BATASAN
Standar ini menetapkan hal-hal yang meliputi definisi,
istilah dan persyaratan produksi serta cara pengukuran dan pemeriksaan untuk
ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas pembesaran di kolam.
Produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas pembesaran di
kolam adalah suatu rangkaian kegiatan pra-produksi, proses produksi dan
pemanenan untuk menghasilkan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas
pembesaran di kolam.
PERSYARATAN
PRODUKSI
Pra produksi
1)
Lokasi kolam :
lahan bebas banjir dan bebas pengaruh pencemaran serta sesuai dengan RTRW,
tanah dasar stabil, memiliki tekstur lempung (50-60%), pasir lebih kecil dari
20 % dan sisanya bahan organik, keasaman (pH) tanah 3,5 – 8,5, sumber air
tersedia sepanjang tahun, memenuhi persyaratan baku mutu budidaya dan
sanitasi.
2)
Wadah :
konstruksi kolam tanah atau tembok dengan pematang yang kuat dan mampu
menampung air, luas minimal 100 m², kedalaman air 0,75 m – 1,5 m, kondisi wadah
dapat dikeringkan.
3)
Benih : benih
ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar sesuai dengan
SNI 01-6484.4-2000.
4)
Bahan : pakan
buatan ikan lele sesuai dengan SNI 01-4087-1996, pupuk organik dan atau
anorganik, bahan kimia dan obat-obatan: desinfektan.
5)
Peralatan :
pengukur kualitas air : pH tester, termometer, DO meter, piring sechi,
peralatan perikanan : hapa/waring, ember, cangkul, serok, alat timbang.
Proses
produksi
1)
Kisaran optimum
kualitas air : seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel : Kisaran optimum kualitas air
2)
Padat tebar benih
: seperti pada tabel di bawah ini
3)
Ukuran benih :
seperti pada tabel di bawah ini
4)
Waktu
pemeliharaan : seperti pada tabel di bawah ini
5)
Penggunaan bahan
: a) pakan : dosis dan frekuensi pemberian, seperti pada tabel di bawah ini; b)
obat-obatan dan bahan kimia : kalium permanganat 1 mg/l-3 mg/l, formalin dengan
dosis 15 ml/ m3– 25 ml/m3, garam dosis 500 mg/l – 1000 mg/l dengan cara
perendaman selama 12 jam – 24 jam dan diaerasi; c) pupuk : organik dengan dosis
250 g/m² - 500 g/m², anorganik dengan dosis urea 10/m² - 20 g/m²; TSP 5/m² - 10
g/m²; d) kapur tohor : dengan dosis 50 g/m² - 100 g/m².
Pemanenan
Proses produksi ikan lele dumbo kelas pembesaran di kolam
seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel : Proses
produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas pembesaran di kolam
CARA
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
1)
Umur : dihitung
sejak telur menetas
2)
Panjang standar :
dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan pangkal ekor dengan
menggunakan penggaris atau jangka sorong dan dinyatakan dalam satuan
centimeter.
3)
Bobot tubuh :
dengan menggunakan timbangan dinyatakan dalam gram atau kilogram.
4)
Mengukur suhu :
dengan menggunakan termometer yang dinyatakan dalam satuan °C. Pengukuran suhu
air dan dasar wadah, pengukuran dilakukan dengan frekuensi dua kali yaitu pagi
dan sore.
5)
Oksigen terlarut
: dengan menggunakan DO meter, pengukuran oksigen air dilakukan dipermukaan air
dan dasar wadah, pengukuran dilakukan dengan frekuensi dua kali yaitu pagi dan
sore.
6)
pH air :
dilakukan dengan menggunakan pH tester.
7)
Kecerahan air :
dengan menggunakan piring sechi, yang dimasukan kedalam wadah, ukuran kecerahan
dengan mengukur jarak antara permukaan
air dengan batas piringan yang tampak jelas dalam satuan cm.
8)
Jumlah pakan :
dilakukan dengan menghitung bobot rata-rata ikan (minimal dari 30 ekor sample)
dikalikan dengan jumlah populasi ikan yang ditebar dikalikan dengan persentase
tingkat pemberian pakan yang telah ditetapkan dalam satuan gram atau
kilogram.
9)
Jumlah pupuk :
dosis pupuk per meter persegi dikalikan dengan luas wadah pemeliharaan yang
dinyatakan dalam satuan gram atau kilogram.
10)
Jumlah kapur :
dosis kapur per meter persegi dikalikan dengan luas wadah pemeliharaan yang
dinyatakan dalam satuan gram atau kilogram.
11)
Padat tebar benih
: perkalian antara jumlah benih yang ditebar persatuan meter persegi dikalikan
dengan luas wadah pemeliharaan atau total volume air.
12)
Memeriksa kesehatan
: a) pengambilan contoh untuk pengujian kesehatan ikan dilakukan secara acak
sebanyak 1 % dari populasi, dengan jumlah minimal 5 ekor baik untuk pengamatan
visual maupun mikroskopik; b) pengamatan visual dilakukan untuk pemeriksaan
adanya gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi ikan; c) pengamatan
mikroskopik dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, virus
dan bakteri) di laboratorium
REFERENSI
BSN, 2002. SNI 01-6484.5-2002
Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus)
Bagian 5 : Produksi Kelas Pembesaran di Kolam. Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
No comments:
Post a Comment