PENGUMPULAN SPAT
Sampai
sekarang spat tiram masih diperoleh dari alam. Di Amerika Serikat dan di
Inggris sedang diadakan percobaan pemijahan tiram secara buatan di Balai
Pembenihan. Sarana yang digunakan untuk mengumpulkan spat tiram dari alat yang
disebut kolektor.
a.
Pemilihan lokasi
Lokasi
untuk menempatkan kolektor tentu saja harus di ladang-ladang induk tiram,
utamanya pada waktu induk-induk tiram itu sedang atau sehabis berpijah. Dicari
lokasi yang terlindung agar kolektor-kolektornya tidak rusak atau hanyut karena
amukan angin atau gelombang. Kedalaman pemasangan kolektor yang dapat ditempeli
spat tiram sangat bervariasi, mulai dari kolektor yang paling ideal adalah
diperoleh dari
pengalaman.
pengalaman.
b.
Waktu pemasangan
Metoda
pengumpulan apapun yang digunakan dalam budidaya tiram sangat tergantung pada
ketepatan waktu pemasangan kolektor. Saat yang paling baik pemasangan kolektor
sangat bervariasi, diantaranya tergantung pada jenis, lokasi dan fluktuasi
tahunan dari suhu, kadar garam, pasang surut dan lain sebagainya. Di Malaysia,
tiram berpijah sepanjang tahun dengan puncak pada awal musim hujan. Jumlah spat
yang paling banyak diperoleh 2 ~ 3 minggu setelah datangnya turun hujan yang
tiba-tiba dan lebat, dan berakhir beberapa hari kemudian. Sebaiknya pemasangan
kolektor dilakukan pada musim spat, agar tidak didahului menempelnya teritip,
lumpur atau kotoran lainnya.
Salah satu cara untuk mengetahui musim spat adalah dengan jalan pengambilan contoh air dengan jaring plankton. Burayak tiram yang berukuran panjang 0,25 ~ 0,50 mm dapat dikenali pada umbonya yang miring.
Salah satu cara untuk mengetahui musim spat adalah dengan jalan pengambilan contoh air dengan jaring plankton. Burayak tiram yang berukuran panjang 0,25 ~ 0,50 mm dapat dikenali pada umbonya yang miring.
c.
Cara lainnya dapat juga
dilakukan dengan jalan memeriksa induk-induk tiram yang sedang hamil selama
beberapa hari. Jika sebagian besar dari mereka sudah kempis perutnya, maka
berarti mereka sudah memijah dankolektor-kolektor bisa segera dipasangkan.
Tetapi cara yang terakhir ini masih diragukan kecermatannya, karena kerapkali
para burayak mati atau hanyut beberapa hari setelah pemijahan.
d. Metoda pengumpulan spat
Satu
hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis kolektor adalah bahwa kolektor
tersebut dapat ditempeli spat sebanyak-banyaknya, murah dan mudah
penanganannya. Berikut ini diutarakan beberapa metoda pengumpulan spat.
e.
Kolektor tancap
Salah
satu cara pengumpulan spat yang paling bersahaja adalah dengan jalan
menancapkan bambu-bambu atau kayu-kayu (misalnya kayu bakau atau nibung) di
ladang tiram. Kolektor disusun sekerap mungkin dan diatur berbanjar yang jarak
antara banjarnya dapat dilalui oleh perahu.
f.
Metoda rak
Sebagai
kolektornya digunakan genteng atau asbes bergelombang atau bilah kayu yang
diter. Kolektor disisip-sisipkan pada rak.
g.
Kolektor gantung
Kolektor
digantung pada rakit atau pada palang cagak silang.
§ Metoda
rakit
Rakit
terbuat dari batang-batang bambu atau kayu dengan tong plastik atau drum
sebagai penyangganya.
