
Sebagai sumber protein, memang protein sel tunggal dapat dijadikan alternatif
dari cara yang sudah ada. Kandungan proteinnya beragam sekali, mulai dari 30 –
80%, tergantung dari bahan protein sel tunggalnya yaitu bakteri, jamur, ragi
dan alga.
5. Tepung Bulu Terolah
Tepung bulu diperoleh dengan merebus bulu unggas dalam wadah tertutup
dengan tekanan 3,2 atmosfer selama 45 menit dan dikembalikan lagi pada tekanan
normal, setelah itu dikeringkan pada temperatur 60oC dan digiling hingga halus.
Tepung bulu mempunyai energi metabolis 2354 kal/kg dan asam amino tersedia
sebesar 65% dan penggunaannya maksimal 10%.
6. Limbah Unit Penetasan Ayam
Dalam penetasan telur ayam ras, ada telur-telur yang tidak bertunas atau
bertunas tapi mati, yang biasanya menjadi limbah. Limbah unit penetasan ini
akan berguna sekali untuk makanan unggas dan ikan.
SUMBER:
Masyamsir, 2001. Modul Membuat
Pakan Ikan Buatan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.
REFERENSI:
Anggorodi, R., 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum Gramedia, Jakarta,
1979
FAO, 1980, Fish Feed Technology. United Nations Development Programme,
FAO United Nations, Rome, 395 P
Maynard, L.A., J.K. Loosli, H.F. Hintz, R.G. Warner, 1979, Animal Nutrition,
Mc. Graw Hill., Inc. 602 P.
NRC, 1983, Nutrient Requirement of Warm Water Fishes & Shellfishes,
National Academy Press, Washington DC. 102P
Rasyaf, M. 1990, Bahan Makanan Unggas di Indonesia Kanisius, Yogyakarta,
118 hal.
Rostika, R., 1997, Performan Juwanan Ikan mas yang dipengaruhi berbagai
imbangan protein-energi pada pakan. Tesis Universitas Padjadjaran, tidak
dipublikasikan, 145 hal.
Sumeru, S.U., dan Anna S., 1992, Pakan Udang Windu Kanisius, Yogyakarta,
94 hal.
No comments:
Post a Comment