Tuesday 14 January 2014

MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN PERIKANAN

BAB I. PENDAHULUAN
Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan mengglobal menuntut lahirnya para wirausaha yang bersih, tangguh dan professional. Era lama yang hanya mengandalkan pada selles market and captive market sudah dapat membuat pengusaha memperoleh keuntungan. Namun era bisnis saat ini yang penuh dengan persaingan maka paradigma pemasaran produk harus berubah dari selles markett and captive market menjadi marketing needs and promotion consept.
Perubahan paradigma pemasaran produk itulah yang menjadi salah satu pemicu untuk melahirkan para wirausaha yang bersih, tangguh dan professional, karena hanya wirausahawan yang yang jujur, inovatif dan kreatif serta menjalankan kegiatan bisnisnya secara professional akan dapat tetap eksis bahkan berkembang lebih besar.


BAB II. KEWIRAUSAHAAN
A.   Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu proses peningkatan kesejahteraan yang dinamis. Kesejahteraan  diciptakan oleh yang menghadapi resiko terbesar dari sisi equity (modal), waktu, dan komitmen untuk memberi nilai untuk suatu produk atau jasa (Robert C. Ronstadt dalam Departemen Tenaga Kerja RI.  Direktorat Jenderal Binapenta, 1998).
Wirausaha adalah pelaku usaha/bisnis yang selalu berusaha memindahkan segala sumber daya ekonomi dari wilayah yang kurang produktif ke wilayah yang lebih prtoduktif untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar, dan semakin besar. (Winarso Drajad Widodo, 2005 : 13 ) Pendapat lain dari Rambat Lupiyoadi Jero Wacik mendifinisikan bahwa Wirausaha adalah orang yang melaksanakan proses penciptaan kekayaan dan nilai tambah melalui peneloran dan penetasan gagasan, memadukan sumber daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan ( 1998 : 3).
B.   Ciri-Ciri dan Sifat-Sifat Wirausahawan
Menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan sumber-sumberdaya di dalam lingkungannya.  Setiap wirausahawan memiliki perwatakan yang unik.   Wirausahawan  adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.   Wirausahawan adalah ahlinya mengambil risiko dan bagaimana menghasilkan kombinasi baru dengan cara memperkenalkan produk-produk atau proses-proses atau mengantisipasi pasar atau mengkreasikan tipe organisasi baru. 
Berikut ini disajikan cirri-ciri dan sifat-sifat wirausahawan :
     Ciri-ciri
Watak
1. Percaya diri
Keyakinan, optimisme, ketidaktergantungan
2. Berorientasi tugas dan hasil
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetic dan inisiatif
3. Pengambil resiko
Kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan
4. Kepemimpinan
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
5. Keorisinilan
Innovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa, mengatahui banyak
6. Berorientasi ke masa depan
Pandangan jauh ke depan (memiliki visi yang jelas), perseptif

Disamping hal-hal tersebut diatas, bersadarkan pengalaman dan pendapat para praktisi bisnis/wirausaha dapat disarikan pula sifat-sifat terpenting wirausaha.
Sifat-sifat terpenting dari wirausahawan dikenal dengan Ten-D :
