Wednesday, 6 September 2017

Produksi Induk Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) Kelas Induk Pokok (parent stock) (Ringkasan SNI 01-6484.3-2000)



BATASAN
Standar ini meliputi definisi, istilah dan singkatan, klasifikasi dan persyaratan yang berdasarkan kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif serta cara pengukuran dan pemeriksaan. Produksi induk ikan lele dumbo adalah suatu rangkaian kegiatan pra produksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan induk ikan lele dumbo (SNI 01-6434.1-2000). 

PERSYARATAN PRODUKSI 
Pra Produksi
1)   Lokasi kolam : a) lahan bebas banjir dan bebas pengaruh pencemaran; b) tanah dasar stabil, warna kehitaman,  memiliki tekstur 50-60% lempung, < 20% pasir dan sisanya serbuk bahan organik; c)keasaman (pH) tanah > 5; d) sumber air tidak tercemar dan tersedia sepanjang tahun.
2)   Wadah kolam : a) konstruksi : tanah atau tembok dengan pematang yang kuat; b) luas disesuaikan dengan padat tebar; c) kedalaman air : 0,75 - 1,5 m; d) wadah dapat dikeringkan
3)   Benih : benih ikan lele dumbo keturunan pertama dari induk dasar hasil pendederan IV (ukuran 8 cm – 12 cm).
4)   Bahan (pakan, pupuk, bahan kimia dan obat-obatan): a) pakan : pakan dengan kandungan protein > 30 %; b) pupuk : organik; c) bahan kimia dan obat-obatan : antibiotik dan desinfektan (bila diperlukan)
5)   Peralatan : pengukur kualitas air dan peralatan lapangan (hapa/waring, ember, cangkul, lambit, alat timbang). 


Proses Produksi
Parameter dan kisaran optimum kualitas air seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Parameter dan kisaran optimum kualitas air


Pemanenan
Proses produksi induk ikan lele dumbo seperti pada tabel dibawah ini
Tabel : Proses produksi induk ikan lele dumbo


CARA PENGUKURAN, PEMERIKSAAN DAN PENENTUAN 
1)   Suhu :  menggunakan termometer di permukaan dan dasar wadah dengan frekuensi dua kali per hari pada pagi dan sore.
2)   pH air : menggunakan pH meter atau pH indikator (kertas lakmus) sesuai dengan spesifikasi teknis alat.
3)   Debit air : mengukur volume air masuk kedalam wadah penampungan dibagi waktu yang dibutuhkan, dalam liter per detik.
4)   Ketinggian air : jarak antara dasar wadah pemeliharaan sampai ke permukaan air, menggunakan penggaris dengan satuan centimeter.
5)   Kecerahan air : jarak antara permukaan air ke piringan saat pertama kali piringan tidak terlihat (cm), menggunakan sechi disk berupa piringan berwarna putih bergaris hitam yang diberi tali/tangkai dan dimasukkan ke dalam wadah pemeliharaan. 
6)   Jumlah pakan = bobot rata-rata ikan (≥ 30 ekor ikan sampel) jumlah populasi ikan yang ditanam x % tingkat pemberian pakan yang telah ditetapkan dalam gram atau kilogram.
7)   Jumlah pupuk = dosis pupuk /m2 x luas wadah pemeliharaan, dalam gram atau kilogram.
8)   Jumlah kapur = (dosis kapur / m2) x  luas wadah pemeliharaan,  dalam gram atau kilogram.
9)   Umur : dihitung sejak telur menetas.
10) Kematangan gonad : a) ikan jantan dilakukan dengan mengurut perut ikan ke arah anus, yang telah matang kelamin akan mengeluarkan cairan kental berwarna putih; b) ikan betina dilakukan dengan meraba bagian perut dan pengamatan bagian anus, yang telah matang gonad ditunjukkan dengan bagian perut membesar lunak kalau diraba, bagian anus menonjol dan kemerahan.
11) Jumlah padat tebar benih = ( Σ benih yang ditebar/ m2 ) x luas wadah pemeliharaan.
12) Sintasan  = (Σ benih ikan yang hidup pada saat panen)/Σ benih yang ditanam, dinyatakan dalam persen.
13) Bobot badan : menimbang ikan dengan menggunakan timbangan analitis , dalam gram atau miligram.
14) Kesehatan : a) pengambilan contoh dilakukan secara acak sebanyak 1% dari populasi  (< 10 ekor) , untuk pengamatan visual maupun mikroskopik; b) pengamatan visual dilakukan untuk pemeriksaan gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi ikan; c) pengamatan mikroskopik dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit,jamur, virus dan bakteri) di laboratorium.
15) Kemurnian ikan : dilakukan dengan pengambilan contoh darah ikan untuk pengujian elektrophoresis di laboratorium yang diambil dari pembuluh darah pada pangkal ekor dengan menggunakan alat suntik.

REFERENSI
BSN, 2000. SNI   01-6484.3-2000  Produksi Induk Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) Kelas Induk Pokok (parent stock). Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...