Tuesday, 22 January 2013

BUDIDAYA TERIPANG


PENGUMPULAN SPAT
Sampai sekarang spat tiram masih diperoleh dari alam. Di Amerika Serikat dan di Inggris sedang diadakan percobaan pemijahan tiram secara buatan di Balai Pembenihan. Sarana yang digunakan untuk mengumpulkan spat tiram dari alat yang disebut kolektor.
a.   Pemilihan lokasi
Lokasi untuk menempatkan kolektor tentu saja harus di ladang-ladang induk tiram, utamanya pada waktu induk-induk tiram itu sedang atau sehabis berpijah. Dicari lokasi yang terlindung agar kolektor-kolektornya tidak rusak atau hanyut karena amukan angin atau gelombang. Kedalaman pemasangan kolektor yang dapat ditempeli spat tiram sangat bervariasi, mulai dari kolektor yang paling ideal adalah diperoleh dari
pengalaman.
b.   Waktu pemasangan
Metoda pengumpulan apapun yang digunakan dalam budidaya tiram sangat tergantung pada ketepatan waktu pemasangan kolektor. Saat yang paling baik pemasangan kolektor sangat bervariasi, diantaranya tergantung pada jenis, lokasi dan fluktuasi tahunan dari suhu, kadar garam, pasang surut dan lain sebagainya. Di Malaysia, tiram berpijah sepanjang tahun dengan puncak pada awal musim hujan. Jumlah spat yang paling banyak diperoleh 2 ~ 3 minggu setelah datangnya turun hujan yang tiba-tiba dan lebat, dan berakhir beberapa hari kemudian. Sebaiknya pemasangan kolektor dilakukan pada musim spat, agar tidak didahului menempelnya teritip, lumpur atau kotoran lainnya.
Salah satu cara untuk mengetahui musim spat adalah dengan jalan pengambilan contoh air dengan jaring plankton. Burayak tiram yang berukuran panjang 0,25 ~ 0,50 mm dapat dikenali pada umbonya yang miring
.









c.   Cara lainnya dapat juga dilakukan dengan jalan memeriksa induk-induk tiram yang sedang hamil selama beberapa hari. Jika sebagian besar dari mereka sudah kempis perutnya, maka berarti mereka sudah memijah dankolektor-kolektor bisa segera dipasangkan. Tetapi cara yang terakhir ini masih diragukan kecermatannya, karena kerapkali para burayak mati atau hanyut beberapa hari setelah pemijahan.
d.   Metoda pengumpulan spat
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis kolektor adalah bahwa kolektor tersebut dapat ditempeli spat sebanyak-banyaknya, murah dan mudah penanganannya. Berikut ini diutarakan beberapa metoda pengumpulan spat.
e.   Kolektor tancap
Salah satu cara pengumpulan spat yang paling bersahaja adalah dengan jalan menancapkan bambu-bambu atau kayu-kayu (misalnya kayu bakau atau nibung) di ladang tiram. Kolektor disusun sekerap mungkin dan diatur berbanjar yang jarak antara banjarnya dapat dilalui oleh perahu.
f.    Metoda rak
Sebagai kolektornya digunakan genteng atau asbes bergelombang atau bilah kayu yang diter. Kolektor disisip-sisipkan pada rak.
g.   Kolektor gantung
Kolektor digantung pada rakit atau pada palang cagak silang.


§  Metoda rakit
Rakit terbuat dari batang-batang bambu atau kayu dengan tong plastik atau drum sebagai penyangganya.
§  Metoda palang cagak-silang
Bahan cagak terbuat dari dua batang bambu atau kayu yang ditancapkan di dasar laut secara silang, kemudian dipasang palang bambu atau kayu di antara kedua cagak-silang tersebut. Kolektor-kolektor bisa terbuat dari genting, asbes, bilah-bilah bambu
atau kayu, atau wadah telur ayam/itik bekas. Untuk memudahkan menempelnya spat, maka sebaiknya kolektorkolektor dilapisi adonan kapur-pasir-semen. Dengan dilapisi adonan ini utamanya kolektor yang terbuat dari wadah telur yang lembek dan mudah hancur terendam air itu akan menjadi lebih kuat. Perbandingan adonan adalah dua bagian pasir halus (ditapis dengan ayakan tembaga nomor 16 bermata 1,003 mm), dua bagian semen dan satu bagian kapur. Adonan diberi air secukupnya sampai kental seperti sup, kemudian kolektor-kolektor dicelupkan ke dalamnya lalu dianginkan sampai kering.
Pemasangan kolektor dari wadah telur diatur sebagai berikut :
beberapa lapis wadah telur dibungkus dalam jaring kemudian digantungkan pada rakit atau pada palang cagak-silang dengan kedalaman yang berbeda-beda untuk tidak berhimpitan dan dapat ditempeli spat pada lapisan air yang berlainan. Bilah-bilah bambu atau kayu, lembaran asbes atau genting di buat empat persegi dengan ukuran tertentu, kemudian diikat beruntun dengan tali sisal, injuk, nylon atau dengan jenis tali lainnya.

PEMBESARAN
Setelah spat-spat mencapai ukuran 20 mm atau lebih, mereka dilepas dari kolektor, kemudian dipindahkan ke lokasi lain untuk dibesarkan. Di bawah ini diutarakan beberapa metoda pembesaran.
1.   Metoda cagak
Pada lazimnya metoda cagak ini digunakan di perairan yang dangkal. Cagak yang terbuat dari batang-batang bambu atau kayu ditancaptancapkan di dasar laut. Spat-spat tiram melekat pada cagak-cagak tersebut. Tiram-tiram yang sudah matang telur berangsur-angsur dipindahkan untuk mencegah terlampau berdesakkan.
2.   Metoda dulang
Dulang terbuat dari kawat ram tahan karat bermata 12,7 mm. Sebagai kerangkanya terbuat dari kayu. Metoda dulang ini biasanya digunakan di perairan yang dangkal dengan dasar pasir.
3.   Metoda rakit
Pada umumnya metoda rakit ini digunakan di perairan dengan kedalaman 5 meter ke atas pada waktu air surut. Lokasi perairan untuk metoda rakit ini harus terlindung dari amukan angin dan gelombang. Spat-spat tiram dimasukkan dalam sangkar jaring atau dulang plastik, kemudian digantungkan pada rakit. Bentuk rakit sama dengan bentuk rakit untuk pengumpulan spat.
Referensi:
http://warintek.progressio.or.id/perikanan/tiram.htm

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...