Tuesday, 14 April 2015

TEKNIK VALUASI EKONOMI PESISIR DAN LAUT MELALUI PENDEKATAN EKOSISTEM



KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT
Salah satu potensi penting dari pesisir dan laut adalah potensi keanekaragaman hayatinya. Keanekaragaman hayati (biodiversity) yang merupakan perpajangan diri istilah biological diversity merupakan pengistilahan dari seluruh mahluk hidup tingkat tinggi (hewan dan tumbuhan) maupun tingkat rendah (mikroorganisme) serta seluruh komponen lingkungan fisik, biologi dan ekologi.  Istilah ini juga menggambarkan kekayaan organisma hidup yang ada pada suatu kawasan tertentu.  Di dunia terdapat lebih dari 1,75 juta jenis dari organisme yang diketahui dan ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan pengkategorian penemuan jenis sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.  Sampai saat ini pun penggolongan jenis dari organisme belum sepenuhnya mengungkapkan seluruh jenis hewan, tumbuhan dan mikroorganisme yang ada di dunia. 


Gambar 1. Ikan

Nilai keanekaragaman hayati harus dikenali dan dipelajari. Daerah konservasi harus dikelola dan pola penggunaan sumber daya alam harus dipertegas. Pertama-tama kita harus mengumpulkan semua informasi. Survei-survei harus dapat menentukan distribusi habitat di dalam daerah konservasi dan menyediakan informasi inventarisasi flora dan fauna. Proses ini membutuhkan kerjasama antar pemerintah, universitas, LSM, dan masyarakat setempat. Pemantapan struktur kelembagaan penting untuk melatih taksonomis dan parataksonomis kelautan yang dibutuhkan, dan untuk membentuk dan menjaga koleksi referens. Satu kemungkinan adalah membentuk pusat daerah di mana inventarisasi dapat dikelola, parataksonomis dapat dilatih, materi untuk bioteknologi dapat dikumpulkan, dan program pendidikan masyarakat dapat dirancang dan dijalankan. Pusat ini berperan penting dalam mengembangkan dan menyediakan alternatif praktek pengrusakan sumber daya alam (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2003).

               

TEKNIK VALUASI

Teknik penilaian fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati pesisir dan laut dapat dipilih mulai dari yang berbasis pada market price, surrogate price, atau constructed market price. Penilaian berbasis pada harga pasar, misalnya terkait dengan manfaat dan fungsi langsung dari keanekaragaman hayati, seperti nilai kontrak pemanfaatan buah mangrove untuk farmasi, nilai penerimaan industri turis dari pemanfaatan amenity services dari ekosistem mangrove (Nunes et al., 2003 dalam Kusumastanto et al., 2006).

 

PERKIRAAN MANFAAT EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT

·      Nilai kegunaan dan non kegunaan hutan mangrove di Indonesia US$ 2,3 miliar (GEF/UNDP/IMO 1999).
·      Nilai ekonomi terumbu karang Indonesia diperkirakan sekitar US$ 567 juta (GEF/UNDP/IMO 1999).
·      Nilai padang lamun sebesar US$ 3.858,91/ha/tahun (Bapedal dan PKSPL-IPB 1999).
·      Nilai ekologi dan ekonomi sumberdaya rumput laut di Indonesia sekitar US$ 16 juta (GEF/UNDP/IMO 1999).
·      Nilai manfaat ekonomi potensi sumberdaya ikan laut di Indonesia sebesar US$ 15,1 miliar (Dahuri 2002).
·      Manfaat sosial ekosistem pesisir dan laut diwujudkan dalam penyediaan sumber penghidupan dan pekerjaan bagi jutaan penduduk di wilayah tersebut.
·      Ekosistem pesisir dan laut merupakan penghubung antara berbagai pulau dan gugus pulau kecil di Indonesia (fungsi sosial politik sebagai jembatan Nusantara)
·      Nilai jasa lingkungan: (a) sebagai penyerap karbon (rumput laut) diperkirakan senilai US$ 180/ha/tahun; (b) pelindung pantai dari erosi (mangrove); dll.

SUMBER:
http://student.ut.ac.id/

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...