Usaha
budidaya udang galah yang dilakukan oleh masyarakat di DIY adalah dalam skala
mikro.
Kegiatan
budidaya udang galah yang dikembangkan adalah pendederan dan pembesaran di
lahan kolam dengan menggunakan sistem dan teknologi semi intensif.
Dana
untuk investasi dan modal kerja bersumber dari modal sendiri, karena belum ada
bank yang bersedia memberikan pinjaman untuk budidaya udang galah.
Permintaan
udang galah pada umumnya fluktuatif dan konsumennya masih bersifat lokal yaitu
rumah tangga, rumah makan dan pasar swalayan. Peningkatan permintaan terjadi
pada bulan Desember -Januari dan Juni - Juli.
Budidaya
udang galah relatif baru berkembang sehingga peluang pengembangan masih
terbuka.
Harga
udang konsumsi pada semester I tahun 2003 di tingkat pembudidaya berkisar
antara Rp.29.000 - Rp.40.000, tergantung pada wilayah produksi, ukuran dan mutu
produk. Sedangkan harga ditingkat konsumen berkisar antara Rp.75.000 -
Rp.100.000 per kg.
Ditinjau
dari segi teknis, budidaya pendederan dan pembesaran udang galah relatif lebih
mudah dan cepat dapat diadopsi masyarakat dibandingkan dengan pembenihan.
Berdasarkan
analisis kelayakan finansial terhadap budidaya pendederan dan pembesaran udang
galah, pada tingkat discount rate 22% usaha ini memberikan NPV sebesar
Rp.45.634.954, Net B/C ratio = 2,71 dan IRR 99,37%. Artinya proyek ini secara
finansial layak untuk dilaksanakan sampai pada tingkat suku bunga 99%. Dari segi
PBP, proyek ini mampu mengembalikan modal investasinya dalam waktu 8 bulan.
Analisis
sensitivitas terhadap perubahan penerimaan menunjukkan bahwa proyek ini
sensitif terhadap penurunan penerimaan sampai dengan 15% dengan asumsi biaya
operasional konstan. Pada tingkat perubahan tersebut proyek tidak layak untuk
dilaksanakan.
Analisis
sensitivitas terhadap perubahan biaya operasional menunjukkan bahwa proyek ini
sensitif terhadap kenaikan biaya operasional sampai dengan 20% dengan asumsi
penerimaan proyek dan biaya investasi konstan. Pada tingkat perubahan tersebut
proyek ini tidak layak untuk dilaksanakan.
Analisis
sensitivitas terhadap perubahan penerimaan dan biaya operasional menunjukkan
bahwa proyek ini sensitif terhadap penurunan penerimaan dan kenaikan biaya
operasional sampai dengan 9% dengan asumsi biaya investasi konstan. Pada
tingkat perubahan tersebut proyek ini tidak layak untuk dilaksanakan.
Saran
Untuk
memperbaiki mutu produk yang dihasilkan, pembudidaya perlu dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan teknis budidaya, teknologi dalam pemeliharaan dan
pasca panen, serta pasokan benih dari hatchery yang kompeten.
Untuk
memperbaiki harga di tingkat pembudidaya, pembudidaya perlu mencari informasi
harga secara reguler baik dari dinas terkait maupun dari pembudidayaan lainnya
dan mengatur jadwal tebar agar sesuai dengan waktu permintaan konsumen.
Secara finansial proyek ini layak dibiayai, namun bank
masih perlu melakukan analisis kredit yang lebih komprehensif berdasarkan
prinsip kehati-hatian.
Sumber: Bank Indonesia, -----. POLA PEMBIAYAAN USAHA
KECIL (PPUK) BUDIDAYA PENDEDERAN DAN PEMBESARAN UDANG GALAH (Pola Pembiayaan
Konvensional). Direktorat Kredit, BPR dan UMKM, Jakarta.
3 comments:
kita tukaran link mas, jangan lupa ini link saya,
terima kasih, link anda sudah kupasang
http://penyuluhpi.blogspot.com/
selamat dan sukses terus
Salam sukses gan....
mau dong tukeran link untuk menunjang usaha...
Bagi yang membutuhkan komoditi Biji dan Bibit tanaman,
Kunjungi lapak kami:
www.MitraBibit.com
Post a Comment