Kabupaten Kotabaru dengan ibukota Kotabaru yang berada di Pulau Laut
Utara secara geografis, terletak antara
2020' – 4021’ Lintang Selatan dan 115015'–116030'
Bujur Timur; wilayah ini memiliki
perbatasan sebagai berikut :
·
sebelah
Utara : Propinsi Kalimantan Timur;
·
sebelah
Selatan : Laut Jawa, Kabupaten Tanah Bumbu;
·
sebelah
Timur :
Selat Makasar; dan
·
sebelah
Barat : Kabupaten Hulu
Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Balangan Kabupaten
Banjar dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Kabupaten Kotabaru memiliki lahan
terluas dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Kalimantan
Selatan, yaitu 9.422,46 km2 atau 25,21% dari luas wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan. Sebagian wilayahnya
terdiri dari beberapa pulau dan sebagian lagi wilayah daratan yang terletak di
Pulau Kalimantan. Pulau-pulau besar dan kecil yang dimiliki Kabupaten Kotabaru
berjumlah 111 buah, di antaranya, yaitu: Pulau Laut, Pulau Sebuku, Pulau
Kerayaan, dan lain-lain. Secara administratif,
Kabupaten Kotabaru tersebut dibagi menjadi 20 kecamatan dan 197 desa serta 4
kelurahan.
Kabupaten
Kotabaru dipengaruhi oleh dua musim, yakni musim kemarau dengan suhu udara
maksimum rata-rata antara 24,5°C – 27,1°C dan intensitas penyinaran matahari
rata-rata 33 – 84 %, musim hujan dengan suhu udara minimum rata-rata antara
21,0°C – 34,0°C dan kelembaban nisbi rata-rata 85 – 92%.
Intensitas penyinaran matahari
yang tinggi menyebabkan tingginya intensitas penguapan sehingga selalu terdapat
awan aktif dan udara yang penuh sehingga menyebabkan seringkali turun hujan.
Berdasarkan klasifikasi Schmit dan
Ferguson, Kabupaten Kotabaru memiliki rata-rata curah hujan berkisar antara
0,9–13,5 mm dengan jumlah hari hujan berkisar antara 5–28 hari/tahun. Hujan
terbanyak jatuh pada bulan Nopember sampai dengan April. Bulan-bulan kering
jatuh pada bulan Mei sampai dengan Oktober.
Ø
Topografi
Kondisi
topografi cukup beragam. Dari daerah pantai di sebelah timur yang merupakan
daerah cukup datar sampai ke arah barat wilayahnya semakin bergelombang sampai
berbukit. Pada wilayah bagian barat dari selatan ke utara merupakan jalur
pegunungan, yaitu pegunungan Meratus memanjang sampai ke wilayah Provinsi
Kalimantan Timur. Keadaan wilayah yang medannya bergelombang sampai terjal
terdapat di Pulau Laut bagian tengah. Secara umum, konfigurasi medan wilayah
Kabupaten Kotabaru miring arah ke timur.
Berdasarkan
letak ketinggiannya dari permukaan laut 46% Kabupaten Kotabaru terletak pada
ketinggian antara 25–100 m. Letak ketinggian ini secara umum menentukan pola
pengelolaan dan pemanfaatannya, yaitu:
·
ketinggian
0–7 m : daerah rawa dan pantai, seluas 86.618 ha
(5,98 % dari luas wilayah Kabupaten Kotabaru), digunakan untuk usaha tambak
ikan;
·
ketinggian
7–10 m : seluas 43.743 ha (3,01%), digunakan sebagai
sawah dengan satu kali tanam;
·
ketinggian
10–25 m : seluas 256.792 ha (17,73%), digunakan
sebagai sawah dua kali tanam;
·
ketinggian
25–125 m : seluas 667.932 ha (46,10%);
·
ketinggian
125–500 m : seluas 320.388 ha (22,1%) digunakan untuk
pertanian lahan kering, perkebunan dan ladang;
·
ketinggian
500–1000 m : seluas 67.064 ha (4,63%) merupakan daerah
yang sulit untuk diolah sebagai lahan pertanian;
·
ketinggian
> 1000 m : seluas 6.433 ha (0,44%), diperuntukkan
sebagai kawasan lindung.
