Friday, 1 June 2012

POTENSI PERIKANAN KABUPATEN MALINAU


Kabupaten Malinau merupakan Kabupaten Pemekaran dan Kabupaten Induk Bulungan berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999 yang luas wilayahnya sebesar 42.620,70 km2 merupakan kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan Timur dengan prosentase 17,38 persen dari luas wilayah Kaltim. Terletak pada 114?35'22'' – 116?50'55'' Bujur Timur dan 1?21'36'' – 4?10'55'' Lintang Utara.
Secara administratif Kabupaten Malinau memiliki batas wilayah sebagai berikut:
  • Sebelah Utara             : Berbatasan dengan Kabupaten Nunukan.
  • Sebelah Timur             : Berbatasan dengan Kabupaten Bulungan, Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur.
  • Sebelah Selatan          : Berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Kertanegara.
  • Sebelah Barat             : Berbatasan dengan Negara Bagian Malaysia Timur (Serawak)
Pada tahun 2006, Kabupaten Malinau terbagi dalam 12 Kecamatan & 106 Desa dengan luas wilayah yang dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1
:
Jumlah Kecamatan di Kabupaten Malinau Beserta Desa dan Luas Wilayah.

No
Kecamatan
Jumlah Desa
Luas Wilayah (km2)
%
1
Kayan Hulu
5
1.594,93
3,74
2
Sungai Boh
5
2.567,46
3,68
3
Kayan Hilir
5
12.921,40
30,32
4
Pujungan
8
6.125,50
14,37
5
Malinau Kota
6
474,92
1,11
6
Malinau Selatan
24
2.107,25
4,94
7
Malinau Utara
12
508,25
1,19
8
Malinau Barat
9
2.147,93
5,04
9
Mentarang
14
5.297,37
12,43
10
Kayan Selatan
5
2.645,61
6,21
11
Bahau Hulu
6
5.425,70
12,73
12
Mentarang Hulu
7
1.804,70
4,23
13
Jumlah
106
42.620,70
100,00

Dimana terdapat 5 kecamatan yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Malaysia Timur (Serawak) yaitu: Kecamatan Kayan Selatan, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Pujungan dan Kecamatan Bahau Hulu.
Wilayah Kabupaten Malinau didominasi Topologi bergelombang dengan kemiringan landai sampai dengan curam dengan ketinggian berkisar antara 0-2000m di atas permukaan laut. Daerah dataran rendah yang subur pada umumnya dijumpai di kawasan sepanjang sungai khususnya di Kecamatan Malinau, Kecamatan Malinau Utara, Kecamatan Malinau Barat, Kecamatan Malinau Selatan, sepanjang sungai Malinau, sungai Semendurut, sungai Sembuak, Salap serta sebagian di sekitar Ibu Kota Kecamatan Mentarang. Sedangkan sebagian besar Kabupaten Malinau terdapat dataran tinggi yang terjal yang ditumbuhi hutan belantara yaitu sebagian Kecamatan Mentarang, Kecamatan Mentaran Hulu, Kecamatan Pujungan, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Bahau Hulu, Kecamatan Kayan Selatan, dan Kecamatan Sungai Boh meliputi dataran tinggi, perbukitan dengan pegunungan dengan ketinggian ± 500-2000 meter di atas permukaan laut.
Kemiringan tanah di Kabupaten Malinau cukup bervariasi dari 0-2? dampai lebih dari 40?, dataran rendah hanya sebagian kecil di daerah Kecamatan Malinau di pinggiran aliran sungai. Sedangkan sebagian besar dataran tinggi seperti yang terdapat di Kecamatan Pujungan, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Sungai Boh dan sebagian Kecamatan Mentarang Hulu mulai dari Paking, Semamu, Long Berang sampai dengan Long Pala.
Dengan kondisi topografi tersebut sangat berpengaruh terhadap peluang Budidaya suatu jenis Komoditi, Potensi dan Persediaan Air, Dinamika Hidrologi dan Kerentanan terhadap Erosi. Pada daerah dengan kemiringan di bawah 2? sangat berpotensi untuk pengembangan tanaman pangan terutama padi dan palawija. Pada daerah dengan kemiringan 3?-15? adalah kawasan yang potensial untuk pengembangan Pertanian Pangan dan Perkebunan dengan masukan teknologi rendah sampai sedang, seperti pembuatan Teras Gulud atau Teras Bangku. Untuk daerah dengan kemiringan 15?-40? pertumbuhannya terbatas hanya untuk Perkebunan dengan masukan teknologi tinggi untuk Konservasi.
Struktur geologi Kabupaten Malinau ini adalah Kekar, Sinklin, Antiklin, Sesar Normal, Sesar Mendatar dan Sesar Naik.
Jumlah penduduk sampai dengan bulan Mei Tahun 2006 berjumlah 56.186 jiwa yang terdiri dari 29.504 jiwa laki-laki dan perempuan berjumlah 26.682 jiwa, dimana jumlah penduduk miskinnya pada tahun 2005 sebanyak 32.429 jiwa, dengan rata-rata pertambahan penduduk 0,5% per bulan.
Selain merupakan kawasan perbatasan Kabupaten Malinau juga termasuk daerah tertinggal, pengukuran daerah tertinggal ini berdasarkan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Infrastruktur merupakan penyebab langsung dan tidak langsung dari kemiskinan karena keterbatasan Jaringan Jalan, Layan Listrik, Telepon, Air Bersih, Pasar dan Perbankan.
Pada tabel berikut bisa dilihat kondisi sarana dan prasarana Kabupaten Malinau juga usia produktif berdasarkan pendidikan tersebut.