1. Dream (mimpi) : Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut.
2. Decisiveness (ketegasan) : Tidak menangguhkan waktu dan membuat keputusan dengan cepat.
3.            Dors (pelaku) : Melaksanakan secepat mungkin.
4.            Determination (ketetapan hati) : Komitmen total, pantang menyerah.
5.            Dedication (dedication) : Berdedikasi total, tak kenal lelah.
6.            Devotion (kesetiaan) : Mencintai apa yang dikerjakan.
7.            Details (terperinci) : Menguasai rincian yang bersifat kritis.
8.            Destiny (nasib) :  Bertanggung jawab atas diri sendiri.
9. Dollars (uang) :  Kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti sebagai ukuran kesuksesan.
10. Distribute (distribusi) : Mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan usahanya.
Sifat-sifat penting lain dari Seorang Wirausahawan :
1.    Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut
2.    Percaya diri
3.    Memiliki Ketrampilan
4.    Berkarya, kreatif dan innovatif
5.    Mencintai apa yang dikerjakan
6.    Kepemimpinan yang efektif
7.    Mampu mengelola
8.    Mampu berkomunikasi secara efektif
9.    Mampu bersosialisasi secara luas
10. Pencari peluang/tanggap terhadap peluang
11. Berdaya tahan /ulet
12. Penuhi janji/kontrak
13. Berani mengambil resiko
14. Menyukai kualitas dan efisiensi
15. Melaksanakan secepat mungkin
16. Pencari informasi
17. Merencana dan mengendalikan secara sistematis
18. Pandai meyakinkan orang
19. Sehat iiwa dan raga
20. Bertanggungjawab atas nasib sendiri/mandiri
21. Memili komitmen untuk menciptakan nilai tambah. 
Ciri-ciri umum atau kiat menjadi wirausahawan yang tangguh dan berhasil :
1.    Tujuan yang berkelanjutan; Seorang wirausahawan tidak hanya puas terhadap pencapaian tujuan, melainkan senantiasa membuat tujuan baru untuk menantang diri mereka.
2.    Ketekunan; ketabahan dalam mencapai suatu tujuan.
3.    Pengetahuan tentang bisnis; Seorang wirausahawan harus mengerti prinsip-prinsip dasar tentang bagaimanasuatu bisnis dapat bertahan dan berhasil.
4.    Mengatasi kegagalan; Kegagalan adalah hambatan-hambatan sementara terhadap pencapaian tujuan.
5.    Upaya diri; Percaya bahwa anda mengontrol kesuksesan atau kegagalan sehingga upaya yang serius sangat diperlukan untuk mencapai tujuan.
6.    Mengambil Resiko adalah biasa; Kemampuan untuk menilai resiko dan menimbang bahaya; lebih menyukai resiko yang besar namun realistik  untuk mencapai tujuan.
7.    Memecahkan masalah; Kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif dengan banyak akal.
8.    Inisiatif; Wirausahawan adalah individu yang aktif, yang ingin melakukan ide mereka sesegera mungkin sehingga mereka dapat segera melihat hasilnya.
9.    Energi; Stamina yang tinggi diperlukan untuk memenuhi kemempuan menjalankan bisnis.
10. Kemauan untuk berkonsultasi dengan para ahli; keinginan untuk mencari bantuan orang lain diperlukan untuk mencapai tujuan.
11. Kesehatan fisik; Kesehatan sangat penting untuk mengimbangi tuntutan dan tekanan yang ditimbulkan dari bisnis anda, terutama pada tahun-tahun awal.
12. Kesehatan mental dan emosi; Jam kerja yang panjang dan tekanan bisnis menuntut kestabilan emosi anda.
13. Toleransi terhadap ketidakpastian; Ketidakpastian harus diterima sebagai bagian penting dari bisnis.
14. Memanfaatkan masukan; Keahlian untuk mencari dan memanfaatkan masukan atas penampilan diri dari tujuan bisnis.
15. Bersaing dengan standar buatan sendiri; Kecenderungan untuk membuat standar penampilan yang realistik dan berupaya memenuhi standar tersebut.
16. Mencari tanggung jawab pribadi.
17. Percaya diri; Percaya diri yang realistik terhadap diri anda dan kemampuan anda untuk mencapai tujuan bisnis atau tujuan pribadi.
18. Kepandaian; Mampu mengatasi banyak hal atau tugas secara efektif pada saat bersamaan.
19. Keinginan untuk tidak tergantung; Wirausahawan yang berhasil biasanya terlahir bukanlah seorang yang dapat bekerja sama.
20. Memanfaatkan imajinasi positif; Kemampuan berimajinasi tentang tujuan adalah ciri khusus dari wirausahawan yang sukses.