Ø
Kelerengan
Selain
ketinggian, faktor kelerengan juga menentukan pola pengusahaan lahan. Secara
umum, berdasarkan kelerengannya wilayah Kabupaten Kotabaru dapat dibedakan
menjadi empat kelompok, yaitu:
·
0
– 2 % : 154.211 ha (10,64 %)
·
2
– 15 % : 877.315 ha (60,55 %)
·
15
– 40 % : 331.297 ha (22,85 %)
·
>
40 % : 86.146 ha (05,96 %)
Kelerengan
digunakan sebagai batas pengusahaan lahan-lahan dengan kelerengan lebih dari
40% tidak diusahakan secara produktif, tetapi dijadikan sebagai kawasan
lindung. Wilayah dengan kelerengan yang lebih besar dari 40% terletak di
Pegunungan Meratus dan Pegunungan Sebatung.
Wilayah 2 – 15% dan
15 – 40% kebanyakan terdapat di kaki Pegunungan
Meratus, sedangkan yang termasuk dataran 0 – 2% menyebar luas pada hampir semua
wilayah di Kabupaten Kotabaru.
Ø Penggunaan Lahan dan Kawasan Hutan
Penggunaan
lahan di Kabupaten Kotabaru dibedakan menjadi lahan untuk kampung/pemukiman,
pertambangan, lahan sawah, tanah kering/tegalan, kebun campuran, perkebunan,
hutan serta padang/semak/belukar/alang-alang. Penggunaan lahan di atas seluruhnya
mencapai 942.246 Ha dengan perincian sebagai berikut:
·
Kampung/pemukiman
: 9.679 Ha
·
Industri
: 1.028 Ha
·
Pertambangan : 14.831 Ha
·
Persawahan
Irigasi Teknis : 1.125 Ha
·
Persawahan
Non teknis :
3.498 Ha
·
Pertanian
lahan kering semusim : 5.960 Ha
·
Kebun
campuran/sejenis :
63.907 Ha
·
Perkebunan : 101.321 Ha
·
Padang
(semak, alang, rumput) : 318.956 Ha
·
Hutan : 409.689 Ha
·
Perairan
darat (rawa, kolam) : 967 Ha
·
Tanah
Terbuka (LC) Rusak : - Ha
·
Lain-lain
(jalan, sungai) : 11.285 Ha
(Sumber: Kabupaten Kotabaru
Dalam Angka, 2008/2009)
Tabel 1. Luas
Wilayah Kabupaten Kotabaru Menurut Wilayah
LUAS WILAYAH KABUPATEN KOTABARU
MENURUT
KECAMATAN TAHUN 2011
No
|
Kecamatan
|
Ibukota
|
Luas
(Km2)
|
(%)
|
Desa
|
1
|
P. Sembilan
|
Marabatuan
|
4,76
|
0,05
|
5
|
2
|
P. Laut Barat
|
Lontar
|
398,82
|
4,23
|
21
|
3
|
P. Laut Selatan
|
Tanjung seloka
|
378,07
|
4,01
|
8
|
4
|
P. Laut Kepulauan
|
Tanjung Lalak Selatan
|
107,12
|
1,14
|
8
|
5
|
P. Laut Timur
|
Berangas
|
642,81
|
6,82
|
14
|
6
|
P. Sebuku
|
Sungai Bali
|
225,50
|
2,39
|
8
|
7
|
P. Laut Utara
|
Kotabaru
|
189,30
|
1,69
|
21
|
8
|
P. Laut Tengah
|
Salino
|
337,64
|
3,58
|
7
|
9
|
Kelumpang Selatan
|
Pantai
|
279,66
|
2,97
|
9
|
10
|
Kelumpang Hilir
|
Serongga
|
281,20
|
2,98
|
9
|
11
|
Kelumpang Hulu
|
Sungai Kupang
|
553,44
|
5,87
|
10
|
12
|
Kelumpang Barat
|
Bungkukan
|
589,15
|
6,25
|
6
|
13
|
Hampang
|
Hampang
|
1.684,64
|
17,88
|
9
|
14
|
Sungai Durian
|
Sungai Durian
|
1.042,38
|
11,06
|
7
|
15
|
Kelumpang Tengah
|
Tanjung Batu
|
349,29
|
3,71
|
13
|
16
|
Kelumpang Utara
|
Pudi
|
279,45
|
2,97
|
7
|
17
|
Pamukan Selatan
|
Tanjung Samalantakan
|
391,87
|
4,16
|
11
|
18
|
Sampanahan
|
Gunung Batu Besar
|
488,89
|
5,19
|
10
|
19
|
Pamukan Utara
|
Bakau
|
638,63
|
6,78
|
13
|
20
|
Pamukan Barat
|
Sengayam
|
589,84
|
6,26
|
5
|
JUMLAH
|
9.422,46
|
100,00
|
201
|
Sumber : Kotabaru dalam Angka
2010
1.
Kondisi Demografi
Jumlah penduduk
Kabupaten Kotabaru pada tahun 2011 (per 31 Desember 2011) adalah 350.354
jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 98.277 rumah tangga yang
tersebar di 201 desa/kelurahan (197 Desa, 4 Kelurahan). Jumlah penduduk yang begitu besar dan terus
bertambah setiap tahun tidak diimbangi dengan penyebaran penduduk. Penduduk terpusat di Kecamatan Pulau Laut
Utara yaitu sebanyak 101.355 jiwa disusul
di Kecamatan Kelumpang Hilir sebanyak 25.355
jiwa. Ironisnya kecamatan Hampang
yang memiliki luas sekitar 17,88 persen dari luas total Kabupaten Kotabaru
hanya dihuni 14.801 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten
Kotabaru sebanyak 183.831 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 166.523 jiwa. Banyaknya rumah tangga pada
tahun 2011 tercatat sebesar 101.022 rumah tangga.
Tabel 2. Jumlah Penduduk
Kabupaten Kotabaru Menurut Kecamatan
JUMLAH PENDUDUK
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2011
No
|
Kecamatan
|
Ibukota
|
Jenis Kelamin
|
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
|||
1
|
P. Sembilan
|
Marabatuan
|
3.249
|
3.036
|
2
|
P. Laut Barat
|
Lontar
|
11.143
|
10.493
|
3
|
P. Laut Selatan
|
Tanjung seloka
|
5.388
|
5.024
|
4
|
P. Laut Kepulauan
|
Tanjung Lalak Selatan
|
6.944
|
6.738
|
5
|
P. Laut Timur
|
Berangas
|
8.199
|
7.305
|
6
|
P. Sebuku
|
Sungai Bali
|
4.596
|
4.124
|
7
|
P. Laut Utara
|
Kotabaru
|
52.798
|
48.557
|
8
|
P. Laut Tengah
|
Salino
|
7.921
|
7.122
|
9
|
Kelumpang Selatan
|
Pantai
|
5.817
|
5.184
|
10
|
Kelumpang Hilir
|
Serongga
|
13.468
|
11.887
|
11
|
Kelumpang Hulu
|
Sungai Kupang
|
8.541
|
7.741
|
12
|
Kelumpang Barat
|
Bungkukan
|
3.322
|
2.991
|
13
|
Hampang
|
Hampang
|
7.931
|
6.870
|
14
|
Sungai Durian
|
Sungai Durian
|
6.139
|
5.316
|
15
|
Kelumpang Tengah
|
Tanjung Batu
|
7.921
|
7.122
|
16
|
Kelumpang Utara
|
Pudi
|
3.470
|
3.271
|
17
|
Pamukan Selatan
|
Tanjung Samalantakan
|
7.830
|
6.953
|
18
|
Sampanahan
|
Gunung Batu Besar
|
6.016
|
5.255
|
19
|
Pamukan Utara
|
Bakau
|
9.545
|
8.453
|
20
|
Pamukan Barat
|
Sengayam
|
4.952
|
4.179
|
JUMLAH
|
183.831
|
166.523
|
Keterangan : sumber dari Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil
Tabel 3. Jumlah
Penduduk Kabupaten Kotabaru Menurut Struktur Usia
JUMLAH
PENDUDUK MENURUT STRUKTUR USIA TAHUN 2011
No
|
Struktur Usia (Tahun)
|
|
Jumlah
|
1
|
>74
|
|
2.566
|
2
|
70-74
|
|
2.595
|
3
|
65-69
|
|
4.514
|
4
|
60-64
|
|
7.022
|
5
|
50-59
|
|
9.238
|
6
|
45-49
|
|
13.948
|
7
|
40-44
|
|
18.597
|
8
|
35-39
|
|
25.875
|
9
|
30-34
|
|
30.819
|
10
|
25-29
|
|
35.724
|
11
|
20-24
|
|
37.490
|
12
|
15-19
|
|
33.708
|
13
|
10-14
|
|
29.901
|
14
|
5-9
|
|
40.074
|
15
|
0-4
|
|
23.291
|
JUMLAH
|
|
350.354
|
Keterangan : Sumber dari Badan Kependudukan dan Catatan Sipil
2.
Sebaran Komoditas Perikanan
Sebaran komoditas perikanan di Kabupaten Kotabaru terbagi hampir pada
semua desa pesisir yang dimiliki, adapun secara rinci sebaran komoditas
perikanan di Kabupaten Kotabaru adalah sebagai berikut :
·
Budidaya Air Payau
Gambar
1. Panen Bandeng di Desa Sakadoyan, Kecamatan Pamukan
Selatan
Budidaya air payau di Kabupaten Kotabaru
mengutamakan komoditas udang windu dan ikan bandeng secara polikultur walaupun
ada beberapa pelaku utama yang melakukan budidaya secara terpisah antara kedua
komoditas tersebut. Pelaku utama di
Kabupaten Kotabaru biasanya memperbanyak penebaran nener bandeng dibandingkan
dengan jumlah benur yang ditebar, hal ini disebabkan survival rate ikan bandeng cenderung lebih besar dari udang. Adapun sebaran luas lahan budidaya air payau di
Kabupaten Kotabaru dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Luas Areal Budidaya
Air Payau Kabupaten Kotabaru
Adapun sebaran lokasi
budidaya air payau di Kabupaten Kotabaru terletak di Kecamatan Pamukan Selatan,
Sampanahan, Pulau Laut Utara, Pulau Laut Timur, Pulau Laut Tengah, Pulau Laut
Barat, Pulau Laut Selatan, Pulau Sebuku, Kelumpang Tengah, Kelumpang Barat,
Kelumpang Selatan, dan Kelumpang Hilir.
·
Rumput Laut
Budidaya rumput laut di Kabupaten Kotabaru
masih tergolong rendah, hal ini disebabkan rendahnya minat masyarakat untuk
mengadopsi teknologi ini dan kondisi musim yang tidak menentu. Adapun potensi dan jumlah RTP Pembudidaya
Rumput Laut disajikan pada tabel berikut :
Tabel 5. Potensi dan RTP Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Kotabaru
No.
|
Kecamatan
|
Desa
|
Potensi Lahan (Ha)
|
Luas Areal
Pemeliharaan (Ha)
|
Jumlah RTP (Buah)
|
1.
|
Pulau
Laut Selatan
|
Teluk
Sirih
Sungai
Bahim
Sungai
Bulan
Tanjung
Serudung
Teluk
Kemuning
|
725
40
35
75
455
|
58
20
20
5
10
|
45
15
14
5
24
|
2.
|
Pulau
Laut Barat
|
Tepian
Balai
Lontar
Utara
Lontar
Selatan
Teluk
Tamiang
Tanjung
Kunyit
Pulau
Sugi
Kampung
Baru
Gosong
Panjang
Tanjung
Tengah
|
70
50
40
502
500
45
75
75
400
|
40
10
10
350
175
40
8
15
40
|
27
12
13
175
105
30
51
24
27
|
3.
|
Pulau
Laut Kepulauan
|
Teluk
Aru
Oka-Oka
|
275
50
|
11,4
7,2
|
40
24
|
4.
|
Pulau Sembilan
|
Teluk Sungai
|
450
|
10
|
20
|
|
Jumlah
|
|
3862
|
829,6
|
651
|
Gambar 2. Budidaya Rumput Laut di Desa Teluk Tamiang
Rumah Tangga Perikanan (RTP)
Kecamatan Pulau Laut Barat
1.
Desa
Teluk Tamiang : 91 RTP
2.
Desa
Kampung : 6 RTP
3.
Desa
Tanjung Kunyit : 35 RTP
4.
Desa
Tanjung Sungkai : 39 RTP
5.
Desa
Oka-Oka : 34 RTP
Rumah Tangga Perikanan (RTP)
Kecamatan Pulau Laut Kepulauan
1.
Desa
Teluk Aru : 20 RTP
2.
Desa
Sungai bahim : 51 RTP
·
Budidaya Air Tawar
Potensi budidaya air tawar di Kabupaten Kotabaru masih
cukup besar, hal ini ditunjukkan dari potensi yang cukup besar di beberapa
kecamatan seperti kecamatan pulau laut utara, Pulau Laut tengah, Pulau Laut
Barat, Pulau laut timur, Pamukan Utara, Pamukan Barat dan Kelumpang Selatan.
Adapun luas areal budidaya air tawar dan jumlah RTP dijelaskan secara rinci
pada tabel berikut :
Tabel 6. Luas Areal Budidaya Air Tawar dan Jumlah RTP Kabupaten Kotabaru
No
|
Kecamatan
|
Luas Areal (Ha)
|
Jumlah RTP
|
1.
|
Pulau Laut Utara
|
20.400
|
23
|
2.
|
Pulau Laut Tengah
|
26.118
|
36
|
3.
|
Pulau Laut Barat
|
6.500
|
1
|
4.
|
Pulau Laut Timur
|
14.489
|
49
|
5.
|
Pamukan Utara
|
2.000
|
12
|
6.
|
Pamukan Barat
|
440
|
2
|
7.
|
Kelumpang Selatan
|
5.015
|
10
|
|
Jumlah
|
74.962.000
|
133
|
Gambar 3. Kolam Budidaya Air Tawar di
Kecamatan Pamukan Utara
·
Budidaya Air Laut (Keramba
Jaring Apung)
Budidaya air laut yang
dilaksanakan di Kabupaten Kotabaru masih sulit dikembangkan untuk masyarakat
luas, hal ini disebabkan biaya yang relatif tinggi untuk mengadopsi teknologi
ini. Komoditas yang bisa dibudidayakan
antara lain ikan kerapu dan teripang.
Lokasi yang paling berpotensi untuk budidaya ini terletak di Kecamatan
Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Barat, Selat Pulau Laut, dan Pulau Sembilan.
Gambar 4. Panen Ikan Kerapu di Teluk Jagung, Gosong Panjang
Gambar 5. Ikan Kerapu Sunu di Keramba Jaring Apung
·
Tiram Mutiara
Budidaya Tiram Mutiara di Kabupaten Kotabaru baru masuk
pada tahap percobaan dan pengembangan oleh sebuah perusahaan swata yang
bergerak di bidang perikanan. Luas areal
budidaya tiram mutiara sebesar 50 Ha dan berlokasi di Desa Teluk Tamiang,
Kecamatan Pulau Laut Barat. Panen
perdana tiram mutiara ini dilakukan pada tahun 2009 yang dihadiri oleh Bupati
Kabupaten Kotabaru dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotabaru.
Gambar 6. Mutiara hasil budidaya di Kabupaten Kotabaru
Gambar 7. Panen Perdana oleh Bupati Kabupaten Kotabaru (2009)
·
Penangkapan
Penangkapan
ikan/udang diarahkan untuk perairan lepas pantai dengan alat tangkap pancing
(rawai), bubu, purse seine dengan komoditas antara lain : Ikan domersal
(kerapu,bambangan), ikan pelagis (tongkol, tenggiri,kembung). Sedangkan untuk perairan pantai menggunakan pukat tarik (lampara
dasar), Gill net, trammel net dan komoditasnya antara Lain : Udang, Lobster,
cumi.
Jumlah desa pesisir (nelayan laut)
berjumlah 118 desa dengan jumlah total RTP Nelayan Tangkap sebanyak 14.637 RTP.
Komoditas unggulan sektor Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kotabaru adalah
sebagai berikut ;
v Udang (udang windu,udang putih,Lobster)
v Kerapu
v Kakap merah
v Kakap Putih
v Bawal Putih
v Kepiting/Rajungan
v Teri
v Ubur-ubur
v Kerang Mutiara
v Cumi-cumi
3.
Letak Sentra Usaha Perikanan
3.1
Sentra Usaha Perikanan Tangkap
Letak sentra usaha perikanan tangkap laut
berada hampir di seluruh desa pesisir yang berjumlah 118 desa pesisir yang
tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kotabaru dengan jumlah RTP sebanyak
14.637 RTP. Sentra usaha ini berada di
Kecamatan Pulau laut utara, Pulau laut timur, Pulau Laut Tengah, Pulau Laut
Barat, Pulau laut selatan, Pulau laut kepulauan, Pulau sebuku, Pulau sembilan,
kelumpang selatan, Kelumpang tengah, Kelumpang Hilir, Pamukan Selatan. Sedangkan
untuk sentra usaha perikanan tangkap di perairan umum terletak di 7 desa dengan jumlah RTP sebanyak 823 RTP.
3.2
Sentra Usaha Perikanan Budidaya
Sentra usaha perikanan budidaya di
Kabupaten Kotabaru terbagi menjadi tiga yaitu sentra usaha perikanan budidaya
air payau (udang windu, ikan bandeng dan ikan kakap putih), sentra usaha
budidaya air laut (KJA, rumput laut, tiram mutiara), dan sentra budidaya air
tawar (ikan mas, ikan nila, ikan patin).
Sentra usaha perikanan budidaya air
payau terletak hampir di seluruh desa pesisir, namun potensi budidaya air payau
ini secara rinci telah dijelaskan pada tabel 4 baik yang masuk cagar alam
maupun tidak. Usaha budidaya air payau di
Kabupaten Kotabaru yang masih aktif rata-rata berada pada daerah yang tidak
terkena cagar alam, hal ini dikarenakan masyarakat masih enggan menggarap lahan
yang statusnya belum jelas.
Sentra usaha budidaya air laut terletak
di Kecamatan Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan dengan komoditas ikan
kerapu, rumput laut dan tiram mutiara. Budidaya
air laut ini juga mulai di kembangkan di daerah lain dengan adanya kegiatan Sea
Farming di Kecamatan Pamukan Selatan dengan komoditas ikan kerapu, rumput laut,
dan keong macan.
Sentra usaha perikanan budidaya air
tawar terletak di Kecamatan Pulau Laut Utara, Pulau Laut Timur, Pulau Laut
Tengah, Pamukan Utara, Pamukan Barat dan Kelumpang Selatan. Jumlah total RTP pembudidaya air tawar ini
sebanyak 133 orang RTP dengan komoditas ikan nila, ikan mas dan ikan patin.
3.3
Sentra Usaha Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Perikanan
Sentra usaha pengolahan hasil
perikanan, terutama pengolahan ikan kering/ikan asin (Teri, Terasi, Cumi Kering, Ebi/udang rebon, kerupuk ikan/udang)
berada hampir di seluruh desa pesisir/desa nelayan di Kabupaten Kotabaru. Sedangkan sentra pemasaran hasil perikanan terletak
di Kecamatan Pulau Laut Utara sebagai ibukota kabupaten yang memiliki 1 unit
pasar ikan dan 21 peruhaan/perorangan pengumpul hasil perikanan baik ikan
maupun udang. Pemasaran hasil perikanan
di Kabupaten Kotabaru terbagi menjadi dua yaitu langsung di pasarkan ke luar
daerah dan dipasarkan dalam daerah.
4.
Jumlah dan Penyebaran Kelompok Pelaku Utama
Sebaran kelompok pelaku utama di
Kabupaten Kotabaru terbagi menurut jenis usaha yang dilakukan oleh pelaku utama
itu sendiri. Sedangkan untuk jumlah
kelompok pelaku utama, penulis belum memiliki jumlah total untuk seluruh
wilayah Kabupaten Kotabaru. Kelompok
Pelaku Utama di Kabupaten Kotabaru terbagi menjadi tiga, yaitu kelompok
nelayan, kelompok budidaya (air payau, laut dan tawar), dan kelompok pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan.
Penulis sebagai penyuluh
perikanan/pendamping yang ditugaskan di Kabupaten Kotabaru mulai tahun 2008 telah
mendampingi 48 kelompok pelaku utama (28
kelompok nelayan, 3 kelompok pengolahan kerupuk, 2 pengolahan terasi, dan 15
kelompok budidaya air payau) yang tersebar di Desa Pembelacanan (Kecamatan
Kelumpang Selatan), Desa Sakadoyan, Sesulung dan Rampa Cengal (Kecamatan Pamukan
Selatan), Desa Rampa, Hilir Muara dan Sarang Tiung (Kecamatan Pulau Laut
Utara). Sedangkan kelompok pelaku utama
yang masih aktif dan tertib administrasinya sampai akhir Pebruari 2012 adalah 15 Kelompok nelayan, 13
Kelompok budidaya, 2 Kelompok pengolahan kerupuk dan 1 kelompok pengolahan
terasi.
5.
Sarana Prasarana Penunjang
Sarana dan Prasarana penunjang usaha kelautan dan
perikanan di Kabupaten Kotabaru terdiri dari :
·
Pangkalan Pendaratan Ikan
(PPI)
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
merupakan sarana terpadu yang dibangun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Kotabaru guna memperlancar proses pendaratan dan pemasaran hasil
perikanan, terutama perikanan tangkap.
Selain itu di komplek pangkalan pendaratan ikan ini juga dibangun Pos
Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan guna menertibkan illegal fishing,
mengawasi dan menguragi terjadinya kasus kelautan dan perikanan.
·
Balai Benih Udang (BBU)
Balai Benih Udang ini merupakan sarana
yang dibangun guna menyediakan benur udang bagi pembudidaya di Kabupaten
Kotabaru, namun karena keterbatasan jumlah produksi dan masa produksi benur,
sebagian besar pembudidaya udang di Kabupaten Kotabaru mendatangkan benur dari
daerah lain, terutama dari Jawa Timur (Situbondo, Banyuwangi, dll).
·
Gudang/Cold Storage
Gudang/Cold Storage di Kabupaten
Kotabaru berfungsi sebagai penampung hasil perikanan, terutama udang baik dari
hasil tangkapan maupun hasil budidaya. Gudang/Cold
Storage di Kabupaten Kotabaru berupa perusahaan/perorangan yang berjumlah
kurang lebih 21 buah tersebar di Kecamatan Pulau Laut Utara (Desa Rampa, Desa
Dirgahayu, Desa Hilir Muara, dll). Cold
Storage yang merupakan milik perusahaan antara lain seperti PT. Misaja Mitra, PT. Wiron, sedangkan
yang milik perorangan seperti Gudang Pa Wahab, H. Semang dll.