Tabel 2.
Sarana dan Prasarana Kabupaten Malinau juga Usia Produktif Berdasarkan Pendidikan.

No.
Kecamatan
Jumlah Sekolah
Jumlah
TK
SD
SLTP
SMU/SMK
1
Malinau / 2/ 11/ 3/ 5/ 21
2
11
3
5
21
2
Malinau Utara / 1/ 13/ 1 / 1/ 16
1
13
1
1
16
3
Malinau Barat / 1/ 9/ 1/ 1/ 12
1
9
1
1
12
4
Malinau Selatan/ -/ 12/ 1/ -/ 13
-
12
1
-
13
5
Mentarang / 1/ 11/ 1/ -/ 13
1
11
1
-
13
6
Kayan Hulu / -/ 8/ 2/ 2/ 12
-
8
2
2
12
7
Kayan Hilir / -/ 3/ 2/ -/ 5
-
3
2
-
5
8
Pujungan / -/ 14/ 2/ -/ 16
-
14
2
-
16
9
Sungai Boh / -/ 2/ 2/ -/ 4
-
2
2
-
4
Jumlah
5
83
15
3
112
Sumber Dinas Pendidikan Kab. Malinau

Sarana dan prasaran Kesehatan yang tersebar di Kecamatan sebagai berikut:
  • RSUD 1 unit
  • Puskesmas Induk 9 unit
  • Puskesmas Persiapan Induk 3 unit
  • Puskesmas Pembantu 28 unit (Rasio 1:3,8 Desa)
  • Posyandu Balita 84 unit (Rasio 1:1,26 Desa)
  • Posyandu Usia Lanjut 12 unit (Rasio 1:8,8 Desa)
  • Puskesmas Keliling (air) 3 unit.
  • Sumber Dinas Kesehatan Kab. Malinau
  • Sarana Peribadatan pada tahun 2005:
  • Masjid 18 unit
  • Mushola/Langgar 19 unit
  • Gereja Protestan 144 unit
  • Gereja Katolik 33 unit
  • Vihara 1 unit







1.       Sebaran Komoditas Perikanan
Sebaran komoditas perikanan di Kabupaten Malinau belum merata sepenuhnya, ini dapat dilihat dari jumlah kelompok dan pelaku usaha yang ada. Berikut adalah tabel jumlah RTP kolam menurut besarnya usaha di tiap kecamatan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.
Sebaran komoditas perikanan di Kabupaten Malinau.

No.
Kecamatan
Jumlah
Kategori besarnya usaha
< 0,1-0,3 Ha
0,1-0,3 Ha
0,3-0,5 Ha
0,5 Ha keatas
1.920
1.108
562
153
97
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Malinau kota
Malinau utara
Malinau barat
Malinau selatan
Mentarang
Pujungan
Kayan hulu
Kayan hilir
Sungai boh
Mentarang hulu
Kayan selatan
Bahau hulu
245
401
189
270
308
105
74
65
67
91
50
55
120
128
105
160
180
60
50
45
40
50
30
40
85
100
50
85
75
35
24
20
25
28
20
15
22
45
20
15
31
10
-
-
2
8
-
-
18
25
14
10
22
-
-
-
-
5
-
-
Sumber : Data Statistik Perikanan Kabupaten Malinau Tahun 2009

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah RTP pembudidaya ikan di kolam yang paling banyak terdapat di kecamatan Malinau Utara. Adapun sebaran lokasi budidaya ikan air tawar di Kabupaten Malinau terletak di Kecamatan malinau selatan, malinau barat, mentarang, dan mentarang hulu.
Budidaya ikan air tawar di Kabupaten Malinau mengutamakan komoditas ikan patin dan ikan nila secara polikultur walaupun ada beberapa pelaku utama yang melakukan budidaya secara terpisah antara kedua komoditas tersebut. Beberapa data produksi ikan di kabupaten malinau dilihat dari sub sektor perikanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :








Tabel 4.
Produksi Ikan di Kabupaten Malinau dilihat dari Sub Sektor Perikanan.

