KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT
Salah satu potensi penting dari pesisir dan laut adalah
potensi keanekaragaman hayatinya. Keanekaragaman hayati (biodiversity) yang
merupakan perpajangan diri istilah biological diversity merupakan pengistilahan
dari seluruh mahluk hidup tingkat tinggi (hewan dan tumbuhan) maupun tingkat
rendah (mikroorganisme) serta seluruh komponen lingkungan fisik, biologi dan
ekologi. Istilah ini juga menggambarkan kekayaan organisma hidup yang ada
pada suatu kawasan tertentu. Di dunia terdapat lebih dari 1,75 juta jenis
dari organisme yang diketahui dan ini terus berkembang sesuai dengan
perkembangan pengkategorian penemuan jenis sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Sampai saat ini pun penggolongan jenis dari organisme belum
sepenuhnya mengungkapkan seluruh jenis hewan, tumbuhan dan mikroorganisme yang
ada di dunia.
Gambar 1. Ikan
Nilai keanekaragaman
hayati harus dikenali dan dipelajari. Daerah konservasi harus dikelola dan pola
penggunaan sumber daya alam harus dipertegas. Pertama-tama kita harus
mengumpulkan semua informasi. Survei-survei harus dapat menentukan distribusi
habitat di dalam daerah konservasi dan menyediakan informasi inventarisasi
flora dan fauna. Proses ini membutuhkan kerjasama antar pemerintah,
universitas, LSM, dan masyarakat setempat. Pemantapan struktur kelembagaan
penting untuk melatih taksonomis dan parataksonomis kelautan yang dibutuhkan,
dan untuk membentuk dan menjaga koleksi referens. Satu kemungkinan adalah
membentuk pusat daerah di mana inventarisasi dapat dikelola, parataksonomis
dapat dilatih, materi untuk bioteknologi dapat dikumpulkan, dan program
pendidikan masyarakat dapat dirancang dan dijalankan. Pusat ini berperan
penting dalam mengembangkan dan menyediakan alternatif praktek pengrusakan
sumber daya alam (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2003).
TEKNIK VALUASI
Teknik penilaian fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati pesisir dan laut dapat dipilih mulai dari yang berbasis pada market price, surrogate price, atau constructed market price. Penilaian berbasis pada harga pasar, misalnya terkait dengan manfaat dan fungsi langsung dari keanekaragaman hayati, seperti nilai kontrak pemanfaatan buah mangrove untuk farmasi, nilai penerimaan industri turis dari pemanfaatan amenity services dari ekosistem mangrove (Nunes et al., 2003 dalam Kusumastanto et al., 2006).
PERKIRAAN MANFAAT EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT
· Nilai kegunaan dan non kegunaan hutan mangrove di Indonesia US$
2,3 miliar (GEF/UNDP/IMO 1999).
· Nilai ekonomi terumbu karang Indonesia diperkirakan sekitar US$
567 juta (GEF/UNDP/IMO 1999).
· Nilai padang lamun sebesar US$ 3.858,91/ha/tahun (Bapedal dan
PKSPL-IPB 1999).
· Nilai ekologi dan ekonomi sumberdaya rumput laut di Indonesia
sekitar US$ 16 juta (GEF/UNDP/IMO 1999).
· Nilai manfaat ekonomi potensi sumberdaya ikan laut di Indonesia
sebesar US$ 15,1 miliar (Dahuri 2002).
· Manfaat sosial ekosistem pesisir dan laut diwujudkan dalam
penyediaan sumber penghidupan dan pekerjaan bagi jutaan penduduk di wilayah
tersebut.
· Ekosistem pesisir dan laut merupakan penghubung antara berbagai
pulau dan gugus pulau kecil di Indonesia (fungsi sosial politik sebagai
jembatan Nusantara)
· Nilai jasa lingkungan: (a) sebagai penyerap karbon (rumput laut)
diperkirakan senilai US$ 180/ha/tahun; (b) pelindung pantai dari erosi
(mangrove); dll.
SUMBER:
http://student.ut.ac.id/
No comments:
Post a Comment