Monday, 11 June 2012

POTENSI PERIKANAN KABUPATEN KOTABARU


Kabupaten Kotabaru dengan ibukota Kotabaru yang berada di Pulau Laut Utara  secara geografis, terletak antara 2020' – 4021’ Lintang Selatan dan 115015'–116030' Bujur Timur;  wilayah ini memiliki perbatasan sebagai berikut :
·         sebelah Utara                      :  Propinsi Kalimantan Timur;
·         sebelah Selatan                   :  Laut Jawa, Kabupaten Tanah Bumbu;
·         sebelah Timur                      :  Selat Makasar; dan
·         sebelah Barat                 : Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Balangan Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Kabupaten Kotabaru memiliki lahan terluas dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu 9.422,46 km2 atau 25,21% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagian wilayahnya terdiri dari beberapa pulau dan sebagian lagi wilayah daratan yang terletak di Pulau Kalimantan. Pulau-pulau besar dan kecil yang dimiliki Kabupaten Kotabaru berjumlah 111 buah, di antaranya, yaitu: Pulau Laut, Pulau Sebuku, Pulau Kerayaan, dan lain-lain.  Secara administratif, Kabupaten Kotabaru tersebut dibagi menjadi 20 kecamatan dan 197 desa serta 4 kelurahan.
Kabupaten Kotabaru dipengaruhi oleh dua musim, yakni musim kemarau dengan suhu udara maksimum rata-rata antara 24,5°C – 27,1°C dan intensitas penyinaran matahari rata-rata 33 – 84 %, musim hujan dengan suhu udara minimum rata-rata antara 21,0°C – 34,0°C dan kelembaban nisbi rata-rata 85 – 92%.
Intensitas penyinaran matahari yang tinggi menyebabkan tingginya intensitas penguapan sehingga selalu terdapat awan aktif dan udara yang penuh sehingga menyebabkan seringkali turun hujan. Berdasarkan klasifikasi Schmit dan Ferguson, Kabupaten Kotabaru memiliki rata-rata curah hujan berkisar antara 0,9–13,5 mm dengan jumlah hari hujan berkisar antara 5–28 hari/tahun. Hujan terbanyak jatuh pada bulan Nopember sampai dengan April. Bulan-bulan kering jatuh pada bulan Mei sampai dengan Oktober.



Ø     Topografi
Kondisi topografi cukup beragam. Dari daerah pantai di sebelah timur yang merupakan daerah cukup datar sampai ke arah barat wilayahnya semakin bergelombang sampai berbukit. Pada wilayah bagian barat dari selatan ke utara merupakan jalur pegunungan, yaitu pegunungan Meratus memanjang sampai ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Keadaan wilayah yang medannya bergelombang sampai terjal terdapat di Pulau Laut bagian tengah. Secara umum, konfigurasi medan wilayah Kabupaten Kotabaru miring arah ke timur.
Berdasarkan letak ketinggiannya dari permukaan laut 46% Kabupaten Kotabaru terletak pada ketinggian antara 25–100 m. Letak ketinggian ini secara umum menentukan pola pengelolaan dan pemanfaatannya, yaitu:
·         ketinggian 0–7 m                         :      daerah rawa dan pantai, seluas 86.618 ha (5,98 % dari luas wilayah Kabupaten Kotabaru), digunakan untuk usaha tambak ikan;
·         ketinggian 7–10 m                       :      seluas 43.743 ha (3,01%), digunakan sebagai sawah dengan satu kali tanam;
·         ketinggian 10–25 m                     :      seluas 256.792 ha (17,73%), digunakan sebagai sawah dua kali tanam;
·         ketinggian 25–125 m                   :      seluas 667.932 ha (46,10%);
·         ketinggian 125–500 m                :      seluas 320.388 ha (22,1%) digunakan untuk pertanian lahan kering, perkebunan dan ladang;
·         ketinggian 500–1000 m              :      seluas 67.064 ha (4,63%) merupakan daerah yang sulit untuk diolah sebagai lahan pertanian;
·         ketinggian > 1000 m                    :      seluas 6.433 ha (0,44%), diperuntukkan sebagai kawasan lindung.