21. Pencapaian tujuan; Perasaan adanya suatu misis, memotivasi para wirausahawan memulai bisnis.
22. Obyektif; Kemampuan untuk berlaku objektif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang realistik.
23. Berorientasi pada tujuan; Keinginan untuk menghadapi tantangan dan mencoba batas kemampuan.
24. Fleksibel; Mau menerima perubahan, mampu menyesuaikan persepsi terhadap tujuan dan kegiatan berdasarkan informasi baru.
25. Keinginan untuk mencipta.
26. Keterlibatan jangka panjang; Kesepakatan terhadap proyek jangka panjang dan tujuannya membutuhkan pengorbanan pribadi.
27. Komitmen; Dedikasi terhadap tujuan tanpa di ganggu atau dihalangi; modifikasi terhadap tujuan dapat terjadi, tetapi tujuan utama masih dipertahankan.
28. Inovasi; Kemampuan dan keinginan untuk menemukan hal-hal yang baru.
29. Gambaran jangka panjang; Pemahaman akan tujuan jangka panjang sehingga setiap langkah dalam rencana bisnis dapat dilihat dalam konteks.
30. Pandangan positif.
31. Pengetahuan teknis dan industri; Pengertian menyeluruh tentang industri dan produk atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis; akses untuk menghubungi ahli dalam bidang tersebut.
32. Hubungan antar manusia; Kemampuan untuk memperoleh dana jika diperlukan.
33. Akses pada sumber keuangan; Kemampuan untuk memperoleh dana jika diperlukan.
34. Hasrat terhadap uang; Bagaimana menggunakan uang dengan sebaik-baiknya dan bijaksana.
35. Kemampuan berfikir; Seorang wirausahawan harus mempunyai sifat ingin tahu dan berusaha berfikir secara efektif.
36. Kemampuan menjual; Kemampuan untuk meyakinkan orang lain terhadap nilai produk atau jasa yang ditawarkan.
37. Kemampuan untuk berkomunikasi: Kemampuan untuk menggunakan kata-kata yang efektif, mudah dimengerti dan dipahami.
38. Keberanian; Kemauan untuk bertindak atas pendirian sendiri untuk mengatasi masalah dan hambatan.
39. Umur; Tidak ada umur ideal untuk memulai bisnis, meskipun penting untuk memiliki cukup pengalaman hidup, mawas diri, dan kepercayaan diri.
40. Latar belakang keluarga; Wirausahawan yang sukses sering mempunyai pasangan, orang tua, atau keluarga dekat yang menjalankan bisnisnya dan memberikan dukungan.
41. Latar belakang suku; Suku yang suka bermigrasi mempunyai dorongan yang lebih kuat untuk menjadi wirausaha yang berhasil.
42. Latar belakang pekerjaan; Kecenderungan kesulitan bekerjasama dengan orang lain dalam jangka waktu tertentu karena kepribadian yang kreatif, frustasi mendapat perintah dari pihak lain.
