Wednesday, 6 February 2013

KEBUTUHAN ZAT GIZI PAKAN IKAN BANDENG


Sampai saat ini jenis ikan yang dipelihara dan diusahakan secara komersial dalam skala kecil maupun besar  masih sangat terbatas.  Jenis ikan yang dibudidayakan sesuai dengan lokasinya adalah sebagai berikut.
  1. Tambak (budidaya   ikan   air  payau) : udang (Penaeus sp.) dan bandeng (Chanos chanos).
  2. Kolam  air  tawar  dan  waduk  (budidaya  ikan  air  tawar) :  ikan mas (Cyprirais carpio), nila (Tilapia nilotica), gurami (Osphrommus gouramy), dan lele (Clarias batrochus).
  3. Budidaya ikan laut : kakap  putih  (Laces  calcarifer),  walaupun sampai saat ini belum terlalu memasyarakat.



Pada dasarnya kebutuhan zat gizi ikan sangat tergantung pada jenis serta tingkatan stadianya.  Ikan pada  singkatan stadia dini (berusia muda)  umumnya  memerlukan komposisi pakan  dengan kandungan protein lebih tinggi dibandingkan dengan stadia lanjut (berusia dewasa) karena pada tingkat  stadia dini zat  makanan tersebut difungsikan untuk mempertahankan hidup dan juga untuk pertumbuhannya.
Sifat fisik dan bentuk  pakan  yang  diberikan juga sangat  tergantung pada jenis ikan serta tingkatan stadia ikan yang dibudidayakan.  Jenis ikan yang hidup di dasar perairan, seperti udang dan lele, memerlukan pakan yang mudah tenggelam, sedangkan jenis ikan lainnya yang hidup di permukaan air memerlukan pakan yang dapat melayang serta tidak cepat tenggelam.  Dilihat dari bentuknya, ikan pada tingkatan stadia dini memerlukan pakan berbentuk tepung (powder) atau remah (crumble), sedangkan pada tingkatan stdia lanjut berbentuk pelet.


Bandeng (Chanos chanos)
Bandeng dipelihara di tambak dengan benih yang dikumpulkan dari alam di dekat-dekat pantai atau muara sungai.  Pakan alami bandeng adalah plankton.  Bandeng sering digolongkan ke dalam pemakan tanaman (herbivora) dan pemakan plankton.  Ketika masih berukuran larva sampai berbentuk nener, bandeng tergantung pada fitoplankton dan zooplankton.  Pada saat dipelihara di tambak, dalam stadia juvenil maupun dewasa, bandeng lebih banyak memakan alga hijau dan alga biru serta jenis-jenis tanaman air tingkat rendah lainnya. Kebutuhan zat gizi untuk banding tercantum pada table 1.

TABEL 1. KEBUTUHAN ZAT GIZI BANDENG
Zat Gizi
Stadia/Umur/Ukuran
Kebutuhan (%)
Referensi
Protein


Asam amino esensial
-   Agrinin
-   Lisin
-   Treonin
-   Histidin
-   Isoleusin
-   Leusin
-   Metionin + sistin
-   Fenilalanin + tirosin
-   Triptofan
-   Valin
Lemak
Karbohidrat
Vitamin
Mineral
Larva
Juvenil
Dewasa












Semua ukuran
Semua ukuran
-
-
40
30 – 40
44

5,2
4,0
4,5
2,0
4,0
5,1
2,5
4,2
0,6
3,6

7 – 10
25
-
-
Lim et al (1979)
Pascual (1989)
Coloso et al (1988)

Borlongan (1990 – 1993)










Pascual (1989)
Pascual (1989)
-
-
Sumber : Bautista, et al (1994)

Pemberian pakan buatan sangat tergantung pada kelimpahan pakan alami dan padat penebaran di tambak.  Pakan tambahan ini diberikan apabila pakan alami sudah tidak lagi menunjang pertumbuhan bandeng yang dipelihara.  Apabila pemberian pakan buatan dianggap perlu maka dapat dilaksanakan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari dengan jumlah berkisar 50 – 100 % dari berat total ikan yang dipelihara.  Pakan untuk stadia larva sebaiknya berupa tepung, untuk juvenil berupa remah, dan untuk dewasa berupa pelet.

Referensi:
Sahwan M. F., 1999.  PAKAN IKAN DAN UDANG (Formulasi, Pembuatan, Analisis Ekonomi). Penebar Swadaya, Jakarta.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...