Pada
dasarnya metode budi daya teripang ialah membatasi areal di laut untuk luasan tertentu agar teripang
yang dipelihara terkurung
di dalamnya, tidak dapat meloloskan diri dan
tidak mendapat serangan hama. Dengan demikian,
tambak yang tidak produktif asalkan
kondisi air dan tanahnya memenuhi syarat untuk kehidupan teripang dapat pula
digunakan sebagai tempat budi daya. Metode budi daya teripang tidak jauh
berbeda dengan metode budi daya kerang-kerangan, misalnya kerang darah atau
kerang bulu, yang dikenal dengan metode pen culture kurungan tancap atau kurungan pagar.
Teripang
merupakan hewan yang hidup di dasar perairan dan pergerakannya relatif lambat.
Meskipun gerakan teripang tergolong lambat, desain dan konstruksi kurungan
pagar harus dapat menjamin teripang tidak lolos dari dasar kurungan pagar. Di
samping itu, karena pergerakan teripang relatif lambat, maka binatang laut ini
dapat dibudidayakan dengan padat penebaran yang cukup tinggi.
Desain
dan konstruksi kurungan pagar umumnya dibedakan menjadi dua berdasarkan bahan
kurungan pagar yang dipergunakan yaitu kurungan pagar dari bambu dan kurungan
pagar dari jaring.
Kurungan pagar dari
bambu. Bentuknya bisa bervariasi
1. Kurungan pagar dari
bambu
Bentuk
dan ukuran kurungan pagar dari bambu sangat bervariasi, dalam arti tidak ada
aturan yang pasti. Pada dasarnya bentuk dan ukuran ini tergantung pada
kemampuan pengelolaan, modal yang dimiliki, dan lokasi budi daya yang tersedia. Bentuk kurungan pagar umumnya empat persegi
panjang atau bujur sangkar. Luasnya antara 400 m2 (20 m x 20 m)
sampai 800 m2 (40 m x 20 m), sedangkan tinggi dari dasar perairan
adalah 75 - 100 cm. Berikut ini adalah urutan pembuatan kurungan pagar bambu.
a) Bilah
bambu yang berukuran lebar 2 - 4 cm dan panjang
125 - 150 cm dirangkaikan satu sama lain dengan tali polietilen yang
berdiameter 3 - 4 mm sehingga menyerupai kerai bambu. Ujung bilah bambu bagian
bawah dibuat runcing agar mudah ditancapkan ke dasar perairan. Untuk memudahkan
pemasangan, rangkaian bilah bambu dibuat pendek, 4 - 5 m.
b) Rangkaian
bilah bambu yang telah dibuat ditancapkan di dasar perairan tempat budi daya
teripang. Untuk memperkuat, rangkaian ini,
setiap 1 - 2 m
diberi tiang penyangga
dan bambu atau
kayu. Pemasangan rangkaian bilah bambu ini disesuaikan dengan bentuk dan
ukuran yang kita kehendaki. Kurungan pagar siap dioperasikan sebagai tempat
budi daya teripang.
Kurungan pagar dari
jarring, lebar mata jarring 0,5 – 1 inci.
Konstruksi kurungan
pagar dari jarring
2. Kurungan pagar dari
jaring
Bentuk
dan ukuran kurungan pagar dari jaring juga bervariasi. Umumnya berbentuk empat
persegi panjang atau bujur sangkar dengan ukuran 400 m2 (20 m x 20
m) sampai 800 m2 (40 m x 20 m). Pembuatannya dapat dilakukan dengan
urutan seperti berikut ini.
a) Tancapkan
pancang kayu/bambu ke dasar perairan sesuai bentuk dan ukuran kurungan pagar
yang kita kehendaki. Jarak antar pancang berkisar antara 1 - 2 m, sedangkan
tinggi pancang dari dasar perairan berkisar antara 75 - 100 cm.
b) Jaring dari
bahan polietilen dengan
lebar mata 0,5 - 1
inci direntangkan pada pancang kayu yang telah kita pasang di lokasi
budi daya. Bagian jaring yang berada di dasar perairan diikatkan pada sebilah
papan yang dibenamkan di dasar perairan agar teripang tidak meloloskan diri.
c) Jaring bagian
atas diberi tali
lis dari bahan
polietilen yang berdiameter 0,6 -
0,8 cm agar kuat dan terbuka mata jaringnya. Kurungan pagar dari jaring siap
dioperasikan.
Referensi:
Martoyo J, Aji N dan Winanto T,
1994. Budidaya
No comments:
Post a Comment