PENDAHULUAN
Rumput
laut sebagai salah satu komoditas h
asil perikanan yang sebagian besar diekspor dalam bentuk kering
dan produk setengah jadi. Dipasar internasional rumput laut yang berasal dari
Indonesia masih dihargai rendah hal tersebut disebabkan karena mutunya rendah
yaitu kdar air dan kotoran (pasir, garam dan campuran jenis
rumput lain) serta
rendahnya rendemen dan kekuatan gel yang dihasilkan. Selain masalah mutu
rendah, persaingan dengan Negara pengekspor lain dan monopoli perdagangan dunia
untuk komoditas ini maka harga rumput laut sering tidak menentu yang berakibat
merugikan pembudidaya rumput laut.
Saat
ini penanganan dan pengolahan pasca panen rumput laut perlu diusahakan secara
optimal, padahal sebetulnya teknologi penanganan dan pengolahannya (terutama
agar- agar kertas) cukup
sederhana dan tidak memerlukan modal yang besar dan peralatan yang canggih.
Jika teknologi pasca panen rumput laut dapat dikembangkan dan diterapkan dengan
baik, maka agroindustri yang bertujuan meningkatkan nilai tambah, menambah
lapangan kerja dan mengurangi impor produk jadi rumput laut dapat tercapai.
Rumput laut akan lebih bernilai ekonomis setelah mendapat penanganan lebih
lanjut.
Secara
umum penanganan yang baik rumput laut harus memperhatikan aspek pemanenan,
pengeringan, pencucian pengemasan, dan penyimpanan.
Pemanenan
Pemanena rumput laut sebaiknya pada hari panas dan cukup umur. Untuk jenis gracilaria 1-1.5 bulan, sedangkan untuk eucheuma 1.5 bulan. Cara panen dengan memetik sebagain tanaman yang menempel pada substraknya, sedangkan untuk rumput laut budidaya pemanenan dilakukan dengan cara dipetik secara keseluruhan kemudian thallus bagian ujung dipetik untuk dijadikan bibit, sedangkan bagian pangkal diambil untuk dikeringkan.
Pemanena rumput laut sebaiknya pada hari panas dan cukup umur. Untuk jenis gracilaria 1-1.5 bulan, sedangkan untuk eucheuma 1.5 bulan. Cara panen dengan memetik sebagain tanaman yang menempel pada substraknya, sedangkan untuk rumput laut budidaya pemanenan dilakukan dengan cara dipetik secara keseluruhan kemudian thallus bagian ujung dipetik untuk dijadikan bibit, sedangkan bagian pangkal diambil untuk dikeringkan.
Pengeringan
Pengeringan
sekaligus membersihkan kotoran dari pasir, batu karang, dsb. Pengeringan
sebaiknya menggunakan alas pengering atau para- para penjemuran. Lama
pengeringan 1-2 hari sehingga diperoleh ruput laut dengan Ka 25% untuk
gracilaria dan 32% untuk eucheuma.
Pencucian
Rumput
laut dicuci dengan air tawar sambil dihilangkan kotoran yang masih melekat
seperti pasir, karang, Lumpur, rumpit laut jenis lain sampai bersih dan
tiriskan.
Pemucatan
§ Rumput
laut direndam dengan larutan kaporit 0.25% (0.25 gr/ltr air) sambil diaduk-
aduk selama 1-2 jam
§ Cuci
rumput laut berulang kali sampai bersih dan tiriskan untuk menghilangkan bau
kaporit
§ Cuci
kembali sampai bersih dan keringkan sampai ½ kering. Pada tahap ini rumput laut
dapat disimpan dulu bila tidak segera di olah.
Untuk
mengolah rumput laut menjadi agar- agar kertas, rumput laut terlebih dahulu
direndam semalaman dan dilakukan kegiatan sbb:
Pemasakan
dan penyaringan
Rebus
rumput laut dengan menggunakan air 10 liter setiap 1 kg rumput laut selama 1-2
jam
atur suhu perebusan 80-90ยบ c dan tambahkan asam cuka ± 5ml
saring rumput laut dengan menggunakan kain penyaring dan tampung dalam wadah penampungan (perebusan 1)
rebus ampas rumput laut dengan menggunakan 5-7 liter air selama 1 jam pada suhu 80-90c lalu saring (perebusan 2)
rebusan 1 dan 2 dicampur dan dipanaskan selama 15 menit dan tambahkan KCI2.5% (2.5 gr/ liter air) atau KOH 3% (3 gr/ ltr air)
atur suhu perebusan 80-90ยบ c dan tambahkan asam cuka ± 5ml
saring rumput laut dengan menggunakan kain penyaring dan tampung dalam wadah penampungan (perebusan 1)
rebus ampas rumput laut dengan menggunakan 5-7 liter air selama 1 jam pada suhu 80-90c lalu saring (perebusan 2)
rebusan 1 dan 2 dicampur dan dipanaskan selama 15 menit dan tambahkan KCI2.5% (2.5 gr/ liter air) atau KOH 3% (3 gr/ ltr air)
Penjendalan
§ Tuang
cairan rumput laut pada cetakan dan biarkan semalaman
§ Keluarkan
cairan yang sudah mengental dari cetakannya
§ Bungkus
setiap lembaran agar dengan kain yang berukuran lebih besar dari ukuran pan
pengentalnya supaya pada saat pengepresan masa agar- agar tidak pecah.
Pengepresan
§ Lembaran
agar yang telah terbungkus disusun dalam bak pengepres dan di press dengan
menggunakan beban pemberat.
§ Biarkan
pengepresan selama semalam sehingga ketebalan ± 2 mm.
Pengeringan
§ Jemur
agar- agar yang telah di press beserta kain pembungkus diatas para- para selama
3-5 hari dan atur satu per satu agar tidak menumpuk.
§ Setelah
kering, tarik kain pembungkus pada sudut- sudutnya dan lepaskan pembungkus
sehingga diperoleh agar berbentuk lembaran atau kertas.
CARA MEMBUAT KUE DARI AGAR- AGAR
§ Rebus
2 lembar agar- agar kertas, tambahkan air 5 gelas, tambahkan gula 2 gelas,
vanili secukupnya hingga mendidih.
§ Cetak,
dinginkan dan siap di hidangkan.
CARA MEMBUAT MANISAN
RUMPUT LAUT
Rumput laut kering
↓
pencucian/perendaman air kapur 0.5%, 24 jam
↓
pencucian
↓
perendaman dengan air tawas 1% selama 1 jam
↓
pencucian
↓
penirisan
↓
perendaman dalam larutan gula
↓
Manisan
RUMPUT LAUT
Rumput laut kering
↓
pencucian/perendaman air kapur 0.5%, 24 jam
↓
pencucian
↓
perendaman dengan air tawas 1% selama 1 jam
↓
pencucian
↓
penirisan
↓
perendaman dalam larutan gula
↓
Manisan
Referensi:
BPTP, 2003. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Sulawesi Selatan
http://sulsel.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=111:pe
Indriani H dan Sumiarsih A, 1991. Rumput Laut. Jakarta
No comments:
Post a Comment