BAB I. PENDAHULUAN
Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan
mengglobal menuntut lahirnya para wirausaha yang bersih, tangguh dan
professional. Era lama yang hanya mengandalkan pada selles market and captive market sudah dapat membuat pengusaha
memperoleh keuntungan. Namun era bisnis saat ini yang penuh dengan persaingan
maka paradigma pemasaran produk harus berubah dari selles markett and captive market menjadi marketing needs and promotion consept.
Perubahan paradigma pemasaran
produk itulah yang menjadi salah satu pemicu untuk melahirkan para wirausaha
yang bersih, tangguh dan professional, karena hanya wirausahawan yang yang
jujur, inovatif dan kreatif serta menjalankan kegiatan bisnisnya secara
professional akan dapat tetap eksis bahkan berkembang lebih besar.
BAB II. KEWIRAUSAHAAN
A.
Pengertian
Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu
proses peningkatan kesejahteraan yang dinamis. Kesejahteraan diciptakan oleh yang menghadapi resiko
terbesar dari sisi equity (modal), waktu, dan komitmen untuk memberi nilai
untuk suatu produk atau jasa (Robert C. Ronstadt dalam Departemen Tenaga
Kerja RI. Direktorat Jenderal Binapenta,
1998).
Wirausaha adalah pelaku usaha/bisnis
yang selalu berusaha memindahkan segala sumber daya ekonomi dari wilayah yang
kurang produktif ke wilayah yang lebih prtoduktif untuk memperoleh penghasilan
yang lebih besar, dan semakin besar. (Winarso
Drajad Widodo, 2005 : 13 ) Pendapat lain dari Rambat Lupiyoadi Jero Wacik
mendifinisikan bahwa Wirausaha adalah orang yang melaksanakan proses penciptaan
kekayaan dan nilai tambah melalui peneloran dan penetasan gagasan, memadukan
sumber daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan ( 1998 : 3).
B.
Ciri-Ciri dan
Sifat-Sifat Wirausahawan
Menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) berarti memadukan
perwatakan pribadi, keuangan dan sumber-sumberdaya di dalam lingkungannya. Setiap wirausahawan memiliki perwatakan yang
unik. Wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber-sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan
mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Wirausahawan adalah ahlinya mengambil risiko
dan bagaimana menghasilkan kombinasi baru dengan cara memperkenalkan
produk-produk atau proses-proses atau mengantisipasi pasar atau mengkreasikan
tipe organisasi baru.
Berikut ini disajikan
cirri-ciri dan sifat-sifat wirausahawan :
Ciri-ciri
|
Watak
|
1. Percaya diri
|
Keyakinan, optimisme,
ketidaktergantungan
|
2. Berorientasi tugas dan
hasil
|
Kebutuhan akan prestasi,
berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai
dorongan kuat, energetic dan inisiatif
|
3. Pengambil resiko
|
Kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan
|
4. Kepemimpinan
|
Bertingkah laku sebagai
pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
|
5. Keorisinilan
|
Innovatif dan kreatif,
fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa, mengatahui banyak
|
6. Berorientasi ke masa
depan
|
Pandangan jauh ke depan
(memiliki visi yang jelas), perseptif
|
Disamping hal-hal tersebut diatas, bersadarkan
pengalaman dan pendapat para praktisi bisnis/wirausaha dapat disarikan pula
sifat-sifat terpenting wirausaha.
Sifat-sifat terpenting dari wirausahawan dikenal
dengan Ten-D :
1. Dream (mimpi) : Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai
visi tersebut.
2. Decisiveness (ketegasan) : Tidak menangguhkan waktu dan membuat
keputusan dengan cepat.
3. Dors
(pelaku) : Melaksanakan secepat mungkin.
4. Determination
(ketetapan hati) : Komitmen total, pantang menyerah.
5. Dedication
(dedication) : Berdedikasi total, tak kenal lelah.
6. Devotion
(kesetiaan) : Mencintai apa yang dikerjakan.
7. Details
(terperinci) : Menguasai rincian yang bersifat kritis.
8. Destiny
(nasib) : Bertanggung jawab atas diri
sendiri.