Ø     Kelerengan

Selain ketinggian, faktor kelerengan juga menentukan pola pengusahaan lahan. Secara umum, berdasarkan kelerengannya wilayah Kabupaten Kotabaru dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
·        0 – 2 %                         :              154.211        ha       (10,64 %)
·        2 – 15 %                      :              877.315        ha       (60,55 %)
·        15 – 40 %                    :              331.297        ha       (22,85 %)
·        > 40 %                          :                86.146        ha       (05,96 %)
Kelerengan digunakan sebagai batas pengusahaan lahan-lahan dengan kelerengan lebih dari 40% tidak diusahakan secara produktif, tetapi dijadikan sebagai kawasan lindung. Wilayah dengan kelerengan yang lebih besar dari 40% terletak di Pegunungan Meratus dan Pegunungan Sebatung.
Wilayah 2 – 15% dan 15 – 40% kebanyakan terdapat di kaki Pegunungan Meratus, sedangkan yang termasuk dataran 0 – 2% menyebar luas pada hampir semua wilayah di Kabupaten Kotabaru.

Ø   Penggunaan Lahan dan Kawasan Hutan

Penggunaan lahan di Kabupaten Kotabaru dibedakan menjadi lahan untuk kampung/pemukiman, pertambangan, lahan sawah, tanah kering/tegalan, kebun campuran, perkebunan, hutan serta padang/semak/belukar/alang-alang. Penggunaan lahan di atas seluruh­nya mencapai 942.246 Ha dengan perincian sebagai berikut:
·             Kampung/pemukiman                            :              9.679      Ha
·             Industri                                                   :              1.028      Ha
·             Pertambangan                                       :            14.831      Ha
·             Persawahan Irigasi Teknis                     :              1.125      Ha
·             Persawahan Non teknis                         :             3.498      Ha
·             Pertanian lahan kering semusim            :              5.960      Ha
·             Kebun campuran/sejenis                       :            63.907      Ha
·             Perkebunan                                            :          101.321      Ha
·             Padang (semak, alang, rumput)             :          318.956      Ha
·             Hutan                                                     :          409.689      Ha
·             Perairan darat (rawa, kolam)                 :                 967      Ha
·             Tanah Terbuka (LC) Rusak                   :                      -      Ha
·             Lain-lain (jalan, sungai)                          :            11.285      Ha
(Sumber: Kabupaten Kotabaru Dalam Angka,  2008/2009)






















Tabel 1.  Luas Wilayah Kabupaten Kotabaru Menurut Wilayah

LUAS WILAYAH KABUPATEN KOTABARU
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2011
No
Kecamatan
Ibukota
Luas
(Km2)
(%)
Desa
1
P. Sembilan
Marabatuan
4,76
0,05
5
2
P. Laut Barat
Lontar
398,82
4,23
21
3
P. Laut Selatan
Tanjung seloka
378,07
4,01
8
4
P. Laut Kepulauan
Tanjung Lalak Selatan
107,12
1,14
8
5
P. Laut Timur
Berangas
642,81
6,82
14
6
P. Sebuku
Sungai Bali
225,50
2,39
8
7
P. Laut Utara
Kotabaru
189,30
1,69
21
8
P. Laut Tengah
Salino
337,64
3,58
7
9
Kelumpang Selatan
Pantai
279,66
2,97
9
10
Kelumpang Hilir
Serongga
281,20
2,98
9
11
Kelumpang Hulu
Sungai Kupang
553,44
5,87
10
12
Kelumpang Barat
Bungkukan
589,15
6,25
6
13
Hampang
Hampang
1.684,64
17,88
9
14
Sungai Durian
Sungai Durian
1.042,38
11,06
7
15
Kelumpang Tengah
Tanjung Batu
349,29
3,71
13
16
Kelumpang Utara
Pudi
279,45
2,97
7
17
Pamukan Selatan
Tanjung Samalantakan
391,87
4,16
11
18
Sampanahan
Gunung Batu Besar
488,89
5,19
10
19
Pamukan Utara
Bakau
638,63
6,78
13
20
Pamukan Barat
Sengayam
589,84
6,26
5