§ Metoda
palang cagak-silang
Bahan
cagak terbuat dari dua batang bambu atau kayu yang ditancapkan di dasar laut
secara silang, kemudian dipasang palang bambu atau kayu di antara kedua
cagak-silang tersebut. Kolektor-kolektor bisa terbuat dari genting, asbes,
bilah-bilah bambu
atau kayu, atau wadah telur ayam/itik bekas. Untuk memudahkan menempelnya spat, maka sebaiknya kolektorkolektor dilapisi adonan kapur-pasir-semen. Dengan dilapisi adonan ini utamanya kolektor yang terbuat dari wadah telur yang lembek dan mudah hancur terendam air itu akan menjadi lebih kuat. Perbandingan adonan adalah dua bagian pasir halus (ditapis dengan ayakan tembaga nomor 16 bermata 1,003 mm), dua bagian semen dan satu bagian kapur. Adonan diberi air secukupnya sampai kental seperti sup, kemudian kolektor-kolektor dicelupkan ke dalamnya lalu dianginkan sampai kering.
Pemasangan kolektor dari wadah telur diatur sebagai berikut :
beberapa lapis wadah telur dibungkus dalam jaring kemudian digantungkan pada rakit atau pada palang cagak-silang dengan kedalaman yang berbeda-beda untuk tidak berhimpitan dan dapat ditempeli spat pada lapisan air yang berlainan. Bilah-bilah bambu atau kayu, lembaran asbes atau genting di buat empat persegi dengan ukuran tertentu, kemudian diikat beruntun dengan tali sisal, injuk, nylon atau dengan jenis tali lainnya.
atau kayu, atau wadah telur ayam/itik bekas. Untuk memudahkan menempelnya spat, maka sebaiknya kolektorkolektor dilapisi adonan kapur-pasir-semen. Dengan dilapisi adonan ini utamanya kolektor yang terbuat dari wadah telur yang lembek dan mudah hancur terendam air itu akan menjadi lebih kuat. Perbandingan adonan adalah dua bagian pasir halus (ditapis dengan ayakan tembaga nomor 16 bermata 1,003 mm), dua bagian semen dan satu bagian kapur. Adonan diberi air secukupnya sampai kental seperti sup, kemudian kolektor-kolektor dicelupkan ke dalamnya lalu dianginkan sampai kering.
Pemasangan kolektor dari wadah telur diatur sebagai berikut :
beberapa lapis wadah telur dibungkus dalam jaring kemudian digantungkan pada rakit atau pada palang cagak-silang dengan kedalaman yang berbeda-beda untuk tidak berhimpitan dan dapat ditempeli spat pada lapisan air yang berlainan. Bilah-bilah bambu atau kayu, lembaran asbes atau genting di buat empat persegi dengan ukuran tertentu, kemudian diikat beruntun dengan tali sisal, injuk, nylon atau dengan jenis tali lainnya.
PEMBESARAN
Setelah spat-spat mencapai ukuran 20 mm atau lebih, mereka dilepas dari kolektor, kemudian dipindahkan ke lokasi lain untuk dibesarkan. Di bawah ini diutarakan beberapa metoda pembesaran.
Setelah spat-spat mencapai ukuran 20 mm atau lebih, mereka dilepas dari kolektor, kemudian dipindahkan ke lokasi lain untuk dibesarkan. Di bawah ini diutarakan beberapa metoda pembesaran.
1.
Metoda cagak
Pada
lazimnya metoda cagak ini digunakan di perairan yang dangkal. Cagak yang
terbuat dari batang-batang bambu atau kayu ditancaptancapkan di dasar laut.
Spat-spat tiram melekat pada cagak-cagak tersebut. Tiram-tiram yang sudah
matang telur berangsur-angsur dipindahkan untuk mencegah terlampau berdesakkan.
2.
Metoda dulang
Dulang
terbuat dari kawat ram tahan karat bermata 12,7 mm. Sebagai kerangkanya terbuat
dari kayu. Metoda dulang ini biasanya digunakan di perairan yang dangkal dengan
dasar pasir.
3.
Metoda rakit
Pada
umumnya metoda rakit ini digunakan di perairan dengan kedalaman 5 meter ke atas
pada waktu air surut. Lokasi perairan untuk metoda rakit ini harus terlindung
dari amukan angin dan gelombang. Spat-spat tiram dimasukkan dalam sangkar
jaring atau dulang plastik, kemudian digantungkan pada rakit. Bentuk rakit sama
dengan bentuk rakit untuk pengumpulan spat.
Referensi:
http://warintek.progressio.or.id/perikanan/tiram.htm
No comments:
Post a Comment