9. Dollars (uang) : Kaya bukan motivator utama, uang lebih
berarti sebagai ukuran kesuksesan.
10. Distribute (distribusi) :
Mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan
faktor penting bagi kesuksesan usahanya.
Sifat-sifat penting lain dari Seorang Wirausahawan :
1.
Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi
tersebut
2. Percaya diri
3. Memiliki Ketrampilan
4. Berkarya, kreatif dan innovatif
5. Mencintai apa yang dikerjakan
6. Kepemimpinan yang efektif
7. Mampu mengelola
8. Mampu berkomunikasi secara efektif
9. Mampu bersosialisasi secara luas
10. Pencari peluang/tanggap terhadap peluang
11. Berdaya tahan /ulet
12. Penuhi janji/kontrak
13. Berani mengambil resiko
14. Menyukai kualitas dan efisiensi
15. Melaksanakan secepat mungkin
16. Pencari informasi
17. Merencana dan mengendalikan secara sistematis
18. Pandai meyakinkan orang
19. Sehat iiwa dan raga
20. Bertanggungjawab atas nasib sendiri/mandiri
21. Memili komitmen untuk
menciptakan nilai tambah.
Ciri-ciri umum atau kiat
menjadi wirausahawan yang tangguh dan berhasil :
1. Tujuan yang berkelanjutan; Seorang wirausahawan
tidak hanya puas terhadap pencapaian tujuan, melainkan senantiasa membuat
tujuan baru untuk menantang diri mereka.
2. Ketekunan; ketabahan dalam mencapai suatu tujuan.
3. Pengetahuan tentang bisnis; Seorang wirausahawan
harus mengerti prinsip-prinsip dasar tentang bagaimanasuatu bisnis dapat
bertahan dan berhasil.
4. Mengatasi kegagalan; Kegagalan adalah hambatan-hambatan sementara
terhadap pencapaian tujuan.
5. Upaya diri; Percaya bahwa anda mengontrol kesuksesan atau kegagalan
sehingga upaya yang serius sangat diperlukan untuk mencapai tujuan.
6. Mengambil Resiko adalah biasa; Kemampuan untuk menilai resiko dan
menimbang bahaya; lebih menyukai resiko yang besar namun realistik untuk mencapai tujuan.
7. Memecahkan masalah; Kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif
dengan banyak akal.
8. Inisiatif; Wirausahawan adalah individu yang aktif, yang ingin melakukan
ide mereka sesegera mungkin sehingga mereka dapat segera melihat hasilnya.
9. Energi; Stamina yang tinggi diperlukan untuk memenuhi kemempuan
menjalankan bisnis.
10. Kemauan untuk berkonsultasi dengan para ahli; keinginan untuk mencari
bantuan orang lain diperlukan untuk mencapai tujuan.
11. Kesehatan fisik; Kesehatan sangat penting untuk mengimbangi tuntutan dan
tekanan yang ditimbulkan dari bisnis anda, terutama pada tahun-tahun awal.
12. Kesehatan mental dan emosi; Jam kerja yang panjang dan tekanan bisnis
menuntut kestabilan emosi anda.
13. Toleransi terhadap ketidakpastian; Ketidakpastian
harus diterima sebagai bagian penting dari bisnis.
14. Memanfaatkan masukan; Keahlian untuk mencari dan
memanfaatkan masukan atas penampilan diri dari tujuan bisnis.
15. Bersaing dengan standar buatan sendiri;
Kecenderungan untuk membuat standar penampilan yang realistik dan berupaya
memenuhi standar tersebut.
16. Mencari tanggung jawab
pribadi.
17. Percaya diri; Percaya diri yang realistik terhadap diri anda dan
kemampuan anda untuk mencapai tujuan bisnis atau tujuan pribadi.
18. Kepandaian; Mampu mengatasi banyak hal atau tugas secara efektif pada
saat bersamaan.
19. Keinginan untuk tidak tergantung; Wirausahawan yang berhasil biasanya
terlahir bukanlah seorang yang dapat bekerja sama.