                     JUMLAH
9.422,46
100,00
201
Sumber : Kotabaru dalam Angka 2010
1.       Kondisi Demografi
              Jumlah penduduk Kabupaten Kotabaru pada tahun 2011 (per 31 Desember 2011) adalah 350.354  jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 98.277 rumah tangga yang tersebar di 201 desa/kelurahan (197 Desa, 4 Kelurahan).  Jumlah penduduk yang begitu besar dan terus bertambah setiap tahun tidak diimbangi dengan penyebaran penduduk.   Penduduk terpusat di Kecamatan Pulau Laut Utara yaitu sebanyak 101.355 jiwa disusul di Kecamatan Kelumpang Hilir sebanyak 25.355  jiwa.  Ironisnya kecamatan Hampang yang memiliki luas sekitar 17,88 persen dari luas total Kabupaten Kotabaru hanya dihuni 14.801 jiwa.  Jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Kotabaru sebanyak 183.831 jiwa  dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 166.523 jiwa. Banyaknya rumah tangga pada tahun 2011 tercatat sebesar 101.022 rumah tangga.



Tabel 2.  Jumlah Penduduk Kabupaten Kotabaru Menurut Kecamatan
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN TAHUN 2011

No
Kecamatan
Ibukota
Jenis Kelamin
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
P. Sembilan
Marabatuan
3.249
3.036
2
P. Laut Barat
Lontar
11.143
10.493
3
P. Laut Selatan
Tanjung seloka
5.388
5.024
4
P. Laut Kepulauan
Tanjung Lalak Selatan
6.944
6.738
5
P. Laut Timur
Berangas
8.199
7.305
6
P. Sebuku
Sungai Bali
4.596
4.124
7
P. Laut Utara
Kotabaru
52.798
48.557
8
P. Laut Tengah
Salino
7.921
7.122
9
Kelumpang Selatan
Pantai
5.817
5.184
10
Kelumpang Hilir
Serongga
13.468
11.887
11
Kelumpang Hulu
Sungai Kupang
8.541
7.741
12
Kelumpang Barat
Bungkukan
3.322
2.991
13
Hampang
Hampang
7.931
6.870
14
Sungai Durian
Sungai Durian
6.139
5.316
15
Kelumpang Tengah
Tanjung Batu
7.921
7.122
16
Kelumpang Utara
Pudi
3.470
3.271
17
Pamukan Selatan
Tanjung Samalantakan
7.830

6.953
18
Sampanahan
Gunung Batu Besar
6.016
5.255
19
Pamukan Utara
Bakau
9.545
8.453
20
Pamukan Barat
Sengayam
4.952
4.179

JUMLAH
183.831
166.523
Keterangan : sumber dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Tabel 3.  Jumlah Penduduk Kabupaten Kotabaru Menurut Struktur Usia

JUMLAH PENDUDUK MENURUT STRUKTUR USIA TAHUN 2011

No
Struktur Usia (Tahun)

Jumlah
1
>74

2.566
2
70-74

2.595
3
65-69

4.514
4
60-64

7.022
5
50-59

9.238
6
45-49

13.948
7
40-44

18.597
8
35-39

25.875
9
30-34

30.819
10
25-29

35.724
11
20-24

37.490
12
15-19

33.708
13
10-14

29.901
14
5-9

40.074
15
0-4

23.291
JUMLAH

350.354
Keterangan : Sumber dari  Badan Kependudukan dan Catatan Sipil


2.        Sebaran Komoditas Perikanan
Sebaran komoditas perikanan di Kabupaten Kotabaru terbagi hampir pada semua desa pesisir yang dimiliki, adapun secara rinci sebaran komoditas perikanan di Kabupaten Kotabaru adalah sebagai berikut :
·         Budidaya Air Payau





