Thursday 10 January 2013

PENANAMAN BIBIT RUMPUT LAUT


Penanaman rumput laut berarti suatu kegiatan dimasukkannya bibit rumput laut ke dalam air di lokasi budidaya dengan menggunakan metode lepas dasar, rakit, tali gantung, atau metode tebar. Penanaman dilakukan pada saat bibit masih segar, yaitu segera seteIah pengikatan bibit pada tali ris selesai.


Metode lepas dasar

Luas penggunaan metode lepas dasar ialah satu are atau 10 X 10 m2 untuk satu unit usaha budidaya Eucheuma. Lokasi dengan dasar perairan yang terdiri dari pasir bercampur pecahan karang dan kedalaman waktu surut antara 30 - 60 cm baik untuk budidaya rumput laut dengan menggunakan metode ini. Keuntungan menggunakan metode lepas dasar adalah memberikan pertumbuhan antara 3-6%/hari serta kandungan karaginan dan kekuatan gelnya lebih tinggi daripada metode budidaya lain.

Sebelum dilakukan penanaman, lebih dahulu disiapkan bahan-bahannya, seperti bibit, bambu atau kayu sepanjang satu meter, tali ris bergaris tengah 4 mm, tali ris utama bergaris tengah 8 mm, tali rafia, serta alat bantu lain seperti pisau, palu, dan gergaji. Tali ris merupakan seutas tali yang terbuat dari bahanpolietilen. Setelah semua bahan disiapkan, penanaman dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-        Beberapa potong thallus seberat kira-kira 100 gram diikatkan pada tali ris sepanjang 3 meter dengan tali rafia. Jarak masing-masing ikatan 20 cm, hingga mengisi tali ris sepanjang 2,4 m. Sisa tali ris digunakan sebagai ikatan tali ris pada tali ris utama. Tahap ini dilakukan di darat pada waktu air sedang surut.
-        Sementara itu di lokasi budidaya, di tancapkan barisan patok yang terbuat dari kayu atau bambu sedalam kira-kira 0,5 meter. Jarak tiap patok dalam barisan antara 0,5 - 1 meter, dan jarak setiap baris adalah 2,5 meter.
-        Patok-patok yang terdapat dalam satu barisan dihubungkan dengan tali ris utama.
-        Tali ris yang berisi bibit tanaman, masing-masing direntangkan di lokasi budidaya kemudian diikatkan pada tali ris utama.


Metode rakit
Metode rakit cocok untuk lokasi dengan kedalaman waktu surut lebih dari 60 cm. Cara ini digunakan bila tidak terdapat perairan yang memenuhi syarat untuk metode lepas dasar. Metode ini juga digunakan sebagai perbanyakan bibit tanaman. Satu unit budidaya Eucheuma dengan metode rakit ditentukan sebanyak sepuluh rakit yang disusun dengan formasi 2 x 5 rakit. Penanaman dilakukan segera setelah pengikatan bibit selesai dan pada saat laut tidak berombak besar.
Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah bibit tanaman, potongan bambu berdiameter 10 cm, potongan kayu penyiku berdiameter 5 cm, tali rafia, tali pengikat, tali ris berdiameter 4 mm dan 12 mm, serta jangkar dari besi, bongkah batu, atau adukan semen pasir. Adapun tahap-tahap penanamannya adalah sebagai berikut :
-        Potongan kayu dan bambu dirangkaikan dan diikatkan seperti tampak pada gambar. Selanjutnya diberi pemberat dengan cara jangkar diikat pada rakit dengan bantuan tali ris berdiameter 12 mm.
-        Sementara itu, beberapa thallus masing-masing dengan berat sekitar 100 gram diikatkan pada tali ris dengan jarak 20 cm. Pekerjaan ini dilakukan di darat pada tempat yang teduh.
-        Akhirnya tali ris yang sudah berisi tanaman diikatkan pada rakit. Pengikatan ini dilakukan di darat. Atau dapat juga pada rakit yang telah disiapkan di lokasi budidaya.

Metode tali gantung
Perairan yang berkedalaman 5 meter dan dasarnya terdiri dari pasir atau pasir berlumpur cocok untuk budidaya rumput laut dengan metode tali gantung.
Bahan-bahan yang diperlukan adalah berupa bibit tanaman, bambu berdiameter 5 cm, tali ris, tali pengikat, dan bongkahan batu sebagai pemberat. Tahap penanamannya adalah sebagai berikut.
-        Tali ris yang panjangnya kurang dari tinggi konstruksi untuk budidaya direntangkan pada dua potong bambu. Selanjutnya bambu pertama diletakkan di atas konstruksi yang telah dibuat sebelumnya. Sedang bambu kedua menggantung di dalam air hampir menyentuh dasar perairan. Agar lebih jelas, kita dapat melihatnya pada gambar.
-        Dalam kerangka potongan bambu yang menggantung terdapat rentangan tali ris sebanyak 15 utas tali. Sebelum kerangka ini digantungkan pada konstruksi utama, tali ris diperiuhi beberapa potong thallusyang masing-masing seberat kira-kira 100 gram. Potongan thallus diikat dengan tali rafia berjarak 30 cm..
-        Kerangka yang telah berisi bibit tanaman digantungkan pada konstruksi yang telah dibuat.


Metode tebar
Penanaman rumput laut jenis Gracilaria di tambak dilakukan dengan metode tebar. Tambak yang telah dilengkapi pintu masuk dan keluarnya air dikeringkan. Setelah tambak kering, ditaburkan kapuLpertanian agar pH menjadi antara 6,5 - 8. Tujuh hari setelah pengapuran, tambak digenangi air sedalam 70 cm dan dibiarkan selama tiga hari. Kemudian bibit rumput laut ditebarkan

secara merata di permukaan air tambak dengan padat penebaran antara 80 - 100 gram/m2 atau 800 - 1000 kg/ha. Bila dasar tambak cukup keras, bibit dapat ditancapkan seperti penanaman padi. Penebaran bibit rumput laut sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, dan pada cuaca teduh.


Referensi:
Indriani H dan Sumiarsih A, 1991. Rumput Laut. Jakarta
Wahyono, Untung, 1991. Potensi Sumberdaya dan Produksi Rumput Laut Indonesia. Direktorat Bina Produksi, Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta.
Winarno, F.G. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...