43. Latar belakang pendidikan; Pendidikan yang tinggi tidak menjamin seseorang mempunyai jiwa wirausaha yang baik.
C.   Karakteristik Wirausaha.
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang dimiliki oleh wirausaha, diantaranya adalah :
1)    Wirausaha adalah pencipta perubahan ( the change creator), di sini dituntut tidak hanya mengelola/mengusai perubahan, tetapi juga mampu menciptakan perubahan,
2)    Wirausaha selalu melihat perbedaan baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dibanding sebagai kesulitan,
3)    Wirausaha cenderung mudah jenuh terhadap segala kekmampuan hidup untuk kemuadian bereksperimen dengan pembaharuan-pembaharuan,
4)    Wirausaha melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas, bukan sesuatu yang harus diulangi,
5)    Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri,
6)    Wirausaha berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain, (Gede Prama,SWA 09/XI/1996, dalam Jero Wacik, 1998 : 5)
Sifat terpenting dari personal ada tiga yaitu : (1) rasa percaya diri, (2) optimis dan (3) mandiri. Kemudian dengan kekuatan personal itu akan menampilkan tabiat yang motivatif, berpikir terbuka dan inovatif yang terkait dengan perilaku ekonomis yang selalu mengejar nilai tambah, bekerja keras dan inisiatif dengan semboyan “ tiada hasil tanpa kerja” 
Selanjutnya dari perilaku ekonomi itu melahirkan sifat visioner, peka terhadap keadaan lingkungan dan inventif yang mencerminkan perilaku sosialnya. Karakter personal, ekonomis dan social terbeut disempurnakan dengan kesiapan menghadapi resiko ketika berusaha mengorganisasikan bisnis untuk mewujudkan peluang dan tantangan bisnis menjadi kenyataan diperlukan kemampuan organisatoris yang meliputi : kepemimpinan (leadership), tangggap dan terbuka terhadaparan dan kritik (teacheable) dan senang bergaul.
Jadi karakteristik wirausahawan merupakan suatu system manajemen usaha yang didalamnya terkandung unsur-unsur yang meliputi :
a)    Unsur pengetahuan/kognitif ; tingkat kemampuan berpikir sesorang yang ditentukan oleh tingkat pendidikan formal maupun non formal,
b)   Unsur ketrampilan motorik ; tingkat ketrampilan sesorang yang diperoleh melalui kegiatan pelatihan,
c)    Unsur sikap mental/afektif ; perilaku seseorang menghadapi situasi yang memmerlukan keberanian menghadapi resiko,tekun,kerja keras, tidak mudah puas, berdedikasi, bertanggung jawab dan bersemangat tinggi,
d)    Unsur kewaspadaan/alert ; kemampuan memprediksi yang akan terjadi dari suatu peluang usaha, merebut kesempatan pertama dalam menangkap peluang usaha dan cermat memanfaatkannya.


BAB III. IMBALAN DAN TANTANGAN BERWIRAUSAHA
A.   Imbalan Wirausaha
Setiap orang selalu tertarik untuk berwirausaha, karena berbagai imbalan yang kuat. Imabalan yang dimaksudkan di sini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori dasar, yakni: 
1)    Laba
Tidaklah mengejutkan jika  imbalan berupa laba merupakan motivasi yang kuat bagi wirausaha tertentu, karena bagaimanapun investasi yang ia tanamkan suatu bisnis harus dapat diganti dengan bentuk ekuivalen upah (waktu), tingkat bunga/deviden (modal) sebelum laba yang sebenarnya dapat direalisasikan . Wirausaha selalu mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan modal yang ia investasikan, tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang ia lakukan dalam menjalankan bisnisnya sendiri.
  Walaupun begitu, bagi wirausaha lain berpendapat bahwa laba adalah salah satu cara untuk mempertahankan nilai  dan keberlangsungan hidup perusahaan, karena tanpa laba perusahaan akan menjadi kecil dan akhirnya mati.
2)    Kebebasan
  Kebebasan untuk menjalankan usaha dengan kemampuan dan kemauannya sendiri merupakan imbalan lain bagi wirausaha, banyak orang yang meninggalkan pekerjaannya diperusahaan lain karena ia ingin bekerja sendiri tanpa dikendalikan oleh orang lain (menjadi Bos di perusahaan sendiri). Wirausaha yang demikian ini mempunyai keinginan yang kuat untuk membuat keputusan usaha sendiri, mengambil resiko dan memperoleh imbalan yang ada. Mereka menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel, memiliki kebebasan untuk berkarier  agar memperoleh hasil lebih dari usahanya.
Tentu saja, kebebasan tidak menjamin kehidupan yang mudah, banyak wirausaha bekerja berjam-jam lamanya tetapi mereka mendapat kepuasan dari keputusan yang mereka buat sendiri berdasarkan factor ekonomi dan lingkungan lainnya.
