PENDAHULUAN
Ikan pindang adalah ikan setengah basah yang mengandung garam pada konsentrasi
agak tinggi (10-20%) melalui proses perebusan. Tingginya kadar garam
memungkinkan ikan pindang disimpan dalam waktu yang agak lama (4-8 minggu).
Gambar 1. Ikan Pindang
Sumber: https://www.google.com/search?q=ikan+pindang+ duri+lunak&source=
Pengolahan ikan pindang mudah dilakukan. Ikan digarami, kemudian direbus
sampai matang. Setelah perebusan, ikan tetap dibiarkan di dalam wadah perebus.
Ikan pindang lunak dibuat dengan merebus ikan pada suhu dan tekanan tinggi,
yaitu 1210C selama 1,5-2,0 jam. Proses ini menyebabkan duri menjadi
lunak dan rapuh.
BAHAN
1) Ikan
2) Garam
PERALATAN
Retort. Alat ini digunakan untuk memasak ikan pada suhu dan tekanan
tinggi dengan menggunakan uap panas dari air. Untuk usaha rumahtangga, dapat digunakan
pressure cooker.
CARA PEMBUATAN
1)
Proses pendahuluan. Sisik ikan dibuang, kemudian perut dibelah, insang dan
jeroan dibuang. Setelah itu ikan dibelah dan atau mengalami filleting seperti proses pendahuluan
yang diberikan terhadap ikan yang akan dikeringkan. Proses pendahuluan dapat juga hanya berupa pembuangan sisik, jeroan dan
insang.
2)
Penggaraman. Ikan direndam di dalam larutan garam 30% (untuk membuat 1
liter larutan garam 30%: garam 300 g ditambah dengan air sambil diaduk sampai
volumenya 1 liter).
3)
Ke dalam larutan garam ditambahkan natrium cribonat dan kalium sorbat,
masing-masing 5 dan 10 g untuk setiap 1 liter larutan garam. Lama perendaman
adalah 1,5-2,0 jam. Setelah perendaman, ikan ditiriskan3) Pemasakan. Ikan
dimasak di dalam retort, atau
di dalam press cooker pada suhu
1210C selama 1,5-2,0 jam.
4)
Pengeringan. Setelah dimasak, ikan yang masih panas segera dikeringkan di
dalam alat pengering bersikulasi udara pada suhu 65-700C selama 6
jam. Setiap 1 jam, dilakukan pembalikan.
5)
Pengemasan. Ikan dikemas di dalam kantong plastik. Paling baik, jika pengemasan
dilakukan secara vakum.
SUMBER:
https://www.google.com/search?q=ikan+pindang+
duri+lunak&source=
Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat,
Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.
No comments:
Post a Comment