PENDAHULUAN
Ikan kering
merupakan produk ikan yang paling mudah pembuatannya. Jeroan dan sisik ikan
dibuang, kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering. Ikan
berukuran kecil bisa langsung dikeringkan.
Ikan kering
mempunyai aroma yang agak berbeda dengan ikan segar. Terjadinya oksidasi lemak
menyebabkan ikan kering mempunyai aroma yang khas.
BAHAN: Ikan
PERALATAN
1)
Pisau. Alat ini digunakan untuk membuang sisik dan jeroan, serta untuk
membelah ikan yang berukuran besar. Pisau yang digunakan hendaknya tajam, tipis
dan terbuat dari logam stainless steel.
2)
Sikat ikan. Alat ini digunakan untuk menyikat sisik sehingga lepas dari
kulit ikan.
3)
Talenan. Alat ini digunakan sebagai alas pada saat mengiris ikan.
4)
Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging.
Pengering dapat berupa alat penjemur sederhana atau berupa alat pengering yang
berbahan bakar (minyak, kayu bakar, atau arang) bertenaga listrik atau bertenaga
cahaya matahari.
CARA PEMBUATAN
1) Proses
Pendahuluan
a.
Proses pendahuluan dilakukan terhadap ikan berukuran sedang dan besar.
Ikan berukuran kecil atau teri (panjang kurang dari 10 cm) tidak memerlukan
proses pendahuluan. Ikan hanya perlu dicuci (jika kotor), kemudian dapat
langsung dikeringkan.
b.
Ikan berukuran sedang dan besar (panjang lebih dari 15 cm) perlu diberi proses
pendahuluan, yaitu penyiangan, pembelahan, dan filleting.
2) Penyiangan
a.
Mula-mula sisik disikat dari ekor mengarah ke kepala dengan sikat ikan tanpa
melukai dagingnya. Kemudian dicuci, dan sisik yang tertinggal dibuang
b.
Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong.
c.
Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya.
d.
Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang.
e.
Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisa-sisa darah.
f.
Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.
3) Pembelahan
Ikan yang dikeringkan sebaiknya dibelah agar permukaan menjadi luas sehinga
waktu pengeringan lebih singkat.
a.
Ikan ukuran sedang. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahan dimulai
dari kepala ke arah ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong.
b.
Ikan ukuran besar
§ Mula-mula ikan
dibelah pada baian perut. Pembelahan dimulai dari bagian bawah insang ke arah
ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terbelah.
§ Setelah itu ikan
dibalik. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahan dimulai dari kepala ke arah
ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong. Dengan demikian terdapat dua
belahan, dan permukaan ikan semakin luas, dan ikan semakin tipis. Hal ini
memungkinkan ikan lebih cepat kering.
4) Filleting
Filleting adalah penyayatan daging rusuk secara membujur sehingga menghasilkan
daging tanpa tulang. Filleting tidak selalu harus dilakukan. Proses ini
hanya dilakukan jika produk ikan yang dikehendaki berupa sayatan yang bebas
tulang.
a. Filleting ikan ukuran sedang
-
Ikan diletakkan di atas talenan. Kepala ikan menghadap ke kanan dan perut
menghadap ke arah pekerja (jika pekerja bukan kidal). Bagian bawah insang
diiris melintang sampai menyentuh tulang belakang.
-
Daging diiris dari arah sayatan tadi mengarah ke ekor. Mata pisau diusahakan
menyentuh tulang belakang, tapi tidak sampai melukainya.
-
Ikan dibalikkan, dan prosedur b di atas diulangi. Irisan yang diperoleh disebut
fillet.
-
Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang.
b. Filleting ikan ukuran besar
-
Ikan diletakkan di atas talenan. Perut menghadap ke atas, dan kepala mengarah
ke kanan. Kepala dipotong mengikuti alur tulang rahang.
-
Ikan disayat dari arah kepala menuju ekor seperti gambar dibawah ini. Mata
pisau harus menyentuh tulang belakang tanpa melukai tulang tersebut.
-
Ikan dibalik, sehingga kepala menghadap ke kiri. Kemudian dilakukan penyayatan
seperti No. b diatas. Irisan daging yang diperoleh disebut fillet.
-
Jika perlu, tulang rusuk pada fillet dapat diiris dan dibuang.
5) Pengeringan
a. Pengeringan ikan ukuran kecil
Ikan ukuran kecil dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar
air di bawah 7%. Selama penjemuran atau pengeringan, ikan perlu dibalik-balik
sehingga pengeringan lebih cepat dan merata.
b. Pengeringan ikan ukuran sedang dan
besar
-
Ikan yang telah dibelah, atau fillet dijemur di bawah sinar
matahari, atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 7%.
Khusus untuk ikan atau fillet yang cukup besar, pengeringan
dilakukan dengan berbagai cara:
-
Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergantung.
-
Bahan dijemur atau dikeringkan dalam posisi tergeletak di atas tampah atau
rak pengering.
-
Bahan dijepit dengan anyaman kawat tahan karat agar diperoleh produk
kering yang datarnya permukaanya.
-
Penyimpanannya. Ikan atau fillet yang benar-benar kering dapat dikemas
di dalam kantong plastik, kemudian si-seal dengan rapat.
-
Daging yang kurang kering (kadar air di atas 8%) tidak dapat dikemas di
dalam wadah yang tertutup rapat.
SUMBER:
http://www.ristek.go.id
Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera
Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat
No comments:
Post a Comment