Komposisi bahan dalam pakan buatan disusun
berdasarkan kebutuhan zat gizi setiap jenis ikan maupun udang. Komposisi ini
sering disebut formulasi pakan.
Formulasi yang baik berarti mengandung semua zat gizi yang diperlukan
ikan dan secara ekonomis murah serta mudah diperoleh sehingga dapat meinberikan
keuntungan.
Penyusunan formulasi
pakan terutama memperhatikan penghitungan nilai kandungan protein karena zat
gizi ini merupakan komponen utama untuk pertumbuhan mbuh ikan. Setelah diketahui kandungan protein dari
pakan yang akan dibuat maka langkah selanjutnya adalah perhitungan untuk
komponen zat-zat gizi lainnya.
Terdapat berbagai
cara atau metode untuk menyusun formulasi pakan, tetapi yang paling umum dan
mudah dilakukan adalah dengan metode empat persegi pearson's, metode persamaan
aljabar, dan metode lembaran kerja (worksheet).
Berikut ini diberikan beberapa contoh cara menghitung/menyusun formulasi
pakan dengan cara/mecode tersebut. Contoh-contoh ini dapat diperluas sendiri
tergantung keinginan atau ketersediaan bahan baku.
FORMULASI DENGAN DUA BAHAN BAKU
Contoh
Bagaimanakah cara
menyusun formulas! pakan untuk nila dengan bahan baku tepung ikan petek dan
dedak. Pakan itu diharapkan mengandung
protein 30% atau cerdapat 30 g protein pada setiap 100 g formulasi pakan.
Penyelesaian dengan metode empat persegi pearson's
1.
Lihatlah/carilah berbagai referensi
yang berkaitan dengan
kandungan protein dari bahan baku yang tersedia dan akan digunakan,
yaitu tepung ikan petek dan dedak. Dari
referensi dapat diketahui bahwa kandungan protein tepung ikan petek adalah 60%
dan dedak 9,6%.
2.
Gambarlah sebuah bujur
sangkar dan letakkan nilai kandungan protein yang diinginkan
tepat 30 % di tengah-tengah garis
diagonal bujur sangkar tersebut (lihat gambar).
3.
Pada sisi kiri bujur
sangkar cantumkan 2 jenis bahan baku
yang tersedia berikut nilai kandungan proteinnya. Pada sisi kiri atas adalah bahan baku yang
memiliki nilai kandungan protein lebih tinggi (yaitu tepung ikan), sedangkan
pada sisi kiri bawah adalah yang memiliki nilai kandungan protein lebih rendah
(yaitu dedak). Untuk lebih jelasnya
lihat gambar berikut.
(60%)
Dedak
(9,6%)
4.
Lakukan perhitungan dengan melakukan pengurangan untuk setiap kandungan
protein bahan baku antara nilai yang lebih besar dengan nilai
kandungan protein yang diinginkan (yang ada di tengah-tengah garis diagonal).
Hasilnya merupakan bagian dari masing-masing komponen bahan baku pakan tersebut
(lihat gambar).
(60 %) (30
– 9,6 = 20,4)
dedak Bagian
dedak
(9,6 %) (60
– 30 = 30,0)
5.
Lakukan penjumlahan masing-masing komponen bahan baku tersebut, yaitu
20,4 + 30,0 = 50,4.
6.
Nilai yang diperoleh adalah sebagai berikut.
1)
Jumlah bahan baku
tepung ikan petek
yang diperlukan adalah 20,4/50,4
x 100 g = 40,48 g atau 40,48%.
2)
Jumlah bahan baku dedak yang diperlukan adalah 30,0/50,4 x 100 g = 59,52
g atau 59,52%
Catatan
Untuk membuktikan
kebenaran nilai kandungan protein sebesar 30% atau 30 g protein setiap 100 g
fbrmulasi pakan dari bahan baku tepung ikan petek sebesar 40,48 g dan dedak
59,52 g adalah sebagai berikut.
a.