3)    Kepuasan Menjalani Hidup
  Seseorang sering mengatakan bahwa kegiatan usaha yang paling menyenangkan apabila berbisnis sendiri, dikelola sendiri dan diputuskan sendiri. Kenikmatan/kepuasan yang mereka dapatkan mungkin berasal dari kebebasan mereka dalam menjalakan bisnisnya, kepuasan menjadi bos, kepuasan karena sering menghadiri rotary club dan kepuasan karena dilayani seperti tokoh masyarakat.
  Bahkan wirausahawan yang lebih ekstrim berpendapat bahwa : saya tidak sepenuhnya tertarik terhadap segala sesuatu yang berbau uang. Hal itu tidak penting bagi saya, tetapi terlibat dalam suatu yang dapat membuat saya terlibat seutuhnya merupakan hal yang saya inginkan. Ungkapan ini menunjukkan bahwa wirausaha merupakan kegiatan bisnis yang merupakan  penyaluran dari bakat dan minat sesorang untuk memperoleh kepuasan hidup.
B.   Tantangan Wirausaha.
Meskipun imbalan dalam kewirausahaan menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnisnya sendiri, biasanya  memerlukan kerja keras, menyita banyak waktu, dan memb0utuhkan kekuatan emosi. Bahkan seorang wirausaha sering mengalami tekanan pribadi   yang tidak menyenangkan seperti menyita waktu yang relatif lama dan tenaga yang melelahkan, namun menyenangkan.
Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi  wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan.  Sebagaimana yang akan kita diskusikan pada bab ini, wirausaha harus menerima berbagai resiko yang berhubungan dengan kegagalan  bisnis, meskipun tak seorang pun yang ingin gagal, tetapi selalu ada kemungkinan tersebut bagi orang yang memulai suatu bisnis.
Dalam memutuskan karier menjadi seorang wirausaha, Anda seharusnya melihat aspek positif dan negatifnya. Tantangan yang berupa kerja keras, tekanan emosional,dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan kita jika Anda mengharapkan untuk mengambil imbalan.        
  
BAB IV. KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK
          Bisnis  wirausaha memerlukan pengelolaan atau manajemen yang berbeda dengan manajemen konvensional sehingga disebut dengan manajemen kewirausahaan. Yang dimaksud dengan manajemen kewirausahaan adalah manajemen yang sistematis, terorganisasi dan memiliki tujuan yang definitif. (Winarso D.W, 2005 : 94) Walaupun aturanya pada dasarnya sama, tetapi setiap jenis usaha yang dikelola dengan manajemen kewirausahaan memiliki permasalahan yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan sifat usahanya.
          Manajemen kewirausahaan bagi perusahaan yang bergerak dibidang produk berbeda dengan perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Demikian halnya bagi perusahaan yang sudah ada manajemennya akan berbeda bagi perusahaan yang baru berdiri/akan didirikan meskipun perusahaan-perusahaan ini memiliki tujuan yang sama yaitu menghidari ancaman kemuduran usaha/ bangkrut.
          Wirausahawan dalam bisnis yang sudah ada intrapreneur menghadapi permasalahan, keterbatasan,dan kendala yang berbeda dari wirausahawan baru dan individual. Dalam bisnis yang sudah ada, meskipun sudah tersedia rambu-rambu pengelolaan yang definitif, namun wirausahawan tetap harus berinovasi agar usahanya tetap berkembang dan mengutungkan.
          Adapun langkah kebijakan yang harus dilakukan dalam bisnis yang sudah ada meliputi :
1)    Membengkitkan sifat “ haus akan hal baru” pada para manajer,
2)    Sistematis untuk meninggalkan system yang sudah usang, terlalu rutin dan kurang produktif,
3)    Mencari pertanyaan yang tepat dari permasalahan dan tantangan kemunduran, bukan jawan yang tepat,
4)    Mendefinisikan bidang, sasaran, jumlah dan target waktu untuk inovasi-inovasi yang perlu dulakukan,
5)    Menghapus secara sistematis prosedur lama yang kurang produktif dengan mengggatinya dengan rancangan wirausaha dengan inovasi dan target waktu,
6)    Memisahkan sama sekali manajerial unit wirausaha dengan manajerial perusahaan induk.
