Salah satu upaya yang sangat
tepat dalam meningkatkan pemanfaatan sumberdaya rumput laut adalah dengan cara
mengolahnya menjadi produk agar-agar kertas. Agar-agar kertas ini umumnya
diolah dari hasil ekstraksi agar merah (Gracilaria sp.) yang hidup di laut,
kemudian dijendalkan, diiris tipis-tipis, dibungkus kain, dipres, selanjutnya
dikeringkan. Teknologi pengolahan agar-agar kertas benar-benar sangat sederhana
dan tepat guna. Oleh karena itu sangat cocok sekali dikembangkan di
pedesaan/pusat produksi rumput laut.
Apabila teknologi pengolahan
agar-agar kertas ini dapat dikembangkan dan dapat dimasyarakatkan dalam bentuk
usaha maka nantinya diharapkan ada dampak positif, antara lain : sumberdaya
rumput laut dapat dimanfaatkan lebih maksimal dan rasional; meningkatkan nilai
tambah, pendapatan dan kesejahteraan nelayan/ petani rumput laut; memperluas
lapangan kerja; meningkatkan pendapatan keluarga melalui usaha pengolahan yang
bersifat industri rumah tangga; menggalakkan produksi (budidaya); memenuhi
kebutuhan agar-agar di dalam negeri dan sekaligus dapat mengurangi impor
agar-agar dari luar negeri (menghemat devisa).
Bahan
Baku
Bahan Mentah.
Rumput laut yang digunakan dalam
pengolahan ini adalah jenis agar merah (Gracilaria sp.) dan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut : warna merah tua sampai kehitaman, rupa kusam. thallus panjang
bergerigi, kondisi kering agak lembab (kadar air sekitar 40%), banyak tercampur
dengan kotoran seperti pasir, garam, tanah. batu karang, kulit kerang dan jenis
rumput laut lainnya.
Bahan pembantu utama yang
diperlukan dalam pengolahan adalah :
Air bersih untuk pengolahan
(pencucian & perebusan), dapat berasal dari air PAM atau air tanah yang
bersih (air sumur, air pompa, artetis).
Kapur tohor atau kapur bubuk,
yang dibuat dari kapur gamping yang ditambah sedikit air. Kapur ini diperlukan
untuk proses rumput taut.
Kalium hidroksida (KOH) teknis
atau kalium khlorida (KCl) teknis. Bahan ini diperlukan untuk proses
penjendalan agar-agar.
Bahan bakar minyak tanah atau
kayu bakar, untuk pemanasan selama perebusan.
Peralatan
Wadah-wadah untuk perendaman,
pencucian dan pemucatan rumput laut, serta alas untuk penjemuran rumput laut
selama proses pemucatan dengan panas matahari.
Kompor pompa minyak tanah atau
tungku pemanas, wadah perebusan, pengadukan, gayung plastik, sarangan bambu dan
kain saring.
Cetakan uantuk penjendalan, alat
pemotong agar-agar, kain pembungkus dan bak pengepres agar yang dilengkapi
dengan pemberat.
Para-para untuk penjemuran
agar-agar, gunting, timbangan kecil dan bahan pengemas atau kantung plastik.
CARA
PEMBUATAN
Pembersihan:
Bahan mentah rumput laut (kering
laut) mula-mula direndam dalam air selama beberpa jam (sekitar 2 jam), kemudian
dicuci sambil diremas-remas, dipisahkan semua kotorannya, selanjutnya dibilas
beberapa kali dengan air sampai benar-benar bersih.
Pemucatan:
Rumput laut telah bersih kemudian
direndam dalam larutan kapur 0,5% se-lama 5 - 10 menit. Setelah itu dibilas
dengan air, ditiriskan dan selanjutnya dijemur matahari (sambil dibalik-balik)
untuk proses pemucatan sampai cukup kering. Rumput laut ini kemudian direndam
lagi semalam, dicuci sambil diremas-remas, selanjutnya dibilas beberapa kali
dengan air bersih sampai benar-benar bebas kapur.
Perebusan
Rumput laut kemudian direbus
dengan jumlah air sebanyak 20 kali dari berat rumput laut kering yang diolah.
Dua pertiga (14 kali) bagian dari jumlah air ini digunakan untuk perebusan
pertama selama 2 jam. Sedangkan sisanya (6 kali) digunakan untuk perebusan dua
atau perebusan ampas (dari hasil penyaringan perebusan pertama) selama 1,5 jam
. Suhu selama perebusan dipertahankan antara 85 - 95 C. Setelah perebusan
kemudian dilakukan penyaringan.
Penjendalan
Filtrat dari hasil penyaringan
perebusan pertama dan perebusan kedua kemudian dicampur menjadi satu. Filtrat
ini dapat saja terlebih dahulu dipisahkan kotorannya dengan cara pengendapan
atau dapat saja langsung ditambah 2 - 3% KOH atau KCl (dari berat rumput laut
kering yang diolah) dan dipanaskan selama 15 menit sambil terus diaduk. Filtrat
ini kemudian dituangkan kedalam cetakan-cetakan dan kemudian dibiarkan
menjendal selama semalam.
Pemotongan, Pengepresan dan Penjemuran
Agar yang sudah jendal kemudian
dikeluarkan dari cetakan, selanjutnya diiris titpis-tipis setebal 8 - 10 mm.
Setiap lembar irisan agar-agar kemudian dibungkus dengan kain, disusun dalam
bak pengepresan, selanjutnya dipres (untuk mengeluarkan air) dengan tambahan
beban/pemberat secara bertahap. Setelah dipres, agar-agar dijemur matahari
bersama kain pembungkusnya sampai benar-benar kering. Setelah kering, agar-agar
ini kemudian dilepas satu persatu dari kain pembungkusnya.
Sortasi dan Pengemasan Produk Akhir
Agar-agar kertas yang diperoleh
dari pengolahan ini kemudian disortir mutunya, dirapikan bentuknya dan
selanjutnya dikemas dalam kantung-kantung plastik dengan berat sekitar 100 gram
per kantung
Referensi:
http://www.duniasa.goodluckwith.us/bahan_pangan/pengolahan_agaragar_kertas.htm
http://hamanochi.blogspot.com/2010_07_01_archive.html
Indriani H dan Sumiarsih A, 1991. Rumput Laut. Jakarta
No comments:
Post a Comment