·
Pabrik Es
Pabrik es merupakan salah satu faktor
terpenting dalam usaha perikanan, karena hampir seluruh pemasaran hasil
perikanan yang dalam bentuk fresh/basah tergantung pada es. Pabrik es di Kabupaten Kotabaru terletak di
Desa Dirgahayu (PT. Misaja Mitra), Hilir Muara, Stagen (PPI) dan
Sarang Tiung Kecamatan Pulau Laut Utara.
·
Bank BUMN/BUMD/Swasta
Bank juga merupakan sarana pendukung
usaha yang memiliki peran penting dalam usaha perikanan, terutama dalam segala
hal yang berkaitan dengan uang baik pengambilan maupun pengiriman uang. Bank yang ada di Kabupaten Kotabaru antara
lain; BRI, BNI 46, Mandiri, Mandiri Syariah, Bank Kalsel, Bank Danamon, dan
Bank BTPN.
·
Solar Packed Dealer Nelayan
(SPDN)
Solar merupakan faktor terpenting dalam
usaha perikanan, terutama perikanan tangkap yang 100% memerlukan bahan bakar
berupa solar. SPDN di Kabupaten Kotabaru
terletak di Desa Teluk Gosong, Kecamatan Pulau Laut Timur dan membawahi
beberapa CV atau koperasi yang bergerak di bidang agen/penyalur solar nelayan
yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kotabaru.
·
Pasar Ikan
Pasar ikan merupakan pusat jual beli
produk perikanan baik dalam kondisi segar maupun yang sudah menjadi produk
olahan. Pasar ikan juga merupakan tempat
bongkar muat dan proses lelang.
Kabupaten Kotabaru memiliki 1 unit pasar ikan di Kecamatan Pulau Laut
Utara.
·
Toko/Supplier Alat, Mesin,
Pupuk, Obat Perikanan
Toko Alat, mesin, pupuk dan obat-obatan
perikanan juga merupakan prasarana pendukung yang tidak kalah penting, karena
toko/supplier ini menyediakan semua jenis mesin kapal, alat tangkap, pupuk, dan
obat-obatan perikanan yang sering digunakan oleh pelaku utama. Toko / supplier alat, mesin, Pupuk dan Obat-obatan
perikanan ini terletak di Kecamatan Pulau Laut Utara. Adapun toko yang bergerak di bidang perikanan
antara lain; Toko Niaga, Kios Ikram, Toko Garuda Mas, Toko Paku Mas, dll.
6.
Potensi Kelalutan dan Perikanan
Sektor kelautan dan perikanan merupakan
potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai produk unggulan di Kabupaten
Kotabaru. Pengembangan produk unggulan sektor kelautan dan perikanan ini belum
diarahkan pada pengembangan produk yang mempunyai nilai tambah yang tinggi.
Komoditas ini hanya sebagai komoditas primer sehingga nilai tambah yang
dimiliki belum dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Roadmap pengembangan komoditas ini
menuju pada produk agroindustri yang mempunyai nilai tambah perlu dilakukan.
Potensi lestari ikan di Kabupaten Kotabaru mencapai 98 ton/tahun. Selain itu
potensi ikan kerapu mencapai 10,2 ton/tahun, udang 15 ton/tahun, kepiting dan
rajungan 220 ton/tahun, ikan bawal 93 ton/tahun, ikan asin 220,5 ton/tahun,
lobster 96 ton/tahun, dan rumput laut 447 ton/tahun serta terdapat juga potensi
karang laut. Rumah tangga perikanan laut tercatat sebanyak 4.149 rumah tangga
dengan perahu motor berjumlah 3.341 unit. Sedangkan jumlah rumah tangga
perikanan darat, tambak dan kolam sebanyak 1.411 rumah tangga dengan perahu
jenis jukung sebanyak 251 buah.
No comments:
Post a Comment