20. Memanfaatkan imajinasi positif; Kemampuan berimajinasi tentang tujuan
adalah ciri khusus dari wirausahawan yang sukses.
21. Pencapaian tujuan; Perasaan adanya suatu misis, memotivasi para
wirausahawan memulai bisnis.
22. Obyektif; Kemampuan untuk berlaku objektif sangat diperlukan untuk
mencapai tujuan yang realistik.
23. Berorientasi pada tujuan; Keinginan untuk menghadapi tantangan dan
mencoba batas kemampuan.
24. Fleksibel; Mau menerima perubahan, mampu
menyesuaikan persepsi terhadap tujuan dan kegiatan berdasarkan informasi baru.
25. Keinginan untuk mencipta.
26. Keterlibatan jangka panjang; Kesepakatan terhadap
proyek jangka panjang dan tujuannya membutuhkan pengorbanan pribadi.
27. Komitmen; Dedikasi terhadap tujuan tanpa di
ganggu atau dihalangi; modifikasi terhadap tujuan dapat terjadi, tetapi tujuan
utama masih dipertahankan.
28. Inovasi; Kemampuan dan keinginan untuk menemukan
hal-hal yang baru.
29. Gambaran jangka panjang; Pemahaman akan tujuan
jangka panjang sehingga setiap langkah dalam rencana bisnis dapat dilihat dalam
konteks.
30. Pandangan positif.
31. Pengetahuan teknis dan industri; Pengertian
menyeluruh tentang industri dan produk atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis;
akses untuk menghubungi ahli dalam bidang tersebut.
32. Hubungan antar manusia; Kemampuan untuk
memperoleh dana jika diperlukan.
33. Akses pada sumber keuangan; Kemampuan untuk
memperoleh dana jika diperlukan.
34. Hasrat terhadap uang; Bagaimana menggunakan uang
dengan sebaik-baiknya dan bijaksana.
35. Kemampuan berfikir; Seorang wirausahawan harus
mempunyai sifat ingin tahu dan berusaha berfikir secara efektif.
36. Kemampuan menjual; Kemampuan untuk meyakinkan
orang lain terhadap nilai produk atau jasa yang ditawarkan.
37. Kemampuan untuk berkomunikasi: Kemampuan untuk
menggunakan kata-kata yang efektif, mudah dimengerti dan dipahami.
38. Keberanian; Kemauan untuk bertindak atas
pendirian sendiri untuk mengatasi masalah dan hambatan.
39. Umur; Tidak ada umur ideal untuk memulai bisnis,
meskipun penting untuk memiliki cukup pengalaman hidup, mawas diri, dan
kepercayaan diri.
40. Latar belakang keluarga; Wirausahawan yang sukses
sering mempunyai pasangan, orang tua, atau keluarga dekat yang menjalankan
bisnisnya dan memberikan dukungan.
41. Latar belakang suku; Suku yang suka bermigrasi
mempunyai dorongan yang lebih kuat untuk menjadi wirausaha yang berhasil.
42. Latar belakang pekerjaan; Kecenderungan kesulitan
bekerjasama dengan orang lain dalam jangka waktu tertentu karena kepribadian
yang kreatif, frustasi mendapat perintah dari pihak lain.
43. Latar belakang pendidikan; Pendidikan yang tinggi
tidak menjamin seseorang mempunyai jiwa wirausaha yang baik.
C.
Karakteristik
Wirausaha.