Gambar 1. Panen Bandeng di Desa Sakadoyan, Kecamatan Pamukan Selatan
Budidaya air payau di Kabupaten Kotabaru mengutamakan komoditas udang windu dan ikan bandeng secara polikultur walaupun ada beberapa pelaku utama yang melakukan budidaya secara terpisah antara kedua komoditas tersebut.  Pelaku utama di Kabupaten Kotabaru biasanya memperbanyak penebaran nener bandeng dibandingkan dengan jumlah benur yang ditebar, hal ini disebabkan survival rate ikan bandeng cenderung lebih besar dari udang.  Adapun sebaran luas lahan budidaya air payau di Kabupaten Kotabaru dapat dilihat pada tabel berikut :
               Tabel 4. Luas Areal Budidaya Air Payau Kabupaten Kotabaru
                    Adapun sebaran lokasi budidaya air payau di Kabupaten Kotabaru terletak di Kecamatan Pamukan Selatan, Sampanahan, Pulau Laut Utara, Pulau Laut Timur, Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Barat, Pulau Laut Selatan, Pulau Sebuku, Kelumpang Tengah, Kelumpang Barat, Kelumpang Selatan, dan Kelumpang Hilir.
·         Rumput Laut
Budidaya rumput laut di Kabupaten Kotabaru masih tergolong rendah, hal ini disebabkan rendahnya minat masyarakat untuk mengadopsi teknologi ini dan kondisi musim yang tidak menentu.  Adapun potensi dan jumlah RTP Pembudidaya Rumput Laut disajikan pada tabel berikut :
               Tabel 5. Potensi dan RTP Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Kotabaru

No.
Kecamatan
Desa
Potensi Lahan (Ha)
Luas Areal Pemeliharaan (Ha)
Jumlah RTP (Buah)
1.
Pulau Laut Selatan
Teluk Sirih
Sungai Bahim
Sungai Bulan
Tanjung Serudung
Teluk Kemuning
725
40
35
75
455
58
20
20
5
10
45
15
14
5
24
2.
Pulau Laut Barat
Tepian Balai
Lontar Utara
Lontar Selatan
Teluk Tamiang
Tanjung Kunyit
Pulau Sugi
Kampung Baru
Gosong Panjang
Tanjung Tengah
70
50
40
502
500
45
75
75
400
40
10
10
350
175
40
8
15
40
27
12
13
175
105
30
51
24
27
3.
Pulau Laut Kepulauan
Teluk Aru
Oka-Oka
275
50
11,4
7,2
40
24
4.
Pulau Sembilan
Teluk Sungai
450
10
20

Jumlah

3862
829,6
651
Description: rumput laut





Gambar 2. Budidaya Rumput Laut di Desa Teluk Tamiang
Rumah Tangga Perikanan (RTP) Kecamatan Pulau Laut Barat
1.      Desa Teluk Tamiang         : 91 RTP
2.      Desa Kampung                  : 6   RTP
3.      Desa Tanjung Kunyit         : 35 RTP
4.      Desa Tanjung Sungkai      : 39 RTP
5.      Desa Oka-Oka                   : 34 RTP
Rumah Tangga Perikanan (RTP) Kecamatan Pulau Laut Kepulauan
1.      Desa Teluk Aru                   : 20 RTP
2.     Desa Sungai bahim            : 51 RTP

·         Budidaya Air Tawar
Potensi budidaya air tawar di Kabupaten Kotabaru masih cukup besar, hal ini ditunjukkan dari potensi yang cukup besar di beberapa kecamatan seperti kecamatan pulau laut utara, Pulau Laut tengah, Pulau Laut Barat, Pulau laut timur, Pamukan Utara, Pamukan Barat dan Kelumpang Selatan. Adapun luas areal budidaya air tawar dan jumlah RTP dijelaskan secara rinci pada tabel berikut :
Tabel 6. Luas Areal Budidaya Air Tawar dan Jumlah RTP Kabupaten Kotabaru
No
Kecamatan
Luas Areal (Ha)
Jumlah RTP
1.
Pulau Laut Utara
20.400
23
2.
Pulau Laut Tengah
26.118
36
3.
Pulau Laut Barat
6.500
1
4.
Pulau Laut Timur
14.489
49
5.
Pamukan Utara
2.000
12
6.
Pamukan Barat
440
2
7.
Kelumpang Selatan
5.015
10

Jumlah
74.962.000
133
Description: Gunung Ulin UPR






Gambar 3.  Kolam Budidaya Air Tawar di Kecamatan Pamukan Utara
·         Budidaya Air Laut (Keramba Jaring Apung)
Budidaya air laut yang dilaksanakan di Kabupaten Kotabaru masih sulit dikembangkan untuk masyarakat luas, hal ini disebabkan biaya yang relatif tinggi untuk mengadopsi teknologi ini.  Komoditas yang bisa dibudidayakan antara lain ikan kerapu dan teripang.  Lokasi yang paling berpotensi untuk budidaya ini terletak di Kecamatan Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Barat, Selat Pulau Laut, dan Pulau Sembilan.





Gambar 4. Panen Ikan Kerapu di Teluk Jagung, Gosong Panjang





Gambar 5. Ikan Kerapu Sunu di Keramba Jaring Apung
·         Tiram Mutiara
Budidaya Tiram Mutiara di Kabupaten Kotabaru baru masuk pada tahap percobaan dan pengembangan oleh sebuah perusahaan swata yang bergerak di bidang perikanan.  Luas areal budidaya tiram mutiara sebesar 50 Ha dan berlokasi di Desa Teluk Tamiang, Kecamatan Pulau Laut Barat.  Panen perdana tiram mutiara ini dilakukan pada tahun 2009 yang dihadiri oleh Bupati Kabupaten Kotabaru dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotabaru.
Description: Foto022




Gambar 6. Mutiara hasil budidaya di Kabupaten Kotabaru
Description: 100_3845




Gambar 7. Panen Perdana oleh Bupati Kabupaten Kotabaru (2009)
·         Penangkapan
Penangkapan ikan/udang diarahkan untuk perairan lepas pantai dengan alat tangkap pancing (rawai), bubu, purse seine dengan komoditas antara lain : Ikan domersal (kerapu,bambangan), ikan pelagis (tongkol, tenggiri,kembung). Sedangkan untuk perairan pantai menggunakan pukat tarik (lampara dasar), Gill net, trammel net dan komoditasnya antara Lain : Udang, Lobster, cumi.
Jumlah desa pesisir (nelayan laut) berjumlah 118 desa dengan jumlah total RTP Nelayan Tangkap sebanyak 14.637 RTP. Komoditas unggulan sektor Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kotabaru adalah sebagai berikut ;
v   Udang (udang windu,udang putih,Lobster)
v   Kerapu
v   Kakap merah
v   Kakap Putih
v   Bawal Putih
v   Kepiting/Rajungan
v   Teri
v   Ubur-ubur
v   Kerang Mutiara
v   Cumi-cumi
3.        Letak Sentra Usaha Perikanan
3.1   Sentra Usaha Perikanan Tangkap
Letak sentra usaha perikanan tangkap laut berada hampir di seluruh desa pesisir yang berjumlah 118 desa pesisir yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kotabaru dengan jumlah RTP sebanyak 14.637 RTP.  Sentra usaha ini berada di Kecamatan Pulau laut utara, Pulau laut timur, Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Barat, Pulau laut selatan, Pulau laut kepulauan, Pulau sebuku, Pulau sembilan, kelumpang selatan, Kelumpang tengah, Kelumpang Hilir, Pamukan Selatan. Sedangkan untuk sentra usaha perikanan tangkap di perairan umum terletak di  7 desa dengan jumlah RTP sebanyak 823 RTP.
3.2   Sentra Usaha Perikanan Budidaya
Sentra usaha perikanan budidaya di Kabupaten Kotabaru terbagi menjadi tiga yaitu sentra usaha perikanan budidaya air payau (udang windu, ikan bandeng dan ikan kakap putih), sentra usaha budidaya air laut (KJA, rumput laut, tiram mutiara), dan sentra budidaya air tawar (ikan mas, ikan nila, ikan patin). 
Sentra usaha perikanan budidaya air payau terletak hampir di seluruh desa pesisir, namun potensi budidaya air payau ini secara rinci telah dijelaskan pada tabel 4 baik yang masuk cagar alam maupun tidak.  Usaha budidaya air payau di Kabupaten Kotabaru yang masih aktif rata-rata berada pada daerah yang tidak terkena cagar alam, hal ini dikarenakan masyarakat masih enggan menggarap lahan yang statusnya belum jelas.
Sentra usaha budidaya air laut terletak di Kecamatan Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan dengan komoditas ikan kerapu, rumput laut dan tiram mutiara.  Budidaya air laut ini juga mulai di kembangkan di daerah lain dengan adanya kegiatan Sea Farming di Kecamatan Pamukan Selatan dengan komoditas ikan kerapu, rumput laut, dan keong macan.
Sentra usaha perikanan budidaya air tawar terletak di Kecamatan Pulau Laut Utara, Pulau Laut Timur, Pulau Laut Tengah, Pamukan Utara, Pamukan Barat dan Kelumpang Selatan.  Jumlah total RTP pembudidaya air tawar ini sebanyak 133 orang RTP dengan komoditas ikan nila, ikan mas dan ikan patin.
3.3   Sentra Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Sentra usaha pengolahan hasil perikanan, terutama pengolahan ikan kering/ikan asin (Teri, Terasi, Cumi  Kering, Ebi/udang rebon, kerupuk ikan/udang) berada hampir di seluruh desa pesisir/desa nelayan di Kabupaten Kotabaru.  Sedangkan sentra pemasaran hasil perikanan terletak di Kecamatan Pulau Laut Utara sebagai ibukota kabupaten yang memiliki 1 unit pasar ikan dan 21 peruhaan/perorangan pengumpul hasil perikanan baik ikan maupun udang.  Pemasaran hasil perikanan di Kabupaten Kotabaru terbagi menjadi dua yaitu langsung di pasarkan ke luar daerah dan dipasarkan dalam daerah.
4.        Jumlah dan Penyebaran Kelompok Pelaku Utama
Sebaran kelompok pelaku utama di Kabupaten Kotabaru terbagi menurut jenis usaha yang dilakukan oleh pelaku utama itu sendiri.  Sedangkan untuk jumlah kelompok pelaku utama, penulis belum memiliki jumlah total untuk seluruh wilayah Kabupaten Kotabaru.  Kelompok Pelaku Utama di Kabupaten Kotabaru terbagi menjadi tiga, yaitu kelompok nelayan, kelompok budidaya (air payau, laut dan tawar), dan kelompok pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Penulis sebagai penyuluh perikanan/pendamping yang ditugaskan di Kabupaten Kotabaru mulai tahun 2008 telah mendampingi  48 kelompok pelaku utama (28 kelompok nelayan, 3 kelompok pengolahan kerupuk, 2 pengolahan terasi, dan 15 kelompok budidaya air payau) yang tersebar di Desa Pembelacanan (Kecamatan Kelumpang Selatan), Desa Sakadoyan, Sesulung dan Rampa Cengal (Kecamatan Pamukan Selatan), Desa Rampa, Hilir Muara dan Sarang Tiung (Kecamatan Pulau Laut Utara).  Sedangkan kelompok pelaku utama yang masih aktif dan tertib administrasinya sampai akhir  Pebruari 2012 adalah 15 Kelompok nelayan, 13 Kelompok budidaya, 2 Kelompok pengolahan kerupuk dan 1 kelompok pengolahan terasi. 
5.        Sarana Prasarana Penunjang
Sarana dan Prasarana penunjang usaha kelautan dan perikanan di Kabupaten Kotabaru terdiri dari :
·         Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) merupakan sarana terpadu yang dibangun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotabaru guna memperlancar proses pendaratan dan pemasaran hasil perikanan, terutama perikanan tangkap.  Selain itu di komplek pangkalan pendaratan ikan ini juga dibangun Pos Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan guna menertibkan illegal fishing, mengawasi dan menguragi terjadinya kasus kelautan dan perikanan.
·         Balai Benih Udang (BBU)
Balai Benih Udang ini merupakan sarana yang dibangun guna menyediakan benur udang bagi pembudidaya di Kabupaten Kotabaru, namun karena keterbatasan jumlah produksi dan masa produksi benur, sebagian besar pembudidaya udang di Kabupaten Kotabaru mendatangkan benur dari daerah lain, terutama dari Jawa Timur (Situbondo, Banyuwangi, dll).
·         Gudang/Cold Storage
Gudang/Cold Storage di Kabupaten Kotabaru berfungsi sebagai penampung hasil perikanan, terutama udang baik dari hasil tangkapan maupun hasil budidaya.  Gudang/Cold Storage di Kabupaten Kotabaru berupa perusahaan/perorangan yang berjumlah kurang lebih 21 buah tersebar di Kecamatan Pulau Laut Utara (Desa Rampa, Desa Dirgahayu, Desa Hilir Muara, dll).  Cold Storage yang merupakan milik perusahaan antara lain seperti             PT. Misaja Mitra, PT. Wiron, sedangkan yang milik perorangan seperti Gudang Pa Wahab, H. Semang dll.
·         Pabrik Es
Pabrik es merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha perikanan, karena hampir seluruh pemasaran hasil perikanan yang dalam bentuk fresh/basah tergantung pada es.  Pabrik es di Kabupaten Kotabaru terletak di Desa Dirgahayu (PT. Misaja Mitra),             Hilir Muara, Stagen (PPI) dan Sarang Tiung Kecamatan Pulau Laut Utara.
·         Bank BUMN/BUMD/Swasta
Bank juga merupakan sarana pendukung usaha yang memiliki peran penting dalam usaha perikanan, terutama dalam segala hal yang berkaitan dengan uang baik pengambilan maupun pengiriman uang.  Bank yang ada di Kabupaten Kotabaru antara lain; BRI, BNI 46, Mandiri, Mandiri Syariah, Bank Kalsel, Bank Danamon, dan Bank BTPN.
·         Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN)
Solar merupakan faktor terpenting dalam usaha perikanan, terutama perikanan tangkap yang 100% memerlukan bahan bakar berupa solar.  SPDN di Kabupaten Kotabaru terletak di Desa Teluk Gosong, Kecamatan Pulau Laut Timur dan membawahi beberapa CV atau koperasi yang bergerak di bidang agen/penyalur solar nelayan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kotabaru.
·         Pasar Ikan
Pasar ikan merupakan pusat jual beli produk perikanan baik dalam kondisi segar maupun yang sudah menjadi produk olahan.  Pasar ikan juga merupakan tempat bongkar muat dan proses lelang.  Kabupaten Kotabaru memiliki 1 unit pasar ikan di Kecamatan Pulau Laut Utara.
·         Toko/Supplier Alat, Mesin, Pupuk, Obat Perikanan
Toko Alat, mesin, pupuk dan obat-obatan perikanan juga merupakan prasarana pendukung yang tidak kalah penting, karena toko/supplier ini menyediakan semua jenis mesin kapal, alat tangkap, pupuk, dan obat-obatan perikanan yang sering digunakan oleh pelaku utama.  Toko / supplier alat, mesin, Pupuk dan Obat-obatan perikanan ini terletak di Kecamatan Pulau Laut Utara.  Adapun toko yang bergerak di bidang perikanan antara lain; Toko Niaga, Kios Ikram, Toko Garuda Mas, Toko Paku Mas, dll.
6.        Potensi Kelalutan dan Perikanan
Sektor kelautan dan perikanan merupakan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai produk unggulan di Kabupaten Kotabaru. Pengembangan produk unggulan sektor kelautan dan perikanan ini belum diarahkan pada pengembangan produk yang mempunyai nilai tambah yang tinggi. Komoditas ini hanya sebagai komoditas primer sehingga nilai tambah yang dimiliki belum dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Roadmap pengembangan komoditas ini menuju pada produk agroindustri yang mempunyai nilai tambah perlu dilakukan. Potensi lestari ikan di Kabupaten Kotabaru mencapai 98 ton/tahun. Selain itu potensi ikan kerapu mencapai 10,2 ton/tahun, udang 15 ton/tahun, kepiting dan rajungan 220 ton/tahun, ikan bawal 93 ton/tahun, ikan asin 220,5 ton/tahun, lobster 96 ton/tahun, dan rumput laut 447 ton/tahun serta terdapat juga potensi karang laut. Rumah tangga perikanan laut tercatat sebanyak 4.149 rumah tangga dengan perahu motor berjumlah 3.341 unit. Sedangkan jumlah rumah tangga perikanan darat, tambak dan kolam sebanyak 1.411 rumah tangga dengan perahu jenis jukung sebanyak 251 buah.

No comments:

Pengembangan Produk Bekicot Ala Sushi

Permakluman:  Produk-produk yang ditampilkan merupakan Produk Olahan Hasil Perikanan Karya Finalis Lomba Inovator Pengembangan Produk ...