Tuesday 15 January 2013

PENGOLAHAN RUMPUT LAUT


Usaha budidaya rumput laut dengan produk turunannya telah banyak dilakukan di beberapa wilayah pesisir pantai Indonesia. Seandainya usaha ini dilakukan dengan benar, termasuk di dalamnya menggunakan mesin-mesin teknologi tepat guna, maka industri rumput laut ini berpotensi meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. Rumput laut merupakan penghasil karaginan yang banyak digunakan untuk bahan industri makanan,  minuman, farmasi, keramik, tekstil dan kosmetik.
Usaha pengolahan rumput laut ini sayangnya masih dikelola secara sederhana oleh sebagian masyarakat. Mereka masih mengandalkan penjualan rumput laut dalam bentuk rumput laut kering. Hal ini terjadi karena di dalam negeri industri pengolahan rumput laut menjadi karaginan atau karaginan semi murni belum banyak berkembang. Sehingga harga jual rumput laut dari petani rumput laut dipasaran rendah karena belum adanya diversifikasi produk .
Berikut ini adalah cara pengolahan rumput laut yang bisa dilakukan agar bisa meningkatkan nilai produk rumput laut.
Alkali Treatment Carrageenan (ATC)

Proses pengolahan rumput laut menjadi karaginan/ semi refained carrageenan sebetulnya sangat sederhana. Proses ini dapat dilakukan dengan cara merebus rumput laut ke dalam larutam garam alkali pada suhu 80 – 85C selama 2 – 3 jam. Untuk merendam rumput laut jenis Eucheuma spinosummenggunakan alkali NaOH, sedangkan untuk jenis Eucheuma cottonii menggunakan alkali KOH. Setelah itu rumput laut dinetralkan/ dicuci. Proses perendaman dalam larutan alkali ini bertujuan untuk meningkatkan titik leleh karaginan di atas suhu pemasaknya sehingga tidak larut menjadi pasta dan untuk meningkatkan kekuatan gel dari karaginan tersebut.
Semi Refined Carrageenan (SRC)
1. Proses Produksi SRC Chips
Setelah melalui proses perendaman dalam larutan alkali rumput laut jenis E. cottonii dinetralkan dengan air tawar. Selanjutnya dipotong dengan ukuran 2 – 4 cm. Setelah berbentuk chips dilanjutkan dengan proses pengeringan dan rumput laut siap untuk dikemas. Hasil pengolahan ini berbentuk chips kering yang disebut dengan Alkali Treated Cottonii (ATC).

2. Proses Produksi SRC Flour
Proses SRC flour merupakan kelanjutan produk SRC chips untuk jenis rumput lautEuchuma spinosum. Caranya dengan menghancurkan/ menepung produk chips menjadi tepung dengan ukuran 40 – 60 mesh, sesuai dengan permintan pasar. Produk SRC flour dapat digunakan dalam industri makanan, minuman (food grade) maupun industri lainnya (non food grade). Khusus untuk SRC flour food grade proses pengeringan diharuskan menggunakan mesin pengering untuk mencegah kontaminasi dengan udara terbuka.

Dengan mengolah rumput laut menjadi produk karaginan diharapkan nilai jual hasil olahan rumput laut dari petani rumput laut meningkat. Meningkatnya nilai jual akan meningkat pula pendapatan petani rumput laut sehingga akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat pesisir pantai.


Referensi:
http://anekamesin.com/cara-pengolahan-rumput-laut.html
Indriani H dan Sumiarsih A, 1991. Rumput Laut. Jakarta

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...