No.
Kecamatan
Jumlah
Sub Sektor Perikanan
Penangkapan
Budidaya
Perairan Umum
Perikanan Laut
Kolam
Keramba / KJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Malinau kota
Malinau utara
Malinau barat
Malinau selatan
Mentarang
Pujungan
Kayan hulu
Kayan hilir
Sungai boh
Mentarang hulu
Kayan selatan
Bahau hulu
20,41
27,04
18,58
21,79
32,29
12,87
10,10
9,10
10,55
25,15
7,14
8,31
4,00
5,85
5,70
11,80
14,55
8,65
7,95
7,35
7,45
16,80
5,30
6,05
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16,41
21,19
12,88
9,99
18,37
4,22
2,15
1,75
3,10
8,35
1,84
2,26
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sumber : Data Statistik Perikanan Kabupaten Malinau Tahun 2009


2.       Sarana Prasarana Penunjang
Sarana Perekonomian tahun 2005:
        Pasar Induk : 1 Unit
        Pasar Desa : 5 Unit
        Bank : 2 Unit
        Koperasi : 53 Unit
        UKM : 1013 Unit
        Usaha Dagang : 765 Unit
        Industri Kecil : 220 Unit

Sedangkan untuk sarana perhubungan sampai saat ini (2006) Kabupaten Malinau memiliki:
        Panjang jalan ± 597,85 km
        Dermaga Sungai berjumlah 2 unit
        Bandara Udara berjumlah 2 bandara
        Lapangan Perintis sebanyak 12 buah







3.       Letak Sentra Usaha Perikanan
Dilihat dari sarana dan prasarana penunjang yang ada, maka sentra perikanan di Kabupaten Malinau terletak di Kecamatan Malinau Utara. Berikut adalah gambar-gambar kolam budidaya dengan sistem pengairannya yang mengandalkan pasang surut.









Gambar 1. Kolam budidaya ikan air tawar









Gambar 2. Kolam budidaya ikan air tawar

4.       Potensi Perikanan
Sektor perikanan sangat berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai sektor unggulan di kabupaten Malinau. Pengembangan sektor perikanan ini belum diarahkan pada pengembangan usaha yang mempunyai nilai tambah yang tinggi. Saat ini sektor perikanan yang dilakukan masyarakat kebanyakan hanya sekedar hobi dan belum mengarah sepenuhnya pada sistem usaha yang intensif sehingga nilai tambah yang dimiliki belum dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat.

5.       Jumlah Pelaku Utama atau Rumah Tangga Perikanan (RTP) serta Jenis Usahannya Berdasarkan Masing-masing Kecamatan.
Berikut adalah jumlah RTP menurut jenis usahannya yang tercantum mulai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 yang bersumber dari buku statistik perikanan kabupaten malinau antara lain :

Tabel 5.
Peningkatan jumlah RTP tiap Kecamatan dari Tahun 2009 Sampai Dengan 2011 pada sektor budidaya ikan di kolam.

No.
Kecamatan
Tahun
Jumlah
RTP
Luas Lahan
Jenis
Ket.
1.
Malinau kota
2009
245
21,20
kolam

2010
248
25,10
kolam
2011
278
28,00
kolam
2.
Malinau Utara
2009
401
29,50
kolam

2010
501
35,15
kolam
2011
536
49,15
kolam
3.
Malinau Barat
2009
189
12,60
kolam

2010
199
13,00
kolam
2011
199
13,00
kolam
4.
Malinau Selatan
2009
270
12,20
kolam

