Friday, 11 January 2013

PENGELOLAAN AGAR-AGAR KERTAS


Salah satu upaya yang sangat tepat dalam meningkatkan pemanfaatan sumberdaya rumput laut adalah dengan cara mengolahnya menjadi produk agar-agar kertas. Agar-agar kertas ini umumnya diolah dari hasil ekstraksi agar merah (Gracilaria sp.) yang hidup di laut, kemudian dijendalkan, diiris tipis-tipis, dibungkus kain, dipres, selanjutnya dikeringkan. Teknologi pengolahan agar-agar kertas benar-benar sangat sederhana dan tepat guna. Oleh karena itu sangat cocok sekali dikembangkan di pedesaan/pusat produksi rumput laut.
Apabila teknologi pengolahan agar-agar kertas ini dapat dikembangkan dan dapat dimasyarakatkan dalam bentuk usaha maka nantinya diharapkan ada dampak positif, antara lain : sumberdaya rumput laut dapat dimanfaatkan lebih maksimal dan rasional; meningkatkan nilai tambah, pendapatan dan kesejahteraan nelayan/ petani rumput laut; memperluas lapangan kerja; meningkatkan pendapatan keluarga melalui usaha pengolahan yang bersifat industri rumah tangga; menggalakkan produksi (budidaya); memenuhi kebutuhan agar-agar di dalam negeri dan sekaligus dapat mengurangi impor agar-agar dari luar negeri (menghemat devisa).



Bahan Baku
 
Bahan Mentah.
Rumput laut yang digunakan dalam pengolahan ini adalah jenis agar merah (Gracilaria sp.) dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : warna merah tua sampai kehitaman, rupa kusam. thallus panjang bergerigi, kondisi kering agak lembab (kadar air sekitar 40%), banyak tercampur dengan kotoran seperti pasir, garam, tanah. batu karang, kulit kerang dan jenis rumput laut lainnya.

Bahan pembantu utama yang diperlukan dalam pengolahan adalah :
Air bersih untuk pengolahan (pencucian & perebusan), dapat berasal dari air PAM atau air tanah yang bersih (air sumur, air pompa, artetis).
Kapur tohor atau kapur bubuk, yang dibuat dari kapur gamping yang ditambah sedikit air. Kapur ini diperlukan untuk proses rumput taut.
Kalium hidroksida (KOH) teknis atau kalium khlorida (KCl) teknis. Bahan ini diperlukan untuk proses penjendalan agar-agar.
Bahan bakar minyak tanah atau kayu bakar, untuk pemanasan selama perebusan.

Peralatan
Wadah-wadah untuk perendaman, pencucian dan pemucatan rumput laut, serta alas untuk penjemuran rumput laut selama proses pemucatan dengan panas matahari.
Kompor pompa minyak tanah atau tungku pemanas, wadah perebusan, pengadukan, gayung plastik, sarangan bambu dan kain saring.
Cetakan uantuk penjendalan, alat pemotong agar-agar, kain pembungkus dan bak pengepres agar yang dilengkapi dengan pemberat.
Para-para untuk penjemuran agar-agar, gunting, timbangan kecil dan bahan pengemas atau kantung plastik.


CARA PEMBUATAN

Pembersihan:
Bahan mentah rumput laut (kering laut) mula-mula direndam dalam air selama beberpa jam (sekitar 2 jam), kemudian dicuci sambil diremas-remas, dipisahkan semua kotorannya, selanjutnya dibilas beberapa kali dengan air sampai benar-benar bersih.

Pemucatan:
Rumput laut telah bersih kemudian direndam dalam larutan kapur 0,5% se-lama 5 - 10 menit. Setelah itu dibilas dengan air, ditiriskan dan selanjutnya dijemur matahari (sambil dibalik-balik) untuk proses pemucatan sampai cukup kering. Rumput laut ini kemudian direndam lagi semalam, dicuci sambil diremas-remas, selanjutnya dibilas beberapa kali dengan air bersih sampai benar-benar bebas kapur.

Perebusan
Rumput laut kemudian direbus dengan jumlah air sebanyak 20 kali dari berat rumput laut kering yang diolah. Dua pertiga (14 kali) bagian dari jumlah air ini digunakan untuk perebusan pertama selama 2 jam. Sedangkan sisanya (6 kali) digunakan untuk perebusan dua atau perebusan ampas (dari hasil penyaringan perebusan pertama) selama 1,5 jam . Suhu selama perebusan dipertahankan antara 85 - 95 C. Setelah perebusan kemudian dilakukan penyaringan.

Penjendalan
Filtrat dari hasil penyaringan perebusan pertama dan perebusan kedua kemudian dicampur menjadi satu. Filtrat ini dapat saja terlebih dahulu dipisahkan kotorannya dengan cara pengendapan atau dapat saja langsung ditambah 2 - 3% KOH atau KCl (dari berat rumput laut kering yang diolah) dan dipanaskan selama 15 menit sambil terus diaduk. Filtrat ini kemudian dituangkan kedalam cetakan-cetakan dan kemudian dibiarkan menjendal selama semalam.

Pemotongan, Pengepresan dan Penjemuran
Agar yang sudah jendal kemudian dikeluarkan dari cetakan, selanjutnya diiris titpis-tipis setebal 8 - 10 mm. Setiap lembar irisan agar-agar kemudian dibungkus dengan kain, disusun dalam bak pengepresan, selanjutnya dipres (untuk mengeluarkan air) dengan tambahan beban/pemberat secara bertahap. Setelah dipres, agar-agar dijemur matahari bersama kain pembungkusnya sampai benar-benar kering. Setelah kering, agar-agar ini kemudian dilepas satu persatu dari kain pembungkusnya.

Sortasi dan Pengemasan Produk Akhir
Agar-agar kertas yang diperoleh dari pengolahan ini kemudian disortir mutunya, dirapikan bentuknya dan selanjutnya dikemas dalam kantung-kantung plastik dengan berat sekitar 100 gram per kantung

Referensi:
http://www.duniasa.goodluckwith.us/bahan_pangan/pengolahan_agaragar_kertas.htm
http://hamanochi.blogspot.com/2010_07_01_archive.html
Indriani H dan Sumiarsih A, 1991. Rumput Laut. Jakarta

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...