Ada beberapa sifat dasar dan
kemampuan yang dimiliki oleh wirausaha, diantaranya adalah :
1) Wirausaha adalah pencipta perubahan ( the change creator), di sini dituntut
tidak hanya mengelola/mengusai perubahan, tetapi juga mampu menciptakan
perubahan,
2) Wirausaha selalu melihat perbedaan baik antar
orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dibanding sebagai
kesulitan,
3) Wirausaha cenderung mudah jenuh terhadap segala
kekmampuan hidup untuk kemuadian bereksperimen dengan pembaharuan-pembaharuan,
4) Wirausaha melihat pengetahuan dan pengalaman
hanyalah alat untuk memacu kreativitas, bukan sesuatu yang harus diulangi,
5) Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya
sendiri,
6) Wirausaha berani memaksa diri untuk menjadi
pelayan bagi orang lain, (Gede Prama,SWA 09/XI/1996, dalam Jero Wacik, 1998 :
5)
Sifat terpenting dari personal ada tiga yaitu : (1) rasa
percaya diri, (2) optimis dan (3) mandiri. Kemudian dengan kekuatan personal itu
akan menampilkan tabiat yang motivatif, berpikir terbuka dan inovatif yang
terkait dengan perilaku ekonomis yang selalu mengejar nilai tambah, bekerja
keras dan inisiatif dengan semboyan “ tiada hasil tanpa kerja”
Selanjutnya dari perilaku
ekonomi itu melahirkan sifat visioner, peka terhadap keadaan lingkungan dan
inventif yang mencerminkan perilaku sosialnya. Karakter personal, ekonomis dan
social terbeut disempurnakan dengan kesiapan menghadapi resiko ketika berusaha
mengorganisasikan bisnis untuk mewujudkan peluang dan tantangan bisnis menjadi
kenyataan diperlukan kemampuan organisatoris yang meliputi : kepemimpinan (leadership),
tangggap dan terbuka terhadaparan dan kritik (teacheable) dan senang
bergaul.
Jadi karakteristik
wirausahawan merupakan suatu system manajemen usaha yang didalamnya terkandung
unsur-unsur yang meliputi :
a) Unsur pengetahuan/kognitif ; tingkat kemampuan
berpikir sesorang yang ditentukan oleh tingkat pendidikan formal maupun non
formal,
b) Unsur ketrampilan motorik ; tingkat ketrampilan
sesorang yang diperoleh melalui kegiatan pelatihan,
c) Unsur sikap mental/afektif ; perilaku seseorang
menghadapi situasi yang memmerlukan keberanian menghadapi resiko,tekun,kerja
keras, tidak mudah puas, berdedikasi, bertanggung jawab dan bersemangat tinggi,
d) Unsur kewaspadaan/alert ; kemampuan memprediksi
yang akan terjadi dari suatu peluang usaha, merebut kesempatan pertama dalam
menangkap peluang usaha dan cermat memanfaatkannya.
BAB III. IMBALAN DAN TANTANGAN BERWIRAUSAHA
A. Imbalan Wirausaha
Setiap orang selalu tertarik
untuk berwirausaha, karena berbagai imbalan yang kuat. Imabalan yang
dimaksudkan di sini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori dasar, yakni:
1) Laba
Tidaklah mengejutkan jika imbalan berupa laba merupakan motivasi yang
kuat bagi wirausaha tertentu, karena bagaimanapun investasi yang ia tanamkan
suatu bisnis harus dapat diganti dengan bentuk ekuivalen upah (waktu), tingkat
bunga/deviden (modal) sebelum laba yang sebenarnya dapat direalisasikan .
Wirausaha selalu mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan
modal yang ia investasikan, tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi
resiko dan inisiatif yang ia lakukan dalam menjalankan bisnisnya sendiri.
Walaupun begitu, bagi wirausaha lain berpendapat bahwa laba adalah
salah satu cara untuk mempertahankan nilai
dan keberlangsungan hidup perusahaan, karena tanpa laba perusahaan akan
menjadi kecil dan akhirnya mati.
2) Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan usaha dengan kemampuan dan kemauannya
sendiri merupakan imbalan lain bagi wirausaha, banyak orang yang meninggalkan
pekerjaannya diperusahaan lain karena ia ingin bekerja sendiri tanpa
dikendalikan oleh orang lain (menjadi Bos di perusahaan sendiri). Wirausaha
yang demikian ini mempunyai keinginan yang kuat untuk membuat keputusan usaha
sendiri, mengambil resiko dan memperoleh imbalan yang ada. Mereka menggunakan
kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya secara
fleksibel, memiliki kebebasan untuk berkarier
agar memperoleh hasil lebih dari usahanya.
