BATASAN
Standar ini meliputi definisi, istilah, persyaratan
produksi dan cara pengukuran. Produksi benih ikan lele dumbo kelas benih sebar
ukuran larva, PI, PII, PIII dan P IV adalah suatu rangkaian kegiatan pra
produksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan benih ikan lele
dumbo kelas benih sebar (SNI 01-6484.2-2000).
PERSYARATAN
PRODUKSI
Pra Produksi
1)
Lokasi kolam :
lahan bebas banjir dan bebas dari
pengaruh pencemaran, Keasaman (pH) tanah ≥ 5, tanah dasar liat berlumpur.
2)
Sumber air :
tidak tercemar dan Tersedia sepanjang tahun.
3)
Wadah : a) wadah
pemijahan : penetasan telur dan pemeliharaan larva menggunakan bak, dengan hapa
atau tidak; b) wadah pendederan : I, II, III dan IV menggunakan kolam/tembok.
4)
Induk : induk ikan sesuai dengan SNI 01-6484.1-2000.
5)
Bahan : a) pakan
: pakan buatan dengan kandungan protein > 30 %; b) pupuk organik; c) kapur
tohor; d) bahan kimia dan obat-obatan : desinfektan dan antibiotik (bila
diperlukan)
6)
Peralatan :
kakaban, hapa, pengukur kualitas air, peralatan lapangan (timbangan,hapa/
waring, ember, lambit, sikat bak, cangkul)
Proses
Produksi
1)
Pemijahan,
penetasan telur dan pemeliharaan larva : a) kualitas air media: Suhu 25 - 30 oC, pH: 6,5 - 8,5, Debit air: 0,5
liter/detik, ketinggian air: 25 - 40 cm; b) padat tebar: untuk pemijahan 1 kg induk betina/m2 dengan perbandingan
bobot jantan: betina adalah 1 : 2 dan perbandingan jumlah jantan:betina adalah
1 : 1-3, untuk penetasan : 50 000 -100 000 butir/m2; c) waktu : Penetasan telur
33 - 36 jam, pemeliharaan larva 3 - 4
hari.
2)
Pendederan I, II,
III dan IV : a) kualitas dan kuantitas air media: Suhu 25 - 30 oC, pH: 6,5 - 8,6, laju pergantian 10-15 % per
hari, ketinggian air 50 -70 cm,
kecerahan: 25 35 cm; b) obat-obatan dan bahan kimia: antibiotika (jika
diperlukan, oksitetrasiklin dengan dosis 5 -10 mg/l), kalium permanganat 1-3
mg/l, formalin 25 ppm, garam 500 1 000 mg/l dengan cara perendaman selama 24
jam.
Pemanenan
1)
Laju
penetasan 60% - 80% dan sintasan
larva 60-80 %
2)
Ukuran panjang
total dan bobot benih yang dipanen: a) larva sesuai dengan SNI 01.6484.2-2000;
b) benih pada P I sesuai dengan SNI 01.6484.2-2000; c) benih pada P II sesuai
dengan SNI 01.6484.2-2000; d) bobot benih pada P III sesuai dengan SNI
01.6484.2-2000.
Tabel : Proses
produksi benih ikan lele dumbo pada setiap tingkatan pemeliharaan
CARA
PENGUKURAN DAN PENENTUAN
1)
Suhu :
menggunakan termometer, di permukaan air dan dasar wadah dengan frekuensi dua
kali per hari pada pagi dan sore.
2)
pH air :
menggunakan pH meter atau pH indikator (kertas lakmus) yang penggunaannya
sesuai dengan spesifikasi teknis alat masingmasing.
3)
Debit air : mengukur volume air masuk ke dalam wadah
penampungan dibagi waktu yang dibutuhkan dalam satuan liter per detik.
4)
Ketinggian air :
jarak antara dasar wadah pemeliharaan sampai ke permukaan air, menggunakan
penggaris, dalam satuan centimer.
5)
Kecerahan air :
mengukur jarak antara permukaan air ke piringan saat pertama kali piringan
tidak terlihat (cm) menggunakan sechi disk
dengan garis tengah > 25 cm .
6)
Penggunaan bahan
: a) jumlah pakan: {bobot rata-rata ikan (≥
30 ekor ikan sampel) x jumlah
populasi ikan yang ditanam x % tingkat pemberian pakan} dalam gram atau
kilogram; b) jumlah pupuk = { dosis pupuk /m2 x
luas wadah pemeliharaan} dalam gram atau kilogram; c) jumlah kapur = { dosis kapur/ m2 x luas wadah
pemeliharaan} dalam gram atau kilogram.
7)
Padat tebar
benih = (Σ benih yang ditebar/ m2) x
luas wadah pemeliharaan.
8)
Panjang total :
jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung sirip ekor menggunakan jangka
sorong atau penggaris dalam centimeter
atau millimeter.
9)
Bobot benih :
menimbang benih menggunakan timbangan analitis, dalam gram atau miligram.
REFERENSI
BSN, 2000. SNI 01-6484.4-2000
Produksi Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) Kelas
Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment