I.
Gambaran
Umum Kabupaten Sanggau
Kabupaten
Sanggau memiliki luas lebih kurang 12.857,70 KM2 dengan luas
perairan ± 136.364 Ha yang mencakup sungai, danau, rawa, bendungan dan genangan
air lainnya. Keberadaan potensi sumberdaya perikanan yang demikian besar
merupakan peluang bagi sumber pertumbuhan ekonomi daerah dan wahana untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mendayagunakan
potensi sumberdaya alam serta menggerakkan seluruh potensi daerah diperlukan
kesungguhan dalam pembangunan perikanan serta dukungan dari semua pihak untuk
menjadikan sektor perikanan sebagai salah satau sektor andalan daerah.
Kabupaten
Sanggau mempunyai potensi pengembangan budidaya karena memiliki Sumber Daya
Alam yang cukup besar dan tersebar hampir di seluruh kecamatan. Selain itu
pangsa pasar (market share) juga
cukup menjanjikan didukung dengan letak geografis yang strategis karena berada
di tengah-tengah Provinsi Kalimantan Barat dan berbatasan langsung dengan Negara
tetangga Serawak (Malaysia) yang dapat ditempuh dengan jalan darat melalui Pos
Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong.
Diharapkan dengan memanfaatkan potensi
yang ada secara optimal dapat meningkatkan perkembangan dan produksi perikanan
di Kabupaten Sanggau.
II.
Kondisi
Geografis
2.1 Letak kabupaten Sanggau
Kabupaten Sanggau pada awalnya
mempunyai luas wilayah 18. 302 km2 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang No. 27
Tahun 1950 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
pembentukan Daerah Tingkat II Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 1959, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 820).
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2003 tanggal 18 Desember
2003 tentang pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi
Kalimantan Barat, Kabupaten Sanggau pecah menjadi dua, yakni Kabupaten Sanggau
dan Kabupaten Sekadau, dengan luas wilayah baru 12.857,70 km2 (8,76%) dari luas
provinsi Kalimantan Barat (146.807 km2). Di banding dengan luas wilayah daerah Kabupaten/Kota
se-Kalimantan Barat, Kabupaten Sanggau memiliki luas wilayah terbesar nomor 4
setelah kabupaten Ketapang, kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintang (BPS
Kab. Sanggau, 2010).
Letak
geografis Kabupaten sanggau terletak pada koordinat 1o00” Lintang
Utara – 0o06” Lintang Selatan dan 109o08”Bujur Timur –
111o03” Bujur Barat.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten
Sanggau adalah sebagai berikut:
a.
Sebelah Utara dengan Malaysia Timur (Serawak)
b.
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ketapang
c.
Sebelah Timur dengan kabupaten Sekadau
d.
Sebelah Barat dengan Kabupaten Landak.
Ditinjau dari kondisi geografis,
Kabupaten Sanggau mempunyai posisi strategis yaitu (a) terletak di
tengah-tengah Provinsi Kalimantan Barat; (b) terletak pada jalur lalu lintas
sector timur menuju Kabupaten Sekadau, Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu; (c)
terletak pada jalur Sungai Kapuas, Sungai terpanjang di Indonesia; (d) terletak
pada jalur trans Kalimantan ( Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Timur); (e) terletak pada jalur trans borneo (Serawak dan Brunai
Darussalam); (g) memiliki PPLB Entikong sebagai pintu masuk/keluar barang dan
manusia antar Negara melalui jalur darat resmi pertama di Indonesia.
2.2 Luas Wilayah
Kabupaten Sanggau terdiri dari 15
Kecamatan dengan luas wilayah 12.857,60
Km2 atau 8,76% dari luas wilayah Kalimantan Barat. Kecamatan terluas
adalah kecamatan Jangkang (1.589.2 Km2 atau 12,36%) dan terkecil
adalah kecamatan Balai (395,6 Km2 atau 3,08%) dari wilayah
kabupaten. Perubahan batas dan wilayah Kabupaten Sanggau yang sekaran ini,
terjadi seiring dengan dikeluarkannya Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2003
tanggal 18 Desember 2003 tentang pembentukan kabupaten Melawi dan Sekadau di
Provinsi Kalimantan Barat.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut,
Kabupaten Sanggau yang sebelumnya dibagi atas 22 kecamatan, setelah pemekaran
mempunyai wilayah 15 kecamatan. Berdasarkan SK Gubernur provinsi Kalimantan
Barat Nomor 353, desa di Kabupaten Sanggau yang lama berjumlah 227 desa, tahun
1994 bertambah 1 (satu) desa di Kecamatan Kembayan dan pada akhir tahun 1997
bertambah lagi sebanyak 7 desa, yaitu masing-masing di Kecamatan Meliau 3 desa,
Kecamatan Mukok 2 desa dan apabila dalam kurun waktu 20 tahun kedepan wilayah
kabupaten Sanggau akan terjadi banyak perubahan termasuk adanya pemekaran
wilayah desa, kecamatan maupun kabupaten baru.
Table
2.2 Luas Wilayah Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten Sanggau Tahun 2010
No
|
Kecamatan
|
Luas Wilayah (Km2)
|
Jumlah Desa
|
1
|
1.382,00
|
25
|
|
2
|
Tayan Hilir
|
1.050,50
|
15
|
3
|
Meliau
|
1.495,70
|
18
|
4
|
Sekayam
|
841,01
|
10
|
5
|
Parindu
|
593,90
|
14
|
6
|
Tayan Hulu
|
719,20
|
11
|
7
|
Balai
|
395,60
|
12
|
8
|
Kembayan
|
610,80
|
11
|
9
|
Jangkang
|
1.589,20
|
11
|
10
|
Bonti
|
1.121,80
|
9
|
11
|
Toba
|
1.127,20
|
7
|
12
|
Noyan
|
487,90
|
5
|
13
|
Mukok
|
501,00
|
8
|
14
|
Beduai
|
435,00
|
5
|
15
|
Entikong
|
506,89
|
5
|
12.857,70
|
166
|
Sumber:
BPS Kabupaten Sanggau, September 2011
2.3
Topografi
Pada umumnya Kabupaten Sanggau
merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh
beberapa sungai di antaranya: Sungai Kapuas, Sungai Sekayam, Sungai Mengkiang,
dan Sungai Tayan. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Kalimantan barat
yang mengalir dari Kabupaten Kapuas Hulu melalui Kabupaten Sintang, Kabupaten
Sanggau, dan bermuara di Kabupaten Pontianak. Sedangkan sungai-sungai kecil
lainnya merupakan cabang dari Sungai Kapuas yang berhubungan satu dengan yang
lainnya.
.
2.3.1
Jenis Tanah
Tofografi berhubungan erat dengan
kondsi lahan serta relief setempat. Sepeti telah diketahui bahwa wilayah
Kabupaten Sanggau sebagian besar merupakan tanah Podsolik Merah Kuningn
(576.910 ha) sedangkan yang terkecil adalah tanah latosol (19.375 ha). Berikut
uraian jenis tanah dengan luas arealnya.
a.
Tanah Organosol bersamaan dengan Glei humus, berjumlah
71.250 ha, yaitu di Kecamatan Toba dan Tayan Hilir.
b.
Tanah Podsol terdapat di Kecamatan Toba, Meliau dan
Tayan Hilir berjumlah 46.875 ha.
c.
Tanah Podsolik merah kuning batuan endapan hamper
terdapat di seluruh kabupaten Sanggau terkecuali di Kecamatan Entikong
berjumlah 576.910 ha.
d.
Tanah Podsolikmerah kuning latosol dan litosol, berada
di Kecamatan Noyan dan Sekayam seluas 36.915 ha
e.
Tanah Padsolik merah kuning batuan beku dan
endapanhamfir seluruhnya ditemui di kecamatan, yaitu seluas 230.955 ha
2.4 Iklim dan Curah Hujan
Pada umumnya iklim di daerah Kabupaten Sanggau adalah beriklim
tropis basah (subtropis) mengingat daerah ini dilalui oleh garis khatulistiwa.
Sehubungan dengan itu, maka dikenal adanya dua musim yaitu musim penghujan dan
musim kemarau. Biasanya diantara kedua musim tersebut terdapat musim pancaroba
yaitu terjadinya perubahan cuaca, suhu udara, tingkat kelembaban udara, panjang
sinar matahari serta arus angin. Hal ini terjadi sebagai akibat dimusim panas
seringkali terjadi turun hujan, sementara pada musim hujan juga dijumpai
teriknya matahari. Kondisi iklim seperti ini memang sangat mempengaruhi kondisi
lahan pertanian termasuk pertumbuhan tanaman yang diusahakan oleh para petani.
Tingkat curah hujan di Kabupaten Sanggau bedasarkan stasiun
pengukur hujan, bahwa hari hujan di wilayah ini setiap tahun mengalami perubahan,
tahun 2010 hujan hanya 287 hari pertahun, sedangkan tahun 2007 meningkat
menjadi 312 hari hujan pertahun rata-rata 703 mm dengan suhu udara berkisar
sekitar 30 derajat celcius atau sedang. Berdasarkan kedua data tersebut
terlihat adanya perbedaan yang cukup mencolok, sejogyanya agak sulit untuk
diprediksi sebelumnya. Pada bulan-bulan Juni sampai dengan Agustus merupakan
bulan-bulan kering karena curah hujan tergolong sangat rendah. Sebaliknya, pada
bulan-bulan September sampai namun demikin perubahan cuaca yang terjadi dan
merupakan gejala alam dengan bulan-bulan Februari dapat digolongkan ke dalam
musim hujan dan pada saat inilah para petani mulai menggarap lahan pertanian
mereka, khususnya pertanian padi.
Table
2.4 Komposisi Curah Hujan Rata-Rata
Kabupaten Sanggau tahun 2010
No
|
Bulan
|
Curah Hujan (mm)
|
Hari Hujan (hari)
|
|
1
|
Januari
|
651
|
18
|
|
2
|
Februari
|
518
|
16
|
|
3
|
Maret
|
54
|
36
|
|
4
|
April
|
255
|
15
|
|
5
|
Mei
|
192
|
12
|
|
6
|
Juni
|
222
|
12
|
|
7
|
Juli
|
330
|
18
|
|
8
|
Agustus
|
126
|
12
|
|
9
|
September
|
240
|
12
|
|
10
|
Oktober
|
228
|
15
|
|
11
|
November
|
300
|
18
|
|
12
|
Desember
|
312
|
18
|
|
Sumber
: BPS Kabupaten Sanggau, Novem300ber 2011
Wilayah yang paling tinggi curah hujannya adalah Kembayan,
yaitu bulan Januari sampai mencapai 981 mm pertahun. Temperature udara
rata-rata berkisar antara 22,90C sampai dengan 31.050C,
sedangkan suhu terendah 21,020C Agustus dan 33,0C pada
bulan Juli. Kelembaban udara relative 81-90%. Selain curah hujan yang tinggi,
juga tersedia potensi sumber air permukaan yang cukup banyak dan belum
dimanfaatkan secara optimum untuk berbagai kegiatan pembangunan, khususnya
pembangunan pertanian ( perikanan), selain itu telah dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai jalur transfortasi air. Banjir yang terjadi di wilayah
pertanian pasang surut adalah salah satu konsekwensi dari curah hujan yang tinggi
di wilayah ini terutama di daerah aliran sungai (DAS).
2.5 Sosial Budaya Daerah
2.5.1 Kependudukan
Penduduk merupakan modal dasar pembangunan seperti yang
tercantum dalam propenas bahwa manusia Indonesia atau penduduk disebut
sebagai modal dasar disamping modal dasar lainya, apabila mereka dapat dibina
dan dikerahkan sacara efektif. Namun penduduk juga dapat menjadi beban
pembangunan apabila tidak diseimbangkan dengan kualitas, baik kualitas
pendidikan, kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu penduduk yang banyak
merupakan bukan jaminan bagi tercapainya keberhasilan pembangunan suatu daerah.
Berdasarkan data BPS Kabupaten
Sanggau tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Sanggau sebanyak 408.468 jiwa dan
penduduk perempuan berjumlah 196.609 jiwa yang menyebar di 15 kecamatan.
Penyebaran penduduk kabupaten
sanggau tidak merata antara kecamatan satu dengan lainnya. Dengan kepadatan
penduduk 32 jiwa per km2, kecamatan yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak adalah kecamatan Kapuas , yaitu 57
jiwa per km2. Sedangkan kecamatan yang jarang penduduknya adalah
Kecamatan Toba, yang hanya 11 jiwa per km2. Laju pertumbuhan
penduduk tahun 2010 mengalami peningkatan, menjadi 3,36 persen disbandingkan
tahun 2009. Perbandingan penduduk laki-laki terhadap perempuan (sex ratio) sebesar
108. Nilai ini bearti bahwa setiap 108 jiwa laki-laki terdapat 100 jiwa
perempuan.
Dilihat dari penyebaran penduduk di
Kabupaten Sanggau, Kecamatan Kapuas yang terletak di Ibukota Kabupaten Sanggau
menduduki urutan pertama terbanyak dengan jumlah penduduk 78.768 jiwa.
Sedangkan kecamatan Noyan adalah kecamatan yang jumlah penduduknya paling
sedikit, yaitu sekitar 9.873 jiwa. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun
2010, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sanggau pada dekade terakhir
rata-rata 1,78 persen per tahun, lebih tinggi dibandingkan decade sebelumnya
yang berkisar 1,73 persen per tahun.
Table
2.5.1 Penduduk Kabupaten Sanggau Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2010
No
|
Kecamatan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
Jumlah
KK
|
1
|
Toba
|
6
320
|
5
634
|
11
954
|
2
722
|
2
|
Meliau
|
24
255
|
21
895
|
46
150
|
11
736
|
3
|
39
662
|
39
106
|
78
768
|
18
847
|
|
4
|
Mukok
|
9
390
|
8
866
|
18
256
|
4
641
|
5
|
Jangkang
|
14
105
|
12
569
|
26
674
|
6
184
|
6
|
Bonti
|
10
561
|
9
720
|
20
281
|
4
929
|
7
|
Parindu
|
16
761
|
15
665
|
32
426
|
8
088
|
8
|
Tayan
Hilir
|
15
661
|
14
329
|
29
990
|
7
190
|
9
|
Balai
|
11
638
|
10
641
|
22
279
|
5
256
|
10
|
Tayan
Hulu
|
16
192
|
14
888
|
31
080
|
7
373
|
11
|
Kembayan
|
13
311
|
12
485
|
25
796
|
6
391
|
12
|
Beduwai
|
5
556
|
5
188
|
10
744
|
2
609
|
13
|
Noyan
|
5
234
|
4
639
|
9
873
|
2
404
|
14
|
Sekayam
|
15
534
|
14
105
|
29
639
|
7
245
|
15
|
Entikong
|
7
769
|
6
879
|
14
558
|
3
454
|
2010
|
211
859
|
196
609
|
408
468
|
99
199
|
Sumber, BPS Kabupaten Sanggau, November, 2011
Luas Wilayah Perikanan
Perairan Umum : 136.364 Ha
Panjang Sungai Kapuas : 240 Km
Kolam : 479, 65 Ha
Karamba : 42 Ha (417 Unit)
Kolam Air Deras :
15 Ha (43 unit)
Karamba Jaring Apung : 25 Ha (250 unit)
Karamba Jaring Tancap : 18 Ha (219 Unit)
Rumah Tangga Perikanan (RTP) Terdata
Penangkapan : 2.108 Orang
Kolam :
2.955 Orang
Karamba : 292 Orang
Karamba Jaring Tancap : 186 Orang
Karamba Jaring Apung : 30 Kelompok
Kolam Air Deras : 50
Orang
IV. Produksi Perikanan Tahun 2011
Perikanan Tangkap :
1.034,90 Ton
Perikanan Budidaya :
1.948,42 Ton
Target Konsumsi Nasional : 30 Kg/kapita/tahun
Target Konsumsi Propinsi : 28 kg/kapita/tahun
Konsumsi Kab. Sanggau : 16 kg/kapita/tahun
Ekspor :
369,58 Ton
Impor :
1.748,14 Ton
Produksi Menurut Jenis Ikan Tangkapan Tahun 2011
Lais :146,50 ton
Tawes : 69,30 ton
Jambal/Patin : 6,40 ton
Belida : 12,90 ton
Toman : 8,60 ton
Udang Galah : 25,60 ton
Udang Lainnya :
12,00 ton
Tapah :
11,50 ton
Baong :
135,70 ton
Gabus :
5,70 ton
Ikan Lainnya : 600,70 ton
Produksi Menurut Budidaya Tahun 2011
Kolam :
996,79 ton
Karamba :
532,48 ton
Karamba Jaring Tancap : 158,61 ton
Karamba Jaring Apung : 111,30 ton
Kolam Air Deras :
149,24 ton
Grafik Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Th. 2011
V. Peluang dan Tantangan Mikro
Pengembangan Perikanan
Peluang Makro
-
Pasar
-
Letak
Perbatasan
-
Informasi
Media
Tantangan Makro
-
Benih
Berkualitas
-
Permodalan
-
Akselerasi
Pasar
-
Transportasi
-
SDM /
Petugas
-
Harga
Pakan Tinggi
-
Calon
Induk Berkualitas Rendah
Program dan Kegiatan Kementerian Kelautan dan Perikanan
1. PROPEKAN (Program
Percepatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Untuk Ekspor).
2. PROKSIMAS (Program
Percepatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Untuk Konsumsi Ikan
Masyarakat).
3. PROLINDA (Program
Perlindungan dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan Budidaya)
REKAPITULASI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DI KABUPAATEN SANGGAU
NO
|
NAMA KELOMPOK
|
ALAMAT
|
JENIS USAHA
|
KETERANGAN
|
|
DESA
|
KECAMATAN
|
||||
1
|
Mandiri Jaya
|
Bunut
|
Kapuas
|
KAD
|
|
2
|
Tani Ikan
Lestari
|
Lape
|
Kapuas
|
KJT
|
|
3
|
Buyung
|
Ng Biang
|
Kapuas
|
KJA
|
|
4
|
Tiga Saudara
|
Bunut
|
Kapuas
|
Kolam
|
|
5
|
Simon Bersau
|
Bunut
|
Kapuas
|
Kolam
|
|
6
|
Sengkalau
Terusan
|
Bunut
|
Kapuas
|
Kolam
|
|
7
|
Pastoran
laverna
|
Bunut
|
Kapuas
|
Kolam
|
|
8
|
KUB Islamic
Center
|
Bunut
|
Kapuas
|
Kolam
|
|
9
|
Awik Jaya
|
Sei Mawang
|
Kapuas
|
Kolam
|
|
10
|
Kube Sinar
Usaha
|
Ilir Kota
|
Kapuas
|
KJA
|
|
11
|
Nusantara
catfish
|
Sungai
Sengkuang
|
Kapuas
|
KJA
|
|
12
|
Usaha Bersama
|
Ng. Biang
|
Kapuas
|
Kolam
|
|
13
|
Usaha Bersama
|
Tanjung
|
Kapuas
|
KJA
|
BS-PUKPB
|
14
|
Senara Bersama
|
Sui. Muntik
|
Kapuas
|
Kolam
|
BS-PUKPB
|
15
|
Liku Jaya
|
Liku
|
Kapuas
|
IKT
|
|
16
|
Sinar Usaha
|
Ilir
|
Kapuas
|
Kolam
|
|
17
|
Usaha Keramba
|
Sui. Rengas
|
Kapuas
|
Keramba
|
|
18
|
Ampar Jaya
|
Kedukul
|
Mukok
|
Keramba
|
|
19
|
Mina Mulia
|
Semanggis Raya
|
Mukok
|
Kolam
|
|
20
|
Usaha Mandiri
|
Marita
|
Parindu
|
Kolam
|
|
21
|
Dangau Domia
|
Sabera
|
Parindu
|
Kolam
|
|
22
|
Mas Panyi
|
Sabera
|
Parindu
|
Kolam
|
|
23
|
Tawang Hobe
|
Baharu
|
Parindu
|
Kolam
|
|
24
|
Ingin Maju
|
Engkolai
|
Jangkang
|
KJT
|
|
25
|
Sorubang
|
Ketori
|
Jangkang
|
KJT
|
|
26
|
Koyuh Bingkai
|
Ketori
|
Jangkang
|
KJA
|
|
27
|
Suwa Olai
|
Sape
|
Jangkang
|
KJA
|
|
28
|
Karya Muda
|
Empiyang
|
Jangkang
|
KJT
|
|
29
|
Pohuma Nosu
Jodi
|
Balai Sebut
|
Jangkang
|
KJT
|
|
30
|
Tolok Soemoleh
|
Balai Sebut
|
Jangkang
|
KJA
|
|
31
|
Tolok Ponyu
|
Ketori
|
Jangkang
|
KJA
|
|
32
|
Cahaya Bintng
Terang
|
Ketori
|
Jangkang
|
KJA
|
|
33
|
Citra Maju
|
Ketori
|
Jangkang
|
KJA
|
|
34
|
Tapang romowng
|
Ketori
|
Jangkang
|
KJA
|
|
35
|
Melangkah
Bersama
|
Muara Ronai
|
Jangkang
|
Kolam
|
|
36
|
Lubok Pona
|
Ketori
|
Jangkang
|
KJA
|
|
37
|
Sebongka
|
Tanggung
|
Jangkang
|
Kolam
|
|
38
|
Ikan Segar
|
Jangkang Benua
|
Jangkang
|
Kolam
|
|
39
|
Tampun Iju
|
Entikong
|
Entikong
|
Kolam
|
|
40
|
Usaha Bersama
|
Entikong
|
Entikong
|
Kolam
|
|
41
|
Delta Ikan
|
Entikong
|
Entikong
|
Kolam
|
|
42
|
Tani Ikan
|
Pala Pasang
|
Entikong
|
Kolam
|
|
43
|
Sungai Temoan
|
Entikong
|
Entikong
|
Kolam
|
|
44
|
Pengas Maju
|
Pala Pisang
|
Entikong
|
Kolam
|
|
45
|
Tanjung Kijing
|
Pala Pisang
|
Entikong
|
Kolam
|
|
46
|
Tanjung Nyamuk
|
Pala Pisang
|
Entikong
|
Kolam
|
|
47
|
Pien Jaya
|
Pala Pisang
|
Entikong
|
Kolam
|
|
48
|
Kawasan Mina
|
Entikong
|
Entikong
|
Kolam
|
|
49
|
Tebant Ewang
|
Entikong
|
Entikong
|
Kolam
|
|
50
|
IP2DE
|
Entikong
|
Entikong
|
Kolam
|
|
51
|
Budidaya Ikan
|
Entikong
|
Entikong
|
Kolam
|
|
52
|
Segalang Raya
|
Tj. Merpati
|
Kembayan
|
KJA
|
|
53
|
Ingin Maju
|
Jemongko
|
Kembayan
|
KJT
|
|
54
|
Rungkap Bongkok
|
Seringkong
|
Kembayan
|
KJT
|
BSHBI
|
55
|
Mina Usaha
|
Tj. Harapan
|
Kembayan
|
KJT
|
|
56
|
Tuah Merowi
|
Tj. Harapan
|
Kembayan
|
KJT
|
|
57
|
Kopa Raya
|
Sebuduh
|
Kembayan
|
KJT
|
|
58
|
Sonau
|
Mobui
|
Kembayan
|
KJT
|
|
59
|
Rajawali Bangun
|
Kelompu
|
Kembayan
|
KJT
|
|
60
|
Setia Karya
|
Semunte
|
Kembayan
|
KJT
|
|
61
|
Teluk Bayur
|
Tj. Merpati
|
Kembayan
|
KJA
|
|
62
|
Citra Bersatu
|
Tj. Merpati
|
Kembayan
|
KJT
|
|
63
|
Donu Sibongku
|
Sejuah
|
Kembayan
|
Kolam
|
BS-PUKPB
|
64
|
Mekar jaya
|
Tj. Bunga
|
Kembayan
|
Kolam
|
BS-PUKPB,
BSHBI
|
65
|
Mina Baru
|
Tj. Bunga
|
Kembayan
|
Kolam
|
BS-PUKPB,
BSHBI
|
66
|
Sungai Palai
|
Semayam
|
Kembayan
|
Kolam
|
BS-PUKPB,
BSHBI
|
67
|
Sungai Rira
|
Sebuduh
|
Kembayan
|
Kolam
|
BS-PUKPB
|
68
|
Bupoyo
|
Kuala Dua
|
Kembayan
|
Kolam
|
BSHBI
|
69
|
Maju Bersama
|
Tj. Bunga
|
Kembayan
|
Kolam
|
BSHBI
|
70
|
Citra Bersatu
|
Tj. Merpati
|
Kembayan
|
Kolam
|
BSHBI
|
71
|
Botoro’
|
Bonti
|
Bonti
|
Keramba
|
BS-PUKPB
|
72
|
Sekayom
|
Bonti
|
Bonti
|
Keramba
|
BS-PUKPB
|
73
|
Maju Terus
|
Bungkang
|
Sekayam
|
Kolam
|
BS-PUKPB,
BSHBI, PUMP
|
74
|
Sejahtera
Bersama
|
Bungkang
|
Sekayam
|
Kolam
|
PUMP
|
75
|
Bina Marga
|
Kenaman
|
Sekayam
|
Kolam
|
BSHBI
|
76
|
Sui Pluntan
|
Raut Muara
|
Sekayam
|
Kolam
|
BSHBI
|
77
|
Putu Mapihit
|
Pengadang
|
Sekayam
|
Kolam
|
|
78
|
Semangat Baru
|
Bungkang
|
Sekayam
|
Kolam
|
|
79
|
Sumber Jaya
|
Kenaman
|
Sekayam
|
Kolam
|
|
80
|
Arwana makmur
|
Balai Karangan
|
Sekayam
|
Kolam
|
|
81
|
Sekayu
|
Sosok
|
Tayan Hulu
|
Keramba
|
PUMP
|
82
|
Sumber
Kehidupan abadi
|
Pandan Sembuat
|
Tayan Hulu
|
Kolam
|
|
83
|
Citra Baru
|
Sosok
|
Tayan Hulu
|
Keramba
|
|
84
|
OMK
|
Menyabo
|
Tayan Hulu
|
Kolam
|
|
85
|
Tunas Harapan
|
Senyabang
|
Balai
|
KJT
|
|
86
|
Usaha Mandiri
|
Kebadu
|
Balai
|
Kolam
|
|
87
|
Muan Bading
|
Makkawin
|
Balai
|
Kolam
|
|
88
|
Milik Kita
|
Tae
|
Balai
|
Kolam
|
|
89
|
Mitra
Mucut-mucut
|
Tae
|
Balai
|
Kolam
|
|
90
|
Bersatu untuk
Maju
|
Bulu bala
|
Balai
|
Kolam
|
|
91
|
KUPP
|
Hilir
|
Balai
|
Keramba
|
|
92
|
Mina karya
|
Thang Raya
|
Beduai
|
Kolam
|
|
93
|
Zamoref
|
Bereng Berkawat
|
Beduai
|
Kolam
Terpal
|
PUMP
|
94
|
Bukit Belungai
|
Lumut
|
Toba
|
Kolam
|
|
95
|
Jelawat
|
Pedalaman
|
Tayan Hilir
|
Keramba
|
BS-PUKPB
|
96
|
Ulang Uli
|
Pedalaman
|
Tayan Hilir
|
Keramba
|
BS-PUKPB
|
97
|
Toman
|
Pedalaman
|
Tayan Hilir
|
Keramba
|
BS-PUKPB
|
98
|
Matahari
|
Sebemban
|
Tayan Hilir
|
Kolam
|
BS-PUKPB
|
99
|
Danau Lait
|
Subah
|
Tayan Hilir
|
Keramba
|
|
100
|
Harapan Desa
|
Meranaggau
|
Meliau
|
Kolam
|
|
101
|
Maju Bersama
|
Meliau
|
Meliau
|
Kolam
|
|
102
|
Karya Abadi
|
Mayam
|
Meliau
|
Kolam
|
|
103
|
Perintis
|
Meliau Hilir
|
Meliau
|
Keramba
|
|
104
|
Insan Sejati
|
Meliau Hulu
|
Meliau
|
Kolam
|
|
105
|
Mayam Bersama
|
Mayam
|
Meliau
|
Keramba
|
|
106
|
Sinar Tani
|
Meliau
|
Meliau
|
Kolam
|
Data proposal pokdakan tahun 2011
Keterangan : BS-PUKPB T.A 2008
APBN, BSHBI T.A 2009 APBN, PUMP-PB T.A 2011 APBN
UNIT PEMBENIHAN RAKYAT (UPR)
Unit Pembenihan Rakyat (UPR)
yaitu suatu unit pembenihan ikan yang dilakukan oleh masyarakat dibawah
pembinaan Dinas Pertanian Bidang Perikanan dalam hal ini Balai Benih Ikan (BBI)
Sejuah .
Dengan dibentuknya UPR ini diharapkan bisa menjadi
mitra Balai Benih Ikan dalam pengembangan pembenihan dan penyediaan benih
sehingga memberi dampak positif bagi perkembangan pmbudidaya ikan.
Nama-nama Unit Pembenihan Rakyat (UPR)
No
|
Nama
|
Lokasi
|
Jenis Ikan
|
Tahun
Berdiri
|
Luas
Lahan (Ha)
|
1
|
Martok
|
Beduwai
|
Lele,bawal
Mas, Nila
|
1997
|
1
|
2
|
Mardiah
|
Balai Karangan
|
Nila, Mas
Patin, Lele
|
1999
|
1,5
|
3
|
Ignasius Warni
|
Tayan Hulu
|
Mas, Nila
|
2005
|
2,5
|
4
|
Y. Polan
|
Jangkang
|
Mas, Nila
|
2005
|
1
|
5
|
Soim Parman
|
Mukok
|
Nila, Lele
Bawal, Gurami
|
2005
|
1
|
6
|
Katon
|
Balai Bt.Tarang
|
Nila
|
2007
|
1
|
7
|
Kurniawan
|
Kapuas
|
Mas, Nila, Lele
|
2008
|
0.75
|
PROFIL UPT
1. PROFIL BALAI BENIH IKAN (BBI) SEJUAH
1) Nama Unit Pelayanan :
Balai Benih Ikan (BBI)
2) Jenis Ikan yang di Kembangkan :
Mas
Nila Merah / Gift
Lele
Bawal
Untuk kedepannya
akan dikembangkan jenis ikan lainnya seperti Gurami, Patin dan Jelawat.
1. Aksebilitas Lokasi
Alamat : Jalan
Kembayan –Jangkang-Noyan.
Desa /
Kecamatan : Sejuah / Kembayan
Kabupaten : Sanggau
Provinsi : Kalimantan Barat
4) Kondisi BBI :
- Luas Areal Keseluruhan : 4 Ha
- Areal
Utama : 3 Ha
- Areal Cadangan : 1 Ha
- Prasarana : Jalan
Beraspal
-
Fasilitas : Listrik ( PLN ), Komunikasi ( Indosat,
Telkomsel )
5)
Sarana yang telah ada :
- Kolam Induk
-
Kolam Pendederan
- Hatchery
- Perumahan ( 3 unit)
- Kantor
- Laboratorium
- Gudang
- Ruang Pertemuan
6)
Tujuan Pembangunan BBI :
a. Penyediaan induk ikan bagi petani unit
pembenihan rakyat (UPR).
b. Menyediakan benih ikan yang bermutu bagi
masyarakat / pembudidaya.
c. Sarana transfer teknologi bagi masyarakat
pembudidaya maupun dari lembaga pendidikan / akademik.
d.
Tempat penelitian / magang dan pengembangan pembenihan
ikan.
e. Menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
f. Memberikan konstribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
7)
Output Balai Benih Ikan ( BBI ).
a) Meningkatnya produksi ikan.
b) Terlaksananya pembinaan kepada masyarakat pembudidaya dalam hal
penyediaan benih dan induk ikan sebagai pelaku utama kegiatan budidaya.
c) Terpenuhi benih dan induk ikan dengan
demikian konsumsi ikan
bagi masyarakat khususnya di Kabupaten
Sanggau dapat
meningkat
8)
Kesiapan Kegiatan BBI :
a. Lahan :
Ada ( 4 Ha )
b. Kerangka
Acuan : Ada
(Juknis/Juklak dari DKP Direktorat Perbenihan)
c. Site Plan :
Ada
d. Amdal :
Ada ( Sederhana : Water Quality )
e. Detail Design : Ada ( Sederhana )
f. Jumlah Kolam :
36 petak
9) Petugas Pelayanan
Kepala Balai Benih Ikan:
Sholihin KS, S.ST
Staff Balai Benih Ikan :
- Muherman
- Kukah
10) Permasalahan dan Penyelesaian
Permasalahan
a. Masalah
Permasalahan yang
dihadapi dalam pengelolaan kegiatan Balai Benih Ikan (BBI) Sejuah :
1.
Kurangnya tenaga / SDM yang terampil dalam pengelolaan Balai Benih Ikan.
Petugas BBI hanya ada 3 (tiga) orang, sedangkan tenaga yang diperlukan agar pengelolaan bisa maksimal
sebanyak 6 (enam) orang.
2.
Hilangnya benih maupun induk ikan pada saat terjadi bencana alam banjir, hal
ini disebabkan oleh kondisi lahan BBI yang mudah terkena banjir pada saat musim
penghujan.
b. Pemecahan Masalah
1.
Diupayakan Adanya pelatihan / magang secara periodik bagi petugas Balai Benih
Ikan mengenai pembenihan dan budidaya ikan. Diharapkan untuk kedepannya ada
penambahan tenaga untuk Balai Benih Ikan Sejuah.
2.
Diupayakan Adanya rehab kolam dan pembuatan saluran drainase agar bila terjadi bencana banjir tidak menggenangi kolam
/ lahan.
2. PROFIL PASAR BENIH IKAN TANJUNG KAPUAS
Ø Nama Unit Pelayanan :
Pasar Benih Ikan (PBI)
1) Jenis Ikan yang di sediakan :
Ikan Mas
Ikan Nila
Ikan Lele
Ikan Gurami
Untuk
kedepannya akan dikembangkan jenis-jenis ikan lainnya seperti ikan Betutu, ikan
jelawat, ikan bawal dan juga pengembangan budidaya udang galah.
2) Aksebilitas Lokasi :
Alamat : Jalan Sanggau – Sekadau
Jl. RE. Marta Dinata, Gg. Yahya,
Kelurahan Tanjung Kapuas
Kecamatan :
Kapuas
Kabupaten : Sanggau
Provinsi : Kalimantan Barat
3) Kondisi PBI
:
- Luas
Areal Keseluruhan : 0,66 Ha
-
Prasarana : Jalan Beraspal
-
Listrik ( PLN ), Komunikasi ( Telkomsel, Indosat )
- Jumlah Kolam : 9 (Sembilan)
unit
- Rumah
Jaga :
3 (Tiga) unit
4) Koordinator
Pasar Benih Ikan Tanjung Kapuas :
Samsul Bahri
5) Tujuan Pembangunan PBI :
· Merupakan tempat penampungan ikan baik
ikan konsumsi maupun ikan hias.
· Menampung benih ikan untuk dipasarkan
kepada masyarakat.
· Tempat magang / orientasi pembudidaya ikan
/ nelayan maupun lembaga pendidikan akademik.
· Mempermudah pendistribusian ikan konsumsi
/ benih kepada masyarakat / petani ikan, karena sulitnya transportasi bila
harus mengambil langsung dari Balai Benih Ikan.
· Menciptakan Lapangan kerja dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
· Tempat penelitian dan pengembangan ikan
perairan umum jika diperlukan.
· Mempersiapkan sarana dan prasarana bagi
petani ikan / nelayan dan pihak swasta yang akan memanfaatkan fasilitas Pasar
Benih Ikan untuk menampung ikan konsumsi dan ikan hias.
· Memberikan konstribusi pendapatan asli
daerah dari hasil sewa / retribusi ikan / benih
3. Pasar Benih Ikan (PBI) Tayan Hilir
Pasar
benih Ikan (PBI) merupakan unit pelayan Perikanan (UPP) yang berfungsi sebagai
unit yang memberikan pelayanan antara lain :
·
Tempat
pemasaran /pendistribusian benih maupun ikan konsumsi baik dalam keadaan hidup,
segar maupun olahan.
·
Penampungan sementara pada saat pendistribusian
kedaerah yang jauh.
·
Tempat pemasaran / contact person bagi petani
ikan dan pelaku kegiatan perikanan.
·
Penghubung
pembuatan Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan perizinan perikanan lainnya.
1.Lokasi Pasar Benih Ikan (
PBI )
Alamat : Jl. Raya Tayan – Meliau
Desa : Pedalaman
Kecamatan : Tayan Hilir
Kabupaten : Sanggau
Propinsi : Kalimantan Barat
- Nama
unit pelayanan : - Pasar Benih Ikan (PBI)
Jenis
ikan perairan umum yang dipasarkan / di
tampung :
-
Ikan
hasil tangkapan dari nelayan di sungai kapuas.
-
Benih
ikan dari Balai Benih Lokal atau perairan Umum.
3.
Aksesbilitas Lokasi :
Berada di tepi sungai kapuas.
Alamat : Jalan Meliau –
Tayan
Desa /
Kecamatan : Pedalaman Tayan Hilir.
Kabupaten : Sanggau
Propinsi :
Kalimantan Barat
Jarak
dari
- Kabupaten Sanggau : ± 100 Km
- Kecamatan : ± 1 Km
- Propinsi / Pontianak : ± 100
Km
- Border Post / Negara Malaysia : ±
135 Km
- Melalui Jalan Trans Kalimantan.
4. Kondisi
PBI : - Luas Daerah :
0,5 Ha
- Konservasi Perikanan : Danau Bekat, Danau Selatai
-
Prasarana : Jalan Beraspal, fasilitas Negara,
Listrik Telekomunikasi (Indosat dan Telkomsel)
5. Tujuan Pembangunan PBI :
· Merupakan tempat penampungan ikan hidup
hasil tangkapan dari sungai baik ikan konsumsi maupun ikan hias.
· Menampung benih ikan untuk dipasarkan
kepada masyarakat.
· Tempat magang / orientasi pembudidaya ikan
/ nelayan maupun lembaga pendidikan akademik
· Memberikan konstribusi pendapatan asli
daerah dari hasil sewa / retribusi ikan / benih.
· Mempersiapkan sarana dan prasarana bagi
petani ikan / nelayan dan pihak swasta yang akan memanfaatkan fasilitas Pasar
Benih Ikan untuk menampung ikan konsumsi dan ikan hias.
· petani ikan, karena sulitnya transportasi
bila harus mengambil langsung dari Balai Benih Ikan.
· Menciptakan Lapangan kerja dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
· Tempat penelitian dan pengembangan ikan
perairan umum jika diperlukan.
6. Kesiapan
Proyek :
Lahan :
Ada (0,5 Ha)
Kerangka Acuan Kerja :
Ada (Juknis / Juklak dari DKP)
Site Plan : Ada
Amdal :
Ada (Sederhana Water Quality)
Detail Design : Ada
Sosialisasi PBI / Dukungan Masyarakat :
Sudah disosialisasikan dan didukung oleh masyarakat.
Petugas
Pelayanan :
1.
Makmur
4.
Pasar Benih Ikan (PBI) Beduwai
Nama Unit Pelayanan : Pasar Benih Ikan
(PBI)Jenis Ikan yang di sediakan :
a. Mas
b. Nila
Merah / Gift
c. Bawal
(Paku)
Aksebilitas
Lokasi
Alamat : Jalan Kembayan – Entikong
Desa
/ Kecamatan : Kasromego / Beduai
Kabupaten
: Sanggau
Propinsi : Kalimantan
Barat
Kondisi PBI :
- Luas Areal Keseluruhan : 0,16 Ha
- Areal
Utama : -
- Areal
Cadangan : -
- Prasarana :Jalan Beraspal
-
Fasilitas
:
Listrik ( PLN ), Komunikasi
(Indosat, Telkomsel)
NO
|
Jenis Bangunan
|
UKURAN
|
LUAS M2
|
JUMLAH
|
KONDISI
|
1.
2.
|
Kamar Jaga
Hatchery
|
8 x 7 m
15 x 10 m
|
54
150
|
1 Unit
1 Unit
|
Baik
Baik
|
5. Pembangunan Unit Pelayanan
Perikanan ( Check Point ) Entikong.
1.
Nama Kegiatan : UPP Border Post Entikong
2. Jenis Pelayanan yang dilakukan :
-
Pemberian Surat Keterangan Pengangkutan ( SKP )
- Melakukan pengecekan terhadap mutu produk
dan jumlah ikan
yang akan dieksport / import.
3.
Lokasi Kegiatan
v Alamat : PPLB Entikong
v Kelurahan / Kecamatan : Entikong
v Kabupaten : Sanggau
v Provinsi : Kalimantan Barat.
4. Aksebilitas lokasi :
Sangat baik karena berada langsung di perbatasan antara Malaysia dan
Indonesia.
Sarana yang ada : Pos pemeriksaan dengan sarana penunjang
kegiatan yang sangat sederhana.
Operasional : Operasional, namun belum menggunakan program
manajemen pengendalian mutu terpadu (PMMT) sesuai standart Departemen Kelautan
dan Perikanan (DKP).
5. Latar Belakang Pembangunan
UPP Border Post Entikong.
v Arus
pendistribusian hasil produk perikanan baik eksport maupun import cukup besar ,
yang berasal dari daerah pantai, penangkapan diperairan umum, ikan dari perhuluan maupun hasil budidaya.
v Mengacu pada Rencana Umum Tata Ruang
(RUTR) Kabupaten Sanggau untuk pengembangan kawasan perbatasan.
v Menyediakan sarana dan prasarana
pendistribusian / pemasaran ikan yang refresentatif sesuai konsep “ Hazard
Analysis and Critycal Control Point (
HACCP ) atau Program Pengendalian Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) sehingga produk
perikanan yang dipasarkan kekonsumen masih segar dan layak konsumsi.
v Mengoptimalkan pengembangan perikanan
diKabupaten Sanggau.
6. Tujuan
Pembangunan UPP Border Post Entikong.
Ø
Merupakan
sarana penyimpanan, pengolahan, pendistribusian dan pemasaran produk perikanan.
Ø
Merupakan
bentuk pembinaan dan pelayanan kepada pelaku pasar, pengusaha, pembudidaya dan
masyarakat sesuai konsep Pengendalian Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) terhadap
mutu produk ikan secara modern sesuai perkembangan zaman.
Ø
Meningkatkan
kewirausahaan ( Enter preneurship ) pada kelembagaan formal maupun non formal,
pembudidaya dan nelayan sehingga terjalin kemitraan yang sehat.
Ø
Meningkatkan
pangsa pasar ( Market Share ) dan menjaga stabilitas harga sesuai dengan mutu
produk yang dihasilkan.
Ø
Membuka
lapangan kerja dan kesempatan usaha kepadmasyarakat dibidang pembudidayaan,
jasa dan transportasi.
Ø Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) dari jasa fasilitas yang dipergunakan.
7. Kesiapan
Proyek :
Kerangka
Acuan Kerja : Ada ( Juklak dan
Juknis dari Departemen Kelautan dan Perikanan )
Detail Design : Belum ada
Sosialisasi
: Didukung penuh oleh pengusaha, pedagang.
8. Usulan
Fasilitas dan Dana yang diperlukan.
UPP
Border Post Entikong yang akan dibangun berupa sarana dan prasarana sesuai
dengan prioritas pembangunan perikanan di Kabupaten Sanggau yang dapat memenuhi
standard minimal yaitu UPP (Check Point).
- Pasar Ikan
Bidang Perikanan telah membangun pasar ikan untuk
memudahkan bagi pelaku usaha perikanan untuk memasarkan hasil atau produk
perikanan. Untuk Tahun 2006 telah dibangun Pasar Ikan Barito yang terletak di
kecamatan kapuas. Pada Tahun
2007 dibangun pasar Ikan yang berlokasi di Kecamatan Tayan Hilir dan Kecamatan
Entikong. Tahun 2008 Pembangunan Pasar Ikan di Kecamatan Kembayan.
1 comment:
Pusat penyediaan benih ikan air tawar. Kami menyediakan benih ikan nila merah, nila hitam, bawal, lele, gurame dll. Khusus melayani pengiriman luar pulau jawa..,hub fajar di 085643494797 pin bb 294E3A24 klik www.udminarejeki.blogspot.com
Post a Comment