Sedangkan yang harus dihindari oleh wirausahawan untuk bisnis yang sudah ada adalah :
1)    Mencampuradukkan antara manajemen kewirausahaan dengan manajemen perusahaan uang sudah ada,
2)    Melakukan inovasi yang menyebabkan perusahaan keluar dari bidangnya sendiri,
3)    Membeli perusahaan wirausaha milik orang lain, kecuali sanggup membeli lengkap dengan menejemennya.


A.   Wirausahawan dalam Pelayanan Jasa Publik
Wirausaha di dalam pelayanan jasa khususnya pelayanan kepada masyarakat adalah jauh lebih sulit dari pada wirausaha bisnis umum, sebab di jasa wirausahawan sulit untuk berinovasi. Hal ini di dikarenakan oleh :
1)    Pelayanan jasa kepada masyarakat   umumnya bekerja atas dasar anggaran yang ditetapkan, Manajerial di bayar dari pendapatan yang diperoleh dari orang lain,
2)    Pelayanan jasa tidak memiliki produk yang dapat dihitung “ marjinalnya” di pasar, sedangkan usaha ini tetap harus mampu memuaskan semua orang,
3)    Sulit membandingkan pelayanan yang lebih baik, dan menganggap dirinya adalah yang terbaik.
Agar dapat berinovasi untuk mewujudkan manajemen wirausaha bagi usaha pelayanan jasa, maka langkah-langkah yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut :
1)    Misi usaha pelayanan jasa harus didefinisikan secara spesifik dan tegas,
2)    Tujuan-tujuan usaha jasa harus dirumuskan secara realistic,
3)    Kegagalan dalam mencapai tujuan, harus dianggap sebagai pelajaran bahwa rumusan tujuannya yang salah,
4)    Usaha jasa perlu mengembangkan secara terus-menerus akan peluang inovatif seiring dengan tuntutan kebutuhan konsumen konsumen.
B.   Wirausahawan Untuk Usaha Baru
Pada perusahaaan yang akan didirikan  yang menjadi kendala adalah belum ada manajemen,  baru merupakan sebuah ide atau suatu gagasan. Gagasan itu untuk melakukan usaha dengan memproduksi barang atau jasa. Dalam bentuk gagasan “usaha baru “ itu mungkin sudah punya produk, punya pasar, dan sudah punya permintaan akan produknya. Yang belum dipunyai adalah “usaha” itu sendiri.
Pada usaha baru, dalam operasionalisasi manajemennya dibutuhkan organisasi atau tim usaha, sehingga wirausahawan dalam mengelola usaha baru ini harus mampu mengorganisir dan mengkoordinasikan semua elemen yang ada agar memiliki persepsi dan kmitmen yang sama di dalam mencapai tujuan usaha barunya.
Ada beberapa persyaratan penting yang harus diperhatikan oleh seorang wirausaha untuk mengelola usaha yang akan didirikan, yaitu :
1)    Berfokus pada permintaan pasar/ konsumen,
2)    Prospek keuangan dan perencanaan arus kas serta kebutuhan modal di masa yang akan datang,     
3)    Adanya kepastiam mengenai peranan, bidang pekerjaan dan hubungan kerja kewirausahaan antara pendiri usaha dengan tim manajemen,
4)    Perlunya kelompok manajemen puncak untuk mengendalikan manajerial usahanya. 

BAB V. KEMAJUAN TEKNOLOGI SEBAGAI PELUANG
PENGEMBANGAN WIRAUSAHA
          Dalam era globalisasi, seorang wirausaha tidak boleh gagap teknologi. Karena teknologi informasi memberikan peluang-peluang bisnis yang lebih luas. Bentuk produk teknologi terkait dengan periklanan, komunikasi dan infomasi. Wirausaha tidak perlu mempelajari secara detail, tapi dapat mengaplikasikan visi-visi, gagasan untuk mendasari pelayanan dan pengembangan produk.