Tentu saja, kebebasan tidak
menjamin kehidupan yang mudah, banyak wirausaha bekerja berjam-jam lamanya
tetapi mereka mendapat kepuasan dari keputusan yang mereka buat sendiri
berdasarkan factor ekonomi dan lingkungan lainnya.
3) Kepuasan Menjalani Hidup
Seseorang sering mengatakan bahwa kegiatan usaha yang paling
menyenangkan apabila berbisnis sendiri, dikelola sendiri dan diputuskan
sendiri. Kenikmatan/kepuasan yang mereka dapatkan mungkin berasal dari
kebebasan mereka dalam menjalakan bisnisnya, kepuasan menjadi bos, kepuasan
karena sering menghadiri rotary club
dan kepuasan karena dilayani seperti tokoh masyarakat.
Bahkan wirausahawan yang lebih ekstrim berpendapat bahwa : saya
tidak sepenuhnya tertarik terhadap segala sesuatu yang berbau uang. Hal itu
tidak penting bagi saya, tetapi terlibat dalam suatu yang dapat membuat saya
terlibat seutuhnya merupakan hal yang saya inginkan. Ungkapan ini menunjukkan bahwa
wirausaha merupakan kegiatan bisnis yang merupakan penyaluran dari bakat dan minat sesorang
untuk memperoleh kepuasan hidup.
B. Tantangan Wirausaha.
Meskipun imbalan dalam
kewirausahaan menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan
bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnisnya sendiri, biasanya memerlukan kerja keras, menyita banyak waktu,
dan memb0utuhkan kekuatan emosi. Bahkan seorang wirausaha sering mengalami
tekanan pribadi yang tidak menyenangkan
seperti menyita waktu yang relatif lama dan tenaga yang melelahkan, namun
menyenangkan.
Kemungkinan gagal dalam bisnis
adalah ancaman yang selalu ada bagi
wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan.
Sebagaimana yang akan kita diskusikan pada bab ini, wirausaha harus menerima
berbagai resiko yang berhubungan dengan kegagalan bisnis, meskipun tak seorang pun yang ingin
gagal, tetapi selalu ada kemungkinan tersebut bagi orang yang memulai suatu
bisnis.
Dalam memutuskan karier
menjadi seorang wirausaha, Anda seharusnya melihat aspek positif dan
negatifnya. Tantangan yang berupa kerja keras, tekanan emosional,dan risiko
meminta tingkat komitmen dan pengorbanan kita jika Anda mengharapkan untuk
mengambil imbalan.
BAB IV. KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK
Bisnis wirausaha memerlukan pengelolaan atau
manajemen yang berbeda dengan manajemen konvensional sehingga disebut dengan
manajemen kewirausahaan. Yang dimaksud dengan manajemen kewirausahaan adalah
manajemen yang sistematis, terorganisasi dan memiliki tujuan yang definitif.
(Winarso D.W, 2005 : 94) Walaupun aturanya pada dasarnya sama, tetapi setiap
jenis usaha yang dikelola dengan manajemen kewirausahaan memiliki permasalahan
yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan sifat usahanya.
Manajemen
kewirausahaan bagi perusahaan yang bergerak dibidang produk berbeda dengan
perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Demikian halnya bagi perusahaan yang
sudah ada manajemennya akan berbeda bagi perusahaan yang baru berdiri/akan
didirikan meskipun perusahaan-perusahaan ini memiliki tujuan yang sama yaitu
menghidari ancaman kemuduran usaha/ bangkrut.
Wirausahawan
dalam bisnis yang sudah ada intrapreneur
menghadapi permasalahan, keterbatasan,dan kendala yang berbeda dari
wirausahawan baru dan individual. Dalam bisnis yang sudah ada, meskipun sudah
tersedia rambu-rambu pengelolaan yang definitif, namun wirausahawan tetap harus
berinovasi agar usahanya tetap berkembang dan mengutungkan.
