Monday, 6 February 2012

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK) BUDIDAYA MUTIARA


  1. Proyek budidaya mutiara ini secara ekonomi layak dan menguntungkan untuk dilaksanakan.
  2. Teknologi yang digunakan untuk budidaya mutiara ini bersifat semimodern karena tidak semua tenaga kerja memiliki peralatan dan kemampuan dalam melakukan operasi pada tiram mutiara.
  3. Untuk masa yang akan datang, budidaya mutiara ini sangat prospektif, karena permintaan produk mutiara dari mancanegara, terutama Jepang bersifat tidak terbatas.
  4. Dari pihak bank, tidak terdapat skema kredit khusus untuk budidaya mutiara. Kredit yang diberikan adalah kredit umum dengan persyaratan umum. Kredit investasi memiliki suku bunga 17% efektif, periode angsuran bulanan dan tidak ada grace period (periode bebas cicilan) dan jangka pelunasan 48 bulan.
  5. Analisis keuangan budidaya mutiara menunjukkan bahwa usaha ini menguntungkan. Pada umur usaha 5 tahun dan tingkat discount rate 17%, usaha ini memiliki Net BC Ratio 1,2321; NPV Rp. 365.855.344,17 dan IRR 24,49%. Dari segi PBP, usaha ini mampu mengembalikan modal investasinya dalam waktu 3 tahun 8 bulan dan mampu mengembalikan kredit dalam waktu 2 tahun 9 bulan.
  6. Analisis sensitivitas terhadap perubahan penerimaan menunjukkan bahwa usaha ini sensitif terhadap penurunan penerimaan sampai dengan 12% dengan asumsi biaya konstan (ceteris paribus). Pada tingkat penurunan penerimaan 13%, usaha ini tidak layak.
  7. Analisis sensitivitas terhadap perubahan biaya operasional menunjukkan bahwa usaha ini sensitif terhadap kenaikan biaya operasional sampai dengan 38% dengan asumsi pendapatan konstan (ceteris paribus). Pada tingkat kenaikan biaya operasional sampai dengan 39%, usaha ini tidak layak.

Saran
  1. Usaha ini layak dibiayai oleh bank, meskipun demikian bank perlu melakukan analisis kredit yang lebih komprehensif dengan prinsip kehati-hatian.
  2. Kredit dapat diberikan dengan mempertimbangkan rentang waktu budidaya mutiara dari awal investasi hingga diperoleh hasil panen pertama umumnya pada tahun ketiga.
  3. Perlu dikembangkan penggunaan bioteknologi mutakhir agar dapat diperoleh keseragaman bentuk maupun keseragaman kualitas mutiara hasil budidaya dan mengurangi risiko kegagalan panen.


Sumber: Bank Indonesia, ------. POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK) BUDIDAYA MUTIARA. Direktorat Kredit, BPR dan UMKM Bank Indonesia,  Jakarta.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...