Teknologi modern berarti kompetensi yang berasal dari belahan dunia lainnya dan mampu mempengaruhi sebagian besar aktifitas wirausaha berbasis lokal. Membangun kesuksesan berbasis teknologi dapat pula menimbulkan masalah baru. Masalah tersebut adalah kemampuan produsen untuk memenuhi kebutuhan yang mungkin terjadi di luar dugaan. Tidak menutup kemungkinan banyak konsumen yang tertarik dengan barang yang kita tawarkan. Kemungkinan tersebut dapat menjadikan sebuah peluang yang menjanjikan jika wirausaha tersebut telah memprediksinya sebelumnya.
Pengetahuan tentang teknologi informasi memungkinkan seorang wirausaha memahami seberapa jauh mereka bisa mengembangkan diri dengan sumber daya yang ada, serta tingkat kebutuhan yang diperlukan. Tidak ada alasan satupun yang membatasi seorang wirausaha menghadapi batasan-batasan geografis yang dihadapinya. Oleh karena itu, sebelum merambah ke dunia teknologi, seoranng wirausaha harus membenahi dirinya serta kemampuannya di dalam menganalisa pasar sehingga mampu berkompetisi dengan seluruh wirausaha dari seluruh penjuru dunia.


BAB IV. KEWIRAUSAHAAN PERIKANAN
Alasan-alasan pengembangan kewirausahaan perikanan di Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Permintaan Hasil Perikanan baik domestik  dan luar negeri meningkat terus.
  2. Meningkatnya kedasaran masyarakat untuk  makan   makanan sehat dan bergizi tinggi yaitu hasil laut.  
  1. Perikanan terutama Budidaya dan Pengolahan Hasil  Perikanan   merupakan sektor yang sedang laju  relatif cepat.
  2. Potensi Perikanan Indonesia sangat besar  dgn keanekaragaman hayati  sehingga lebih  banyak tipe,  komoditas dan lokasi usaha perikanan.
  3. Jumlah penduduk Indonesia  yang sangat banyak (±230. juta)  merupakan pasar potensial  yang baru digali sebagian kecil  saja shg peluang pasar masih sangat terbuka.
  4. Indonesia berada dikawasan tropis dengan  sinar matahari   tersedia sepanjang tahun   sehingga  kegiatan produksi  bisa  berlangsung sepanjang tahun.
  5. Bisnis perikanan  terdiri dari  banyak pelaku  on farm dan   menghasilkan lagi ( multifier effect)  pelaku off farm  shg  banyak pilihan usaha  dikedua level  bisnis perikanan tsb.
  6. Kecenderungan politik nasional  mulai memperhatikan  potensi kelautan termasuk didalamnya perikanan.
  7. Kecenderungan politik nasional  yang mulai  memperhatikan  potensi  kelautan, termasuk didalamnya kegiatan perikanan.
  8.  Gaya hidup dan pola makan masyarakat dengan aktivitas tinggi      (people on the run) menghendaki makanana praktis  dan siap saji
  9. Banyaknya penyakit yang disebabkan  mengkonsumsi aging   hewan  ternak seperti “Antrax”, daging  ternak ayam dan  burung “ Flu Burung” shg pilihan thd makan ikan semakin tinggi
  10. Meningkatnya teknologi hasil perikanan yang telah menghasilkan aneka jenis olahan produk diversifikasi olahan  hasil perikanan  ( fish jelly produk) yang sangat disukai oleh seluruh kalangan masyarakat (trend) membuka peluang besar bagi pengembangan binsis perikanan
Artikel disusun oleh: Fahrur Razi, S.ST (Penyuluh Perikanan pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan)

1 comment:

Unknown said...
This comment has been removed by a blog administrator.

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...