2010
270
13,00
kolam
2011
270
13,00
kolam
5.
Mentarang
2009
308
21,80
kolam

2010
308
21,80
kolam
2011
323
22,00
kolam
6.
Pujungan
2009
105
5,60
kolam

2010
105
5,60
kolam
2011
105
5,60
kolam
7.
Kayan Hulu
2009
74
4,50
kolam

2010
74
4,50
kolam
2011
74
4,50
kolam
8.
Kayan Hilir
2009
65
4,20
kolam

2010
65
4,20
kolam
2011
65
4,20
kolam
9.
Sungai Boh
2009
67
3,20
kolam

2010
67
3,40
kolam
2011
67
3,40
kolam
10.
Mentarang Hulu
2009
91
12,80
kolam

2010
91
12,80
kolam
2011
91
12,80
kolam
11.
Kayan Selatan
2009
50
3,50
kolam

2010
50
3,50
kolam
2011
50
3,50
kolam
12.
Bahau Hulu
2009
55
4,50
kolam

2010
55
4,50
kolam
2011
55
4,50
kolam
Sumber : Data Statistik Perikanan Tahun 2009, 2010, dan 2011.






Tabel 6.
Peningkatan jumlah RTP tiap Kecamatan dari Tahun 2009 Sampai Dengan 2011 pada sektor budidaya ikan di kolam.

No.
Kecamatan
Tahun
Jumlah
RTP
Luas Lahan
Jenis
Ket.
1.
Malinau kota
2009
245
21,20
kolam

2010
248
25,10
kolam
2011
278
28,00
kolam
2.
Malinau Utara
2009
401
29,50
kolam

2010
501
35,15
kolam
2011
536
49,15
kolam
3.
Malinau Barat
2009
189
12,60
kolam

2010
199
13,00
kolam
2011
199
13,00
kolam
4.
Malinau Selatan
2009
270
12,20
kolam

2010
270
13,00
kolam
2011
270
13,00
kolam
5.
Mentarang
2009
308
21,80
kolam

2010
308
21,80
kolam
2011
323
22,00
kolam
6.
Pujungan
2009
105
5,60
kolam

2010
105
5,60
kolam
2011
105
5,60
kolam
7.
Kayan Hulu
2009
74
4,50
kolam

2010
74
4,50
kolam
2011
74
4,50
kolam
8.
Kayan Hilir
2009
65
4,20
kolam

2010
65
4,20
kolam
2011
65
4,20
kolam
9.
Sungai Boh
2009
67
3,20
kolam

2010
67
3,40
kolam
2011
67
3,40
kolam
10.
Mentarang Hulu
2009
91
12,80
kolam

2010
91
12,80
kolam
2011
91
12,80
kolam
11.
Kayan Selatan
2009
50
3,50
kolam

2010
50
3,50
kolam
2011
50
3,50
kolam
12.
Bahau Hulu
2009
55
4,50
kolam

2010
55
4,50
kolam
2011
55
4,50
kolam
Sumber : Data Statistik Perikanan Tahun 2009, 2010, dan 2011.






Tabel 7.
Peningkatan jumlah RTP tiap Kecamatan dari Tahun 2009 Sampai Dengan 2011 pada sektor Penangkapan.

No
Kecamatan
Tahun
Jumlah
RTP
Jenis Alat Tangkap (Unit)
Jaring
Jala
Pancing
Rawai
Pantau
Bubu
1.
Malinau kota
2009
32
17
30
110
15
17
25
2010
37
20
39
65
23
20
30
2011
-
-
-
-
-
-
-
2.
Malinau Utara
2009
37
25
25
125
20
15
38
2010
60
40
35
57
25
20
37
2011
-
-
-
-
-
-
-
3.
Malinau Barat
2009
29
15
10
95
10
8
35
2010
66
25
20
59
25
15
35
2011
-
-
-
-
-
-
-
4.
Malinau Selatan
2009
43
20
20
100
5
3
30
2010
55
30
25
56
24
17
34
2011
-
-
-
-
-
-
-
5.
Mentarang
2009
55
30
31
130
25
30
44
2010
61
32
36
52
26
20
38
2011
-
-
-
-
-
-
-
6.
Pujungan
2009
32
15
17
75
8
10
26
2010
65
25
20
55
31
20
28
2011
-
-
-
-
-
-
-
7.
Kayan Hulu
2009
34
10
24
75
5
18
25
2010
64
27
25
50
25
19
29
2011
-
-
-
-
-
-
-
8.
Kayan Hilir
2009
30
14
15
60
5
10
18
2010
65
28
21
50
21
21
24
2011
-
-
-
-
-
-
-
9.
Sungai Boh
2009
34
15
17
60
-
9
16
2010
71
29
20
50
22
20
29
2011
-
-
-
-
-
-
-
10.
Mentarang Hulu
2009
68
15
25
120
5
25
27
2010
76
15
29
50
29
20
25
2011
-
-
-
-
-
-
-
11.
Kayan Selatan
2009
33
10
12
50
6
13
15
2010
95
20
18
52
20
18
21
2011
-
-
-
-
-
-
-
12.
Bahau Hulu
2009
27
12
14
55
-
17
16
2010
76
32
19
50
20
19
24
2011
-
-
-
-
-
-
-
Sumber : Data Statistik Perikanan Tahun 2009, 2010, dan 2011.