Adapun
langkah kebijakan yang harus dilakukan dalam bisnis yang sudah ada meliputi :
1) Membengkitkan sifat “ haus akan hal baru” pada
para manajer,
2) Sistematis untuk meninggalkan system yang sudah
usang, terlalu rutin dan kurang produktif,
3) Mencari pertanyaan yang tepat dari permasalahan
dan tantangan kemunduran, bukan jawan yang tepat,
4) Mendefinisikan bidang, sasaran, jumlah dan target
waktu untuk inovasi-inovasi yang perlu dulakukan,
5) Menghapus secara sistematis prosedur lama yang
kurang produktif dengan mengggatinya dengan rancangan wirausaha dengan inovasi
dan target waktu,
6) Memisahkan sama sekali manajerial unit wirausaha
dengan manajerial perusahaan induk.
Sedangkan yang harus dihindari
oleh wirausahawan untuk bisnis yang sudah ada adalah :
1) Mencampuradukkan antara manajemen kewirausahaan
dengan manajemen perusahaan uang sudah ada,
2) Melakukan inovasi yang menyebabkan perusahaan
keluar dari bidangnya sendiri,
3) Membeli perusahaan wirausaha milik orang lain,
kecuali sanggup membeli lengkap dengan menejemennya.
A. Wirausahawan dalam
Pelayanan Jasa Publik
Wirausaha di dalam pelayanan jasa khususnya
pelayanan kepada masyarakat adalah jauh lebih sulit dari pada wirausaha bisnis
umum, sebab di jasa wirausahawan sulit untuk berinovasi. Hal ini di dikarenakan
oleh :
1) Pelayanan jasa kepada masyarakat umumnya bekerja atas dasar anggaran yang
ditetapkan, Manajerial di bayar dari pendapatan yang diperoleh dari orang lain,
2) Pelayanan jasa tidak memiliki produk yang dapat
dihitung “ marjinalnya” di pasar, sedangkan usaha ini tetap harus mampu
memuaskan semua orang,
3) Sulit membandingkan pelayanan yang lebih baik,
dan menganggap dirinya adalah yang terbaik.
Agar dapat berinovasi untuk mewujudkan manajemen
wirausaha bagi usaha pelayanan jasa, maka langkah-langkah yang seharusnya
dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Misi usaha pelayanan jasa harus didefinisikan
secara spesifik dan tegas,
2) Tujuan-tujuan usaha jasa harus dirumuskan secara
realistic,
3) Kegagalan dalam mencapai tujuan, harus dianggap
sebagai pelajaran bahwa rumusan tujuannya yang salah,
4) Usaha jasa perlu mengembangkan secara
terus-menerus akan peluang inovatif seiring dengan tuntutan kebutuhan konsumen
konsumen.
B.
Wirausahawan Untuk Usaha Baru
Pada perusahaaan yang akan didirikan yang menjadi kendala adalah belum ada
manajemen, baru merupakan sebuah ide
atau suatu gagasan. Gagasan itu untuk melakukan usaha dengan memproduksi barang
atau jasa. Dalam bentuk gagasan “usaha baru “ itu mungkin sudah punya produk,
punya pasar, dan sudah punya permintaan akan produknya. Yang belum dipunyai
adalah “usaha” itu sendiri.
Pada usaha baru, dalam operasionalisasi
manajemennya dibutuhkan organisasi atau tim usaha, sehingga wirausahawan dalam
mengelola usaha baru ini harus mampu mengorganisir dan mengkoordinasikan semua
elemen yang ada agar memiliki persepsi dan kmitmen yang sama di dalam mencapai
tujuan usaha barunya.
Ada beberapa persyaratan penting yang harus
diperhatikan oleh seorang wirausaha untuk mengelola usaha yang akan didirikan,
yaitu :
1) Berfokus pada permintaan pasar/ konsumen,
2) Prospek keuangan dan perencanaan arus kas serta
kebutuhan modal di masa yang akan datang,
3) Adanya kepastiam mengenai peranan, bidang
pekerjaan dan hubungan kerja kewirausahaan antara pendiri usaha dengan tim
manajemen,
4) Perlunya kelompok manajemen puncak untuk
mengendalikan manajerial usahanya.
BAB V.