Jumlah protein dari tepung ikan petek adalah 40,48 g x 60% = 24,29 g
b.
Jumlah protein dari dedak adalah 59,52 g x 9,6% = 5,71 g
c.
Total jumlah protein per 100 g
formulasi pakan adalah 24,29 g + 5,71 g = 30,0 g
Penyelesaian dengan metode persamaan aljabar
1.
Lihatlah/carilah berbagai referensi
yang berkaitan dengan kandungan protein dari bahan baku
yang tersedia dan akan digunakan, yaitu tepung ikan petek dan dedak. Dari referensi dapat diketahui bahwa
kandungan protein tepung ikan petek adalah 60% dan dedak 9,6%.
2.
Jadikan variabel uncuk
masing-masing baban baku
yang akan digunakan yaitu
X = jumlah berat (gram) tepung ikan per
100 gram formulasi pakan
Y = jumlah berat (gram) dedak per 100
gram formulasi pakan
3.
Berdasarkan dua variabel tersebut
diperoleh persamaan 1
X + Y = 100 (persamaan 1)
4.
Berdasarkan nilai kandungan protein setiap bahan baku dan nilai protein
yang diinginkan diperoleh persamaan 2
0,6 X + 0,096 Y = 30
(persamaan 2)
0,6 adalah nilai
60% (60/100) dari kandungan protein
tepung ikan pecek; 0,096 adalah nilai 9,6% (9,6/100) dari kandungan protein
dedak; 30 adalah jumlah protein yang diinginkan untuk setiap 100 g formulasi
pakan.
5.
Untuk mendapatkan nilai salah satu variabel, dibuat persamaan 3 dengan dasar dari
persamaan 1
0,6 X + 0,6 Y = 60 (persamaan 3) (masing-masing dikalikan 0,6
sehingga akan ada 2 persamaan mengandung nilai variabel yang sama yaitu 0,6 X)
Lakukan pengurangan dari persamaan 3 yang baru diperoleh dengan persamaan 2
sehingga dapat diperoleh nilai Y yaitu jumlah gram dedak untuk setiap 100 g
formulasi pakan.
0,6 X +
0,096 Y = 30 (persamaan 2)
0,504 Y = 30
Y
= 30/0,504
= 59,52
6.
Masukkan nilai Y yang diperoleh dalam persamaan 1
sehingga dapat diperoleh nilai X yaitu jumlah gram tepung ikan petek
untuk setiap 100 g formulasi pakan.
X + 59,52 = 100
X = 100 - 59,52
= 40,48
Dengan demikian dapat
diketahui bahwa untuk menyusun formulasi pakan yang mengandung protein 30% atau 30 g protein untuk setiap
100 g formulasi pakan diperlukan bahan dari dedak (Y) sebanyak 59,52 g dan
tepung ikan petek (X) sebanyak 40,48 g.
Referensi:
http://bisnisukm.com/potensi-bisnis-pakan-ikan-yang-menguntungkan.html
Sahwan M. F., 1999. PAKAN IKAN DAN UDANG (Formulasi, Pembuatan,
Analisis Ekonomi). Penebar Swadaya, Jakarta.
4 comments:
Saya sedang memulai/mempersiapkan budidaya ikan nila secara intensif. Pembenihan dan pembesaran. Merek pakan apa yg bisa bapak rekomendasikan? Dan bisa saya dapatkan dimana? Saya tinggal di Bandung. Sementara ini saya belum berniat membuat pakan sendiri.
Terima kasih. Salam
Kalau bahan lebih dr dua gimana hitungnya ?.trmksh
trimakasih http://rajapompaairmodif.blogspot.co.id/2015/11/pembenihan-ikan-lele.html
Ilmu pengetahuan perikanan yang sangat bermanfaat sekali pak Fahrurozi
sangat membantu sekali informasinya
terima kasih sudah berbagi
selamat beraktifitas dan sukses selalu
Post a Comment