Tabel 8.
Produksi Menurut Kwartal dan Jenis Ikan Sektor Penangkapan atau Perairan Umum.
Jenis Tangkapan
Tahun
Jumlah
Kwartal (Kg)

I
II
III
IV

Salap
2009
47,00
13,35
14,00
11,00
8,65

2010
60,41
13,14
12,27
15,00
20,00

2011
-
-
-
-
-

Hampal
2009
14,60
4,40
4,60
2,20
3,40

2010
22,09
4,53
4,56
5,00
8,00

2011
-
-
-
-
-

Baung
2009
8,05
2,10
2,90
1,70
1,35

2010
18,22
2,41
2,81
3,00
10,00

2011
-
-
-
-
-

Patin
2009
6,90
1,80
2,50
1,60
1,00

2010
17,76
2,24
2,52
4,00
9,00

2011
-
-
-
-
-

Tembaring
2009
4,05
1,15
1,30
0,90
0,70

2010
13,86
1,25
1,64
4,00
7,00

2011
-
-
-
-
-

Kelawar
2009
2,90
0,70
1,10
0,60
0,50

2010
12,69
0,95
1,74
3,00
7,00

2011
-
-
-
-
-

Pelian
2009
6,20
1,80
2,20
1,20
1,00

2010
15,95
2,09
1,86
2,00
10,00

2011
-
-
-
-
-

Lais
2009
2,15
0,70
0,80
0,35
0,30

2010
12,58
1,01
2,57
2,00
7,00

2011
-
-
-
-
-

Ikan lain
2009
6,05
1,65
2,20
1,20
1,00

2010
14,56
2,13
2,43
3,00
7,00

2011
-
-
-
-
-

Udang Galah
2009
3,55
1,75
1,00
0,40
0,40

2010
12,13
1,68
1,45
3,00
6,00

2011
-
-
-
-
-

Sumber : Data Statistik Perikanan Tahun 2009, 2010, dan 2011.







Tabel 9.
Perlakuan Terhadap Produksi Perikanan atau Pasca Tangkap di Kabupaten Malinau.

No.
Kecamatan
Tahun
Konsumsi Segar
Perlakuan
(Kg)


Ikan Asin
Pindang
Asap


1.
Malinau Kota
2009
2,80
0,50
0,30
0,40


2010
14,51
0,50
0,60
0,40


2011
-
-
-
-


2.
Malinau Utara
2009
4,60
0,50
0,35
0,40


2010
14,47
0,50
0,35
0,40


2011
-
-
-
-


3.
Malinau Barat
2009
4,60
0,40
0,40
0,30


2010
14,96
0,40
0,40
0,30


2011
-
-
-
-


4.
Malinau Selatan
2009
10,90
0,40
-
0,50


2010
15,31
0,40
-
0,50


2011
-
-
-
-


5.
Mentarang
2009
12,50
1,20
0,25
0,60


2010
15,28
1,20
0,25
0,60


2011
-
-
-
-


6.
Pujungan
2009
7,90
0,40
-
0,35


2010
17,54
0,40
-
0,35


2011
-
-
-
-


7.
Kayan Hulu
2009
6,80
0,50
0,15
0,50


2010
17,05
0,50
0,15
0,50


2011
-
-
-
-


8.
Kayan Hilir
2009
7,00
-
-
0,35


2010
14,74
0,40
-
1,00


2011
-
-
-
-


9.
Sungai Boh
2009
6,90
-
0,20
0,35


2010
14,31
0,35
0,20
1,00


2011
-
-
-
-


10.
Mentarang Hulu
2009
14,50
1,40
0,40
0,50


2010
13,36
1,40
0,60
0,50


2011
-
-
-
-


11.
Kayan Selatan
2009
5,30
-
-
-


2010
16,60
-
-
-


2011
-
-
-
-


12.
Bahau Hulu
2009
6,05
-
-
-


2010
18,00
-
-
-


2011
-
-
-
-

Sumber : Data Statistik Perikanan Tahun 2009, 2010, dan 2011.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...