KEMAJUAN TEKNOLOGI SEBAGAI PELUANG
PENGEMBANGAN
WIRAUSAHA
Dalam era globalisasi,
seorang wirausaha tidak boleh gagap teknologi. Karena teknologi informasi
memberikan peluang-peluang bisnis yang lebih luas. Bentuk produk teknologi
terkait dengan periklanan, komunikasi dan infomasi. Wirausaha tidak perlu
mempelajari secara detail, tapi dapat mengaplikasikan visi-visi, gagasan untuk
mendasari pelayanan dan pengembangan produk.
Teknologi modern berarti
kompetensi yang berasal dari belahan dunia lainnya dan mampu mempengaruhi
sebagian besar aktifitas wirausaha berbasis lokal. Membangun kesuksesan
berbasis teknologi dapat pula menimbulkan masalah baru. Masalah tersebut adalah
kemampuan produsen untuk memenuhi kebutuhan yang mungkin terjadi di luar
dugaan. Tidak menutup kemungkinan banyak konsumen yang tertarik dengan barang
yang kita tawarkan. Kemungkinan tersebut dapat menjadikan sebuah peluang yang
menjanjikan jika wirausaha tersebut telah memprediksinya sebelumnya.
Pengetahuan tentang teknologi
informasi memungkinkan seorang wirausaha memahami seberapa jauh mereka bisa
mengembangkan diri dengan sumber daya yang ada, serta tingkat kebutuhan yang
diperlukan. Tidak ada alasan satupun yang membatasi seorang wirausaha
menghadapi batasan-batasan geografis yang dihadapinya. Oleh karena itu, sebelum
merambah ke dunia teknologi, seoranng wirausaha harus membenahi dirinya serta
kemampuannya di dalam menganalisa pasar sehingga mampu berkompetisi dengan
seluruh wirausaha dari seluruh penjuru dunia.
BAB IV.
KEWIRAUSAHAAN PERIKANAN
Alasan-alasan pengembangan
kewirausahaan perikanan di Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut:
- Permintaan Hasil
Perikanan baik domestik dan luar
negeri meningkat terus.
- Meningkatnya kedasaran
masyarakat untuk makan makanan sehat dan bergizi tinggi yaitu
hasil laut.
- Perikanan
terutama Budidaya dan Pengolahan Hasil
Perikanan merupakan sektor
yang sedang laju relatif cepat.
- Potensi
Perikanan Indonesia sangat besar
dgn keanekaragaman hayati
sehingga lebih banyak
tipe, komoditas dan lokasi usaha
perikanan.
- Jumlah penduduk
Indonesia yang sangat banyak (±230.
juta) merupakan pasar
potensial yang baru digali sebagian
kecil saja shg peluang pasar masih
sangat terbuka.
- Indonesia berada
dikawasan tropis dengan sinar
matahari tersedia sepanjang
tahun sehingga kegiatan produksi bisa
berlangsung sepanjang tahun.
- Bisnis
perikanan terdiri dari banyak pelaku on farm dan menghasilkan lagi ( multifier effect) pelaku off farm shg
banyak pilihan usaha dikedua
level bisnis perikanan tsb.
- Kecenderungan
politik nasional mulai
memperhatikan potensi kelautan
termasuk didalamnya perikanan.
- Kecenderungan
politik nasional yang mulai memperhatikan potensi
kelautan, termasuk didalamnya kegiatan perikanan.
- Gaya hidup dan pola makan
masyarakat dengan aktivitas tinggi
(people on the run) menghendaki makanana praktis dan siap saji
- Banyaknya penyakit yang disebabkan mengkonsumsi aging hewan
ternak seperti “Antrax”, daging
ternak ayam dan burung “ Flu
Burung” shg pilihan thd makan ikan semakin tinggi
- Meningkatnya teknologi hasil perikanan yang
telah menghasilkan aneka jenis olahan produk diversifikasi olahan hasil perikanan ( fish jelly produk) yang sangat
disukai oleh seluruh kalangan masyarakat (trend) membuka peluang
besar bagi pengembangan binsis perikanan
Artikel disusun oleh: Fahrur Razi, S.ST (Penyuluh Perikanan pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan)
1 comment:
Post a Comment