Friday, 18 January 2013

PEMIJAHAN TERIPANG


Pemijahan teripang dapat dilakukan dengan beberapa cara : secara alami, dengan pembedahan, perangsangan kejut suhu, dan perang sarigan desikasi dan penyemprotan air.

Pemijahan alami
Induk teripang yang matang gonad penuh yang  dipelihara di bak pemijahan biasanya akan memijah secara alami tanpa adanya Teripang jantan biasanya akan mengeluarkan sperma terlebih dahulu, lalu merangsang betina untuk memijah dengan selang waktu kurang lebih 30 menit.

Pemijahan dengan pembedahan
Metode ini umumnya hanya terbatas untuk penelitian, jarang digunakan karena angka fertilitasnya rendah atau di bawah 20 % dan membutuhkan banyak induk. Metode pembedahan dilakukan dengan cara membelah teripang pada bagian bawah tubuh dari anus menuju ke atas. Pembelahan dilakukan dengan gunting. Setelah dibelah, gonad dikeluarkan dan diletakkan di wadah yang kering.   Dalam pembelahan gonad ini apabila didapatkan kantong telur, berarti teripang tersebut betina.  Kantong telur kemudian ditoreh dengan gunting dan telur dimasukkan ke tempat pemijahan yang berisi air laut bersih.  Jika yang ditemukan testis, maka teripang tersebut jantan. Gonad jantan (testis) juga  dipotong  menjadi  beberapa  bagian  sehingga  sperma  keluar dan ditampung di dalam wadah lain yang berisi air laut.   Kemudian telur dan  sperma  dicampur  menjadi  satu  dan  diaduk  perlahan-lahan,


Teripang sedang memijah. Tubuh menggeliat dan muncul di permukaan

lalu didiamkan sehingga terjadi pembuahan. Telur yang terbuahi dipanen dengan saringan dan dipindahkan ke tempat pemeliharaan larva.

Pemijahan dengan perangsangan kejut suhu
Metode ini dilakukan dengan cara peningkatan suhu air. Suhu air yang digunakan dalam pemijahan dapat dinaikkan dengan cara bak air dijemur di terik matahari, air direbus, atau dengan alat pemanas elektrik.  Pemanasan dilakukan hingga suhu air mencapai 3 - 4°C lebih tinggi dari suhu awal.
Di Indonesia yang ikiimnya tidak banyak berubah (terutama di musim kemarau), penjemuran dengan sinar matahari merupakan alternatif terbaik dalam pemijahan ini.
Seperti dilakukan oleh James dkk, 1983, lima ekor teripang (Metriatyh scabra) dimasukkan  ke dalam 70 liter air laut pada suhu 27°C. Kemudian dengan pemanas elektrik suhu air dinaikkan menjadi 32°C secara bertahap.  Setelah 90 menit, terlihat seekor jantan menyemprotkan spermanya dan secara spontan diikuti oleh jantan-jantan yang lain.   Pemijahan juga terjadi pada induk yang diperlakukan dengan suhu 37°C.  Teripang yang memijah segera diambil dan dipindah ke tempat lain yang berisi air laut bersih untuk melanjutkan pemijahan di tempat tersebut.   Pemijahan terjadi secara terus menerus  selama  15 - 20  menit.   Adanya  sperma yang keluar merangsang induk betina untuk mengeluarkan sel telurnya.


Telur teripang. Setelah dibuahi akan mengendap didasar bak


Larva teripang stadium auricularia. Bersifat planktonis.
Hidupnya melayang-layang di air.


Di Balai Budi Daya Laut Lampung, pemijahan teripang pasir dengan perangsangan kejut suhu ini dllakukan dengan cara induk teripang ditempatkan di dalam keranjang plastik yang diletakkan beberapa sentimeter di bawah permukaan air. Perlakuan ini dilakukan pada siang hari. Pada sore harinya induk dimasukkan ke bak pemijahan. Cara ini telah menghasilkan hasil yang baik, induk teripang memperlihatkan perilaku pemijahan, ditandai dengan tubuh menggeliat dan muncul di permukaan sambil bertumpu di dinding bak. Pemijahan umumnya terjadi pada jam 20.00 - 23.00 WIB. Induk jantan akan mengeluarkan sperma terlebih dahulu dan merangsang induk betina untuk memijah dengan selang waktu setengah sampai dua jam. Sperma yang dikeluarkan berwarna putih dan terlihat seperti asap di dalam air.

Desifkasi dan penyemprotan
Induk teripang yang akan dipijahkan dikeluarkan dari dalam bak dan diletakkan di tempat yang kering selama 0,5 - 1 jam. Induk-induk tersebut lalu disemprot air laut dengan tekanan tinggi selama 5 - 10 menit. Lalu, induk dimasukkan kembali ke dalam bak pemijahan. Antara 1,5 - 2 jam kemudian, induk-induk teripang mulai bergerak-gerak aktif.  Induk jantan  pun  mulai  memijah dan  diikuti  induk betina.

Referensi:
Martoyo J,  Aji N dan Winanto T, 1994. Budidaya
Teripang. Penebar swadaya, Jakarta.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...